Cinta Yang Dalam - Bab 20 Terluka

Darah di tangan sangat menakutkan.

Wanita ini, ternyata memang benar sudah terluka ?

Sebelumnya ibunya pernah ke kantor dan memaki kepadanya, katanya dia melukai Neva sampai pendarahan besar, terus memaksa dia menjenguk Neva di rumah sakit.

Wanita yang hidupnya begitu sembarangan dan kacau juga bisa terluka ? Berpura-pura seperti pertama kali saja.

Sehingga dia hanya mengeluh sinis, dan tidak mempedulikan kata-kata ibunya. Setelah Neva keluar dari rumah sakit, ibunya bahkan telepon lagi untuk memperingatkan kepadanya, tidak boleh menyentuh Neva dalam waktu satu bulan, tubuhnya masih belum sembuh total.

Gandi pada saat itu memang salut total terhadap akting Neva, dia hanya sembarangan menjawab ibunya dan langsung memutuskan telepon.

Bagaimanapun menyentuh Neva pada sebelumnya hanya sebuah kecelakaan, dia malah berharap wanita ini selamanya jangan muncul di hadapannya lagi.

Sampai hari ini, Julia pulang dengan mata yang bengkak….

Gandi ragu sejenak, melepaskan tangan yang menahan Neva, ekspresi wajahnya tidak jelas.

Pada saat ini wajah Neva sangat pucat, rasa kesakitan membuat dirinya ingin menabrak dinding saja.

Dia menarik baju tidurnya dengan tangan yang gemetar, namun bekas darah tetap saja menembus keluar, terkesan sangat menakutkan di bawah paparan sinar lampu.

Dia mendirikan tubuhnya dengan susah, kedua kakinya juga masih gemetaran, rasa kesakitan membuat penglihatannya sedikit kabur, dia menunduk kepala untuk tidak menatap Gandi, berjalan pincang untuk keluar kamar.

Namun ketika dia baru saja melangkah kakinya, kakinya langsung menjadi lemah, sehingga dia langsung terjatuh ke lantai.

Gandi melihat reaksi Neva seperti ini, dalam hatinya ada rasa risi yang tidak jelas, dia berkata dengan nada dingin :”Sudahlah, kamu di sini saja, aku pergi.”

Selesai bicara, Gandi langsung keluar dan menutup pintu dengan kasar.

Suara pintu tertutup yang keras membuat hati Neva semakin sakit, lalu dia tersenyum pahit dengan tidak berdaya. Dia masih bisa berharap apa lagi?

Neva dengan susah payahnya berjalan menghampiri laci, dia mengeluarkan obat yang di buka dokter, menahan kesakitan tubuhnya sambil membereskan lukanya.

Akan tetap bekas darah tetap saja menembus obat serbuk putih yang barusan di pakai, Neva menghela nafas di dalam hatinya, pasti akan mengagetkan mbok Ting kalau ke rumah sakit pada waktu seperti ini. Ibu mertua juga akan langsung mengetahuinya, sampai nanti pasti akan terjadi pertikaian di rumah ini lagi. Sepertinya dia hanya bisa mengurus ke rumah sakit pada keesokan harinya.

Bagaimana dia tertidur di malam ini, Neva juga telah menyadarinya.

Pada saat alarm ponsel berdering berkali-kali di pagi ini, dia baru bangun dari kasur dengan kepala yang masih sakit, lalu dia mengambil ponselnya dan mematikan alarm.

Mungkin dikarenakan pendarahan yang terlalu banyak, sehingga pada saat sedikit bergerak, kepala Neva akan terasa sangat pusing, gema di telinganya juga semakin besar, yang paling hebat adalah rasa kesakitan pada tubuhnya, bagaikan terus ditusuk oleh sebuah pisau, membuat Neva kesusahan bernafas.

Sebelum turun tangga, Neva tidak lupa untuk mengganti seprai kasur. Seprai sebelumnya sudah dipenuhi dengan bekas darah, Neva bahkan merinding melihatnya, untung saja masih banyak seprai cadangan di lemari.

Pada saat turun tangga, meskipun Neva telah berusaha memperlihatkan reaksi yang tidak pernah terjadi apapun, namun kesakitan tubuhnya tetap saja membuat gaya jalannya kelihatan janggal.

mbok Ting langsung mengerut matanya setelah menyadari :”Nyonya muda kenapa ? Semalam Gandi menyentuhmu lagi ya ?”

Neva buru-buru tersenyum dan melambaikan tangannya, lalu menjawab :” mbok Ting. Gandi semalam pulang sudah langsung tertidur sambil memeluk aku, dia sangat perhatian padaku, tenang saja.”

mbok Ting bukan orang bodoh, juga tidak tuli, pergerakan pada saat Gandi pulang ke rumah semalam sangat besar, mbok Ting orangnya mudah terbangun, sehingga lebih kurang juga telah mendengar suara di lantai atas.

Akan tetapi, apabila Neva tidak ingin mengatakannya, dia juga tidak enak untuk bertanya.

Selesai makan Neva mencari alasan untuk keluar, setelah keluar dia langsung naik taksi untuk ke rumah sakit.

Dokter yang mengobati dirinya pada sebelumnya, ekspresinya menjadi suram ketika melihat kedatangan Neva, pada saat melihat lukanya, wajahnya semakin seram lagi, akhirnya tidak bisa bertahan untuk membentak kepadanya :”Kenapa lagi ? Bukannya sudah bilang jangan berhubungan badan selama satu bulan ya ?”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu