Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 65 Menjijikan
Bab 65 Menjijikan
Aku sangat tidak puas dan berkata: “Siapa yang tidak hadir kemarin? Tidak ingin pergi.”
Gao Le mengajakku, tetapi yang hadir adalah Mo Ziqian, membuatku sangat marah dengan Gao Le, pria ini mengenakan satu celana dengan Mo Ziqian, belum tentu kali ini akan merencanakan sesuatu lagi.”
Gao Le dengan panik berkata: “hey, pertemuan kemarin adalah di luar rencana, kali ini benar-benar diajak oleh Gao Xing, nah, kalau tidak percaya, dengarkan saja ini, Gao Xing masih menunggu di dalam telepon untuk berbicara denganmu.”
Gao Le menyerahkan telepon padaku, dan aku terdengar suara gadis manis di dalam, “Kakak Xiaoxiao?”
Itu benar-benar adalah Gao Xing, aku menerima telepon itu dan meletakkan di telingaku: “Gao Xing?”
Gao Xing dengan jelas sangat senang mendengarkan suaraku, tersenyum berkata: “Kakak Xiaoxiao, malam ini kakakku menjemputmu kerumahku, kamu harus datang ya, kue yang kamu buat sangat indah, aku sangat suka.”
“Iya, baik.”
Ternyata itu benar.
Aku mengembalikan ponsel pada Gao Le, dalam hati aku berpikir, undangan dari Gao Xing aku harus pergi, kalau tidak gadis kecil ini akan sedih.
Aku melihat jam tangan, sudah lama aku menunda, aku segera membuka pintu mobil Gao Le, “Bisakah kamu mengantarku, aku sudah hampir terlambat.”
Tetapi Gao Le mendorong menutup pintu mobil, “Tidak bisa, aku terburu-buru berangkat kerja, kamu memanggil taksi saja.”
Gao Le langsung memasuki mobil dan mengendarai mobil melaju pergi.
“Apa?”
Aku sedikit bingung, penampilan Gao Le tadi seperti sedang melarikan diri dari wabah.
Dan aku tidak memiliki waktu untuk berpikir, aku melangkah dengan cepat meninggalkan komplek, untungnya ada taksi yang berhenti di luar, aku segera masuk duduk ke dalam.
Sehari berlalu, pada malam hari itu, aku naik taksi pergi ke villa keluarga Gao, meskipun dompetku sudah hampir kosong isinya, tetapi jarak antara Villa keluarga Gao dan tempar kerjaku benar-benar sangat jauh, kalau menaiki bus, mungkin harus menghabiskan waktu satu setengah jam, kemudian berjalan sejauh dua mil.
Aku benar-benar tidak memiliki waktu.
Orang tua keluarga Gao sangat ramah, mereka walau aku hampir membunuh orang dan pernah masuk penjara tidak melihat rendah padaku, malah penuh kasih seperti dulu.
Gao Xing seperti burung yang bahagia, membiarkanku melihat idolanya yang bermata besar yang dilukis olehnya. Dan membiarkanku mengajarnya melukis, kedua orang tua keluarga Gao sangat senang melihat di samping, putri kecil ini adalah suatu harta di hati mereka.
Aku makan malam di keluarga Gao, ketika aku ingin pergi, ada pembantu masuk dari luar: “Nyonya, Nyonya Mo datang membawa Nona Mo.”
Mataku mengedip, langsung terlihat seorang gadis kecil berlari masuk dari luar, Dia mengenakan gaun yang indah dan ketika masuk segera berlari kearah Gao Xing, “kakak Gao Xing?”
Gao Xing mengerutkan lisnya, sepertinya dia tidak suka pada gadis yang baru masuk ini.
Kemudian yang datang adalah Wu Juan, ibu Mo Ziqian, dia berkata “Sisi ingin datang bermain dengan Gao Xing, kalau tidak membawanya datang, dia tidak ingin makan, Tuan Gao dan Nyonya Gao, apakah kalian merasa keberatan?”
Sebenarnya kedua keluarga sudah saling mengenal sangat lama, dulu juga sering saling mengunjungi, tetapi sekarang, senyuman Nyonya Gao agak terpaksa, “bagaimana bisa, mari masuk dan duduk. Pelayan Xiao Hua, pergi membuat teh untuk Nyonya Mo, dan membawakan jus untuk Nona Mo.”
Wu Juan tersenyum: “Segan apa, kita sudah begitu kenal?”
Wu Juan melihat diriku yang berdiri di depan Gao Xing, wajahnya langsung berubah. Tatapannya berubah kejam memelototiku.
Sisi duluan menjerit, dia langsung menarik tangan Gao Xing, “Kakak Gao Xing, kenapa kamu main bersama dia, dia adalah orng jahat, dia ingin menggoda ayahku!”
Gao Xing melepaskan tangan kecil Sisi, “Apa yang kamu katakan, Kakak Xiaoxiao awalnya memang istri ayahmu, ayahmu yang berbuat salah, dan meninggalkalkan Kakak Xiaoxiao!”
Masalah di masa lalu, Gao Xing lebih kurang memiliki sedikit ingatan, dia belum tentu mengetahui mengapa aku dan Mo Ziqian bisa berpisah, tetapi dia pasti ingat, setiap kali ketika dia memintaku bercerita, pria yang bermarga Mo itu pasti duduk tersenyum di sebelah.
Gadis kecil ini, di bawah bimbingan ayah dan ibunya, memiliki pikiran yang positif.
Sisi cemberut, “Dia yang menggoda ayahku, dia juga hampir menabrak mati aku dan ibuku, ayahku yang menyelamatkan kami, kemudian ayah membiarkannya masuk penjara, tetapi sekarang dia lari keluar, nenek dan ibu berkata, akan membiarkan dia masuk lagi ke penjara.”
Kata “akan membiarkan dia masuk lagi ke penjara” langsung mengungkap kekejaman pasangan ibu mertua dan sang menantu keluarga Mo, kalau bukan karena berada di keluarga Gao, aku pasti akan melambaikan tamparan ke Wu Juan.
Wajah Gao Xing berubah suram, sosok tubuhnya mundur ke sampingku, menarik tanganku, “Tidak mungkin.”
Nyonya Gao berkata dengan nada dingin, “Xiao Hua, bawa Nona naik keatas, sudah waktunya Nona beristirahat.”
“Baik.”
Pembantu yang bernama Xiao Hua datang, menarik tangan kecil Gao Xing, Gao Xing masih cemberut merasa sangat tidak puas, sebelum pergi dia berkata padaku: “Kakak Xiaoxiao, kamu datang lagi di hari lain, nanti di hari lain tidak akan ada orang-orang ini.”
Mata Gao Xing tidak tahan ada air mata, sama sekali tidak peduli pada Sisi dan Wu Juan, mengikuti pembantu naik ke lantai atas.
Wu Juan merasa tidak puas, “Wow, ini berarti melihat rendah pada Sisi, hari lain tidak akan ada orang-orang ini, apa maksud dari kata ini.”
Nyonya Gao berkata dengan nada dingin: “Nyonya Mo, Anakku Gao Xing masih kecil, tidak mengerti masalah-masalah orang dewasa, ku mohon jangan membiarkan cucumu mempengaruhi anakku Gao Xing. Gao Le, waktu sudah malam, antar Xiaoxiao pulang, kita juga sudah capek, beristirahatlah.”
Nyonya Gao tanpa berkata apapun, meninggalkan Wu Juan langsung naik ke lantai atas.
Wu Juan ditinggalkan di ruang tamu keluarga Gao, semakin berpikir dia semakin kesal, dia menggandeng tangan Sisi dengan penuh kebencian, “Ayo pergi, mereka tidak ingin melayani kita, malah melayani seorang pembunuh, untuk apa kita masih berada disini?”
“Wu Juan menarik paksa Sisi untuk pergi.”
Sisi menaikkan mulut kecilnya, sambil berjalan sambil mengomel dengan perasaan tidak puas, “nenek, Gao Xing sepertinya tidak suka bermain denganku.”
“Tidak suka ya sudahlah.”
Suara Wu Juan yang penuh kesal.
Aku juga tidak terpikir, masalah bisa menjadi begini, aku datang sebagai tamu, tetapi kebetulan sekali, Wu Juan juga datang membawa cucunya. Kemudian, kedua keluarga menjadi tidak senang. Tetapi Nyonya Gao dengan jelas lebih memihak ke diriku, ini membuatku sangat terharu.
Sebenarnya kata-kata yang dikatakan keluarga Mo, aku sudah tidak peduli lagi, aku benar-benar pernah menabrak mereka, juga pernah masuk penjara, setiap orang dengan mata jernih pasti bisa membedakan kebenaran dan kesalahan, seperti orang-orang keluarga Gao.
Tetapi pikiran buruk mereka yang tanpa disembunyikan, benar-benar sangat menjijikkan.
Aku mengulurkan tangan mengambil tas yang menggantung di rak, seseorang yang berada di sampingku tiba-tiba menepi, aku kaget dan menatapnya, hanya terlihat Gao Le berwajah malu pergi menjauh dariku.
Gao Le ini, dengan jelas sangat tidak normal.
“Gao Le, kamu lihat hantu ya?”
Aku tidak tahan dan bertanya padanya.
Wajah Gao Le yang putih bersih menjadi merah, “Kamulah hantunya.”
Selesai berkata, sosok tubuh tinggi besar itu naik ke lantai atas.
Aku berteriak, “hey, bibi Gao memintamu mengantarku pulang.”
“Lao Wang, kamu mengantar dia pulang!”
Gao Le berkata, dan pergi tanpa memutarkan kepalanya, meminta Lao Wang supirnya mengantarku.
Apa yang Gao Le pikirkan?
Pertemuan dalam beberapa hari ini, aku selalu terasa aneh akan tindakannya, membuatku bingung tetapi biarkan saja lah, siapa tahu apa yang sedang bocah itu pikirkan.
Aku masuk dan duduk di mobil Lao Wang dan kembali pulang.
Aku belajar sendiri menjawab pertanyaan dari buku sampai jam dua belas malam, aku menguap dan tertidur.
Keesokan harinya adalah hari yang sibuk. Aku mengikuti kepala departemen ke sebuah perusahaan di Timur kota karena sebuah kasus. Setelah menyelesaikan pekerjaan, kepala departemen pulang terlebih dahulu dikarenakan tiba-tiba terjadi sesuatu di rumah. Aku sedang bersiap-siap untuk duduk ke mobil perusahaan. Seseorang berjalan mendekatiku.
“Xiaoxiao?”
Aku membalikkan kepala dan melihat, itu adalah Cheng Ziang.
Dia terlihat ramah, wajahnya yang kurus panjang tersenyum, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku dan berjalan dengan santai mendekatiku, “kenapa kamu berada disini?”
“Aku datang bersama atasanku untuk menangani sebuah kasus.”
Aku menjawab.
Cheng Ziang mengangguk, dengan penuh pikiran dia berkata: “Ini adalah kasus bos Li. Aku mendengar bahwa dia dan selingkuhannya melakukan hal tidak senonoh di luar, dan istrinya menangkap basah, sekarang ingin bercerai.”
“Ya.”
Perasaanku terhadap Cheng Ziang seperti beberapa tahun yang lalu, tidak terlalu baik tetapi juga tidak membencinya, jadi sikapku tentu biasa saja.
Cheng Ziang menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. “Aku tidak tahu apa yang sedang dilakukan orang sekarang. Semuanya mencari wanita di luar, seperti Ziqian. Ketika aku pergi mengantar teh anti mabuk untuk Liyan yang sedang mabuk, aku tidak berpikir, dia bersandar di atas tubuh Liyan. Pada saat itu Liyan dalam kondisi mabuk, tertidur bagai lumpur, disaat itu Ziqian malah.......”
Cheng Ziang menggelengkan kepalanya, terlihat sangat sakit hati.
Hatiku seperti api unggun yang sedang menyala, aku tidak terus mendengarkan perkataan Cheng Ziang, tetapi disaat ketika aku menarik pintu, Cheng Ziang berkata perlahan-lahan, “Dia dalam kondisi sadar, bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu? Dia dan Liyan sudah lama putus....... “
Kepalaku bagai dibanting, aku menarik pintu mobil dan masuk ke dalam, lalu membiarkan supir segera berangkat.
Mobil dengan cepat melaju pergi, aku tidak mengetahui bahwa terlihat dari jendela belakang mata Cheng Ziang yang licik sedang memancarkan tatapan seperti apa.
Mobil itu berjalan dengan lancar dan dengan kecepatan konstan. Pendingin udara di dalam mobil juga pas, tapi aku tidak dapat bernapas. Tidak dapat menghela napas, sepertinya tersumbat sesuatu di dadaku, perkataan Cheng Ziang bergema di telingaku, “Dia dalam kondisi sadar......”
Pada hari itu, Mo Ziqian bukan berkata seperti itu, dia berkata dia di beri obat, dia sama sekali tidak memiliki kesan terhadap seluruh proses.
Aku mulai menarik napas dengan kuat, aku hampir mati pengap, supir terkejut melihatku, supir bertanya dengan khawatir: “Nona Lin, apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu ingin ke dokter?”
Dan pada saat ini, aku terasa pusing dan ingin muntah, “tolong hentikan mobil.”
Supir mencari tempat yang aman untuk menghentikan mobil, dan aku segera membuka pintu, berlari keluar. Aku memegang pohon besar di pinggir jalan, dan muntah.
Setelah muntah, aku tidak ingin lagi memikirkan Mo Ziqian, dia adalah seorang pembohong, pria sampah.
Ketika aku membalikkan badan, sopir itu memberiku sebotol air mineral dan memandangku dengan bingung, “Nona Lin, apakah aku membuatmu mabuk darat?”
“Bukan, tidak ada hubungannya denganmu.”
Aku mengambil air mineral yang diserahkan oleh supir yang panik dan membalikkan badan untuk berkumur.
Kemudian aku mengucapkan, “Terima kasih.”
Supir sepertinya terasa lega, “Baiklah kalau bukan.”
Ini adalah supir baru, seperti aku baru saja mulai masuk kerja, dia sangat khawatir kalau dia yang membuatku mabuk akan mempengaruhi dia untuk menandatangani kontrak formal tiga bulan kemudian.
Terdengar aku berkata tidak berhubungan dengan dia, barulah dia merasa lega dan mulai mengendarai mobil.
Setelah pulang kerja, aku tidak langsung pulang, tetapi pergi ke tokoku, aku menelepon Jiayu dan mengatakan kepadanya bahwa aku akan pulang agak malam, dan kemudian aku membuat kue di toko.
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoMy Charming Wife
Diana AndrikaTakdir Raja Perang
Brama aditioCinta Tapi Diam-Diam
RossieMy Perfect Lady
AliciaPrecious Moment
Louise LeePergilah Suamiku
DanisMy Greget Husband
Dio ZhengCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)