Cinta Yang Dalam - Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja

Gandi memutar badanny dan meninggalkan, tidak memperdulikan histeris dari orang-orang dibelakangnya.

Kemudian memberi perintah kepada penanggung jawab Grup Tirta kota W untuk lanjut beroperasi.

Setelah Gandi meninggalkan tempat itu, tim pemeriksa itu berganti memberikan pandangan, pemimpin tim kecil melihat kearah pemimpin tim, pemimpin tim melihat kearah penanggung jawab, penanggung jawab melihat kearah ketua penanggung jawab.

Semuanya tidak menyangka, Gandi berkata tidak peduli dan ternyata benar-benar tidak memperdulikannya.

Perjuangan seketika berubah menjadi sebuah pertandingan senjata, jika permasalahan ini merambat, ini akan menjadi sesuatu yang tidak dapat ditanggung oleh mereka orang-orang berkelass bawah ini.

Akhirnya, ketua penanggung jawab seolah-olah menggunakan seluruh kekuatan yang ada padanya, berkata: “Ambil. Ambil semua segel yang ada!”

Setelah berkata, ketua penanggung jawab terjatuh keatas kursi, seakan-akan seluruh tulang yang ada ditubuhnya telah ditarik keluar.

Ia tahu, habislah dirinya, seumur hidup ini tidak akan lagi harapan untuk maju selangkah lebih tinggi.

World Trade akan kembali mulai beroperasi, tentu saja ada banyak proses yang harus dilalui, termasuk pemberitahuan stok barang juga haruss diselesaikan.

Orang-orang cabang Grup Tirta sudah diperintahkan oleh Gandi untuk sibuk menyelesaikan urusan mereka masing-masing.

Ia sendiri menyetir mobil ke Kota Nanjiang yang terkenal sebagai tempat wisata, berputar-putar mengelilingi kota.

Gandi sebenarnya bukanlah seorang pria yang dipermukaan wajahnya hanya memikirkan pekerjaan saja, jika waktu mengijinkannya, ia juga ingin setiap tahunnya keluar berputar-putar.

Meletakkan pekerjaannya untuk sementara, tidak ada beban, lebih baik lagi jika ada orang yang paling dicintainya menemani.

Berpikir tentang hal ini, ia teringat akan dua wanita yang ada disampingnya.

Neva, Julia.

Dua orang ini baginya, sebenarnya siapa yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi?

Secara tidak disadari ia hilang dialam pikirnya hingga mobil tiba-tiba mengerem secara mendadak, ditambah dengan suara ban bergesekan yang melengking masuk kedalam telinga, seketika menarik kembali alam pikirnya.

Gandi mengerutkan keningnya, baru menyadari dirinya saat memikirkan hal ini ternyata tidak sedikitpun mengurangi kecepatan mobilnya bahkan saat sudah mencapai trotoar.

Untung saja system rem otomatis dimobil menyala, menghindarkannya dari terjadinya sebuah kecelakaan.

Ia melihat diatas jalanan terdapat barang tas berwarna pink yang berserakan, tetapi tidak melihat seorangpun didepan mobil.

Ia segera turun dari mobil, melihat kebelakang mobil baru kemudian menghembuskan napas lega yang panjang.

Untung saja, tidak terjadi apa-apa. Didepan mobil ada seorang anak gadis kecil yang sedang meniarap diatas jalan.

Ia terjatuh diatas tanah, terlihat jelas ia mengalami shock, lengannya juga terlihat sedikit kemerahan karena terluka saat bergesekan dengan tanah.

Gandi menjongkokkan badannya, dengan perhatian bertanya: “Adik kecil, apakah kamu tidak apa-apa?”

Anak gadis itu dengan mata kemerahan mendongak keatas, tetapi tidak menangis, pandangan matanya terdapat amarah karena terkejut, dengan suara kanak-kanaknya ia berkata: “Paman, ini adalah tempat orang berjalan, anda seharusnya memberikan jalan untuk orang berjalan kaki lewat terlebih dahulu.”

Gandi yang menerima ajaran seperti ini dari seorang gadis kecil, sedikit memerah, prinsip memberikan kesempatan untuk pejalan berjalan lebih dahulu tentu saja ia mengetahuinya dengan jelas.

Tetapi karena dirinya didalam hati sedang memikirkan suatu hal yang kemudian tidak sengaja membuatnya kehilangan fokus kemudian terjadi sesuatu diluar kontrolnya.

Untung saja, tidak terjadi suatu kejadian yang buruk.

Jika tidak, ia mencelakai seorang gadis kecil yang sebegitu lucunya, ia bisa-bisa merasa bersalah untuk seumur hidupnya.

“Maaf, semua adalah kesalahan paman, paman menyesal tidak berhati-hati. Kita pergi kerumah sakit untuk memeriksakan kamu!” Gandi berkata sambil melihat gadis kecil yang sangat lucu didepan ini, ia agak sedikit mengagumi anak ini.

Jika adalah seorang anak biasa, pada umunya pasti sudah menangis sambil berteriak ibu.

Tetapi anak gadis kecil ini malah sangat tenang, dengan pemikiran yang jelas dan tenang berbicara dengannya.

“Tidak perlu paman, aku baik-baik saja. Ibu berkata, jika tidak terluka maka harus berdiri, jika tidak ada seorang penipu!”

Setelah gadis kecil itu berbicara, ia langsung berusaha untuk berdiri dari atas tanah.

Tetapi baru saja berdiri Gandi langsung memapahnya berdiri, salah satu kakinya tidak dapat berdiri tegak, kemudian langsung terjatuh diatas tanah lagi.

Salah satu pergelangan kakinya dapat terlihat jelas membengkak.

Gandi sangat sedih melihat gadis kecil yang lucu ini.

Tetapi anehnya, ia merasa garis wajah gadis kecil ini seakan-akan sangat mirip dengan seseorang.

Lagipula anak ini terluka, ia anehnya merasa sedih karena itu.

Ia segera menggendong gadis kecil itu masuk kedalam mobil, mengenakan sabuk pengaman kepadanya kemudian membawanya kerumah sakit untuk mengobati tulangnya.

Kali ini ia menyetir dengan serius, hingga sesampainya dirumah sakit, ia membawa gadis kecil itu ke dokter ortopedi.

Dalam kekosongan menunggu anak itu, ia seakan-akan mengerti suatu hal.

Gadis kecil ini, jika benar-benar dibandingkan, bukankah itu adalah alis Neva dan garis wajahnya?

Saat pemikiran ini keluar, Gandi langsung sekuat tenaga menggelengkan kepalanya, membuang jauh-jauh pemikiran ini dari otaknya.

Konyol sekali, hubungan diantaranya dan Neva, bahkan perutnya tidak sedikitpun menonjol, bagaimana mungkin sudah memiliki anak sebesar ini?

Atau mungkin karena otaknya akhir-akhir ini terlalu berantakan, membuatnya berpikir yang bermacam-macam? Gandi secara tidak sadar menenangkan dirinya sendiri, tetapi di alam pikirnya, pemikiran ini seakan-akan telah tertempel dengan jelas.

Tante Chen sekarang sedang gelisah, Nana menghilang.

Karena hari ini ada acara berkumpul bersama teman sekolahnya, ia minum sedikit anggur merah kemudian dalam keadaan sedikit mabuk perbincangannya menjadi sedikit lebih lama, karena itu saat dirinya pergi ke taman bermain untuk menjemput Nana sudah telat setengah jam.

Tetapi saat dirinya telah sampai ditaman bermain, ia menyadari bahwa Nana sudah tidak ada ditaman bermain itu.

Berdasarkan cctv yang dilihatnya, setelah pulang sekolah, Nana menunggu sebentar, beberapa saat kemudian ia membawa tasnya sendiri dan meninggalkan tempat itu.

Arahnya berjalan kebetulan searah dengan jalan pulang.

Tetapi Tante Chen menggerakkan seluruh orang dirumahnya untuk mencari Nana diseluruh tempat perjalanan mereka, bertanya kepada banyak sekali penjual disepanjang jalan ini, ada orang yang melihat Nana membawa tasnya sambil berjalan melewati jalanan ini, tetapi setelah sampai diarea rumah, tidak ada orang yang pernah melihatnya.

Nana sangat imut dan sangat mengerti, mulutnya sangat manis, suara panggilan paman dan bibi terdengar sangat dekat, karena itu semua orang disekitar sini menyukainya, orang-orang disepanjang jalan ini juga seluruhnya mengenalinya.

Anak itu menghilang, hati Tante Chen seketika menjadi berantakan.

Disaat Neva pergi, ia telah meminta tolong kepadanya untuk menjaga Nana dengan baik.

Dirinya pun telah berkali-kali berjanji kepadanya, tidak masalah, pasti tidak ada masalah, dirinya menjamin akan merawat Nana dengan baik.

Tetapi sekarang, Nana menghilang, ia harus bagaimana.

Ia hanya berharap dapat dengan segera menemukan Nana, dengan begitu ia tidak perlu memberitahukannya kepada Neva, jika Nevamengetahuinya, pasti akan hancur.

Saat Gandi menunggu Nana mengobati tulangnya, telepon dari Julia masuk.

“ Gandi , apakah kamu sibukmu sudah selesai?” Suara Julia sangat manis, tidak ada sedikitpun suara lamban dari mabuknya.

Gandi berkata En sekata, teringat sikapnya terhadap Julia tadi sore membuatnya sedikit merasa kejam, karenanya ia berkata: “En, mala mini mari makan malam bersama!”

Julia tercengang, sedetik kemudian hatinya langsung melonjak bahagia.

Ini adalah kesempatan, obat dari asistennya baru saja dikirimkan dan Gandi sendiri yang mengirimkan dirinya.

Ia berkata dirinya yang akan memilih tempat, kemudian setelah menutup telepon ia memilih restaurant dan menunggu asistennya mengirimkan obatnya, malam ini, seluruhnya akan sukses.

Julia menantikan sambil menggosok tangannya, membuatnya membayangkan dirinya setelah semuanya telah berhasil, semua orang yang berpapasan dengannya akan memanggilnya nyonya Tirta.

Dimalam harinya, restaurant Cinta Enak , Julia duduk diatas kursi menunggu kedatangan Gandi.

Sepanjang sore hari ia sama sekali tidak dapat duduk tenang, tidak sabaran ingin segera terbang kemari, karena itu ia datang 1 jam lebih awal kemari.

Disaat ia melihat munculnya sosok Gandi, ia langsung berdiri dan berteriak: “ Gandi , disini.”

Orand didalam restaurant ini tidak sedikit, mendengar suara panggilan seperti ini, seketika ia langsung melihat kearah kemari.

Ketenaran Julia sekarang cukup tinggi, seketika langsung dikenali oleh orang-orang disekitarnya, segera ada orang dengan suara rendah berkata: “Itu bukannya Julia?”

“Sepertinya iya, aku benar-benar menyukai dramanya, wah aku ingin pergi meminta tanda tangannya!”

“Orang yang berjalan kemari itu, sepertinya Gandi kan?”

“Siapa itu Gandi? Ah? Jangan-jangan grup Grup Tirta itu? Mereka berdua dulu dengar-dengar adalah sepasang kekasih, sekarang dilihat-lihat sepertinya……”

Pujian-pujian ini membuat Julia membusungkan dadanya, menunjukkan badannya yang mempesona dan seketika menarik udara dingin dari suara orang-orang disekitar.

Gandi menggandeng tangan Nana kemudian menyuruh pelayan menambahkan sebuah kursi menyuruh Nana untuk duduk disampingnya.

Julia mulanya sudah menunggu saat untuk menikmati dunia milik berdua, tetapi setelah melihat obat nyamuk kecil yang diperhatikan ini, raut wajahnya seketika langsung berubah.

Tetapi didepan Gandi ia tetap dapat berpura-pura, dengan lembut berkata: “ Gadis kecil yang cantik……”

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu