Cinta Yang Dalam - Bab 28 Ayah Yang Tampan

Gandi berbalik menindihnya, aroma alkohol yang kuat membuat Neva sedikit mabuk, Gandi berkata dengan lembut:“ Julia, menikahlah denganku!”

Awalnya Neva sekuat tenaga menahan tangan Gandi, tiba-tiba membeku, lalu tubuhnya ditindih oleh Gandi.

Menikah……dia sudah menikah dengan Gandi, tapi di dalam hati Gandi, pernikahan yang sebenarnya bersama dengan Julia.

Orang-orang di Kota Z benar, Neva memang sebuah lelucon, lelucon yang paling menyedihkan di Kota Z.

Setelah Gandi tertidur, Neva mendorong tubuhnya turun, lalu membantunya melepaskan pakaian.

Setelah menyelimuti Gandi, Neva menghela nafas lega dan terduduk di lantai.

Di tempat tidur itu pada dasarnya memang tidak ada tempat untuk dirinya, melihat wajah tampan pria yang tertidur itu, Neva berbisik pelan: “Gandi, bukankah kamu bertanya padaku apakah ini malam pertamaku? Sekarang aku akan memberitahumu, bukan, malam pertamaku direnggut oleh seorang pria brengsek. Dan pria itu adalah kamu, kala itu kamu mabuk tidak sadarkan diri sama seperti sekarang ini.”

Neva yang mengatakan ini, matanya memerah, sesunggukan, menekan kesedihan dalam hatinya: “Kemudian aku menyadari diriku hamil, tapi kamu sudah memiliki Julia. Aku tidak tahu apa yang terjadi kala itu, membuatmu tidak mengingatku. Tapi apakah kamu tahu? Kamu memiliki seorang anak yang cantik, namanya Nana. Sejak kecil dia menginginkan seorang ayah, tapi karena takut aku sakit hati, dia tidak pernah mengatakannya.”

Neva membuka kamera yang ada di hp, memotret wajah tampan Gandi, mengirimkannya ke Tante Chen, berkata: “ Tante Chen, tolong tunjukkan ke Nana, apakah dia menginginkan ayah tampan seperti ini!”

Tante Chen sejak awal sudah menidurkan Nana, kalau membalasnya pasti keesokan hari.

Neva meletakkan hp-nya, tidak tahu benar atau salah menunjukkan foto Gandi kepada Nana.

Terlebih dia adalah ayah Nana, meskipun seumur hidup ini tidak pernah bertemu, membiarkan Nana melihat sosoknya juga termasuk mengenang.

Neva baru saja berbaring di sofa, Gandi tiba-tiba membalikkan badan mengeluarkan suara yang tidak jelas.

Neva tersenyum sedih, meskipun tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Gandi, tapi pria ini memanggil nama Julia lagi.

Neva benar-benar tidak mengerti, sebenarnya apa yang terjadi, hingga membuat Gandi stress dan minum begitu banyak.

Neva tiba-tiba merasa sedih, tinggal di ruangan yang sama dengan pria yang terus memanggil nama wanita lain, ini membuatnya sangat tertekan.

Neva bangkit, berjalan ke sisi tempat tidur Gandi mengambil hp yang baru saja di letakkan, bersiap-siap keluar menghirup udara baru.

Tapi saat ini Gandi tiba-tiba membuka matanya, melihat wajah di depannya dari Julia berubah menjadi Neva, dia mengerutkan kening, berkata dengan dingin:

“Apa yang kamu lakukan!”

“Aku……”

“Pergi tidur di sofa!”

Kata-kata dingin pria ini, membuat hati Neva sakit. Gandi membalikkan punggungnya dari Neva, seolah tidak ingin melihatnya.

Neva merasa dirinya hampir mati lemas, jelas-jelas dia yang merawat Gandi, sedih melihatnya kesakitan. Tapi apa yang dia dapatkan, malah perlakuan yang dingin.

Malam ini, tidak peduli bagaimana Neva tidur, dia tetap tidak bisa melupakannya, pagi harinya dia terbangun karena ketukan pintu mbok Ting.

Neva merasa sekujur tubuhnya pegal, menemukan dirinya semalam duduk tidak sadarkan diri di sudut, bahkan tertidur di lantai.

Neva bangkit merapikan dirinya, lalu membukakan pintu.

Begitu membukakan pintu, mbok Ting tiba-tiba mengerutkan kening, menutup hidungnya: “Nona, kenapa ada aroma alkohol yang begitu kuat?”

Neva sudah tinggal di kamar untuk waktu yang lama, sudah mati rasa dengan aroma ini.

Neva berbicara dengan pelan: “ mbok Ting, semalam Gandi mabuk, nanti buka jendela sebentar. Maaf sudah merepotkanmu membereskan kamar, aku pergi mempersiapkan sarapan.”

mbok Ting memandang Neva dengan rumit dan berkata: “Sarapan sudah aku persiapkan, hanya tinggal sup yang ada di panci, nona tolong turun ke bawah lihat sebentar.”

Masalah menjaga Gandi, Neva pasti akan melakukannya sendiri.

Tapi sekarang Neva meminta mbok Ting yang melakukannya, mbok Ting tahu Neva bukan orang yang suka memerintah orang lain, tapi sekarang malah menyuruh dirinya masuk membereskan kamar. Satu-satunya alasan adalah Tuan Muda sudah membuat nona sakit hati.

Neva pergi ke dapur melihat sup, Gandi terbangun oleh suara menyapu lantai di kamarnya.

Dia perlahan-lahan membuka matanya, kepalanya yang sakit membuatnya tidak tahan untuk mengerutkan kening, selang sesaat, dia sadar.

Dia samar-samar ingat dirinya mabuk tadi malam, sepertinya Julia yang merawatnya dan memapahnya ke dalam kamar.

Selanjutnya, dia tidak bisa mengingat apa pun.

Dia melirik sekilas, melihat mbok Ting yang sedang membereskan kamar, berkata: “ mbok Ting, mana Julia ?”

mbok Ting mengerutkan kening, berkata dengan tulus: “ Julia, Julia apa? Gandi, kamu sudah bukan anak kecil, apa yang kurang baik dari nona, sampai membuatmu terus terobsesi pada wanita itu?”

Begitu mengingat Neva, Gandi tiba-tiba mengerutkan kening.

Dia mengingat dokumen yang dia selidiki, tiba-tiba merasa pelipisnya sakit. Dia berkata dengan serius: “ mbok Ting, ada beberapa hal yang tidak kamu ketahui, dan aku juga tidak ingin mengatakannya.”

Gandi bangkit, memakai baju tidur pergi ke toilet membersihkan diri.

Ketika menggosok gigi, dia baru mengingat.

Mendengar maksud mbok Ting, semalam Julia seharusnya tidak datang.

Kalau begitu orang yang ada dalam ingatannya yang menjaga dirinya, apakah itu Neva?

Sosok Neva dan Julia bercampur dalam benaknya, emosi yang tidak bisa dijelaskan melintas di mata Gandi.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu