Cinta Yang Dalam - Bab 8 Bertaruh Denganku

Neva seperti orang yang kehabisan darah, berlutut di tanah dengan lemas. Mengumpulkan abu jenazah, memasukkannya ke guci sedikit demi sedikit.

“Lexi, kamu akan mendapatkan balasannya!”

Suara Neva serak dan rendah. Tetapi, Lexi tampaknya sedang mendengarkan lelucon, tertawa dan berkata: “balasan? Sekarang pemilik rumah Aska adalah aku, wanita hancur seperti kamu, dengan apa kamu akan betaruh denganku?

Neva menurunkan kepala, jari yang memegang guci memucat, dia benci perasaan tak berdaya ini.

Dia melarikan diri selama lima tahun, sekarang dia tetap menjadi patung mainan Lexi.

Mengangkat tangan dan mengusap air matanya, kemudian Neva berkata dengan tatapan yang tidak lepas dari Lexi: “menyuruhku menikah boleh, tapi aku memiliki syarat.”

Lexi melihat bahwa Neva masih berani menawar, dia lekas marah: “tidak mungkin! Kalau kamu tidak setuju, aku akan membiarkan ayah dan ibumu berkumpul dengan kotoran!”

Neva bahkan tidak marah, malah menjawab dengan polos: “sekarang Nevi bahkan masih tidak bisa mengendalikan ingus dan air matanya, kamu yakin Keluarga Tirta akan membiarkannya menjadi bagian keluarga mereka?”

Kata-kata ini dengan tepat menusuk pada titik kelemahan Lexi, anak perempuannya, Nevi selalu dimanjakannya sejak kecil, apa yang diinginkan, selalu terpenuhi.

Sekolah ke luar negeri selama setengah tahun, selain bergaul bebas dengan orang yang tidak senonoh, dia bahkan mengonsumsi narkoba!

Jika bukan karena pernikahan dengan Keluarga Tirta kali ini membuat mereka menyuruh Nevi untuk pulang, mereka bahkan tidak akan tahu kondisi anaknya.

Lexi menggertakkan giginya dan menahan amarah hatinya, berkata: “aku sarankan sebaiknya kamu tidak banyak minta!”

Neva memeluk guci dengan lembut, memandangi batu nisan yang pecah berkeping-keping, berkata: “meskipun orangtuaku pergi awal, tapi mereka seharusnya dimakamkan di taman pemakaman keluarga Aska.”

Kedua orang tua Neva tiba-tiba meninggal menjadikan perusahaan tidak memiliki pemimpin dalam waktu sekejap. Paman Neva, Gilbert Aska memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasut para pemegang saham panik, kemudian dia pun mengambil kendali Perusahaan Aska dan kemudian mengusir Neva keluar dari rumah.

Karena dirinya yang lemah, orang tuanya hanya dapat dimakamkan di pemakaman umum. ini adalah kesakitan terdalam di hati Neva.

Lexi menggertakkan gigi, raut wajahnya berubah. Akhirnya berkata: “baiklah, aku setuju!”

Ketika Lexi tiba di rumah, dia langsung bergegas ke kamar puterinya.

Saat ini, seluruh tubuh Nevi bergemetar, dia mulai membenturkan kepalanya ke dinding.

Melihat ibunya datang, dia langsung menyerbunya dan air mata dan ingus mengalir, lalu berkata dengan terisak-isak: “Ibu, tolong, berikan aku sedikit bubuk K!”

Lexi dengan ganas melepaskan Nevi, memarahi: “kenapa kamu begitu mengecewakan! Jika kamu menikah dengan Keluarga Tirta, kamu akan mendapatkan segalanya tetapi kamu malah pergi mengonsumsi narkoba!”

Lexi memanggil dokter, Nevi diberi suntikan obat penenang.

Beberapa saat kemudian, barulah Nevi menjadi tenang, berkata: “Bu, apakah kamu sudah menyelesaikan masalah itu?”

Menyuruh Neva menggantikan Nevi untuk menikah, itu tidak sepenuhnya ide dari Lexi, tetapi Nevi lah yang berkontribusi paling besar.

Dia sudah punya rencana di benak hatinya, ketika dia berhasil detoksifikasi narkoba, dia akan pergi beroperasi untuk mengembalikan selaput dara, kemudian mengambinghitamkan semua masalah pada Neva, dan dia akan kembali menjadi Nyonya Muda Keluarga Tirta.

Lexi memelototi putrinya dengan ganas: “kamu masih berani bertanya! Kalau bukan karena kamu yang membuat masalah besar ini, apakah aku perlu pergi sana sini untuk menutupi kesalahanmu?”

Nevi yang sudah tenang tidak begitu mudah untuk dimaki, raut mukanya menggelap: “Ibu, tendangan kamu tadi aku masih belum lupa!”

Lexi baru saja ingin memarahinya, langsung terdengar suara dari belakang, Gilbert, kepala keluarga Aska telah muncul.

“Hal ini sudah yakin tidak akan terjadi kesalahan?”