Cinta Yang Dalam - Bab 216 Aktif

Tidak menunggu Neva bangun, dia sudah terkunci rapat di dalam pelukan Gandi.

“Apakah kamu meminta seks secara aktif?”

Perkataan Gandi membuat wajah Neva pucat seketika.

Ya Tuhan, jangan, benar-benar tidak sanggup lagi!

Neva tidak berani bergerak, tetapi dia bisa merasakan satu kakinya saat ini sedang menahan pada sebuah benda yang panas menyengat.

“Tidak berbicara, maka artinya setuju, kalau begitu aku memberimu penghargaan satu kali!”

Lalu Gandi membalikkan badan, dan menahan Neva di bawah badannya.

Gandi menatap Neva dari atas, saat ini Neva sedang menyusutkan badan.

Jika dikatakan tidak takut, itu adalah kebohongan.

Bagaimana mungkin Gandi hanya memberinya satu kali?

Jelas-jelas adalah tak berujung, dan tiada henti, hanya lebih baik sedikit daripada siksaan.

Kedua tangan Neva menahan di dada Gandi, tetapi tidak bertenaga, takut akan membuat Gandi marah.

“Tuan, Tuan Tirta, bisakah, tidak melakukan? Aku sungguh, lelah sekali….”

Suara Neva sudah bergetar, membuat hati Gandi sedikit tersentuh.

Tangan Gandi mengusap pelan di wajah Neva, perasaan yang halus itu membuat hatinya terasa gatal.

Kulit wanita ini benar-benar bagus.

Gandi tidak pernah melihat Neva melakukan perawatan dengan sengaja, dan Neva juga tidak akan pergi ke klinik perawatan dan tempat sejenisnya.

Kata ‘keindahan alami’, tepat sekali digunakan pada Neva.

Gandi menurunkan kepalanya, dan mencium bibir Neva.

Gandi menerobos pertahanan Neva secara dominasi, lalu menjarah kelembutannya dengan semena-mena.

Neva menolak dan ingin merebut kembali kuasa tanahnya, tetapi perlawanannya lebih seperti sedang bercumbu bagi Gandi.

Gandi menaklukkan perlawanan Neva dengan mudah, lalu tangan satunya sedang melepaskan pakaian Neva.

Neva merasa takut, dia seolah-olah sudah bisa membayangkan Mbok Ting di lantai bawah yang mendengar pergerakan ini, berkata sambil bergeleng tak berdaya, “Benar-benar tidak bisa mengontrol diri!”

Gandi sudah tidak tahu malu, tetapi Neva masih tahu malu.

Tentu saja, yang paling penting adalah Neva masih ingin hidup!

Maka dari itu, Neva bergegas mendorong badan Gandi, dan berkata, “Tuan Tirta, jangan, penghargaan ini, aku bisa tidak menginginkannya.”

Saat ini Gandi baru saja menggigit bibir Neva, lidahnya menyapu pelan, lalu badan Neva bergetar seketika.

Ini adalah titik sensitif Neva, tempat yang tidak bisa dia lawan.

“Penghargaanku, selama aku berkata memberi, maka pasti akan diberikan.”

Gandi menerobos pertahanan terakhir Neva, dan menyerang masuk dengan ganas.

Neva merasa badannya mendadak terisi dengan penuh, perasaan ini membuat dia tidak tahan, dan akhirnya mengeluarkan suara.

Suara yang menggoda ini merangsang Gandi, dia pun semakin bertenaga untuk berbaur dengan badan Neva.

Neva mendekap mulut dengan tangan, menahan kembali semua suaranya.

Namun tidak ada gunanya, detik berikutnya, Gandi menahan tangannya di atas kepala.

Kemarin sudah berolahraga dengan begitu lama, hari ini pun dilanjutkan lagi.

Badan Neva terasa sedikit kering.

Ini membuat Neva merasa sakit, tetapi juga ada rasa kenikmatan yang tak terucapkan.

Neva berusaha keras untuk menahan, tetapi justru mendatangkan eksploitasi yang lebih kuat dari pria di atasnya.

Gandi berganti posisi, dia membiarkan Neva duduk di atas badannya.

Posisi wanita di atas dan pria di bawah ini menempel dengan tanpa celah, membuat sekujur tubuh Neva menjadi kaku.

Tidak menunggu dia merespon, Gandi memegangi pinggangnya, dan memulai gerakan atas bawah.

Neva sedang meronta untuk turun dari badan Gandi.

Tetapi gerakan yang lenggak-lenggok ini justru membawakan sensasi yang lebih kuat kepada Gandi.

Gandi melepaskan satu tangannya, dia mencengkeram seprai, lalu melampiaskan dengan kuat dan ganas, barulah bisa menahan hawa nafsunya.

Wanita ini benar-benar adalah siluman.

Setiap senyuman dan gerakan Neva, semuanya hampir menaklukkan Gandi.

Tetapi poin pentingnya adalah, Neva hanya melawan, tetapi tidak menggoda Gandi secara aktif.

Neva masih sedang meronta untuk turun, ini pun membuat Gandi tidak tahan lagi.

Gandi berteriak gusar, “Jangan bergerak, duduk baik-baik!”

Badan Neva bergetar, dia merasa panik karena diteriaki Gandi.

Namun detik berikutnya, Neva tidak berani bergerak lagi.

Karena ancaman Gandi benar-benar nyata sekali.

“Jika kamu bergerak lagi, aku akan membuatmu tidak bisa turun dari kasur selama tiga hari!”

Neva benar-benar terkejut, karena dalam hatinya tahu, Gandi tidaklah bercanda.

Gandi berkata akan tidak bisa turun dari kasur selama tiga hari, maka itu berarti Neva mungkin akan disiksanya selama seharian.

Pria ini benar-benar adalah mesin pemancang tiang versi manusia!

Neva merasa sedikit kesal, tetapi lebih banyak lagi adalah sedih. Dia sangat marah, tetapi justru tidak berani berkata apa-apa, karena takut akan membuat Gandi gusar.

Tidak ada logika yang bisa dikatakan dengan pria ini.

Gandi menahan kembali dorongan dalam hatinya, barulah sekali lagi memegang kuasa, membiarkan Neva merebah di atas badannya, dan mulai menjarah Neva.

Di badan Neva memiliki aroma bunga melati yang ringan, ini adalah aroma tubuh khas Neva.

Pada saat ini, Gandi merasa dirinya bahkan mencintai wanita ini.

Tidak, Gandi mengayun kepalanya dengan keras, melemparkan pemikiran ini.

Neva memikirkan segala cara untuk bercerai dengannya, bagaimana mungkin dia akan jatuh cinta padanya?

Semua ini adalah palsu, yang dia cintai, hanyalah badan Neva.

Dengan adanya alasan ini sebagai penopang, Gandi pun semakin memeras Neva dengan kuat.

Gandi mengatakan satu kali, benar adalah satu kali.

Tetapi satu kali ini seberapa panjangnya, Neva melihat jam dinding, jarum yang paling pendek sedang bergerak, terus bergerak, dan pada akhirnya, dia sudah lupa berapa lama jarum itu bergerak.

Sepertinya, dua atau tiga jam? Empat atau lima jam? Enam atau tujuh jam?

Neva sudah tidak ingat, perasaan yang lelah ini hanya membuatnya teringat ketika dia bekerja menjadi usher untuk membayar biaya kuliahnya pada waktu itu.

Waktu itu, Neva berdiri seperti itu, terus berdiri hingga delapan belas jam.

Ketika berakhir, kakinya pun sudah kaku, setelah tiga hari penuh, barulah dia pulih.

Dasar Gandi, jelas-jelas dia sudah menurutinya, jangan-jangan Gandi benar-benar ingin membuatnya tidak bisa turun dari kasur selama tiga hari?

Neva merasa dirinya lemah, dehidrasi, dan pada akhirnya, sepertinya dia samar-samar merasakan ada sesuatu dalam badannya.

Tetapi Neva sudah tidak sempat memikirkannya, karena dia sudah lelah sekali, dan mengantuk.

Pada saat ini, Neva hanya ingin tidur, tetapi perutnya justru berbunyi keroncongan, memprotes bahwa dirinya belum menyantap sarapan pagi dan makan siang.

Perasaan di atas kasur sungguh bagus sekali, saking nyamannya, dia pun tidak ingin bergerak.

Terdengar suara air yang berintik-rintik dari dalam kamar mandi, mestinya pria itu sedang mandi bukan?

Neva menarik selimut untuk menutupi badannya dengan bersusah payah.

Ketika melakukan serangkaian gerakan ini, tangannya sedang gemetaran.

Gandi benar-benar memeras habis seluruh tenaga dari badannya.

Namun, masih ada satu hal penting lagi yang belum Neva lakukan.

Neva merangkak ke arah meja di samping kasur.

Dalam ingatannya, seharusnya sekotak benda itu terletak dalam laci kedua.

Neva menarik laci, dan merogoh sebentar, akhirnya sudah ditemukan, lalu dia mengeluarkannya.

Setelah memandang sekeliling, dia tidak menemukan adanya air.

Neva sedang memegangi obat, seketika dia pun dilema, apakah dia harus mengenakan pakaian dan turun ke lantai bawah untuk mengambil air?

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu