Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 9 Di Peternakan Kuda

Aku tersenyum, tatapan miring yang menandakan suatu sindiran, "Mo Ziqian, kamu telah banyak melakukan perbuatan jahat, jadi ketakutan?"

Mo Ziqian mengangkat tangan dan menghisap rokok, lalu batuk. Dia menderita faringitis, tidak tahan pada asap rokok.

"Aku hanya memikirkannya untukmu, tidak ingin melihatmu untuk mempertahankan hidup, membuat dirimu begitu susah. Jika kamu setuju, aku bisa membayarmu satu juta, dan kamu pergi meninggalkan kota ini, pergi ketempat di mana tiada orang yang mengenalmu."

"Hahaha......."

Tiba-tiba aku tertawa, tetapi efek pilek dan sakit tenggorokan membuatku batuk berdahak. Kulihat ke wajah Ziqian berubah pucat, menatapku dengan penuh kekhawatiran.

"Apa yang kamu pikirkan terlalu indah, Mo Ziqian. Satu juta bukan sesuatu, yang aku inginkan adalah menghancurkan reputasi mu dan Chen Liyan. Dalam hidup ini asal aku masih hidup, aku tidak akan membiarkan kalian pasangan anjing manusia hidup senang."

Dalam pandanganku, tubuh Mo Ziqian sedikit terguncang, tatapan nya padaku yang penuh kerumitan, tatapan itu tampak sedih.

Pada saat ini, Jiayu berlari keluar dari rumah, "Xiaoxiao!"

Dia melihatku dan melihat lagi ke Mo Ziqian, akhirnya dia datang memegangiku, dan menjerit kepada Mo Ziqian: "Mo Ziqian, kamu belum cukup menyakitinya? Apa yang kau inginkan lagi? Kau orang sampah, cepat pergi!"

Jiayu biasanya berbicara dengan lembut, walaupun di dalam pekerjaan menemukan beberapa pria kasar, menghadapi masalah sulit, juga tetap berbicara lemah lembut. Hanya dalam masalahku membuatnya kehilangan kendali.

Mo Ziqian sedikit menggerakkan bibirnya, bulu mata yang panjang menutupi tatapan yang tidak jelas, akhirnya dia tidak berbicara lagi, berputar badannya membuka pintu mobil dan masuk kedalam.

Setelah mobil mewah yang berwarna hitam itu pergi, aku tiba-tiba kehilangan seluruh tenagaku, dan menyandar ke Jiayu, tidak sanggup berdiri.

Jiayu ketakutan, sambil memanggil namaku, dengan susah payah mengangkat dan membawaku masuk kedalam tangga listrik.

Jadinya, aku berbaring lemah selama dua hari, dan pada hari ketiga, tubuhku akhirnya sembuh kembali.

Disaat aku bersiap-siap untuk bekerja, ponselku berdering, ada nomor asing yang menghubungiku, "ya halo?"

Aku tidak tahu siapa yang menelepon kesini, setelah keluar dari penjara Jiayu yang membantuku menyiapkan nomor ini, hanya dia dan beberapa rekan kerja yang mengetahui nomor ini.

"Nona Lin, apa kabar?"

Suara pria bernada rendah membawa sedikit rasa mempermainkan memasuki gendang telinga.

"Siapakah kamu?"

Aku mendengarkan suara yang pernah ku dengar ini, tetapi tidak ingat siapa orang ini.

"Nona Lin benar-benar orang yang sibuk hingga melupakan banyak hal," suara itu mengatakan: "bahkan tidak ingat suaraku, tampaknya Nona Lin juga tidak terlalu menginginkan untuk membalas dendam."

"kamu....." tiba-tiba ada sosok seseorang yang muncul di pikiranku.

"Satu jam kemudian, kita bertemu di peternakan kuda, Nona Lin."

Setelah suara itu berkata, langsung menutup telepon.

Detak jantungku tiba-tiba menjadi kacau, mengapa Tuan kelima tahu nomor ponselku? mengetahui bahwa aku bermarga Lin, untuk apa dia menyuruhku bertemuan di peternakan kuda?

Dia sama Mo Ziqian, bukannya teman?

Aku terpikir malam itu, Di May Klub didalam kamarnya, tatapan Mo Ziqian yang dingin.

Bagaimanapun, tetap harus pergi ke peternakan kuda dulu. Aku terburu-buru meminta izin sakit satu hari dengan perusahaan kurir , kemudian segera membuka pintu lemari, dan dari dalam menemukan gaun putih polos. Semenjak keluar dari penjara, Ini adalah pakaian pertama yang aku dapatkan. Setelah mengganti pakaian, tidak sempat bermakeup, aku langsung bergegas ke peternakan kuda.

Tempat ini, aku pernah datang. Hobi terbesar Mo Ziqian adalah menunggang kuda. Selain di waktu aku bekerja, dia selalu membawaku kesini, Aku bisa menunggang kuda, juga diajarin olehnya.

Dipagi hari akhir musim semi, langit biru yang luas, rumput hijau di peternakan kuda, bagai tidak dapat menemukan ujungnya. Ada sosok seseorang yang mengenakan pakaian berkuda yang standar sedang menunggang kuda mendekati.

Aku melihat orang yang datang berwajah tampan, kedua alis matanya yang terlihat seperti pedang yang terbang, keliatan sangat arogan dan sombong. Tatapan yang tajam menyapu di wajahku, "bisa menunggang kuda?" dia bertanya.

"Bisa." Aku menjawab, rasa ketegangan membuat telapak tanganku berkeringatan. Tuan kelima memanggilku ke peternakan kuda, apakah itu berarti dia sedang memikirkan perkataanku? "

"Bawa dia pergi gantikan baju berkuda, sekalian bawalah seekor kuda." Tuan kelima memerintah kepada pelayannya"

"Iya, pelayan itu menjawab dengan hormat, dan jalan menuju kearahku, "Nona Lin, silakan."

Aku mengikuti pelayan itu pergi dan ganti baju berkuda, seekor kuda juga ditarik datang, aku menginjak pada sanggurdi terus menaiki kuda. Pakaian berwarna putih membuatku tubuhku terlihat lurus dan ramping. Ketika mengangkat kepala, aku melihat tatapan Tuan kelima yang tajam membawa sedikit keanehan, sepertinya ada rasa menakjubkan.

"Mari kita mulai."

Tuan kelima memutar arah kepala kuda, sosoknya yang tinggi duluan pergi menjauh, disaat kemudian aku juga mengejar menuju arahnya.

Kecepatan Tuan kelima tidak terlalu kencang, sepertinya sengaja menghargaiku sebagai seorang wanita. Aku menaiki kuda mengikuti kuda Tuan kelima, Didepan mata terlihat sosok seseorang yang mengenakan baju putih dan celana putih dan memeluk seorang anak gadis di lengannya sedang menunggang kuda mendekati.

Tuan kelima menghentikan kudanya, dan menyipitkan mata. Dan aku juga menarik tali berhenti di samping Tuan kelima, Pria yang menunggang kuda itu bukan orang lain, itu adalah Mo Ziqian.

Dia tidak mengenakan pakaian khusus untuk berkuda, hanya mengenakan pakaian santai kaos dan celana putih. Itu sudah terlihat cukup mewah. Lengan panjangnya mengelilingi pinggang anak gadis, dan tangan satunya lagi memegang tali kekang kuda, menurunkan alis matanya, sedang berbicara sama anak gadis, tatapan dari wajah tampan itu memiliki kelembutan dan kepedulian.

Tiba-tiba aku teringat putraku yang baru lahir langsung diberikan kepada yang lain, dia tidak pernah memiliki kepedulian dan perawatan dari ayah kandungnya, bahkan ayah kandungnya menginginkan dia mati. Memikirkan kekejaman Mo Ziqian terhadap anak kandungku, aku tiba-tiba terasa hati menyakitkan.

"Pas sekali, Direktur Mo juga membawa putri datang menunggang kuda."

Mata Tuan Kelima yang indah seperti kristal tersenyum.

Mo Ziqian baru memperhatikan kami, Pandangannya beralih dari wajah tuan kelima yang ganteng ke wajahku, mungkin karena melihat aku berkudaan dengan tuan kelima yang terkenal, sehingga dia mengangkat keningnya, suatu bayangan gelap yang pekat melewati matanya.

"Ayah, paman ini sangat tampan."

Anak gadis itu mengangkat wajah kecilnya, disaat itu aku melihat anak itu semakin mirip dengan Chen Liyan.

"Sisi, panggil Paman kelima."

Ketika Mo Ziqian berbicara, perasaan emosional dalam matanya telah hilang, alisnya memancarkan suatu kelembutan, menundukkan kepalanya dan berbicara ramah dengan Sisi.

"Halo, paman kelima."

Wajah Sisi yang mirip dengan Chen Liyan tersenyum manis.

Tuan kelima juga menaikkan bibirnya, dengan suara yang ramah, "Ehm, halo Sisi."

Seperti merasakan tatapan dingin dari mataku, Mo Ziqian kembali menatap ke wajahku. Pandangan itu membawa emosional yang tidak jelas, hanya begitu menatapku.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu