Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 98 Menangkap Basah
Kedua mata Tuan Kelima yang indah memancarkan pandangan kasihan dan ketidak berdayaan. Melihatku masih larut dalam kesedihan, ia menghiburku, “Sudahlah, jika merindukannya, jemput kembali saja.”
Sejak aku mengenalnya, baru kali ini aku mendengarnya berbicara seperti ini, kelihatannya dia sedang menghiburku.
Aku menghirup nafas dalam, menelan kembali rasa perih di hatiku, lalu melanjutkan pekerjaan yang belum kuselesaikan.
Ketika makan, Tuan Kelima tidak lupa mengkritikku, “Meskipun sudah ada kemajuan, tapi masih sangat jauh.”
Berkata sambil menggeleng dengan tampang seperti guru yang mengajar murid yang nakal
Ucapannya membuat bibirnya mengangkat.
Ketika sindirannya baru saja selesai, ponselnya berdering, ketika ia mengangkat teleponnya, alisnya mengkerut, “Sudah mengerti, beritahu dia aku akan kesana.”
Setelah menyimpan ponselnya, Tuan Kelima menggerutu, “Resort yang dibangun oleh Mo Ziqian dan Hu Yeming akan segera dimulai, 3 hari lagi ada acara pemotongan pita, kamu hadir bersamaku pada saat itu.”
Aku tercengang, tidak menyangka Mo Ziqian bisa bekerja sama dengan Hu Yeming. Aku hanya mengangkat alis tanpa mengatakan apapun, Tuan Kelima berkata, “Kenapa, tidak berani?”
“Bukan.”
Aku menggeleng, “Kakiku belum pulih, jika pergi bersamamu hanya akan menyusahkanmu.”
Tuan Kelima berseru, “Wanitaku siapa yang berani mentertawakan, coba saja.”
Pada hari pemotongan pita, kebetulan hari Sabtu, pagi-pagi Tuan Kelima sudah menjemputku ke apartemen, ia membawaku untuk merias rambutku lalu mengajakku membeli gaun dan sepatu, ketika aku berdiri didepannya setelah di make over, mata Tuan Kelima terlihat bersinar.
Dengan mata menyipit, kedua tangan disilangkan didepan dada, mengamatiku dengan kepala di miringkan, “Ehm, lumayan juga.”
Tuan Kelima mengajakku keacara pemotongan pita, Hu Yeming mengajak beberapa anak buahnya, Mo Ziqian dan Chen Liyan, ada juga Gao Le dan Cheng Ziang, sisanya aku tidak kenal, juga beberapa pengusaha di bidangnya.
Rambut Hu Yeming disisir klimis, wajahnya yang biasa garang terlihat sangat lembut, Mo Ziqian tersenyum ramah, Chen Liyan menggandeng lengannya, tetap dengan gaya pasangan serasi mereka. Mereka berdua satunya sedikit mengangkat dagunya yang membuatnya terlihat tegas, satunya sedikit menundukkan kepala, dengan ekspresi lembut, entah sedang membicarakan apa sehingga orang disekitar mereka begitu iri pada mereka.
Acara pemotongan pita dimulai, lampu kamera dari para wartawan datang dari berbagai penjuru, lalu dilanjutkan dengan kata sambutan dari para tamu VIP, Tuan Kelima adalah yang pertama diundang naik. Dia tetap dengan gaya cueknya, dnegan suaranya yang serak namun seksi mengucapkan beberapa kata sambutan, Hu Yeming yang mulai bertepuk tangan dengan semangat.
Aku melihat Tuan Kelima mengucapkan sambutan sambil tersenyum padaku, bibirku juga melengkung tersenyum padanya, namun entah siapa yang mendorongku dari belakang sehingga aku goyah dan terdorong kedepan.
Tubuh Tuan Kelima yang gesit dan kuat langsung meloncat turun dari panggung, aku mengira aku akan jatuh dengan posisi memalukan, namun Tuan Kelima sudah menangkapku tepat waktu.
Aku mendengar ada suara yang mentertawakan, “Lihat, roknya sobek.”
Aku segera menundukkan kepala melihat rokku namun tidak bisa melihat semuanya, Tuan Kelima masih memelukku, dia melihat kebelakangku, matanya melihat tajam kearah kerumunan orang, membentak dengan penuh kemarahan, “Siapa yang melakukannya!”
Tanganku menyentuh kebelakang, menyentuh sebuah lubang besar dibelakang rokku, seolah disobek oleh pisau, namun aku tidak menyadari kalau rokku disobek orang. Bagian rok yang sobek tepat berada dibokongku, seberapa cerobohnya aku sampai dirobek dibagian itupun aku tidak menyadarinya, membuat bagian intimku hampir terlihat semua.
Wajahku memerah, aku mendengar suara tawa wanita dari kerumunan, ketika menoleh, seorang gadis yang cantik dan anggun, mengenakan perhiasan mewah sedang diam-diam tertawa, para pria menoleh ke pinggir dengan wajah tidak sanggup melihat.
Hu yeming segera menghampiri, “Ada apa? Siapa yang melakukannya?”
Tidak ada yang menjawab.
Mo Ziqian menggandeng Chen Liyan menghampiri, wajah Mo Ziqian terlihat sangat tegas, ekspresi Chen Liyan terlihat sombong dan dingin.
“Sudahlah.”
Aku berkata lirih pada Tuan Kelima, aku tahu, orang yang mendorongku tidak mungkin berani maju, dan orang itu pasti berhubungan dengan Chen Liyan.
Sekarang tidak ada bukti sama sekali, ngotot disini juga tidak berguna.
Tuan Kelima memapahku, “Kamu tidak apa kan? Bagaimana dengan kakimu?”
“Tidak apa.”
Sepertinya pergelangan kakiku terkilir, luka bertambah sungguh menderita. Namun aku tetap berpura-pura normal dan berdiri.
Tuan Kelima membuka jasnya dan mengenakannya di tubuhku, aku mendengar Hu Yeming memerintahkan orangnya, “Cepat suruh orang hotel untuk mengirimkan gaun untuk nona Lin!”
Hu Yeming memiliki banyak bisnis legal dan ilegal, di bisnis legalnya dia memiliki toko fashion terkenal yang cukup banyak.
Aku ikut Tuan Kelima masuk kedalam hotel, Hu Yeming menyiapkan kamar untuk kami, aku duduk di sofa, tanganku memijit pergelangan kakiku, setelah menerima telepon, Tuan Kelima langsung berjalan keluar, memintaku menunggunya didalam kamar.
Namun aku tiba-tiba sadar tasku hilang, karena panik aku langsung berdiri, mungkin tas ditanganku jatuh ketika aku terdorong, ketika itu aku sangat terkejut, sama sekali tidak memperhatikan tasku.
Aku menahan rasa sakit di pergelangan kakiku ingin mencari tasku, tanganku diletakkan dihandle pintu ingin membuka pintu, namun pintu tidak bisa diputar. Aku mencoba lagi namun tetap tidak bisa diputar, keringat dingin mulai membasahi keningku, pintu ini dikunci dari luar.
Ketika aku takut dan panik, tiba-tiba ada sebuah tangan yang memelukku dari belakang, orang itu menggendongku dari belakang lalu membantingku ke ranjang lalu menerkamku.
“Minggir!”
Aku panik, mendorongnya dengan sekuat tenaga.
Wajah orang itu sangat asing, bentuk wajahnya lancip, jakunnya menonjol, segala perumpamaan kejelekkan bisa digunakan diwajahnya. Dia memamerkan gigi putihnya berkata padaku, “Kamu tidak perlu meronta, kau tidak akan bisa kabur, hari ini sebelum aku menidurimu jangan harap kamu bisa pergi!”
Orang itu berkata sambil mengangkat pakaianku, aku tidak tahu orang ini datang darimana, lalu siapa yang mengaturnya, hanya panik dan takut, aku meronta sambil berteriak minta tolong.
“Sepertinya ada suara dari dalam.”
Aku mendengar suara wanita dari luar.
“Benar, aku juga mendengarnya, cepat buka pintunya!”
Aku mendengar suara Chen Liyan, hatiku seketika semakin panik, jangan-jangan orang ini komplotan Chen Liyan!
“Kamu diamlah, setelah aku selesai aku akan melepaskanmu.”
Setelah ia mengatakannya, tubuhnya terjatuh lemas diatas tubuhku.
Mataku membelalak besar karena ketakutan, melihat tangan Mo Ziqian memukul tengkuk lehernya, tangan besarnya menarik kerah belakang pria itu, melemparnya dengan kesal kesamping, lalu menarik tanganku, “Cepat pergi!”
Seluruh kejadiannya terlalu cepat, aku tidak tahu dari mana munculnya Mo Ziqian, bagaimana ia bisa muncul dan menolongku, bagaimana dia tahu aku dijebak dan datang menolongku, aku hanya dibantu olehnya untuk berdiri, mengikuti langkahnya ke balkon kamar. Ada jalan sempit yang menyambungkan balkon kamar ini dengan balkon kamar sebelah, cukup menyebrang pagar balkon sudah bisa berpindah ke kamar sebelah, Mo Ziqian menggendongku dengan sekali angkat, “Hati-hati.”
Aku digendongnya, kedua kakiku berada diluar balkon yang tingginya beberapa puluh meter dari tanah, hatiku seperti tergantung, keringat dingin membasahiku.
Tubuh Mo Ziqian yang tinggi ikut melompat keluar.
“Jalan lurus kedepan, jangan melihat kebawah!”
Mo Ziqian berpesan dengan suara pelan, telapak tanganku berkeringat, bibirku menggigit erat, punggungku menempel di tembok, berjalan selangkah demi selangkah ke balkon kamar sebelah.
Tangan Mo Ziqian terus menjaga didepan dadaku, seolah mengantisipasi kakiku tergelincir, namun semua juga tahu, jika aku salah melangkah, meskipun ia mengerahkan seluruh tenaganya juga tidak akan bisa menolongku.
Ini berada di lantai 8, berjalan puluhan meter dari tanah.
Kakiku tiba-tiba lemas, tangan Mo Ziqian tetap melindungi didepanku, aku tidak memiliki tenaga untuk memikirkan mengapa ia melakukan ini semua, bukankah dia terus berharap bisa melewati kehidupan bahagia bersama Chen Liyan dan putrinya?
Akhirnya tanganku berhasil menggapai pagar balkon kamar sebelah, tangan Mo Ziqian melindungi pinggangku, aku memanjat masuk dengan hati-hati.
Tubuh Mo Ziqian yang gagah melompat masuk dalam satu lompatan.
Kamar sebelah tidak ada orang, kami masuk kamar dengan lancar, Mo Ziqian menghentikan langkahnya, “Kamu keluarlah sendiri.”
Aku tercengang dan berpaling, tubuh tingginya berdiri tegak disana menatapku dengan matanya yang dalam.
Aku berbalik berjalan kearah pintu, memutar handle pintu, membuka pintu kamar yang tertutup rapat.
Ternyata kamar yang tadi aku tempati pintunya sudah dihancurkan, terdengar suara ricuh dari dalam.
“Bagaimana mungkin, dimana orangnya!” suara teriakan Chen Liyan terdengar.
Aku merapikan pakaianku yang berantakan, merapikan rambutku yang berantakan, lalu melangkah dengan tenang ke dalam kamar yang pintunya dihancurkan.
Aku melihat pria yang menimpaku tadi jatuh pingsan dilantai karena dipukul oleh Mo Ziqian, dan entah sejak kapan dirinya terikat disana.
Beberapa pria dan wanita asing mengerumuni ranjang yang sudah berantakan sambil membicarakan apa saja yang mungkin terjadi. Wajah Chen Liyan terlihat kesal karena drama yang ia rencanakan sekarang menjadi kacau karena aku berhasil kabur.
Ekspresinya terlihat sangat kesal.
Chen Liyan menendang pria yang jatuh pingsan di lantai, “Bangun! Dimana orangnya!”
“Apakah nyonya Mo mencariku?”
Mataku dipenuhi senyuman sambil berjalan menghampirinya pelan.
Chen Liyan melihatku datang, wajahnya terlihat sangat kaget.
Semua orang berpaling melihatku dengan wajah bingung karena melihatku berjalan masuk dengan pakaian rapi dan tenang.
“Nyonya Mo, bukankah anda bilang ada pertunjukkan yang menarik?”
Ada seorang wanita yang langsung merespon dengan cepat, “Dimana pertunjukkannya?”
“Biar aku beritahu.”
Mataku mengunci Chen Liyan yang terlihat kaget, “Pakaianku disobek dengan pisau, aku sedang mengganti pakaian dikamar ini, pria ini bersembunyi dikolong ranjang berencana memperkosaku, nyonya Mo datang tepat waktu untuk menangkap basah, namun siapa sangka aku berhasil merangkak keluar melalui balkon luar ke kamar sebelah, sehingga rencananya gagal total, benarkah yang aku ceritakan? Nyonya Mo?”
Setelah aku mengatakannya, ada suara riuh di sampingku, namun bibir Chen Liyan melengkung, terlihat tenang, “Lin Xiao, apa yang kau katakan? Kenapa aku tidak mengerti. Apakah kamu berada dikamar ini?”
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeThe Gravity between Us
Vella PinkyKisah Si Dewa Perang
Daron JayInventing A Millionaire
EdisonIstri kontrakku
RasudinHabis Cerai Nikah Lagi
GibranAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)