Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 98 Menangkap Basah

Kedua mata Tuan Kelima yang indah memancarkan pandangan kasihan dan ketidak berdayaan. Melihatku masih larut dalam kesedihan, ia menghiburku, “Sudahlah, jika merindukannya, jemput kembali saja.”

Sejak aku mengenalnya, baru kali ini aku mendengarnya berbicara seperti ini, kelihatannya dia sedang menghiburku.

Aku menghirup nafas dalam, menelan kembali rasa perih di hatiku, lalu melanjutkan pekerjaan yang belum kuselesaikan.

Ketika makan, Tuan Kelima tidak lupa mengkritikku, “Meskipun sudah ada kemajuan, tapi masih sangat jauh.”

Berkata sambil menggeleng dengan tampang seperti guru yang mengajar murid yang nakal

Ucapannya membuat bibirnya mengangkat.

Ketika sindirannya baru saja selesai, ponselnya berdering, ketika ia mengangkat teleponnya, alisnya mengkerut, “Sudah mengerti, beritahu dia aku akan kesana.”

Setelah menyimpan ponselnya, Tuan Kelima menggerutu, “Resort yang dibangun oleh Mo Ziqian dan Hu Yeming akan segera dimulai, 3 hari lagi ada acara pemotongan pita, kamu hadir bersamaku pada saat itu.”

Aku tercengang, tidak menyangka Mo Ziqian bisa bekerja sama dengan Hu Yeming. Aku hanya mengangkat alis tanpa mengatakan apapun, Tuan Kelima berkata, “Kenapa, tidak berani?”

“Bukan.”

Aku menggeleng, “Kakiku belum pulih, jika pergi bersamamu hanya akan menyusahkanmu.”

Tuan Kelima berseru, “Wanitaku siapa yang berani mentertawakan, coba saja.”

Pada hari pemotongan pita, kebetulan hari Sabtu, pagi-pagi Tuan Kelima sudah menjemputku ke apartemen, ia membawaku untuk merias rambutku lalu mengajakku membeli gaun dan sepatu, ketika aku berdiri didepannya setelah di make over, mata Tuan Kelima terlihat bersinar.

Dengan mata menyipit, kedua tangan disilangkan didepan dada, mengamatiku dengan kepala di miringkan, “Ehm, lumayan juga.”

Tuan Kelima mengajakku keacara pemotongan pita, Hu Yeming mengajak beberapa anak buahnya, Mo Ziqian dan Chen Liyan, ada juga Gao Le dan Cheng Ziang, sisanya aku tidak kenal, juga beberapa pengusaha di bidangnya.

Rambut Hu Yeming disisir klimis, wajahnya yang biasa garang terlihat sangat lembut, Mo Ziqian tersenyum ramah, Chen Liyan menggandeng lengannya, tetap dengan gaya pasangan serasi mereka. Mereka berdua satunya sedikit mengangkat dagunya yang membuatnya terlihat tegas, satunya sedikit menundukkan kepala, dengan ekspresi lembut, entah sedang membicarakan apa sehingga orang disekitar mereka begitu iri pada mereka.

Acara pemotongan pita dimulai, lampu kamera dari para wartawan datang dari berbagai penjuru, lalu dilanjutkan dengan kata sambutan dari para tamu VIP, Tuan Kelima adalah yang pertama diundang naik. Dia tetap dengan gaya cueknya, dnegan suaranya yang serak namun seksi mengucapkan beberapa kata sambutan, Hu Yeming yang mulai bertepuk tangan dengan semangat.

Aku melihat Tuan Kelima mengucapkan sambutan sambil tersenyum padaku, bibirku juga melengkung tersenyum padanya, namun entah siapa yang mendorongku dari belakang sehingga aku goyah dan terdorong kedepan.

Tubuh Tuan Kelima yang gesit dan kuat langsung meloncat turun dari panggung, aku mengira aku akan jatuh dengan posisi memalukan, namun Tuan Kelima sudah menangkapku tepat waktu.

Aku mendengar ada suara yang mentertawakan, “Lihat, roknya sobek.”

Aku segera menundukkan kepala melihat rokku namun tidak bisa melihat semuanya, Tuan Kelima masih memelukku, dia melihat kebelakangku, matanya melihat tajam kearah kerumunan orang, membentak dengan penuh kemarahan, “Siapa yang melakukannya!”

Tanganku menyentuh kebelakang, menyentuh sebuah lubang besar dibelakang rokku, seolah disobek oleh pisau, namun aku tidak menyadari kalau rokku disobek orang. Bagian rok yang sobek tepat berada dibokongku, seberapa cerobohnya aku sampai dirobek dibagian itupun aku tidak menyadarinya, membuat bagian intimku hampir terlihat semua.

Wajahku memerah, aku mendengar suara tawa wanita dari kerumunan, ketika menoleh, seorang gadis yang cantik dan anggun, mengenakan perhiasan mewah sedang diam-diam tertawa, para pria menoleh ke pinggir dengan wajah tidak sanggup melihat.

Hu yeming segera menghampiri, “Ada apa? Siapa yang melakukannya?”

Tidak ada yang menjawab.

Mo Ziqian menggandeng Chen Liyan menghampiri, wajah Mo Ziqian terlihat sangat tegas, ekspresi Chen Liyan terlihat sombong dan dingin.

“Sudahlah.”

Aku berkata lirih pada Tuan Kelima, aku tahu, orang yang mendorongku tidak mungkin berani maju, dan orang itu pasti berhubungan dengan Chen Liyan.

Sekarang tidak ada bukti sama sekali, ngotot disini juga tidak berguna.

Tuan Kelima memapahku, “Kamu tidak apa kan? Bagaimana dengan kakimu?”

“Tidak apa.”

Sepertinya pergelangan kakiku terkilir, luka bertambah sungguh menderita. Namun aku tetap berpura-pura normal dan berdiri.

Tuan Kelima membuka jasnya dan mengenakannya di tubuhku, aku mendengar Hu Yeming memerintahkan orangnya, “Cepat suruh orang hotel untuk mengirimkan gaun untuk nona Lin!”

Hu Yeming memiliki banyak bisnis legal dan ilegal, di bisnis legalnya dia memiliki toko fashion terkenal yang cukup banyak.

Aku ikut Tuan Kelima masuk kedalam hotel, Hu Yeming menyiapkan kamar untuk kami, aku duduk di sofa, tanganku memijit pergelangan kakiku, setelah menerima telepon, Tuan Kelima langsung berjalan keluar, memintaku menunggunya didalam kamar.

Namun aku tiba-tiba sadar tasku hilang, karena panik aku langsung berdiri, mungkin tas ditanganku jatuh ketika aku terdorong, ketika itu aku sangat terkejut, sama sekali tidak memperhatikan tasku.

Aku menahan rasa sakit di pergelangan kakiku ingin mencari tasku, tanganku diletakkan dihandle pintu ingin membuka pintu, namun pintu tidak bisa diputar. Aku mencoba lagi namun tetap tidak bisa diputar, keringat dingin mulai membasahi keningku, pintu ini dikunci dari luar.

Ketika aku takut dan panik, tiba-tiba ada sebuah tangan yang memelukku dari belakang, orang itu menggendongku dari belakang lalu membantingku ke ranjang lalu menerkamku.

“Minggir!”

Aku panik, mendorongnya dengan sekuat tenaga.

Wajah orang itu sangat asing, bentuk wajahnya lancip, jakunnya menonjol, segala perumpamaan kejelekkan bisa digunakan diwajahnya. Dia memamerkan gigi putihnya berkata padaku, “Kamu tidak perlu meronta, kau tidak akan bisa kabur, hari ini sebelum aku menidurimu jangan harap kamu bisa pergi!”

Orang itu berkata sambil mengangkat pakaianku, aku tidak tahu orang ini datang darimana, lalu siapa yang mengaturnya, hanya panik dan takut, aku meronta sambil berteriak minta tolong.

“Sepertinya ada suara dari dalam.”

Aku mendengar suara wanita dari luar.

“Benar, aku juga mendengarnya, cepat buka pintunya!”

Aku mendengar suara Chen Liyan, hatiku seketika semakin panik, jangan-jangan orang ini komplotan Chen Liyan!

“Kamu diamlah, setelah aku selesai aku akan melepaskanmu.”

Setelah ia mengatakannya, tubuhnya terjatuh lemas diatas tubuhku.

Mataku membelalak besar karena ketakutan, melihat tangan Mo Ziqian memukul tengkuk lehernya, tangan besarnya menarik kerah belakang pria itu, melemparnya dengan kesal kesamping, lalu menarik tanganku, “Cepat pergi!”

Seluruh kejadiannya terlalu cepat, aku tidak tahu dari mana munculnya Mo Ziqian, bagaimana ia bisa muncul dan menolongku, bagaimana dia tahu aku dijebak dan datang menolongku, aku hanya dibantu olehnya untuk berdiri, mengikuti langkahnya ke balkon kamar. Ada jalan sempit yang menyambungkan balkon kamar ini dengan balkon kamar sebelah, cukup menyebrang pagar balkon sudah bisa berpindah ke kamar sebelah, Mo Ziqian menggendongku dengan sekali angkat, “Hati-hati.”

Aku digendongnya, kedua kakiku berada diluar balkon yang tingginya beberapa puluh meter dari tanah, hatiku seperti tergantung, keringat dingin membasahiku.

Tubuh Mo Ziqian yang tinggi ikut melompat keluar.

“Jalan lurus kedepan, jangan melihat kebawah!”

Mo Ziqian berpesan dengan suara pelan, telapak tanganku berkeringat, bibirku menggigit erat, punggungku menempel di tembok, berjalan selangkah demi selangkah ke balkon kamar sebelah.

Tangan Mo Ziqian terus menjaga didepan dadaku, seolah mengantisipasi kakiku tergelincir, namun semua juga tahu, jika aku salah melangkah, meskipun ia mengerahkan seluruh tenaganya juga tidak akan bisa menolongku.

Ini berada di lantai 8, berjalan puluhan meter dari tanah.

Kakiku tiba-tiba lemas, tangan Mo Ziqian tetap melindungi didepanku, aku tidak memiliki tenaga untuk memikirkan mengapa ia melakukan ini semua, bukankah dia terus berharap bisa melewati kehidupan bahagia bersama Chen Liyan dan putrinya?

Akhirnya tanganku berhasil menggapai pagar balkon kamar sebelah, tangan Mo Ziqian melindungi pinggangku, aku memanjat masuk dengan hati-hati.

Tubuh Mo Ziqian yang gagah melompat masuk dalam satu lompatan.

Kamar sebelah tidak ada orang, kami masuk kamar dengan lancar, Mo Ziqian menghentikan langkahnya, “Kamu keluarlah sendiri.”

Aku tercengang dan berpaling, tubuh tingginya berdiri tegak disana menatapku dengan matanya yang dalam.

Aku berbalik berjalan kearah pintu, memutar handle pintu, membuka pintu kamar yang tertutup rapat.

Ternyata kamar yang tadi aku tempati pintunya sudah dihancurkan, terdengar suara ricuh dari dalam.

“Bagaimana mungkin, dimana orangnya!” suara teriakan Chen Liyan terdengar.

Aku merapikan pakaianku yang berantakan, merapikan rambutku yang berantakan, lalu melangkah dengan tenang ke dalam kamar yang pintunya dihancurkan.

Aku melihat pria yang menimpaku tadi jatuh pingsan dilantai karena dipukul oleh Mo Ziqian, dan entah sejak kapan dirinya terikat disana.

Beberapa pria dan wanita asing mengerumuni ranjang yang sudah berantakan sambil membicarakan apa saja yang mungkin terjadi. Wajah Chen Liyan terlihat kesal karena drama yang ia rencanakan sekarang menjadi kacau karena aku berhasil kabur.

Ekspresinya terlihat sangat kesal.

Chen Liyan menendang pria yang jatuh pingsan di lantai, “Bangun! Dimana orangnya!”

“Apakah nyonya Mo mencariku?”

Mataku dipenuhi senyuman sambil berjalan menghampirinya pelan.

Chen Liyan melihatku datang, wajahnya terlihat sangat kaget.

Semua orang berpaling melihatku dengan wajah bingung karena melihatku berjalan masuk dengan pakaian rapi dan tenang.

“Nyonya Mo, bukankah anda bilang ada pertunjukkan yang menarik?”

Ada seorang wanita yang langsung merespon dengan cepat, “Dimana pertunjukkannya?”

“Biar aku beritahu.”

Mataku mengunci Chen Liyan yang terlihat kaget, “Pakaianku disobek dengan pisau, aku sedang mengganti pakaian dikamar ini, pria ini bersembunyi dikolong ranjang berencana memperkosaku, nyonya Mo datang tepat waktu untuk menangkap basah, namun siapa sangka aku berhasil merangkak keluar melalui balkon luar ke kamar sebelah, sehingga rencananya gagal total, benarkah yang aku ceritakan? Nyonya Mo?”

Setelah aku mengatakannya, ada suara riuh di sampingku, namun bibir Chen Liyan melengkung, terlihat tenang, “Lin Xiao, apa yang kau katakan? Kenapa aku tidak mengerti. Apakah kamu berada dikamar ini?”

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu