Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah

Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah

Aku mencibir, Pada titik ini, hujan turun begitu deras, di mana aku bisa pergi mencari mobil lain!

Tetapi Mo Ziqian mengambil payung dan keluar dari mobil, aku hanya bisa mengikutinya turun.

Aku tidak memiliki payung, jadi menggunakan tas melindungi kepala, aku melihat ke sekeliling, sebuah payung kotak biru memayungkan di atas kepalaku, Tetesan air hujan terhalang, dan aku memandang pria itu dengan tatapan curiga. Dia berdiri di sampingku, menatapku dengan tatapan yang lembut, dan payung di tangannya dengan jelas lebih condong ke arahku.

Tetesan air hujan jatuh di bahu kanannya yang tak terlindung oleh payung, jas baru dan mahal itu langsung menjadi basah.

Aku mengerutkan kening dan menggerakkan tubuhku ke sebelah, “Kita sudah tidak memiliki hubungan, kamu tidak perlu lakukan ini.”

Setelah berkata, aku merentangkan kaki dan berlari ke sebaris toko di seberang, berlari sambil menutupi kepalaku dengan tas.

Aku berlari berdiri di teras toko, punggungku hampir menempel di pintu toko, aku melihat Mo Ziqian mengambil payung sedang berjalan ke arahku.

Dia mendekatiku, menutup payungnya, berdiri berdampingan bersamaku, hampir bahu-membahu.

Hujan sangat deras, dan aku sangat dingin, kedua lengan berpelukan di depan dada,, gigiku gemetaran, tetapi tetap mengatakan: “Mengapa kamu mengikutiku kesini, cepat pergi!”

“Aku tidak dapat pergi, kamu juga bisa lihat, mobil di jalan semakin berkurang, aku tidak mungkin mendapatkan taksi.”

Mo Ziqian mulai menundukkan kepalanya dan menyalakan rokok.

Aku berkata: “Kamu bisa memanggil supir datang menjemputmu, pokoknya kamu jangan berdiri denganku, sangat menjijikkan.”

Mo Ziqian melihat padaku dengan tatapannya yang mendalam, tetapi dia tidak marah, dia mematikan api pemantik, simpan kedalam sakunya, menghirup rokok dan berkata: “Beberapa tahun ini, aku tidak pernah tidur dengannya, jadi kamu tidak perlu merasa jijik.”

Aku merasa kaget dengan perkataan Mo Ziqian, sudah tiga tahun, apakah dia benar tidak pernah menyentuh Chen Liyan? Siapa yang akan percaya, wanita secantik Chen Liyan, sepasang matanya yang memesona, dan perkataan-perkataan yang dikatakan dia beberapa tahun yang lalu, sudah dapat dilihat seberapa “menggoda” dirinya di ranjang.

Bisakah Mo Ziqian mengabaikannya.

Namun, Mo Ziqian tidak mempedulikan kekagetan dan keraguanku, dia menghisap rokok, sambil menghisap sambil melihat di sekeliling, “Pada saat seperti ini, benar-benar sangat cocok dengan orang seperti kita.”

Aku merasa menjijikkan dan mencibir, dan ketika bahunya dengan tidak sengaja mendekatiku, aku menyandarkan tubuhku ke sebelah.

“Mo Ziqian, aku tidak ingin karena kamu, sekali lagi menyinggung Chen Liyan ataupun kakaknya, aku baru berusia dua puluh enam tahun, masih memiliki waktu banyak tahun belum kunikmati, belum mendapatkan seorang pria yang benar-benar mencintaiku, aku belum mau mati.”

Wajah Mo Ziqian yang menatapku, membawa sedikit kesuraman, tetapi hanya dalam waktu sesaat, dia berubah kembali, dia menghisap rokok dan berkata: “Akankah ada pria yang benar-benar mencintaimu, aku tidak bisa pastikan, tetapi kalau Hu Yeming atau anggotanya melihat kita bersama, maka kamu tidak akan memiliki jalan hidup.”

Aku menjerit marah, “Mo Ziqian, tutup mulutmu!”

Aku merasa dia sedang mengutukku.

Sudut bibir Mo Ziqian terangkat, senyumannya tercampur sedikit perasaan mencelakan dirinya sendiri, “Jangan khawatir, kalau kamu mati, aku akan menemanimu, kita tidak bisa bersama di masa hidup, kalau mati kita bisa dikuburkan bersama, itu juga hal yang menyenangkan.

“Kamu.........”

Aku terdiam.

Aku memutar kepala dengan penuh kebencian, dengan tidak mudah akhirnya terlihat sebuah taksi datang, aku segera berlari mendekati, “Hey, berhenti! Berhenti!”

Tetapi mobil itu sepertinya tidak mendengar, tanpa berhenti melaju melewatiku, dan air dari roda mobil membasahi diriku.

Aku sangat marah berteriak marah orang yang mengemudi mobil tadi, dan berlari kembali ke teras toko.

Mo Ziqian melepaskan jasnya dan menutup di tubuhku, aku terkejut dan di detik kemudian, aku merasa sangat menjijikkan dan ingin melepaskannya, “Jangan menyentuhku, itu sangat menjijikkan!”

Mo Ziqian seperti tidak terdengar, “Kalau tidak pakai, kamu akan kedinginan, pakaianmu sudah basah kuyup.”

Aku benar-benar kedinginan, kedua lengan berpelukan di depan dada, tak henti menghentakkan kaki, seluruh tubuhku hampir membentuk sebuah gumpalan . Namun, pakaian Mo Ziqian pasti telah ternoda oleh suhu tubuh Chen Liyan. Dan aku membencinya dari dalam hati. Aku tidak ragu-ragu ingin membuang pakaian itu. Mo Ziqian berkata, "Jangan khawatir, jas ini baru pertama kali aku pakai pada hari ini. Dia tidak pernah menyentuhnya.”

Semua penolakanku berakhir dengan tiba-tiba.

Aku terlalu kedinginan, jadi tidak mempedulikannya lagi.

Aku tidak mengakui, bahwa kata-kata Mo Ziqian memang berfungsi, Semua barang dari dia, seharusnya aku membenci.

Mo Ziqian mengancingkan kancing untukku, seperti disaat kami berpergian pada malam musim dingin bertahun-tahun yang lalu. Ketika aku kedinginan, dia melakukan hal yang sama.

“Dengan begitu akan lebih baik.”

Dia berkata sambil mengancing.

Aku mengerutkan keningku, tetapi aku tidak menolak lagi, aku harus mengakui bahwa dalam kesadaranku masih memiliki suatu perasaan terhadap Mo Ziqian yang bahkan diriku sendiri pun tidak berani mengakuinya.

Aku mencintai pria ini, meskipun aku sangat membencinya sekarang.

Hujan belum juga reda, Jalan telah menumpuk air bagai sungai. Tidak terlihat sebuah mobil pun. Aku merasa semakin cemas di hatiku. Apakah malam ini akan berdiri seperti ini? Aku masih memiliki begitu banyak buku yang belum kubaca. Dua bulan kemudian, aku harus mengikuti tes.

Aku ingin menelepon Jiayu, memberitahu dia bahwa aku dihalangi hujan di tengah jalan. Tetapi ketika aku mengeluarkan ponsel, baru mengetahui bahwa ponselku telah mati secara otomatis karena baterainya habis.

FUCK, aku menjerit bahasa kotor.

Aku hanya bisa panik dan tak berdaya terus berdiri di teras menunggu hujan berhenti.

Mo Ziqian batuk, dia sepertinya kedinginan, aku meliriknya, dia menutup mulut dengan tangannya dan terus batuk.

Tubuhnya selalu kuat, tidak akan masuk angin hanya karena terkena hujan seperti ini, aku berpikir.

Waktu berlalu, aku sudah terasa sedetik lamanya bagai setahun, setiap detik seperti merebus dalam panci panas. Aku tidak tahu sudah jam berapa sekarang. Nanti kembali pulang benar-benar tidak dapat membaca buku apapun lagi.

Mo Ziqian mulai menelepon, “Bawa mobil keluar, lebih bagus membawa mobil jeep, disini sedang banjir.”

Aku hampir lupa, pria sampah ini memiliki supir, dia sama sekali tidak perlu gemetar di malam hujan seperti diriku, dia bisa memanggil supirnya membawa mobil untuk menjemputnya.

“Masih ingatkah pernah sekali, juga hujan deras seperti ini, jalannya menumpuk air bagaikan sungai, kamu sendirian berdiri di luar kantor hukum, dan tidak membawa payung, Aku yang menggendongmu dan berjalan sepanjang jalan, hingga tiba di depan mobil kita.”

Mo Ziqian memikirkan masa lalu dan berkata, “Alangkah baiknya saat itu......”

Aku tidak mempedulikan Mo Ziqian, bagi diriku yang sudah bercerai selama tiga tahun, tidak ada gunanya mengingatkan hal-hal dulu, tetapi dalam hati tetap terasa sedih, aku yang berada di punggungnya saat itu, berpikir akan selalu terus bersama, perasaan manisnya masih terasa seperti dulu.

Ada mobil yang berhenti di jalan, itu adalah sebuah mobil jeep, Dalam cuaca seperti ini, hanyalah mobil ini bisa bergerak dengan lancar.

Mo Ziqian berkata, “Ayo.”

Dia akan mulai melangkah tetapi tiba-tiba membalikkan kepala, “kenapa kamu tidak bergerak? Apakah kamu ingin berdiri di sini selama satu malam?”

“Itu sangat kotor.”

Aku berkata tanpa ampun.

Mobil itu pasti memiliki suhu Chen Liyan, dan ada jejak-jejak duduknya. Pada saat ini, aku mengabaikan suatu fakta bahwa Mo Ziqian juga pernah digunakan Chen Liyan, dan di tubuhku masih mengenakan pakaian Mo Ziqian.

“Ini mobil Gao Le.”

Mo Ziqian tidak marah karena kata-kataku, malah mengatakannya dengan tenang.

Aku menatap Mo Ziqian dengan tatapan aneh, lalu berjalan kearah mobil.

Orang yang mengemudi benar-benar adalah Gao Le, aku membuka pintu mobil yang di depan, sebelum naik aku melemparkan jas Mo Ziqian ke dia, “Aku kembalikan.”

Lalu aku masuk ke dalam mobil.

Dikarenakan duduk di depan, karena aku tidak ingin memberi Mo Ziqian kesempatan untuk duduk denganku. Melihat aku langsung masuk di depan, Mo Ziqian mengerutkan alisnya, tetapi tidak mengatakan apapun, mengambil jas basah yang baru aku lemparkan ke dadanya, masuk duduk di deretan belakang.

Gao Le melihat aku dan Mo Ziqian memasuki mobil bersama, tatapannya menjadi aneh, melihat padaku dan melihat lagi ke Mo Ziqian. Dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak jadi, tancapan gas berbunyi, mobil jeep langsung melaju di malam hujan yang sepi ini.

Dengan cepat, Gao Le langsung mengantarku tiba di lantai bawah. Ketika aku turun dari mobil, aku mengucapkan terima kasih, lalu masuk ke gedung, dan dari belakang, terasa ada tatapan yang menatap dalam waktu yang lama.

Ketika aku memasuki rumah, itu sudah lewat tengah malam. Jiayu belum tidur. Dia sedang memegang secangkir kopi dan melihat beberapa informasi produk. Aku tahu bahwa Jiayu sebenarnya sedang menungguku kembali.

“Hari ini menaiki taksi, dan mobil itu mogok di tengah jalan, aku hanya bisa menunggu di tepi jalan dan akhirnya aku kembali.”

Aku menjelaskan tetapi aku tidak menyebut Mo Ziqian.

Jiayu juga tidak banyak bertanya, dia mungkin sudah tidak aneh lagi melihatku kembali pulang malam ataupun tidak pulang, “Cepat pergi mandi, aku sudah siapkan air panas.”

Aku keluar setelah mandi, Jiayu sudah masuk ke kamar.

Aku mendorong masuk pintu kamar Jiayu, dia sudah berbaring, tetapi meminum begitu banyak kopi, jelas, tidak akan tidur dengan cepat.

“Sebenarnya, aku bertemu Mo Ziqian. Kami menaiki taksi yang sama, dan kemudian mobil mogok. Kami berdua berteduh bersama di tepi jalan. Aku tidak bisa mendapatkan mobil. Tidak ada mobil satupun di jalan. Aku ingin meneleponmu, tetapi telepoku mati tidak memiliki baterai, akhirnya Mo Ziqian memanggil Gao Le datang membawa jeep dan mengantarku kembali.”

Aku mengatakan yang sejujurnya.

Jiayu berkata: “Kamu tidak membencinya lagi?”

Aku mengerutkan alis, “benci, tetapi sepertinya sudah berkurang.”

Aku juga tidak memahaminya karena aku memutuskan untuk melepaskan kebencian, menjalani kehidupan yang baru, atau karena kata-kata yang diucapkannya. Pokoknya, aku sepertinya tiba-tiba tidak begitu membencinya lagi.

Hari ini bahkan mengenakan jasnya.

Jiayu berkata: “bagus juga kalau berkurang, sehingga kamu dapat memulai hidup baru.”

Aku dan Jiayu terus berbicara, hingga aku terus menguap, Jiayu berkata: “Hari ini kamu sudah tidak memiliki waktu untuk belajar, cepat tidurlah.”

Aku kembali ke kamarku, berbaring di tempat tidur, tetapi tidak segera menutup mata, aku memikirkan kembali kata-kata Mo Ziqian. Dia mengatakan bahwa dia tidak pernah tidur dengan Chen Liyan selama bertahun-tahun. Perkataan ini bisa di percayakah? Berapa persen bisa aku percaya?

Ketika berada di teras bersama dia, aku memikirkan banyak hal yang dulu bersamanya, dan ingatan itu tersimpan di bagian terdalam hatiku.

Meskipun aku terasa ngantuk, tetapi aku masih saja membolak balikkan tubuhku untuk waktu yang lama baru tertidur.

Di pagi hari, aku mengalami hidung tersumbat dan sedikit sakit kepala. Aku keluar dari rumah dan melihat mobil Gao Le berhenti di lantai bawah, dan pria itu bersandar miring pada mobil dan melihat sekeliling tanpa melakukan apapun.

Aku berjalan mendekati dan bertanya: “Apa yang kamu lakukan disini?”

“Menunggu kamu lah. Kemarin bilang ingin mentraktirmu, tetapi tidak jadi, malam ini aku ingin mengundangmu kerumahku, Gao Xing selalu menantikanmu.”

Gao Le sambil berkata, sambil membuka pintu mobil.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu