Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 58 Pandangan Cinta

Bab 58 Pandangan Cinta

Dan pada saat ini, ada seseorang yang mengenakan pakaian hitam mengangkat sebuah kotak kayu mendekatiku, di batas pagar melemparkannya kearahku, tiba-tiba depan mataku menjadi gelap, telingaku terdengar suara “tang...”, seluruh tubuhku ditutupi dalam kotak itu.

Depan mataku gelap gulita, meskipun tidak perlu khawatir akan menjadi makan malam untuk tiga ular itu, tetapi lingkungan di sekeliling masih membuatku merasa sangat tidak nyaman.

Aku terkurung didalam kotak kayu, ruangannya yang kecil bahkan tidak bisa membalikkan badanku, kalau kotak kayu ini dilemparkan agak miring dan membanting di kepalaku maka aku mungkin akan kehilangan nyawa.

Namun untuk sekarang , aku baik-baik saja.

Perutku bergemuruh, aku biasanya tidak tahan lapar, tapi udara di dalam kotak ini benar-benar pengap, dan cuacanya sangat panas, pakaian di tubuhku sudah basah kuyup, aku memiliki perasaan bahwa tidak perlu butuh waktu lama, aku akan mati kepanasan.

Waktu berlalu dengan cepat, aku tidak lagi merasakan ancaman dari ular piton, tetapi aku tersiksa kepanasan dalam ruangan kotak kayu ini yang pengap.

Aku lapar dan haus, dan merasa gerah, dalam hati aku berharap ada seseorang yang bisa datang untuk menyelamatkanku, meskipun itu adalah Mo Ziqian, aku belum ingin mati.

Disaat ketika aku akan mati kepanasan di dalam kotak itu, aku terdengar suara langkah kaki, kemudian kotak kayu yang menutupiku, dan merebut udara hampir membuatku mati kepanasan itu terbuka, aku melihat dua pria yang mengenakan pakaian hitam, mereka tidak berkata apapun, mereka menarik lenganku dan membawaku keluar.

Aku sudah sedikit tidak sadar, seluruh tubuhku berkeringat, sangat lemah, aku ditarik keatas oleh mereka, mereka menarikku bagai sedang menarik babi yang mati, berjalan dan membelok, akhirnya tidak tahu jalan kemana dan melemparkanku ke lantai, “kamu beruntung, ada yang menyelamatkanmu.”

Orang-orang itu melemparku ke lantai dan pergi, aku terbaring dilantai, meskipun ikatan ditanganku telah dilepaskan, tetapi seluruh tubuhku tidak bertenaga, dan aku merasakan kegelapan di mataku.

Setelah beberapa saat kemudian aku terdengar suara klakson mobil, lampu yang menyilaukan menyinari ruangan di depan mataku, aku mengangkat kepala dan melihat sebuah mobil berhenti didepan, pintu mobil terbuka, sosok seseorang yang tinggi besar turun dari mobil.

Dia berjalan mendekatiku, melihat diriku yang lemah dan kelelahan, dia menghela nafas dan tanpa berkata dia menggendongku, berjalan kearah mobil yang berhenti tidak jauh dariku.

Dia memasukkan aku ke dalam mobil, dan memberiku sebotol air, membukakan tutup botol, “Ayo minumlah.”

Aku menerima botol air, dengan susah payah mengambil botol itu ke mulutku, dan meminumnya. Cairan yang segar memasuki tenggorokanku, dan tubuhku sepertinya terasa lebih nyaman.

Mobil Tuan kelima melaju di bawah cahaya malam, dia tidak berkata apapun di sepanjang jalan, dan dia membawaku ke apartemennya.

“Dalam beberapa hari ini, kamu menginap disini dulu, aku benar-benar tidak tahu seberapa banyak aku berhutang padamu, sehingga harus menyelamatkanmu setiap saat.”

Tuan kelima melemparkan kunci kepadaku, lalu dia masuk ke dalam mobil dan pergi.

Aku berdiri bingung disana, melihat mobil Tuan kelima melaju pergi. Hu Yeming takut pada Tuan kelima, jadi dia membiarkanku tinggal di apartemennya, ini juga metode mempertahankan hidupku untuk sementara waktu.

Aku membalikkan badan dan naik ke lantai atas.

Memasuki apartemen Tuan kelima, aku menelepon Jiayu, sekarang jam sepuluh malam, dalam ponselku ada notif panggilan tak terjawab dari Jiayu, aku menelepon Jiayu dengan penuh perasaan bersalah.

“Jiayu, aku sekarang baik-baik saja, kamu jangan khawatir, tetapi aku mendapatkan sedikit masalah, harus menginap beberapa hari di tempat Tuan kelima, kamu harus merawat baik-baik dirimu sendiri.”

Jiayu panik dan berkata: “Masalah apa, apa yang terjadi pada dirimu?”

Aku berkata: “Aku telah menyinggung seseorang yang tidak seharusnya disinggung, Tuan kelima menyelamatkanku, aku sembunyi dulu disini untuk sementara waktu, aku baik-baik saja sekarang, mereka tidak berani menangkapku, kamu jangan khawatir.”

Setelah menutup telepon, aku melihat pada rumah yang luas ini, Tuan kelima pergi, tidak tahu kemana dirinya pergi, dan meninggalkan rumah ini untukku, aku menggelengkan kepalaku, aku sendiri merasa tidak berani percaya.

Setelah mandi, aku tidak memiliki pakaian bersih untuk ganti, hanya bisa mengenakan pakaian basah yang baru dicuci, menggunakan pengering rambut untuk mengeringkannya berulang kali. Untungnya, pakaian mudah kering di musim panas, setengah jam kemudian, pakaian di tubuhku sudah kering dan segar.

Namun aku sangat lapar, dan tadi hanya memakan kue di waktu makan siang, sampai sekarang, seluruh organ tubuhku sudah mulai protes dengan kuat.

Dengan penuh harapan, aku datang ke dapur Tuan kelima, aku berharap bisa menemukan sesuatu yang bisa dimakan, untungnya aku melihat ada beberapa butir telur di dalam kulkas, itu sisaan dari dua bulan lalu, ketika lengan Tuan kelima terluka, aku menaruhnya di sini ketika aku memasak untuknya.

Untungnya, telur diletakkan di dalam kulkas, jadi tidak busuk.

Aku memecahkan tiga butir telur membuat menjadi kue tart, seluruh organ tubuhku akhirnya tenang.

Aku tertidur di ruang tamu Tuan kelima, ketika bangun langit sudah terang, seluruh tubuhku terasa lelah, dan tidak berani ke toko, aku takut Hu Yeming akan pergi mencari masalah, jadi aku berbaring di tempat tidur, menggunakan ponsel mengobrol dengan Jiayu.

Jiayu terus bertanya padaku apa yang terjadi semalam, awalnya aku tidak ingin memberitahukannya, aku takut dia bisa lebih khawatir kalau mengetahuinya. Tetapi dia berulang kali bertanya, jika aku tidak memberitahunya akan membuat dirinya sembarang berpikir, jadi aku menceritakan masalah semalam kepada dia.

Jiayu sangat terkejut ketika mendengar Hu Yeming adalah kakaknya Chen Liyan, tetapi dia masih memiliki akal dan bertanya: “Hu Yeming bermarga Hu, mengapa adiknya bermarga Chen?”

Iya juga, mengapa adiknya bermarga Chen? Ini aku malah tidak berpikir.

Tetapi ini bukan seharusnya yang aku pedulikan, Hu Yeming benar-benar sangat mempedulikan Chen Liyan.

“Mungkin mereka adalah saudara sepupu.”

Aku berkata.

Jiayu berpikir dan berkata: “Tidak heran Mo Ziqian kembali bersama Chen Liyan, memiliki kakak seperti Hu Yeming, sulit untuk tidak kembali bersamanya.”

Apa mungkin Mo Ziqian kembali bersama Chen Liyan karena Hu Yeming?

Tidak, aku percaya bukan seperti itu, Mo Ziqian pasti masih mencintai Chen Liyan.

Bel pintu berdering, aku mengucapkan selamat tinggal pada Jiayu, dan pergi membuka pintu. Aku menyangka Tuan kelima kembali pulang, sekarang adalah hari yang baru, dia seharusnya pulang untuk berganti pakaian.

Tetapi bukan seperti yang aku pikir.

Ketika aku membuka pintu, aku melihat sosok seseorang yang tinggi besar berdiri diluar, dia memiliki wajah yang lebih kasar, dan ada garis-garis halus di sudut matanya, dia mengenakan pakaian yang kasual, dia adalah Chen Hui.

Aku menatap pada tamu yang tak diundang ini, tiba-tiba aku kaget dan bingung, akhirnya Chen Hui yang memecahkan kesunyian.

“Apakah Chen Bo ada di sini?”

Ketika Chen Hui melihatku, terlihat kejutan didalam matanya, tetapi dengan cepat diganti dengan tatapan polos.

“Chen Bo?”

Otakku berputar, disini tidak ada orang yang bernama Chen Bo!

“maksudnya Tuan kelima.”

Chen Hui mengerutkan keningnya, mungkin dalam hatinya berpikir, bagaimana ada wanita seperti aku, aku bahkan tidak mengetahui nama pria yang tinggal bersamaku.

Aku menginap di rumah Tuan kelima, jadi Chen Hui pasti menyangka kami sudah tinggal bersama untuk waktu yang lama.

“Ohh, Tuan kelima tidak ada disini.”

Wajahku memerah, karena terlambat menyadari dan sampai sekarang baru mengetahui nama Tuan kelima adalah Chen Bo.

“Baik, kalau dia kembali pulang, kamu memberitahunya aku datang mencarinya.”

Chen Hui membalikkan badan dan pergi.

Tetapi langkah-langkahnya agak lambat, sepertinya ada sesuatu yang ingin dia katakan.

Aku memanggilnya, “Chen Hui.”

Aku berpikir aku perlu meminta maaf padanya, meskipun aku dan Tuan kelima tidak terjadi apa-apa, dan aku juga bukan wanitanya, tetapi bagaimanapun, aku memang dibawa pergi oleh Tuan kelima darinya.

“Maaf.”

Aku tidak akan menjelaskan kepadanya, aku berpikir dia juga tidak ingin mendengar.

Benar saja, Chen Hui hanya menjawab dengan polos, “Tidak apa-apa.”

Dan pergi.

Setelah menutup pintu, aku berpikir, apakah seharusnya aku memberitahu Tuan kelima bahwa Chen Hui datang mencarinya, keduanya bermarga Chen, apakah mereka adalah adik beradik?

Terpikir ini, aku mulai menelepon nomor ponsel Tuan kelima, dari sana ponselnya berdering lumayan lama baru diangkat.

Tetapi seorang wanita yang mengangkat, dan menjawab dengan suara yang sangat marah.

“Hey, siapa kamu! Menelepon di pagi-pagi gini, benar-benar menyebalkan!”

Aku: .........

Aku tiba-tiba tertegun disana.

“Tidak ada apa-apa.”

Aku segera menutup telepon.

Sepertinya teleponku yang tidak terduga telah mengganggu mimpi Tuan kelima dan wanita itu, mungkin juga mereka sedang tengah bermesraan, tetapi dihentikan oleh teleponku tadi.

Ketika aku sedang menyesal dengan telepon tadi, ponselku berdering, ini adalah nomor Tuan kelima, dan aku mengangkat.

Suara Tuan kelima yang malas berkata, “Ada apa?”

“Oh, tadi Chen Hui datang mencarimu.”

Aku baru saja selesai berkata, Tuan kelima sudah menutup teleponnya.

Ketika aku mengerutkan kening menatap pada ponselku, ponselku berdering lagi, Tuan kelima juga yang menelepon.

“Jangan membuka pintu rumahku, apakah kamu mendengarnya!”

Aku tertegun disana.

Tuan kelima sekali lagi menutup telepon. Aku duduk di sofa dan merasa kesal.

Ada notif orderan di ponselku, aku menolaknya. Aku mengatakan bahwa tubuhku kurang sehat beberapa hari ini, aku meminta maaf.

Dengan begitu, aku menginap dua hari dua malam di apartemen Tuan kelima, Tuan kelima tidak pernah kembali, aku malah tidur nyenyak. Lagian, tidak ada tempat lain yang lebih aman daripada tidur di apartemen Tuan kelima. Dia memiliki ayah yang merupakan seorang petinggi pejabat.

Pada hari ketiga, aku berdiri di depan jendela, menatap pada bangunan bertingkat di seberang. Pada hari itu, aku mengantar kue ke rumah itu untuk Mo Ziqian.

Di jendela seberang muncul sosok seseorang, aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tetapi bisa dilihat itu adalah seorang laki-laki, dia berdiri disana, berdiri di arah berlawanan denganku, dan dia juga menatap kearahku.

Aku sepertinya harus berterima kasih kepada Mo Ziqian, kalau bukan dia mengatakan, Tuan kelima telah melamarku, mungkin aku sudah diberi makan untuk ular phyton.

Mo Ziqian berdiri sebentar di depan jendela itu lalu pergi. Dan aku masih terjebak dalam renunganku, Meskipun Mo Ziqian mengingatkan Hu Yeming untuk tidak menyinggung Tuan kelima, tetapi dia juga menyelamatkanku, apa maksudnya?

Dan Tuan kelima, bagaimana dia tahu aku ditangkap Hu Yeming?

Aku menolak menjadi wanitanya hari itu, dia seharusnya tidak ingin melihatku, mana mungkin dia akan menyelamatkanku?

Apakah ada pihak ketiga dari semua ini?

Aku tidak bisa memahaminya.

Pada hari ketiga, ketika aku ingin meninggalkan apartemen Tuan kelima, Tuan kelima kembali pulang. Mendorong pintu rumah, wajahnya terlihat marah.

“Aku yang menyelamatkanmu, jangan berdiri disana saling melemparkan pandangan cinta dengan Mo Ziqian.”

Begitu dia masuk langsung mengatakan kata ini tanpa membawa perasaan.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu