Cinta Yang Dalam - Bab 202 Kehangatannya
Julia sambil berkata melihat kaki Neva yang sudah terangkat, kali ini kaki yang terangkat di udara cukup lama dan belum turun.
Dia pun tertawa bangga ternyata ekspresi Neva tidak setenang seperti di wajahnya. Ketika dia baru ingin berbicara, dia sudah mendengar suara Neva yang berkata:” Ternyata Nona Julia memiliki pemikiran seperti itu! Kebetulan sekali, perkataan yang anda bicarakan tadi telah kurekam dengan tidak sengaja. Tidak tahu jika diperdengarkan kepada Kak Gandi, kepolosan Nona Julia ini masih bisa dipertahankan tidak ya!”
Mendengar perkataan Neva ini membuat seluruh tubuh Julia gemetar karena marah.
Namun dia mempertimbangkan senjata dari Neva, kebalikannya kesalahan dirinya yang sekarang dipegang olehnya.
Apakah harus bergerak? Namun jika melihat ekspresi Neva saat ini, sangat jelas dia sedang menunggu apa yang akan dia lakukan.
Senyuman di wajah Julia pun membeku, akhirnya dia berusaha dan mengeluarkan senyuman:” Neva, kamu lihat dirimu, apakah yang kamu lakukan ini? Kita adalah teman yang sudah lama tidak bertemu, bukankah hanya minum teh dan sambil mengobrol, mengapa harus bertengkar seperti ini?”
“Nona Julia, jangan pernah anda memanggil dengan terlalu akrab, kita berdua sama sekali tidak akrab. Jika kamu ingin memanggilku, kamu bisa memanggilku Nona Tirta.
Perkataan Neva ini membuat Julia terpana di tempatnya
Dengan cepat timbul rasa marah di wajahnya, kedua tangannya mengepal dengan erat seakan dia ingin melahap Neva dan menatapnya dengan benci.
Neva pun sudah lupa bagaimana dia bisa keluar dari tempat itu.
Dia hanya ingat dibawah pandangan marah dari Julia, menggunakan masalah rekaman itu memaksa Julia untuk tidak melakukan apapun.
Setelah membiarkannya keluar dari tempat itu, gigi Julia sudah terasa ingin putus.
Mengenai alasan memanggil Neva kesini pada akhirnya tidak mendapatkan hasil apapun.
Neva membawa mobilnya kembali ke villa.
Pada sore hari, dia menerima telepon dari Gandi yang mengatakan bahwa malam ini dia akan membawanya ke sebuah acara.
Gandi menginformasikannya, tidak menanyakan pendapat darinya.
Acara malam ini diorganisir oleh kelompok bisnis di Kota Z.
Acara malam ini diorganisasikan oleh keluarga Darmoko dan Keluarga Garfid, mereka termasuk perusahaan besar di Kota Z, karena itu cukup banyak orang yang datang kesana untuk menjaga wajah.
Neva berdiri di samping Gandi, melihat semua orang dengan mempertahankan senyuman yang sama.
Dengan cepat, bibirnya menjadi kaku karena terlalu banyak tersenyum.
Akhirnya mendapatkan waktu kosong, Neva mengambil segelas jus dari pelayan, menghabiskan dalam satu tegukan dan kemudian menghela nafas dan kemudian terdengar suara manja yang berkata:” Kak Gandi…“
Neva sedikit mengerutkan kening sambil melihat ke sumber suara berasal, ternyata Nona besar Dindah dari keluarga Darmoko.
Dindah mengenakan gaun putih yang mewah, kedua tangannya memegang gaunnya sambil berlari kecil ke depan Gandi, dengan gembira berkata:” Aku sudah tahu , kamu pasti akan hadir hari ini!”
Acara perjamuan bisnis ini akan berlangsung sebentar lagi.
Sementara hasil yang dikumpulkan pada acara ini, sebagian akan didonasikan kepada organisasi amal untuk membantu anak yang miskin dan kesulitan.
Sementara keluarga Tirta sudah menghabiskan banyak uang dalam acara seperti ini.
Orang yang melakukan hal besar semua sangat penting!”
Gandi menjilat bibirnya dan sambil tersenyum berkata:” Gadis kecil , dimanapun tidak akan kekurangan kamu!”
Ketika dia baru mengucapkannya langsung terdengar Dindah yang tidak menerima berkata:” Aku sudah bukan anak kecil lagi, aku sudah besar, Kak Gandi, jika tidak percaya bisa melihatnya!”
Sambil mengatakannya, Dindah langsung membusungkan dadanya di hadapan Gandi.
Pandangan Neva untuk sesaat terpaku, Dindah dengan umurnya seperti itu sudah berkembang dengan cukup baik.
Setidaknya lebih baik jika dibandingkan dengan dirinya.
Gandi tersenyum dengan kaku, dengan menggunakan tangannya menahan kepala Dindah dan memutarnya ke arah yang lain dan mendorongnya ke sana.
Dindah masih tidak rela dan masih mendekatkan diri kearah Gandi.
Namun Gandi mengerutkan kening dan menyuruh Dindah untuk berhenti.
Bagaimanapun dengan temperamen Gandi, dia juga tergolong sudah berinteraksi dengannya sejak kecil, sudah mengerti kapan harus menurut dan kapan bisa membangkang.
Setelah Dindah sudah pergi, Neva masih melihat ke arah Dindah pergi, masih nampak ekspresi sedang berpikir yang aneh di wajahnya.
Wanita yang berpikir dan memikirkan sesuatu selalu terlihat sangat menarik.
Pandangan Gandi terhenti pada tubuh Neva, dengan aneh tertarik oleh ekspresinya yang seperti ini.
Melihatnya yang karena berpikir, bibirnya yang merah bergerak dengan ringan, kali ini Gandi merasa dia ingin mendekat untuk mencium bibirnya.
Dia menaikkan tangannya dan membelai ringan wajah Neva.
Neva yang sedang berpikir pun akhirnya tersadar.
Neva dengan sedikit gugup memandang Gandi, menggigit bibirnya karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan , kebalikannya membuat api di dalam hati Gandi menjadi lebih membara.
Sementara Dindah yang saat ini sedang bercengkrama dengan istri dari keluarga kaya lainnya masih kadang kala menatap pasangan dari Neva dan Gandi ini.
Melihat Gandi yang membelai wajah Neva, pandangan dari Dindah pun menjadi dingin.
Pada saat berita Gandi menikah, Dindah sudah mendapatkan info ini langsung dari teman dekatnya di Kota Z.
Pada saat yang saat data mengenai Neva pun langsung dikirimkan ke tangan Dindah .
Terhadap Neva dan Gandi, Dindah berpikir bahwa ini hanyalah sebuah drama, kedua orang ini tidak mungkin ada perasaan di antara mereka,.
Kemungkinan paling buruk adalah Neva yang jatuh cinta pada Gandi, namun Gandi sama sekali tidak merasakan apapun terhadapnya.
Namun karena jarak umur mereka yang dekat, Dindah sejak kecil terus menempeli Gandi, selalu merasa bahwa lawan asmarannya adalah orang dengan standar sekelas Julia.
Namun tidak pernah disangka, lawan yang dia pikirkan ternyata adalah Neva yang berasal dari dunia biasa memaksanya dengan panik dan pada akhirnya posisinya pun hilang begitu saja.
Sebelum dia berpikir lagi, terdengar suara suara batuk dari atas panggung.
Pembawa acara naik ke atas panggung, setelah mengatakan beberapa kalimat pembuka, dilanjutkan pidato yang diberikan oleh Ketua Organisasi Bisnis dari Kota Z dan kemudian lelang pun dimulai.
Karena ini adalah lelang dunia bisnis, pesertanya pun adalah konglomerat, Sehingga barang yang dilelang pun adalah barang yang lebih berharga beberapa level.
Karena itu barang pertama yang dilelang adalah sebuah Batu tinta kuno.
Batu tinta kuno ini sangat terkenal, tergolong digunakan oleh seorang artis kaligrafi, saat ini sudah memiliki sejarah senilai seribu tahun.
Karena status dari Gandi, Neva pun bisa mendapat tempat duduk di deretan kursi pertama.
Keluarga Darmoko dan Garfid sebagai organisator juga duduk di deretan pertama.
Batu tinta kuno dilelang dengan harga awal senilai 10 miliar, namun setelah beberapa penawaran, terhenti di harga akhir senilai100 miliar.
Harga ini dikeluarkan oleh Gandi dan Neva bertanggung jawab menaikkan papan.
Setelah pembawa acara memastikan harga, ketika palu emas akan jatuh tiba-tiba terlihat sebuah papan naik dari deretan pertama.
“140 miliar! Keluarga Darmoko mengeluarkan harga 140 miliar!”
“140 miliar satu kali, dua kali….”
Neva tidak bisa menahan diri dan melihat ke arah Dindah ,bahkan orang yang lembut sepertinya merasa harga yang disebutkan olehnya memiliki niat tertentu.
Apalagi orang cerdas seperti Gandi?
Namun Gandi tidak melihat ke arahnya hanya terdiam sambil minum teh.
Dia menggelengkan kepalanya singkat, seperti sedang mengingatkan Neva untuk berpartisipasi dilelang ini dengan serius.
Kemudian kembali datang beberapa barang berharga, dari perhiasan yang terbatas, dan berbagai barang kuno, paling tinggi ada yang menawar hingga 800 miliar.
Hal ini membuat lidah Neva terpaku, walaupun dia dulu adalah Nona besar dari Keluarga Aska, bagaimanapun sudah pernah melihat banyak hal di dunia ini.
Nama Keluarga Aska pada saat itu dengan perkembangan kota Z belasan tahun kemudian sangat jauh berbeda.
Kali ini dia akhirnya bisa melihat konglomerat utama dari Kota Z.
Semua barang lelangan menembus harga ratus miliar dan semua dibeli oleh konglomerat dari barisan pertama.
Kemudian di atas panggung datang sebuah perhiasan yang menarik perhatian dari Neva.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriThat Night
Star AngelMy Only One
Alice SongInnocent Kid
FellaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAku bukan menantu sampah
Stiw boyThe Revival of the King
ShintaWahai Hati
JavAliusCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip