Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
Chen Liyan juga melangkah masuk. Aku terdengar suaranya yang penuh kasih sayang, “Ziqian.”
Ruangan tiba-tiba menjadi hening.
Ketika aku berjalan mendekati, aku melihat Mo Ziqian dan Chen Liyan sedang saling memandang. Mo Ziqian mengerutkan alisnya, dan tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan. Chen Liyan memiliki perasaan lembut dan air mata berlinang.
Tangan kecil Sisi digandeng ditangan Mo Ziqian, di sebelahnya, Qiang-Qiang berwajah bingung menatap Chen Liyan, dan menatap Mo Ziqian, akhirnya dia menghampiriku.
Tangan kecilnya memegangku.
Kemunculan Chen Liyan dan Sisi membuatnya sadar bahwa Mo Ziqian bukan ayahnya seorang. Orang-orang yang pernah melukainya, kembali lagi.
Mata Chen Liyan berkaca-kaca, dan tiba-tiba dia berjalan beberapa langkah dan masuk ke pelukan Mo Ziqian, “Ziqian, akhirnya kamu bangun, kamu tidak tahu betapa aku mengkhawatirkanmu, orang-orang mengejarku demi uang, aku dikelilingi mereka, dan mereka juga mengambil Sisi mengancamku, mereka mengatakan bahwa jika aku tidak mengembalikan uang pada mereka sesegera mungkin, mereka akan mengambil nyawa Sisi.”
“Untuk melindungi Sisi, aku tidak punya pilihan selain mengumumkan putus hubungan denganmu di berita dan membawa Sisi pergi ke Amerika Serikat. Sekarang, aku kembali dengan membawa uang-uang itu dan Sisi, Ziqian, akhirnya kita bersama lagi......”
Aku menghirup udara dingin dan merasakan kelicikan hati Chen Liyan.
Dan Mo Ziqian, dia sama sekali tidak mendorongnya pada saat itu, mungkin dia masih mencintai Chen Liyan, meskipun dia pernah melemparkan batu ke sumur di saat dia kondisi kritis.
“Qiang-Qiang, ayo kita pergi.”
Aku menggandeng tangan Qiang-Qiang, membalikkan badan dan berjalan menuju luar.
“Xiaoxiao!”
Pada saat ini, Mo Ziqian mendorong Chen Liyan, dan bergegas ke arah aku dan Qiang-Qiang.
Dia menarik salah satu tanganku, “Pergi kenapa? Aku dan dia sudah tidak memiliki hubungan.”
Selesai berkata, dia membungkukkan badan dan memeluk Qiang-Qiang.
Mata Chen Liyan berkaca-kaca, terlihat sangat sedih, “Ziqian, apakah kamu benar-benar tidak akan memaafkanku?”
“Papa!”
Ketika Sisi melihat Mo Ziqian menggendong Qiang-Qiang, dia langsung memanggil dan berlari, memeluk paha Mo Ziqian sambil menangis, berkata, “Papa, apakah kamu tidak menginginkan Sisi lagi? apakah kamu menyalahkan Sisi tidak baik? Sisi berjanji akan baik-baik nanti....”
Gadis kecil ini, air mata memenuhi wajahnya, alis Mo Ziqian berkerut dan saat itu pasti sangat sedih, lalu dia juga menggendong Sisi.
“Bagaimana mungkin Papa tidak menginginkanmu? Kamu adalah putri Papa, selamanya.”
Chen Liyan menunjukkan ekspresi menyakitkan, air mata menetes, “Ziqian, aku tahu aku tidak seharusnya melakukan itu, tetapi aku berusaha melindungi harta milikmu dan Sisi, kau tidak dapat memaafkanku, dan ingin menikah lagi dengan Lin Xiao, aku juga tidak dapat mengatakan apapun, tapi tolong pastikan untuk merawat baik pada Sisi, dia tidak bersalah.”
Ketika Chen Liyan selesai berkata, dia menangis dan berlari keluar.
Perangkap ini terlalu mendalam, aku tiba-tiba tertegun.
Sisi menangis dan berteriak, “ma, aku mau mama......”
Terdengar keributan di telingaku, dan hatiku berantakan, Mo Ziqian menggendong dua anak, dan juga tertegun di tempat.
Chen Liyan telah pergi, aku sendirian berjalan ke ruang tamu dan duduk di sofa, tanganku menutup dahiku dan terlihat kesedihan di wajahku. Mo Ziqian membawa dua anak ke kamar tidur. Untuk waktu yang lama tidak mendengar suaranya. Hanya terdengar tangisan Sisi, suara tangisannya membuat orang kesal.
Mo Ziqian membujuknya untuk waktu yang lama: “Sisi, anak yang baik, jangan menangis, oke? Lihat adikmu, dia adalah adikmu, Qiang-Qiang.”
“Tidak, aku tidak mau adik, aku tidak memiliki adik, aku mau mama!”
Sisi menangis dan berteriak.
Aku juga mendengar suara tamparan, sangat keras, dan kemudian teriakan Qiang-Qiang.
Aku segera berdiri dan bergegas ke kamar Mo Ziqian, aku melihat setengah wajah Qiang-Qiang dengan lima sidik jari kecil merah, dan Sisi menatap Qiang-Qiang dengan penuh kemarahan.
Tatapan Mo Ziqian menjadi suram, “Sisi, bagaimana kamu bisa menampar adikmu!”
Sisi: “Dia bukan adikku. Papa, bukankah kamu mengatakan bahwa kamu hanya memiliki seorang anak yaitu aku?”
Mo Ziqian menatap Sisi dengan tatapan rumit, “Pada saat itu, Papa tidak tahu bahwa kamu memiliki adik laki-laki.”
“Tidak, aku tidak menginginkan adik, tidak mau adik! Mamaku hanya melahirkan aku seorang!”
Sisi duduk di lantai dan mulai menendang kakinya dan menangis.
Mata Qiang-Qiang berlinang air mata, tidak pernah menetes keluar, dan pipinya yang telah ditampar menunjukkan bekas tamparan yang jelas.
Aku berjalan mendekati dan menggandeng tangan kecil Qiang-Qiang, “Qiang-Qiang, ayo pergi bersama mama.”
Tempat ini tidak cocok kami berdua untuk tinggal lebih lama lagi. Mo Ziqian memiliki seorang putri, putri yang paling dia sayangi. Qiang-Qiang tetap berada disini hanya akan terluka.
Aku membawa Qiang-Qiang berjalan keluar dari kamar Mo Ziqian, Mo Ziqian mengejar keluar, namun kami tetap juga pergi.
Mungkin aku seharusnya tidak membiarkan Qiang-Qiang terlalu dekat dengan Mo Ziqian, semakin dekat, dia akan terluka semakin dalam.
Mo Ziqian dan Chen Liyan adalah suami-istri, mereka memiliki putri yang mereka cintai, aku dan Qiang-Qiang, satu adalah masa lalunya, yang satu lagi adalah putra yang tidak bisa dia rawat.
Kita hanya bisa pergi.
Wen Yiru telah kembali ke Kanada. Tiga hari yang lalu, dia menelepon kembali dan bertanya apakah aku ingin mengantar Qiang-Qiang ke sana, pada saat itu, aku ingin membiarkan Qiang-Qiang lebih banyak waktu bersama Mo Ziqian, tetapi sekarang aku berubah pikiran dan ingin mengantarnya pergi ke Kanada.
Meskipun Mo Ziqian adalah ayah Qiang-Qiang, namun dia juga memiliki seorang putri, dia tidak dapat menampung dua anak pada saat yang sama, aku tidak dapat melihat Qiang-Qiang terluka.
Dalam beberapa hari ke depan, Qiang-Qiang sangat diam, meskipun ada Wen Yiru di Kanada, tetapi dia tidak ingin pergi, aku tahu, dia masih menantikan Mo Ziqian datang melihatnya.
Tetapi berturut-turut beberapa hari, Mo Ziqian tidak muncul, sepertinya dia memiliki putri, langsung melupakan putranya.
Di perjalanan ke bandara, Qiang-Qiang diam sepanjang jalan. Ketika akan memasuki aula bandara, Qiang-Qiang melihat ke belakang, dia masih menantikan kedatangan Mo Ziqian, tetapi dia tidak muncul, Qiang-Qiang dengan suasana hati kecewa, mengikutiku melangkah masuk ke terminal bandara.
Namun, disaat ketika kami akan memasuki pintu berangkat, Mo Ziqian muncul.
Tubuhnya yang tinggi, bergegas ke sini, berlari sambil berteriak: “Qiang-Qiang!”
Qiang-Qiang memutarkan kepala, wajah kecil itu menunjukkan senyuman terkejut.
“Papa!”
Qiang-Qiang juga berlari ke arah Mo Ziqian. Benar-benar adalah papa dan anak. Apapun tidak dapat menghalangi kasih sayang Qiang-Qiang pada ayahnya.
Mo Ziqian menggendong Qiang-Qiang, menghadapku dengan tatapan dingin, “Kamu tidak boleh mengantar Qiang-Qiang ke Kanada, anak ini harus tinggal bersamaku, aku adalah ayahnya, aku memiliki hak untuk menjaganya.”
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanInnocent Kid
FellaVillain's Giving Up
Axe AshciellyI'm Rich Man
HartantoLove And War
JaneHidden Son-in-Law
Andy LeeCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)