Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
Aku tidak mengerti apakah itu, dan juga tidak mengerti mengapa Wen Yiru memiliki ekspresi seperti itu, namun aku tetap mengangguk.
Setelah pulang kerja, supir Wen Yiru mengendarai mobil, kami berdua pergi ke rumah sakit.
Dalam kamar pasien, Qiang-Qiang baru saja selesai infus, Qin Sumin sedang menghibur bermain dengannya.
Aku dan Wen Yiru masuk, mata Qiang-Qiang yang cerah langsung menatap kesini, lalu mulut kecilnya tersenyum, dengan manis memanggil, “Tante.”
Hatiku langsung meleleh menjadi air, aku melangkah dengan cepat mendekati, dan memeluk bocah kecil ini, dan mencium beberapa kali di pipi kanan dan kirinya, Qiang-Qiang tidak berhenti tertawa terkikik-kikik.
“Tante, siapa bibi itu?”
Qiang-Qiang melihat pada Wen Yiru, meskipun Wen Yiru berusia sekitar 50an tahun, tetapi terlihat seperti berusia empat puluh lebih saja, mungkin perawatannya bagus, atau mungkin temperamennya, orang ini terlihat lebih muda daripada yang lain.
Apalagi dibanding dengan Wu Juan, ibu Mo Ziqian.
Dalam ingatanku, bagaimanapun Wu Juan melakukan perawatan, tetap saja tidak ada hasilnya.
“Ohh, ini adalah nenek Wen. Ayo Qiang-Qiang, panggil nenek Wen.”
Aku mengatakan pada Qiang-Qiang.
Bola matanya Qiang-Qiang yang hitam menatap pada Wen Yiru, tubuh bocah ini pulih dengan bagus, dan semakin suka tertawa, dia menghadap pada Wen Yiru dan memanggil nenek Wen dengan manis.
Wajah Wen Yiru yang cantik bagai air musim gugur, tersenyum lembut, mendekati dengan penuh kesenangan, “Maukah di peluk nenek?”
Mungkin karena Wen Yiru yang lembut dan tenang, membuat Qiang-Qiang merasa ramah, jadi ketika Wen Yiru ingin memeluknya, bocak kecil ini tidak menangis, dia malah menundukkan kepalanya dan memainkan bros kristal Wen Yiru.
Qin Sumin menarik ujung bajuku, berkata dengan suara yang hanya dapat didengar kami berdua: “Apakah dia adalah ibu dari pria yang bernama Mo yang datang untuk merebut anak?”
Aku merasa aneh mengapa dia memiliki perasaan seperti ini, Wen Yiru dan Mo Ziqian sama sekali tidak memiliki hubungan, Ibunya Mo Ziqian, mana bisa dibandingkan dengan Wen Yiru, dari segi penampilan, pengetahuan, dan sikap, bedanya tidak sedikit.
Aku memiliki perasaan yang aneh, membandingkan Wen Yiru dengan Wu Juan, itu sama seperti sedang menghina Wen Yiru.
“Ini adalah bos kantor hukumku, kamu jangan khawatir, mereka bukan sekeluarga.”
Qin Sumin barulah merasa lega dan menjawab ohh, tetapi masih saja berbisik, “Apakah kamu tidak merasa? Sebenarnya mereka sangat mirip.”
Dan aku sedang ditarik perhatian oleh bocah kecil di dalam pelukan Wen Yiru, sama sekali tidak memperhatikan perkataan Ibu angkat.
Qiang-Qiang selesai memainkan bros Wen Yiru, sedang memainkan mainan pesawat terbang, itu adalah mainan dimana Wen Yiru meminta asistennya beli sebelumnya, bahkan aku pun tidak tahu.
Asisten menekan tombol pesawat kecil, dan pesawat kecil itu terbang di dalam ruangan pasien.
Qiang-Qiang segera menepuk tangan kecilnya dan mengeluarkan tawa yang keras.
Ada orang masuk dari luar pintu.
Satu pria dua wanita.
Qin Sumin bertanya padaku, “Siapakah mereka?”
Aku melihat bahwa Wu Juan dan Chen Liyan berdiri di pintu, dan seorang pria berpakaian berwarna putih.
Mereka mengetahui keberadaan Qiang-Qiang, aku mengerutkan keningku, dan terpikir pria misterius yang duduk di dalam mobil, mungkinkah dia yang memberitahu mereka?
“Bukankah katanya anak ini punya darah keluarga Mo, Ambil sedikit darahnya dan periksa DNA-nya.”
Wu Juan masuk dengan wajahnya yang kesal, memerintah pada pria berpakaian putih itu.
Dan sebelahnya, kedua tangan Chen Liyan sedang memeluk dadanya tersenyum dingin.
“Ibu.”
Qiang-Qiang melihat situasi ini, bocah kecil ini bagai burung terkejut, segera meminta Qin Sumin untuk memeluknya. Asisten di sebelah Wen Yiru, menyimpan mainan pesawat kecil tadi, dan memandang beberapa orang yang masuk dengan kaget.
Aku merentangkan tanganku di depan Wu Juan dan pria berpakaian putih itu, “Apakah kalian adalah perampok? Siapa yang mengizinkan kalian masuk! Anak ini tidak ada hubungannya dengan keluargamu, semuanya keluar dari sini!”
Wu Juan mendengus dingin, “Wanita murahan, bagus kamu juga berada disini, kamu katakan, Anak siapakah bocah liar ini, jangan biarkan Ziqian membawanya kembali, mengotori keluarga kami!”
Aku yakin, selain pernah menabrak menyebabkan putranya mengalami cedera serius, aku tidak pernah melakukan hal yang bersalah pada Wu Juan, dalam pernikahanku dengan Mo Ziqian, aku bahkan sangat menghormatinya, meskipun dia selalu berkata dan bersikap dingin padaku, kata-kata sindiran sebanyak satu keranjang, aku pun tidak akan membuat perhitungan dengannya, aku berbakti padanya bagai ibu kandungku sendiri, karena dia adalah ibunya Mo Ziqian.
Jadi aku juga menganggapnya sebagai ibuku.
Tetapi orang ini selalu memanggil “wanita murahan”, “anak liar”, membuat hatiku membangkitkan api kemarahan, banyak kemarahan yang tertekan semuanya timbul, aku menampar wajah Wu Juan dengan kuat, “Tamparan ini, aku tampar untuk mulut murahanmu! Dulu kamu adalah ibu dari orang yang aku cintai, aku menghormati menyayangimu, kamu boleh menghina dan marah padaku. Tetapi sekarang kamu bukan siapa-siapa, kamu memarahiku dan menghina putraku, kamu berhati-hati bicara atau aku akan merobek mulutmu!”
Boleh memarahiku, tetapi jangan menghina putraku, Wu Juan menentang batas emosiku, aku tidak peduli apakah dia sudah tua atau tidak, apakah dia ibunya Mo Ziqian, istrinya Mo Cheng, aku hanya ingin menampar mulutnya.
Wu Juan menjadi bingung setelah ditampar olehku, dia dengan tidak berani percaya memelototiku, “kamu......kamu berani menamparku? Beraninya kamu!”
Wu Juan bergegas, ingin melawan denganku, Chen Liyan yang berdiri di pintu, tetap memeluk dadanya tersenyum dingin.
Tamparan yang dilambaikan Wu Juan, ditahan oleh Wen Yiru, kemudian melepaskannya dengan kuat, “Setelah dua puluh sembilan tahun, ekor rubah akhirnya muncul keluar.”
Wu Juan baru melihat jelas wajah Wen Yiru, dia dengan tidak berani percaya, menunjuk Wen Yiru, “kamu......kamu adalah......”
“Kamu tahu siapa aku.”
Wen Yiru masih memeluk Qiang-Qiang di dalam pelukannya, tangan kecil Qiang-Qiang merangkul lehernya, tetapi mata dan wajahnya menjadi dingin, matanya seperti salju di musim dingin.
Wajah Wu Juan yang tadinya kejam langsung berubah, berubah menjadi pucat, “kamu.....untuk apa kamu kembali? Kamu jangan coba-coba merebut apapun, mereka semuanya bukan milikmu!”
Wu Juan sangat takut, bertemu dengan Wen Yiru seperti sedang bertemu dengan seseorang yang sangat mengerikan, hingga ada orang yang masuk, Wu Juan langsung masuk ke pelukan orang itu, “Ziqian, orang disini semuanya membully ibu, aku hanya ingin anak ini tahu keturunan kandungnya dan kembali ke rumah, mereka malah menamparku....”
“Siapa yang melakukan ini!”
Seluruh tubuh Mo Ziqian memancarkan kedinginan, dia telah melihat ada bekas tamparan di wajah Wu Juan.
“Siapa lagi, tentu mantan istrimu yang baik itu.”
Chen Liyan berkata dengan nada dingin, senyuman dinginnya menjadi kejam, “Ziqian, kamu harus memberinya beberapa pelajaran, dia menyembunyikan hal-hal besar seperti melahirkan anak, anak terlantar menderita di luar selama dua tahun, dan sekarang dia menampar ibumu, kalau kamu tidak memberinya pelajaran, bukankah terlalu memberi muka padanya?”
“Ibu hanya ingin membiarkan anak ini tahu siapa keturunan biologisnya dan kembali kerumah, kenapa, Anak ini juga keturunan dari keluarga Mo, tidak boleh membiarkannya sembarang memanggil orang lain ayah, bagaimana menurutmu?”
Chen Liyan paling mahir membesar-besarkan masalah tanpa meninggalkan jejak, dan tiap perkataan untuk kebaikan orang, wajah Mo Ziqian semakin suram, dan berteriak marah: “Minta maaf!”
Aku menjawab, “Tidak mungkin!”
Mo Ziqian mengangkat tangannya dan memberiku sebuah tamparan.
“Tidak ada yang boleh menyakiti ibuku, kamu juga tidak boleh!”
Mata Mo Ziqian mengeluarkan kemarahan yang semakin jelas, tamparan yang dia berikan, membuat telingaku mendengung.
Qin Sumin menjerit ketakutan, Qiang-Qiang langsung menangis dengan tangisan yang tajam.
Aku terlihat mata Chen Liyan tersenyum bangga, semakin mempesona, Wu Juan berada di belakang Mo Ziqian, sudut bibirnya juga terangkat bangga menatapku.
“Sudah cukup!”
Wen Yiru menyerahkan Qiang-Qiang yang menangis keras kepada Qin Sumin, tatapan tajamnya menuju Mo Ziqian, “Ternyata Direktur Mo suka menampar orang tanpa mengetahui kebenaran, tampaknya Kelembutan Direktur Mo hanyalah suatu kepalsuan, dari dalam tulangnya hanyalah seorang pria sampah.”
“Sekarang, aku tidak ingin melihat kalian, aku hitung sampai tiga, kalau kalian tidak segera pergi, aku langsung minta asistenku melapor polisi.”
Wen Yiru mendirikan kantor hukum Kaiwelz, seorang wanita yang terkenal di bidang hukum selama bertahun-tahun, kata-kata dan perbuatannya, dan bahkan matanya, memiliki sifat ganas yang tak terungkapkan. Semacam kekuatan yang harus dipatuhi orang.
Wu Juan yang daritadi merasa bersalah, mulai merinding, dia sedang menarik ujung baju Mo Ziqian, itu berarti cepatlah pergi.
Chen Liyan menggerutkan keningnya menatap pada Wen Yiru, dia sedang diam-diam mengamati wanita paruh baya yang bertemperamen luar biasa ini, menebak identitasnya.
Wajah Mo Ziqian yang suram tidak berkurang, dalam matanya memiliki sindiran yang tidak jelas, “Sejak kapan Direktur Wen memiliki hobi campur tangan pada urusan orang, ya juga, Direktur Wen sudah lajang selama bertahun-tahun? Seorang wanita lajang yang berusia puluhan tahun, memiliki uang dan memiliki karier, tetapi belum menikah dan tidak memiliki anak, memang memiliki banyak waktu untuk mencampuradukkan urusan-urusan orang lain.”
Setelah Mo Ziqian berkata, aku melihat wajah Wen Yiru semakin pucat, Wen Yiru selalu lajang, ini adalah sesuatu yang dikenal dalam bidang hukum, dia belum menikah dan belum pernah memiliki anak.
Tidak ada yang tahu apa yang dia lalui puluhan tahun yang lalu. Jika dia ingin jatuh cinta, ataupun menikah, itu bukan hal yang sulit. Dia sangat cantik, dia memiliki temperamen yang tenang dan lembut, dan karirnya sukses. Seharusnya tidak kekurangan orang yang menaksirnya. Namun, dia selalu lajang, mungkin karena dia terluka oleh cinta, atau ada penyakit apa yang tersembunyi di tubuhnya. pokoknya, kata-kata Mo Ziqian sepertinya menyodok di luka Wen Yiru, wajahnya menjadi pucat dan menakutkan.
Sepasang mata yang jernih bagai air begitu fokus menatap pada Mo Ziqian, seperti sepasang panah tajam yang ingin lurus menusuk ke hatinya.
Untuk waktu yang lama, tepat ketika aku ingin berbicara, dia perlahan-lahan berbicara, “Ya, aku memiliki banyak waktu untuk campur tangan pada urusan orang lain, karena anakku, ketika dia lahir, dia mengakui pencuri sebagai ibunya. Jadi aku hidup sendirian selama puluhan tahun. Apa yang dikatakan Direktur Mo benar, orang-orang seperti aku terlalu kurang kerjaan, jadi selalu akan campur tangan pada urusan orang lain.”
Wen Yiru selesai berkata, dengan tenang melangkah keluar, asisten melihat situasi ini, dia mengikuti di belakang.
Wen Yiru selesai berkata, Wu Juan adalah orang pertama yang mengubah wajahnya, wajahnya menjadi biru dan matanya panik, dan bibirnya bergetar, dan dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.
Chen Liyan melihat pada Wu Juan, dan melihat Mo Ziqian, dia menaikkan alisnya, orang pintar seperti dia, sepertinya sudah mengerti sesuatu.
Belakangku, Qin Sumin tidak berhenti membujuk Qiang-Qiang yang menangis ketakutan.
Dan aku, terkejut dengan perkataan Wen Yiru.
Apa maksud dari kata “mengakui pencuri sebagai ibunya” yang dia katakan? Mungkinkah sebenarnya dia pernah melahirkan anak, dan anak itu sekarang sedang dibesarkan oleh musuhnya?
Mungkinkah Mo Ziqian adalah putranya?
Aku teringat ketika di acara peringatan hari ulang tahun sekolah, sikap Mo Cheng terhadap Wen Yiru, mungkin dugaanku tidak salah, mereka pernah sebagai sepasang kekasih.
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaCinta Tapi Diam-Diam
RossieKisah Si Dewa Perang
Daron JayThis Isn't Love
YuyuPrecious Moment
Louise LeeLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaSee You Next Time
Cherry BlossomCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)