Cinta Yang Dalam - Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan

Keesokan paginya, Gandi naik pesawat kembali ke kota Z.

Rey yang menjemputnya. Ketika Gandi baru saja naik mobil, Rey berkata “Presdir Gandi, mau pergi kemana?”

Gandi berpikir sejenak “Pulang ke vila saja!”

Rey ragu sejenak dan tidak langsung menyalakan mesin mobilnya “Akhir-akhir ini ada beberapa hal yang terjadi, bagaimana kalau aku akan melaporkannya lebih dulu padamu!”

Gandi mengangkat pandangan matanya, baru saja dia keluar tidak lama. Rey sudah bisa berbelit-belit dengannya.

“Katakanlah!”

Rey merapikan semua logika dalam pikirannya, lalu mulai mengatakan mengenai keluarga Aska.

Dia dengar Neva adalah anak kandung Lexi. Dan Nevi adalah wanita yang awalnya harus menikah dengan Gandi.

Gandi tersenyum dingin lalu berkata “Orang-orang di keluarga Aska ini kelihatannya benar-benar kurang berpendidikan dan bermoral. Jika tidak segera ditangani, malah akan membuat tidak tenang saja!”

“Mereka ada dimana?”

Rey tahu Gandi akan menanyakan keberadaan tiga orang keluarga Aska ini, dia pun berkata “Pagi hari ini, mereka pergi ke kediaman rumah keluarga Tirta. Sepertinya sedang membahas mengenai masalah resepsi pernikahan dengan Nyonya Lie .”

Gandi tersenyum dingin dalam hati, kontrak pernikahannya dengan Neva belum diputuskan, apakah orang-orang ini begitu tidak sabar?

"Putar balik dan pergi ke rumah besar Tirta!"

Ketika mobil berhenti di kompleks rumah besar keluarga Tirta, Gandi melihat mobil Range Rover yang dibelinya untuk Neva juga terparkir di sana.

Namun, mobil Range Rover ini telah berubah. Di sana ada sejumlah besar gambar non-mainstream yang sekilas terlihat sangat centil. Gambar-gambar itu sama sekali tidak sesuai dengan karakter Neva.

“Kenapa bisa jadi seperti ini?” Tanya Gandi dengan suaranya yang berat.

Rey memandang penampilan mobil itu yang baru, menarik sudut bibirnya dan menjawab “Karena masalah identitas sudah diketahui oleh Nyonya Lie , jadi keluarga Aska sendiri menganggap kalau semua barang punya nyonya Tirta yang asli seharusnya sekarang sudah kembali ke pemilik aslinya.”

Gandi memicingkan mata, melihat ke arah setir mobil warna merah muda yang luar biasa menyilaukan di dalam mobil itu.

Dia tiba-tiba mengeluarkan palu pengaman dari mobilnya dan membanting palu itu tepat ke kaki jendela mobil.

Suara pecah terdengar sangat keras, kaca mobil pun pecah berkeping-keping.

“Suruh seseorang untuk mengangkut mobil ini pergi dengan menyambungkan tali. Semua barang milik Neva, tidak ada satupun dari keluarga Aska yang boleh menyentuhnya ataupun menggunakannya sekalipun!”

Dia pun berjalan dengan langkah besarnya masuk ke dalam rumah besar keluarga Tirta. Begitu sampai di ruang tamu, dia melihat tiga orang dari keluarga Aska itu.

Tatapan dingin Gandi melirik ke mereka, Gilbert yang cukup terkejut dan sedikit mengantuk, langsung tersadar dan menghampirinya.

“Gandi, Gandi kamu sudah kembali!”

Dia bicara seolah dialah tuan rumah disini. Sehingga dia mempersilahkan Gandi untuk segera duduk.

Gandi mengabaikan Gilbert, pandangan matanya melirik ke Nevi dan berkata dengan santai "Apa yang kalian lakukan di sini?"

Gilbert merasa sedikit canggung ketika Gandi mengabaikannya.

Dia membuka mulut, tapi kemudian dia lagi-lagi takut malah akan membuatnya terhina sendiri. Jadi, dia pun menyenggol Lexi, Lexi pun buru-buru berkata “Gandi, masalah Neva, kami benar-benar minta maaf. Tapi semua ini sudah terjadi, kita juga hanya bisa menebus kesalahan ini dengan minta maaf dan mengakui kesalahan ini. Posisi sebagai nyonya Tirta ini sebenarnya adalah milik Nevi. Kami datang hari ini kesini untuk membicarakan mengenai resepsi pernikahanmu dan Nevi...”

Gandi tersenyum dingin. Pernikahan dirinya ini menjadi seperti sebuah barang apa? seenaknya saja datang, pergi bahkan menggantinya? Dia pun berkata “Resepsi pernikahan? Siapa yang memberitahumu kalau ini adalah resepsi pernikahanmu? Apa sudah dapat persetujuanku? Apa keluarga kalian ini belum bangun dan sadar juga ya, ataukah otak kalian ini bermasalah?”

Mengenai karakter dan sifat Lexi, Gandi dari awal sudah menyelidikinya dengan sangat jelas.

Mengenai hasil uji DNA, itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan Gandi.

Orang yang dicintainya adalah Neva, Neva anak siapa, itu sama sekali tidak ada hubungan dengannya.

Lexi langsung terkejut, lalu bergumam “Ma, maaf.. Gandi, aku bisa paham perasaanmu ini, Namun coba kamu pikirkan baik-baik perasaan kami sebagai orang tua. Neva, bagaimana pun juga adalah putri kandung kami. Tapi sekarang, kami malah....”

“Dia putri kandung kalian atau bukan, hatimu yang tahu jelas mengenai itu. Tidak perlu di hadapanku menangis dan merengek seperti ini. Jika tidak ada apa-apa lagi, tolong kalian pulanglah!”

Gandi sama sekali tidak enggan, khususnya menghadapi wanita yang sangat licik dan tak tahu diri ini.

Neva sudah menjadi nyonya Tirta. Tidak peduli itu awalnya palsu atau bukan atau apapun alasan lainnya. Mereka tidak perlu sampai membahas masalah ini lagi.

Wanita yang telah diakui oleh Gandi hanya satu, dia adalah Neva dan tidak ada hubungannya dengan identitas Neva.

Gandi melirik ke tiga orang itu, pandangan matanya yang kejam berhenti di tangan Nevi.

Dia melangkah maju berjalan sampai ke depan Nevi. Mengulurkan tangannya dan langsung menarik cincin yang ada di jari Nevi dengan keras.

“Cincin ini, siapa yang mengijinkanmu memakainya!” Suara Gandi sudah terdengar marah dan sangat kesal sekali.

Cincin ini dibelinya untuk Neva.

Mana boleh dipakai oleh wanita lain?

Gerakannya yang keras ini membuat Nevi kesakitan, Nevi merasa jarinya hampir saja putus karena ditarik.

Nevi sangat terkejut dengan kemarahan Gandi seperti binatang buas dan liar yang akan segera melahap seseorang.

“Ya Tuhan, Gandi, aku, aku yang seharusnya menjadi istrimu. Jadi, cincin ini bukannya memang sudah seharusnya milikku?” Kata Nevi terbata-bata.

Tatapan mata Gandi berubah jadi sangat tajam, dia meraih kerah baju Nevi lalu langsung mengangkatnya ke atas.

“Cih, ucapan yang begitu besar seperti ini, siapa memangnya kamu?”

Nevi tidak bisa bernapas karena kerah bajunya diangkat. Dia berjuang untuk berdiri dengan menjinjitkan jari-jari kakinya, lalu mengeluarkan penampilannya yang tampak lemah sambil berkata “Resepsi pernikahanmu dan Neva, awalnya juga sebuah kecelakaan yang bodoh. Orang yang seharusnya bersama itu adalah kamu dan aku. Gandi, jangan lupa. Neva lah yang menggunakan obat-obatan narkoba untuk menggugurkan yang dirancang untuk menjebakmu ... "

Shinta sudah tidak tahan lagi dengan keributan ini, dia berdeham dan berkata "Gandi, lepaskan dia!"

Gandi masih mendengarkan ucapan ibunya.

Gandi menghempaskan tangannya dan Nevi pun langsung jatuh tersungkur di lantai.

Dia tampak ingin menangis. Dan ini membuat para pelayan yang melihat pemandangan ini jadi tidak tega.

Gandi menatap lurus ke Nevi yang ada di lantai, lalu berkata dengan dingin “Istriku hanya satu, yaitu Neva. Ini adalah keputusanku, siapapun tidak akan bisa mengubahnya. Aku katakan untuk terakhir kalinya, kalian pergilah sana!”

Hubungan darah atau apalah itu, Gandi sama sekali tidak peduli.

Bahkan pertemanan ibu kandungnya saja, itu hanya sekedar hubungan para pendahulu saja. Dan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan perasaannya.

Shinta tidak mengatakan apapun. Kemarin malam, dia sangat bingung dan merasa resah, dia pun menelepon Neva, dia ingin Neva menjelaskan semuanya kepadanya.

Tidak peduli bagaimanapun, selama Neva memberinya penjelasan. Shinta bisa menganggap semuanya tidak pernah terjadi.

Tapi tidak disangka, ponsel Neva langsung dalam keadaan mati.

Gandi melangkah pergi meninggalkan rumah besar keluarga Tirta. Dia mau pergi ke vila untuk menemui Neva.

Pada saat yang sama, dia memerintahkan Rey untuk langsung menyelidiki semua informasi mengenai Nevi.

Setelah Gandi kembali tiba di vila, Mbok Ting memberitahunya kalau Neva sedang keluar. Tapi keluar kemana, dia juga tidak tahu.

Dan pada saat ini juga, informasi yang diselidiki oleh Rey sudah keluar hasilnya.

“Presdir Gandi, Informasi mengenai Nevi, ternyata sama persis dengan informasi nyonya Neva.”

Orang yang berbeda tapi memiliki kejadian yang sama.

Pada saat ini, Gandi seolah mengerti sesuatu.

“Selidiki, selidiki juga punya Neva. Selidiki dari awal, dia pernah pergi kemana, dia pernah menghubungi siapa!”

Perintah Gandi dengan suaranya yang berat.

Dia pun naik ke atas dan masuk ke kamar tidur. Dia malah melihat sebuah surat yang diletakkan di atas ranjang. Di surat itu tertulis untuk kesayanganku tuan Gandi.

Gandi yang selama ini tiba-tiba jadi gugup.

Kali ini dia benar-benar tidak punya keberanian untuk menyentuh surat itu.

Dia memandangi cukup lama surat itu, baru setelah itu dia mengambil surat itu.

Tuan Gandi, ketika kamu membaca surat ini, aku pasti telah meninggalkan kota Z.

Maaf sekali karena pergi seperti ini tanpa pamit.

Aku telah berkali-kali membayangkan masa depanku bersamamu. Kita berdua berbaring bersama di sofa dan seorang anak kecil yang imut terus merangkak di pelukan kita.

Namun, semua angan-angan ini sudah dihancurkan oleh kenyataan yang begitu kejam.

Maaf sekali, aku selalu menyembunyikan banyak hal darimu.

Sebelum kamu terus membaca surat ini, tolong berjanji padaku dulu, jangan marah...

Begitu Gandi membaca sampai sini, hidungnya tiba-tiba terasa masam.

Dia menghela napas berat, menjentikkan jemarinya ke kertas surat itu dan bergumam di mulutnya: "Kamu ini dasar wanita bodoh, apakah kamu akan memberitahuku lagi, kalau kamu membuat masalah lagi?”

Dia membalik kertas surat itu dan mulai membaca belakang kertasnya.

Aku tebak, kamu pasti berpikir kalau aku membuat masalah lagi. Dan kamu pasti akan marahkan?

Karena bagaimanapun selama ini, entah kenapa dengan anehnya kamu selalu marah-marah padaku (emoticon tersenyum).

Sudahlah, ayo kembali ke topik utamanya. Tuan Gandi.

Banyak sekali hal yang tidak pernah aku beritahu kepadamu.

Apa kamu ingat, ketika aku tidak punya jalan keluar dari masalahku, kamu memberikanku uang satu milyar?

Uang satu milyar itu, membuatku mengukir dirimu dengan dalam di hatiku.

Biaya operasi adikku menggunakan uang satu milyar yang kamu berikan.

Namun hasil operasinya tidak beruntung. Operasinya gagal.

Aku hanya bisa mencari ibu kandungnya, lalu mengantarnya pergi ke luar negeri.

Lalu, ada sebuah cek tertulis satu milyar lagi di tanganku.

Aku ingin mengembalikannya kepadamu, tapi aku selalu tidak menemukan kesempatan tepat.

Sampai hari itu tiba, aku berada di clubhouse dan tiba-tiba diseret ke kamar olehmu.

Kamu seperti serigala lapar, kamu saat itu benar-benar telah kehilangan akal sehat dan kamu telah melakukan sesuatu hal yang gila itu padaku.

Aku saat itu melawan dan berjuang melepaskan diri, tapi tidak berhasil.

Kemudian aku mengerti, ini adalah hutangku padamu. Dan sudah seharusnya aku berikan padamu.

Gandi tercengang. Malam itu, malam apa?

Tiba-tiba ada sengatan listrik dalam hatinya. Dia ingat, apa jangan-jangan yang dimaksud oleh Neva ini adalah malam dimana dia diberi obat oleh orang lain tanpa sadar itu?

Tidak benar deh! bukannya seharusnya wanita itu Julia?

Tapi sekarang Neva, tiba-tiba mengatakan kalau kalau dirinya adalah tokoh utama pada malam itu?

Gandi merasa pikirannya jadi kacau tidak karuan, dia pada saat ini tiba-tiba teringat pada sehelai rambut itu.

Dia meremas kertas surat itu, lalu pergi mengambil sebuah kotak di bawah lemari bajunya. Di dalam kotak itu kebetulan sekali ada sehelai rambut dari malam itu.

Sedangkan rambut Neva sangat mudah ditemukan. Rambutnya ada di setiap sudut di meja riasnya.

Gandi langsung menyuruh orang mengirim dua helai rambut itu ke rumah sakit Grup Tirta untuk dilakukan tes DNA.

Setelah semuanya selesai dilakukan, dia menyadari kalau dirinya tidak berani untuk membaca lanjutan dari surat itu.

Jika apa yang dikatakan Neva benar, maka dulu dia pernah memperlakukan Neva dengan begitu kejamnya. Seberapa banyak luka dan kesedihan yang telah dirasakan hati Neva karena perbuatannya?

Neva menjelaskan dan dia tidak pernah mau mendengar. Dia bersikap dan menunjukkan kebaikannya, tapi Gandi malah mengabaikannya dan meninggalkannya bagai sepatu usang.

Isi dari surat itu masih ada setengah lagi. Di pertarungan yang keras dalam hatinya, Gandi masih saja melanjutkan membaca surat itu.

Keesokan paginya, aku pun pergi.

Kemudian, di koran tertulis mengenai hubunganmu dengan Julia.

Dan tidak lama setelah itu, aku menyadari kalau diriku hamil.

Anak itu adalah kristal berharga dalam hidupku. Walaupun dia hadir tidak pada waktu yang tepat, namun aku tidak tega untuk menggugurkannya.

Aku meninggalkan kota Z dan pergi ke kota W.

Melahirkan bayi yang imut sekali, aku memberi nama bayi itu Nana.

Iya benar sekali, apa yang kamu pikirkan dalam hatimu saat ini benar sekali. Anak yang bernama Nana itu adalah putri kandungmu.

Aku menjaga Nana sampai tumbuh besar. Awalnya, aku kira seumur hidupku ini, aku tidak akan ada hubungan apapun lagi denganmu.

Aku benar-benar tidak menyangka, aku diancam oleh Lexi, dia menyuruhku kembali ke kota Z untuk menggantikan Nevi yang sudah tidak bisa mengurus dirinya setelah mengonsumsi narkoba untuk menikah dengan seseorang.

Dan aku juga sama sekali tidak menyangka, orang yang akan aku nikahi itu adalah kamu.

Takdir, sekali lagi membuat kita bertemu dan bersama lagi.

Tapi, takdir juga yang telah memutuskan agar kita berdua juga harus berpisah.

Aku benar-benar sangat bahagia di hari-hari dimana kamu menemaniku.

Entah ketika mengantri di taman bermain, semuanya membuatku merasa tenggelam ke dalam lautan kebahagiaan.

Dan sekarang aku sudah pergi, masalah kedepannya aku tidak ingin banyak mengatakannya.

Aku tidak ingin kamu menghabiskan sisa hidup kamu dengan kebencian dan dendam.

Aku hanya ingin memberitahumu, karena beberapa alasan, baru aku mau mengakui semua ini padamu.

Tuan Gandi, kali ini benar-benar tidak akan lagi bertemu denganmu.

Mengenai anak kita, aku akan menjaganya dengan baik. Jika kedepannya ada kesempatan, ketika dia menikah kamu harus datang.

Setelah membaca surat ini, Gandi tanpa sadar menyeka sudut matanya.

Apakah matanya sakit? Kenapa bisa dia meneteskan air mata.

Wanita ini, kalau mau pergi, pergi saja, untuk apa meninggalkan surat seperti ini!

Apa dia kira akan tidak rela melepaskannya?

Namun, dia sama sekali tidak menyangka kalau dirinya memiliki seorang putri.

Dan putrinya ini adalah anak kecil yang aneh dan cerdik itu. Dia pernah bertemu dengannya.

Tidak heran, tidak heran kalau marga anak itu Aska. Dan di dalam nama panjangnya Vagana, Gan-nya diambil dari nama Gandi.

Awalnya dia merasa kalau nama itu sangat kampungan, tapi jika dipikirkan sekarang, nama dari putri Neva itu perpaduan dari nama mereka berdua.

Informasi ini terlalu besar dan pasang surut emosinya ini membuat Gandi agak pusing untuk beberapa saat.

Ternyata dialah yang selalu berbuat salah sepanjang waktu ini!

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu