Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 232 Memberikan Pelukan (1)

Aku pergi membuka pintu, melihat tangan Lan Ke menenteng sekantong buah-buhan berdiri di luar pintu.

“Kenapa kamu datang.” Karena marga Lan yang tertera di depan nama Lan Ke, sikapku menjadi sangat dingin. Meskipun diriku seharusnya juga bermarga Lan.

Lan Ke memasuki, “Datang melihatmu dan Qiang-Qiang.”

Dia meletakkan buah-buahan, pandangannya melihat di sekeliling, tidak terlihat Qiang-Qiang, jadi dia memanggilnya, “Qiang-Qiang?”

Qiang-Qiang keluar dari dalam kamar tidur, matanya agak memerah, dan memanggil, “Om Lan.”

Lan Ke mengangkat tangan mencubit wajah Qiang-Qiang, “Panggil paman.”

Qiang-Qiang menatapku, dan panggilan paman ini tidak terpanggil.

Lan Ke melembutkan suara: “Beritahu paman, mengapa matamu merah? Siapa yang membullymu? Ayo katakan pada paman, paman akan pergi menghajarnya.”

Qiang-Qiang menggelengkan kepalanya.

Lan Ke membungkukkan tubuh, mengerutkan kening melihat wajahnya yang kecil sejenak, kemudian mencium di wajah Qiang-Qiang, “Ayo pergilah bermain.”

Qiang-Qiang kembali lagi ke kamar sendiri.

Lan Ke menghadapku dan berkata: “Apa yang telah terjadi? Kalian pasangan ibu dan anak, satu wajahnya suram bagaikan air, dan satunya lagi matanya memerah bagai kelinci.”

Aku menggelengkan kepala, hatiku benar-benar sangat kacau, “Kami tidak apa-apa, kalau kamu tidak ada urusan lain, silakan pergi.”

Lan Ke agak tak berdaya, “Aku sengaja datang melihatmu, bagaimanapun aku adalah kakakmu, kalau ada yang membullymu, harus beritahu aku, aku pasti akan membantumu!”

“Kami benar-benar tidak ada apa-apa.” Aku tidak ingin Lan Ke membantuku, lagipula aku juga tidak ingin bertemu dengan siapapun dari keluarga Lan.

Melihat mereka, aku semakin merasa diriku sebagai lelucon, kelahiranku sama sekali adalah sebuah kesalahan.

Aku dari dalam hati dengan dingin menolak orang yang dahinya tertera marga Lan.

Lan Ke mengerutkan kening, “Matamu menunjukkan bahwa kamu bermasalah, masih saja mengatakan tidak ada apa-apa, apakah Tuan muda itu membully kalian, kalau benar dia, aku akan pergi menghajarnya sekarang.”

Lan Ke kelihatannya sangat cemas.

Aku menggelengkan kepala, “Benar tidak ada yang membullyku.”

Lan Ke: “Lin Xiao, jangan menolak diriku, aku adalah kakakmu.”

“Aku lebih berharap kamu bukan!”

Kemarahan dan kekesalan yang tertumpuk lama dalam hati membuat otakku meledak, aku berteriak pada Lan Ke.

Lan Ke tertegun, mulutnya membuka dan menutup, matanya yang indah menimbulkan tatapan terluka, “Lupakan saja, aku tahu kamu membenci Ayah, jadi juga tidak suka padaku dan kakak, tetapi kita adalah kakak beradik, ini adalah kenyataan yang tidak dapat diubah, tidak peduli bagaimana, aku tetap sebagai kakakmu.”

Nada suara Lan Ke yang agak terluka, dan mengeluarkan seiikat kunci dari dalam saku, “Ini adalah kunci salah satu rumahku, kamu bermarga Lan, tidak boleh selalu tinggal dirumah orang, rumah ini kamu tinggali dulu, aku akan mengganti properti ke namamu nanti.”

Aku langsung mendorong kembali kunci yang dia serahkan padaku, “Lan Ke, apakah kamu tahu dalam hidup ini dua hal yang paling ingin kuubah? Yang pertama, adalah hubungan aku dan Mo Ziqian, jika waktu dapat kembali , aku sangat berharap tidak pernah mengenalnya; Yang kedua, aku adalah putri Ayahmu, kalau aku bisa, aku tidak akan reinkarnasi ke dalam perut Ai Lisi, membiarkannya menjadi Ayahku!”

Lan Ke menatapku dengan penuh kerumitan, ada belas kasihan, tidak berdaya, ada rasa sakit, kemudian menggelengkan kepala, “Ok, mungkin ini kesalahanku. Aku akan menyimpan kembali kunci ini.”

Dia memasukkan kunci ke dalam saku, “Tetapi jangan menolakku, aku adalah Kakakmu, aku dangat tulus menganggapmu sebagai adikku.”

Selesai berkata, dia dengan diam pergi.

Aku tak berdaya dan duduk di sofa, aku tahu bersikap begitu terhadap Lan Ke adalah kesalahan besar, tetapi aku tidak dapat mengendalikan diriku, Lan Ke dia tidak bersalah, termasuk Lan Yue.

Pada malam hari, Tuan kelima datang.

Dia mendekatiku, mengerutkan kening bertanya: “Apakah Lin Xueman datang mencari masalah padamu lagi?”

Tidak menunggu aku menjawab, dia mengomel sendiri lagi: “Wanita itu, paling suka mengatakan segala sesuatu yang dianggap sangat bermoral, lain kali jangan segan dengannya, langsung memberinya dua tamparan.”

Aku menghela napas dengan penuh pikiran dalam hati, tangan memegang dahi berkata: “Aku pasti banyak melakukan kesalahan di kehidupan masa lalu, dalam hidup ini semua dosa kembali mencariku.”

Tuan kelima tertawa, “Termasuk aku?”

Aku memelototinya, “Sudah tahu masih tanya.”

Tuan kelima mengangkat tanganku dan meletakkan di mulutnya, dan mencium, “Beberapa lama ini kamu juga tidak ada kerjaan di rumah, bagaimana kalau kita pergi liburan, juga dapat membuatmu bersenang-senang.”

“Pergi ke mana?”

Aku bersemangat.

Tuan kelima: “Pulau Bali.”

Tuan muda ini tidak tahu dengan cara apa yang dia gunakan dan siapa yang dia cari, seminggu kemudian, langsung membantu aku dan Qiang-Qiang menyelesaikan semua prosedur, di hari kedelapan kami sudah tiba di pantai pulau Bali.

Tuan kelima dan Qiang-Qiang mengenakan pakaian pantai, dan aku mengenakan rok bohemian panjang, kami berjalan santai di pantai dengan kaki telanjang.

Qiang-Qiang berlari dengan senang, dan kadang-kadang memutar kepala menatap kami dengan wajah mengejek. Datang ke sini, Qiang-Qiang menjadi senang, kesedihan dalam hanya juga menghilang.

“Tunggu sebentar.”

Tuan kelima memanggilku, aku memutar kepala, Tuan kelima tersenyum manis mengulurkan tangan memegang wajahku, dan wajahnya yang tampan mendekatiku, dan menciumku dengan perasaan mendalam.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu