Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 155 Jatuh Cinta (1)
Sepertinya dia sangat lapar, orang ini sangat tidak suka makan makanan di pesawat, aku merasa dia sudah lapar lebih dari sepuluh jam, dan makan dengan sangat cepat bagai harimau ataupun serigala sedang menelan.
“Terima kasih!” Teringat hal-hal yang telah dia lakukan untukku, hatiku bersyukur.
Tuan Kelima tanpa mengangkat kepala: “Untung masih memiliki hati nurani, tahu berterima kasih. Tetapi aku katakan padamu Lin Xiao, aku memberimu waktu setahun, kalau kamu sudah siap dan setuju bersamaku dalam setahun ini, aku akan menikah denganmu kapan saja, namun setahun kemudian, kalau kamu ingin mengikutiku, aku pun tidak akan menginginkanmu lagi, aku akan menikahi wanita lain. Aku tidak akan menggantung diri pada seorang wanita.”
Kata-kata Tuan Kelima membuatku tertegun, dan saat itu aku tidak tahu harus mengatakan apa. Untungnya, Tuan Kelima tidak berbicara lagi, menundukkan kepala dan terus makan, dan Wen Yiru meneleponku pada saat ini, jadi aku langsung kembali.
Saat makan malam, Wen Yiru makan sambil bertanya padaku: “Apakah tetangga seberang yang baru saja pindah adalah temanmu? Aku melihat dia sedikit familiar.”
Aku: “Ya, aku tak terduga dia akan pindah ke sini.”
Wen Yiru: “Ada kesempatan mengajaknya datang untuk makan bersama, jangan meremehkan teman.”
“Baik.”
Ketika Wen Yiru selesai makan langsung naik ke lantai atas, aku sedang berpikir apakah dia mengenali Tuan Kelima, Beberapa bulan yang lalu, Tuan Kelima pernah mempersulit Kaiwelz.
Yang tidak terduga adalah Wen Yiru mengatakan bahwa dia akan mengundang tetangga baru untuk datang dan makan, dia benar-benar mengundangnya.
Tentu saja, ada tetangga lain yang diundang bersama.
Melihat Tuan Kelima muncul di taman Wen Yiru, hatiku tiba-tiba kaget, intuisiku memberitahuku bahwa Wen Yiru mengundang Tuan Kelima untuk makan, mungkin sedang mabuk tapi bukan karena alkohol. Sebagai seorang pendiri dan bos Kaiwelz, beberapa bulan yang lalu pernah dipersulit dengan kejam oleh seorang pria, Apa mungkin dia tidak akan memasukkan ke hati?
Kalau ada konflik antara kedua pihak, maka itu akan merepotkan.
Ketika Tuan Kelima melaporkan nama Chen Bo, ekspresi Wen Yiru tidak memiliki keanehan, dia hanya tersenyum dan berkata: “Kita semua adalah tetangga, untuk yang akan datang harus saling membantu.”
Wajah Tuan Kelima yang tampan juga membawa senyuman: “Direktur Wen terlalu sungkan.”
Dia berbicara, sambil mengalihkan pandangannya padaku, bibirnya terangkat sebuah senyuman yang bermakna, lalu mengulurkan tangan dan berkata pada Qiang-Qiang, “Putra angkatku? Sini biarkan Ayah angkat menggendongmu.”
Qiang-Qiang mungkin karena terlalu lama tidak bertemu dengan Tuan Kelima, berjalan mendekati dengan sedikit takut dan memanggil Ayah angkat. Tuan Kelima menggendongnya dan mencubit wajah kecilnya, sambil berkata, “Hey, bocah sudah tumbuh besar dan bertambah berat.”
Para tamu tiba satu per satu, Wen Yiru dengan murah hati menyambut para tamu, tetapi membiarkanku menyambut Tuan Kelima. Sosok tubuh Tuan Kelima mendekatiku dan suara rendahnya berbisik di telingaku: “Kamu terlihat sangat tegang, apakah kamu khawatir bahwa ini adalah perjamuan yang memiliki tujuan khusus? Jangan khawatir, tidak peduli apa yang dia lakukan, aku akan memperhatikanmu, tidak akan buat masalah dengannya.”
Tuan Kelima mengangkat sudut bibirnya, terlihat mempesona, dan berbalik pergi menggombali seorang gadis bule.
Pesta malam diadakan dalam suasana ceria, semua orang makan barbeque dan minum bir. Suasananya sangat bagus. Aku mengira Wen Yiru mungkin hanya ingin menjalin hubungan social dengan tetangga, semuanya hanya aku sendiri yang kebanyakan berpikir.
Sampai seorang pria berkulit putih dan wajahnya penuh janggut datang berbicara denganku, “Venus dari Asia Timur, bisakah kamu memberitahuku namamu?”
Aku baru saja ingin berbicara, tiba-tiba ada lengan merangkulku dari belakang, kemudian aku terdengar suara yang familiar: “Dia bernama Wanwan, istriku, Siapa anda?”
Kata-kata pria membuatku tertegun, aku mengangkat mata dan melihat Mo Ziqian tidak tahu mulai kapan berada di belakangku. Kapan dia datang?
Pria berkulit putih itu mengangkat alisnya dan mengangkat bahu, dia terlihat sangat kecewa dan mulutnya mengomel, “Ternyata Venus yang indah, telah memiliki pemilik.”
Lalu mengulurkan tangannya ke arah Mo Ziqian: “Halo, aku William.”
Mo Ziqian dengan sopan bersalaman dengan pria berkulit putih. Keduanya mengobrol dengan sopan, tetapi hatiku tidak nyaman. Kenapa Mo Ziqian bisa datang? Dan begitu kebetulan datang pada saat ini.
“Papa.” Qiang-Qiang berlari dan memeluk kaki Mo Ziqian, Mo Ziqian menggendong Qiang-Qiang, “Anak yang baik, Papa sayang kamu.”
Aku tertegun menatap pasangan ayah dan anak ini, dan sudut mataku bisa melihat Tuan Kelima yang berdiri di sebelah bunga Wisteria, dia menyipitkan mata dan memegang sekaleng bir di tangannya, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.
Aku melihat ke samping, Wen Yiru bercanda dan mengobrol dengan para tamu dengan memegang gelas alkohol, sepertinya tidak tahu apa yang terjadi di sini. Apakah dia yang memanggil Mo Ziqian datang ke sini?
Tuan Kelima perlahan-lahan berjalan mendekatiku dan suara rendah itu melintas di sisiku: “Aku ingin melihat apa yang ingin dilakukan wanita tua itu.”
Aku mengerutkan alisku dan hatiku terasa agak aneh, karena sebelum ini, aku sama sekali tidak mengetahui Mo Ziqian akan datang, ketika dia datang, biasanya dia akan meneleponku terlebih dahulu, tetapi kali ini tidak. Aku tidak tahu kejutan besar seperti ini diberikan oleh dirinya padaku, atau diberikan oleh Wen Yiru.
Ketika pikiranku berada dalam kekacauan, Mo Ziqian menggandeng Qiang-Qiang dan datang, “Kebetulan sekali, Tuan Kelima juga berada di Kanada, Xiaoxiao.” Mo Ziqian merentangkan tangannya dan merangkul pundakku. “Kita harus menjadi tuan rumah yang baik, menyambut Tuan Kelima.”
Tuan Kelima tersenyum, mata yang indah penuh makna: “Kalau ingin mengatakan tuan rumah, itu juga harusnya Direktur Wen, bagaimana Tuan Mo mengaku sebagai tuan rumah, apa mungkin, kamu adalah putranya?”
Mata Mo Ziqian yang indah ditutup dengan lapisan kesuraman yang dangkal, tetapi dia tersenyum, “Tuan Kelima benar, Direktur Wen adalah ibuku. Aku di sini, satu untuk melihat wanitaku dan anakku. Yang kedua adalah mengunjungi ibuku.”
Tuan Kelima tersenyum menggelengkan kepalanya: “Kenapa aku mendengar bahwa Tuan Mo dan Nona Lin telah berpisah lebih dari setengah tahun, dan bukankah ibu kandungmu jauh di China, Bagaimana sekarang bertambah satu lagi ibu kandung yang lain? Makanan boleh sembarang dimakan, tetapi Ibu tidak boleh sembarang memanggil!”
Pada saat ini, aku bisa merasakan lengan Mo Ziqian yang di pundakku menegang, dan cahaya malam menutupi kabut tebal di matanya. Udara di sekitar tiba-tiba menjadi tegang, dan ada perasaan arogan.
"Cukup!" Aku terasa kesal yang tak terkatakan, “Kalian ingin bertengkar, pergi saja ke luar sana, jangan berada di sini membuat orang kesal. Qiang-Qiang, ayo!” Aku menarik tangan Qiang-Qiang dan menariknya masuk ke rumah.
Qiang-Qiang juga merasa ada sesuatu yang salah, setelah memasuki rumah, dia tidak menyebut-nyebut Mo Ziqian dan juga tidak menyebutkan Tuan Kelima. Dia berdiri di samping kakiku dan bertanya dengan cemas: “Mama, apakah kamu marah? Papa baru saja tiba. Semalam, aku mendengar nenek Wen meneleponnya. Mama, apakah kamu menyukai ayah angkat? Tapi Qiang-Qiang menginginkan Papaku sendiri.”
Otakku membengkak, ternyata Wen Yiru yang memanggilnyanya datang, hanya saja, aku sama sekali tidak mengetahui masalah ini.
Apakah Mo Ziqian dan Tuan Kelima terus bertengkar satu sama lain, aku tidak tahu. Aku berada di ruangan dengan suasana hati yang cemberut. Qiang-Qiang selalu menemaniku, melukis dengan tenang. Meskipun dia masih kecil, tetapi sudah tahu bagaimana melihat situasi mengetahui aku bersuasana hati buruk, jadi diam-diam menemaniku.
Novel Terkait
Ten Years
VivianUnperfect Wedding
Agnes YuMy Superhero
JessiKisah Si Dewa Perang
Daron JaySiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiCintaku Pada Presdir
NingsiMata Superman
BrickBlooming at that time
White RoseCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)