Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 42 Memanggil Wartawan
Bab 42 Memanggil Wartawan
Aku tidak ingat apa yang telah kukatakan, aku hanya mengingat dengan samar, Tuan kelima menggendongku keluar dari restoran.
Sepertinya bertemu dengan Mo Ziqian dan Chen Liyan di luar restoran.
Mata Chen Liyan yang merah, dengan marah menunjukku,”Ziqian, itu dia, dia menyakiti mataku.”
Seluruh tubuh Mo Ziqian dingin bagai di musim dingin, sepasang matanya seperti api mengarahkan padaku, “Tuan kelima, berikan ia padaku, dia melukai mata istriku, dia harus membayarnya.”
Aku melihat bibir Mo Ziqian yang tipis sedang bergerak, aku hanya terkikik, kedua lenganku merangkul leher Tuan kelima, “Tuan kelima, apakah kamu ingin menyerahkanku kepadanya?”
Tuan kelima melirikku dengan matanya yang memesona, “Menurutmu?”
Aku menaikkan bibirku ke atas, dan mencium ke wajah Tuan kelima yang bersih dan tampan, “Kamu tidak akan menyerahkanku kepadanya.”
Tuan kelima tersenyum, “itu tidak akan terjadi.”
Dia memelukku, wajahnya tanpa berubah ekspresi mengatakan: “Tuan Mo, sekarang Lin Xiao adalah wanitaku, siapapun tidak boleh menyentuhnya.”
Selesai berkata, dia memelukku pergi melewati Mo Ziqian dan Chen Liyan.
Aku tidak tahu bagaimana ekspresi Mo Ziqian dan Chen Liyan, aku sudah mabuk dan titik kesadaranku yang terakhir diusir oleh alkohol.
Malam itu, aku menginap di rumah Tuan kelima.
Tentu saja, dia sangat sopan, tidak mengambil kesempatan untuk melakukan sesuatu yang tidak senonoh padaku, ataupun mungkin kebetulan hari itu dia tidak tertarik melakukan hal itu. Bagaimanapun dia memiliki banyak wanita, memang tidak sanggup untuk melakukannya setiap hari.
Kemungkinan lain adalah bahwa kata-kata Mo Ziqian benar, dia berpikir aku memiliki penyakit.
Ketika aku bangun, aku mengalami sakit kepala yang mengerikan, aku melihat pakaian di tubuhku, masih lengkap seperti semalam. Aku bangun dari tempat tidur, pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahku, ketika keluar, aku melihat Tuan kelima masuk membawa secangkir kopi.
“Sudah bangun?”
Suara Tuan kelima yang mempesona.
Aku mendengus, “Terima kasih telah merepotkanmu.”
Tuan kelima tersenyum, “Tidak repot, lagipula aku memerlukanmu untuk masa depan.”
Pada saat ini, ponselku berdering, aku menemukan keberadaan tasku, mengambil ponselku menjawab telepon. Jiayu berkata, “Xiaoxiao, kamu bersama siapa semalam! Apakah baik-baik saja?”
Telingaku terdengar suara “weng”.
Aku mabuk tadi malam, bahkan tidak terpikir menelepon Jiayu, dia pasti khawatir sepanjang malam.
“Jiayu, aku baik-baik saja, aku sekarang berada di tempat temanku, semalam juga tertidur disini.”
Aku membalikkan tubuhku, berbisik pada Jiayu.
Jiayu bertanya: “Apakah itu pacarmu? Kamu membuka dan melihat ponselmu sekarang, apa yang sedang dibicarakan di internet?”
Aku kaget dan membuka browser ponsel tanpa menutup telepon. Berita di halaman web adalah: Tuan muda yang misterius dan kaya, memeluk wanita muda kembali kerumah, diduga tinggal bersama.
Aku melihat pada foto Tuan kelima memeluk diriku yang telah mabuk, dua lenganku merangkul di leher Tuan kelima, tiba-tiba aku tertegun.
Aku membalikkan badan, bertanya pada Tuan kelima: “Apakah kamu telah melihat berita ini?”
Aku menyangka wartawan yang diam-diam memotret Tuan kelima memelukku kembali pulang, ternyata bukan. Tuan kelima menjawab dengan santai: “Bagaimana kalau sudah melihat? Kalau tidak membiarkan mereka membuat berita, bagaimana ayah bisa percaya bahwa kita berdua memiliki hubungan pacaran.”
Aku tiba-tiba terdiam, “apakah kamu sudah mengetahui sebelumnya?”
“Iya.”
Tuan kelima mengangkat alisnya, “Aku yang membiarkan orang untuk memberitahukan wartawan.”
Aku dengan terkejut menatap pria didepanku, tidak tahu mengapa, tiba-tiba terasa ada api di dalam hatiku, aku yang setuju bekerja sama dengannya, menjadi pasangannya sebagai imbalan atas bantuannya kepadaku. Namun sulit bagiku untuk menerima pengaturannya seperti itu.
Dia bahkan memanggil wartawan.
Sekarang masalahnya menjadi besar, orang tuanya, kepala direktur itu pasti mengetahui, aku tidak tahu apa yang akan ku hadapi nanti.
Tuan kelima melangkah mendekatiku, sosok tubuhnya yang besar tinggi berdiri didepanku, dia mengenakan pakaian berwarna putih yang bersih dan segar, dia menggulurkan tangannya mencubit daguku, “kamu sepertinya tidak puas aku melakukan ini.”
Aku tidak berkata, dalam hati masih terasa kesal, Tuan kelima berkata lagi, “Sebenarnya kamu harus berterima kasih, paling tidak, semuanya telah menganggapmu sebagai pasanganku, Mo Ziqian dan Chen Liyan juga tidak akan berani melakukan sesuatu padamu lagi. Kamu tahu, mereka semalam mencarimu di restoran, jika bukan karena aku, mungkin kamu akan mendapat pelajaran.”
Tuan kelima tersenyum padaku, “Tetapi kamu jangan khawatir, mereka melihatku memelukmu, jadi tidak berani melakukan apapun.”
Selesai berkata, Tuan kelima melepaskan daguku.
“Kamu bersamaku, musuh-musuhmu itu tidak akan berani mencari masalah lagi padamu, kamu membunuh dua ekor burung dengan satu batu.”
Ok, aku akui itu memang hal bagus bagiku, jika Chen Liyan tidak melakukan sesuatu yang buruk.
Pada saat ini, suara Jiayu terdengar dari dalam ponsel, panik dan khawatir, “Xiaoxiao? Kamu sedang berbicara dengan Tuan muda kaya itu? Apa yang telah kamu janji padanya?”
“Maaf, aku harus pulang dulu.”
Aku tidak langsung menjawab petanyaan Jiayu, tetapi terburu-buru pamitan dengan Tuan kelima, dan pergi meninggalkan apartemen Tuan kelima.
Jiayu sangat panik di apartemen, aku memberitahukan Jiayu tentang perjanjianku dan Tuan kelima, Jiayu dengan tatapan tidak bisa percaya memelototiku, “Kamu benar-benar melakukan ini. Apakah kamu mengerti sifat Tuan kelima itu? Apakah kamu yakin dia akan membantumu?”
Jiayu menggelengkan kepalanya, dengan penuh kekhawatiran, “Aku hanya khawatir kamu akan dibohongi, lagipula Tuan kelima itu, dengan jelas memiliki status yang berbeda, aku takut kamu akan terbakar dirimu sendiri.
Aku tidak peduli meskipun bisa terbakar, tetapi aku tidak memberitahu Jiayu, aku hanya membujuknya: “Jangan khawatir, aku tidak akan ada apa-apa, meskipun sifat Tuan kelima agak kasar, tetapi orangnya lumayan, dia sudah banyak kali membantuku.”
Jiayu tetap menggelengkan kepalanya, kekhawatiran di wajahnya terlihat jelas.
Aku menarik tangannya berkata: “Yah, jangan pikirkan itu, lihatlah lukisan yang kulukis, kamu pasti akan menyukainya.”
Aku berkata dan menarik tangan Jiayu, membawanya datang ke toko ku.
Jiayu sibuk dalam pekerjaannya, sudah dua minggu tidak datang kesini, ketika dia memasuki, dia terkejut dan mulutnya terbuka lebar, “Wahhh, benar-benar terlihat berbeda.”
Terakhir kali dia kesini, ruangan di lantai dua belum dibersihin.
“wahhh, lukisan ini sangat indah.”
Dia melihat lukisan angin kuno itu, Jiayu dengan tidak terkendali mendekatinya, mulutnya mengeluarkan suara kejutan, dan dalam matanya juga dipenuhi kejutan, “Xiaoxiao, tidak terpikir yang kamu lukis begitu bagus.”
Jiayu tahu aku dari kecil sangat suka melukis, hanya karena kondisi panti asuhan jadi aku tidak pernah menerima pelatihan formal, dan kemudian sibuk dengan pekerjaan, semakin tidak nemiliki waktu untuk melukis, aku sendiri juga tidak menyangka, sekarang aku masih bisa melukis.
Jiayu berdiri di depan lukisan, dan melihatnya dalam waktu yang lama, dia sangat menyukainya, “Xiaoxiao, sangat sayang kamu tidak belajar melukis.”
Aku hanya tersenyum, “Menjadi pengacara juga bagus.”
Namun, aku sudah dihalangi dalam bidang pengacara, terpikir ini tatapanku menjadi muram.
Jiayu dipanggil oleh telepon, aku berduduk sendirian di ruang toko, di dekat tangga kayu, kedua tangan memeluk lutut, dalam pikiranku teringat Mo Ziqian.
Pernikahanku yang gagal, percintaanku yang gagal, aku memasukkan jariku ke dalam rambut hitam........
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMy Charming Wife
Diana AndrikaVillain's Giving Up
Axe AshciellyCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlThat Night
Star AngelCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)