Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)

Tetapi aku tidak mungkin melakukan hal itu, aku adalah manusia bukan hewan, aku sudah memiliki wanita dan dia juga sudah merupakan wanita milik orang lain, kami tidak mungkin berhubungan lagi.

Aku pun pergi dengan marah.

Tetapi tidak menyangka Kakak Jie mendorong Lan Ke yang makan obat afrodisiak ke kamar itu lagi, dia membawa sebuah tujuan yang menjijikan, ingin melihat sebuah drama berantakan tentang kakak dan adik melakukan hubungan badan.

Aku dan Kakak Jie berdiri di kamar di samping, di sana ada tv yang langsung terhubung ke cctv di kamar sebelah, kami bisa melihat gerakan di dalam ruangan itu dengan jelas, aku melihat Lan Ke sangat berusaha untuk membantah dan aku bisa mendengar suara nafas Wanwan yang berantakan.

Setiap nafas dia menusuk ke hatiku seperti pisau, dia adalah ibu Qiang Qiang, dia juga pernah menjadi wanitaku, aku tidak bisa melihat dia dipermainkan begitu saja, aku juga tidak bisa membiarkan Qiang Qiang menderita trauma ibunya dan kakak ibunya melakukan hubungan badan, aku memukul Kakak Jie sampai pingsan kemudian aku lari ke kamar sebelah dan membuka kamar yang terkunci, kemudian melepaskan kakak beradik itu keluar.

Setelah itu, polisi pun sudah datang.

Kejadian selanjutnya melebihi ekspektasiku, polisi menangkap Kakak Jie dan kakak Jie pun mengaku masalah dia merancang jebakan untuk Tuan Kelima. Karena begitu, Tuan Kelima pun dibebaskan tanpa salah.

Pada saat itu, aku masih tidak tahu kasus itu bisa berhubungan dengan aku dan Xueman.

Tidak lama setelah kembali ke dalam negeri, aku bertemu dengan Wanwan di Kaiwelz, aku menyelamatkan dia dari pistol Hu Yeming. Walaupun aku tahu aku mungkin bisa mati begitu saja karena tembakan ini, aku sama sekali tidak merasa ragu, mungkin aku masih mencintai dia!

Menghadapi tatapan dia yang terkejut, aku hanya berkata : "Jangan berpikir begitu banyak, aku hanya tidak ingin Qiang Qiang tidak ada ibu"

Akhirnya Hu Yeming juga ditangkap, topeng tenang dan dingin yang aku sengaja pasang di wajahku akhirnya bisa dilepaskan, akhirnya aku bisa pergi menjenguk Qiang Qiang di bawah cahaya matahari yang terang.

Qiang Qiang adalah anak yang pengertian dan pintar, dari awal dia sudah menyadari keberadaanku, tetapi dia tidak pernah memanggil ayah, anak yang sekecil ini sudah bisa takut aku merasa malu, sampai ada satu kali, dia memanggil aku dengan wajah berusaha menahan air mata dan meminta aku memeluk dia.

Pada saat itu, hatiku terasa sangat kacau, di kehidupan ini aku memiliki dua anak. Pendidikanku terhadap putriku gagal total, tetapi anak putraku adalah cahaya matahariku yang paling hangat.

Lin Xueman mengadakan pesta ulang tahun untuk Sisi, di dalam acara ini memiliki komposisi cinta kasih dia terhadap anak tiri ini, atau bisa dibilang, sejujurnya tidak ada cinta kasih. Aku sudah pernah katakan, dia memiliki rancangan kecilnya, dia ingin meminjam kesempatan ini memperlihatkan kepada orang-orang bahwa hubungan dia dan anak tirinya sangat baik, tetapi tidak menyangka rancangan kecilnya malah mencelakai dia.

Pesta ulang tahun itu menjadi acara kematian anak di dalam perutnya.

Sisi tidak tahu dapat obat aborsi dari mana, dia meletakkan obat itu di mangkok Lin Xueman, setelah makan, Lin Xueman merasa perutnya sangat sakit, anak yang sudah mau dilahirkan pun digugurkan begitu saja.

Masalah jelek keluarga tidak boleh tersebar keluar, aku menyuruh orang untuk menutup informasi Sisi adalah orang yang membuat anak Lin Xueman gugur, pada saat yang sama aku juga merasa kecewa total terhadap Sisi.

Aku mengantar dia dan ibu tiriku ke desa di negara Inggris, akupun bersumpah tidak akan berjumpa dengan mereka lagi selamanya.

Aku pernah paling benci dengan ‘melahirkan tetapi tidak mau mengasuh’, seperti yang ibu kandungku lakukan terhadapku, dia merasa menyerahkan aku kepada wanita lain itu bagus untuk aku, agar wanita itu bisa mengasuh aku menjadi dewasa, tetapi dia tidak tahu, seberapa terkejutnya aku merasa ketika aku tahu wanita yang aku panggil ibu selama bertahun-tahun bukan ibu kandungku.

Perasaan dibuang itu menemani aku dua puluh tahun lebih, aku pernah bersumpah tidak akan meninggalkan anakku sendiri, tetapi sumpah ini dihancurkan oleh Sisi, aku tidak memiliki tenaga untuk mencintai wanita yang begitu kejam dan beracun ini.

Begitu saja, jangan berjumpa lagi di kehidupan ini.