Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 143 Mengkhianati (1)
Tetapi ketika aku tergesa-gesa menyiapkan mie keluar dari dapur, terlihat Tuan kelima sedang duduk di meja dan memandang bingung, mie yang aku makan setengah tadi menghilang, mangkuknya telah kosong.
“Kamu.....”
Melihat apa yang aku maksudkan, Tuan kelima berkata dengan polos, “Aku yang makan.”
Aku menggerakkan sudut mulutku, kenapa orang ini tidak takut dengan air liurku?
“Mie sudah matang, makanlah selagi panas.”
Aku meletakkan mie yang baru dimasak di depannya.
Tuan kelima menundukkan kepalanya dan terdiam sesaat sebelum mulai makan mie dengan sumpit.
Mungkin karena badannya tidak nyaman, sepertinya nafsu makannya berkurang, dia makan dengan lambat, dan tiba-tiba menundukkan kepala melamun dan menatap pada mangkuk mie itu.
Tuan kelima yang seperti ini, bagai anak besar yang sedang sakit, membuat orang tua yang melihat di sebelahnya sangat khawatir. Aku sepertinya menjadi orang tua itu.
Tuan kelima tidak dapat menghabiskan mie itu, lalu meletakkan sumpit dengan lemah, dan bangkit dan perlahan kembali ke kamar tidur.
“Hei, aku sudah memasakanmu, Bukannya kamu harusnya berbicara tentang urusanku?” Aku berteriak.
Tuan kelima memutar kepala menatapku, mengangkat alisnya “Urusan apa?”
Dia berpura-pura bingung, dan aku sangat marah, “Aku minta kamu memilih kembali pengacara.” Aku berkata dengan keras.
Tuan kelima berkata dengan malas, “Bicarakan lagi nanti.”
Dia langsung kembali ke kamar tidur, aku sangat marah jadi tidak ingin melayaninya lagi. Aku mengambil tas tanganku dan akan pergi, tetapi tak terduga aku terdengar suara Tuan kelima dari dalam kamar, “Masakkan makanan untukku selama sebulan dulu, baru aku pikirkan.”
Aku merasa lega, akhirnya orang ini mengendurkan mulutnya.
Ketika keluar dari tempat Tuan kelima, aku kembali ke apartemen Wen Yiru, itu sudah jam sepuluh malam. Aku kebetulan ingin memasuki gedung, terlihat seseorang berjalan mendekati, “Wanwan.”
Itu adalah Mo Ziqian, aku melihat wajah yang familiar di bawah cahaya malam, berkata dengan polos: “Ada apa?”
Setelah beberapa hari tidak bertemu, di bawah cahaya lampu jalan, dia terlihat kurus. Dia berkata dengan nada suara yang rendah dan lembut: “Maaf.”
“Kamu tidak melakukan kesalahan, hanya saja kita tidak seharusnya bersama.” Aku menghela nafas dan berkata.
Mo Ziqian menggandeng erat tanganku “Karena aku terlalu percaya pada Sisi, aku tidak terpikir anak sekecil ini akan begitu licik. Aku tidak mendidiknya dengan baik, aku tidak terpikir dia akan seperti ibunya, aku benar-benar sangat kecewa. Maaf Wanwan, ini adalah kesalahanku, aku seharusnya tidak percaya pada Sisi dan salah paham denganmu, membuat kamu dan Qiang-Qiang sedih.”
Kata-kata Mo Ziqian sangat tulus dan tatapan mendalam
Aku menghela nafas berkata: “Ziqian, mari kita menenangkan diri dulu, kita tergesa-gesa menikah kembali, masalah Sisi hanyalah bagian kecil. Bagaimanapun sekarang kita sudah bukan kita yang dulu, kamu memiliki Sisi, kehidupan di masa depan juga tidak dapat hidup tanpanya, dan aku lebih memilih tidak bertemu gadis itu lagi seumur hidup, jadi kita tidak mungkin bisa bersama lagi.”
Aku tidak ingin bicara lagi, melepaskan tangan Mo Ziqian dan naik ke atas.
Qiang-Qiang telah pergi ke Kanada bersama Wen Yiru, setelah menelepon bersama Qiang-Qiang aku langsung tidur. Mobil Mo Ziqian berhenti semalaman di lantai bawah, dan itu juga bibi Wang yang memberitahuku di pagi hari.
Dia mengatakan ketika dia bangun di tengah malam, Mo Ziqian masih berdiri merokok sampai pagi baru pergi. Aku diam tidak berkata, masalah Sisi telah menghilangkan banyak perasaan kami, hatiku sudah lama tidak lagi bergelombang seperti dulu, malah sangat tenang.
Tuan kelima meneleponku, berkata dengan nadanya yang dingin dan menjauh, “Malam aku mau makan mie, kamu buatkan untukku.” Dasar Tuan muda ini!
Setelah pulang kerja, aku harus pergi ke tempat Tuan kelima, Tuan muda ini mengenakan pakaian kasual santai, dengan tatapan malas sedang menikmati secangkir kopi. Aku membawa sekantong bahan dan mulai sibuk dalam dapur, Tuan kelima berdiri di pintu, bahunya yang lebar bersandar pada kusen pintu menatapku dan bagai sedang memikirkan sesuatu. Pada saat itu, aku mencurigai apakah dia telah menganggapku sebagai ibunya.
“Apakah kamu telah mengganggapku sebagai ibumu?” Tiba-tiba aku berbalik dan bertanya padanya, Tuan kelima kaget dan kemudian wajah yang tampan itu menjadi hitam, “Sembarangan bicara!”
Tuan kelima membalik badan dan pergi. Aku tersenyum dan lanjut memasak.
Bel pintu berbunyi, dan Tuan kelima pergi membuka pintu, aku mendengar suara Chen Hui datang dari luar, “Adik Kelima, besok ulang tahun ayah, jangan lupa kembali dan melihatnya.”
Tuan kelima: “Dia memiliki kamu, memiliki Jiao Jiao, untuk apa aku ke sana, kalau tidak ada hal lain pergilah!”
Tuan kelima mendesak tamu, Chen Hui sangat tak berdaya, “Kamu adalah putra tunggalnya, tidak ada dari kita yang bisa menggantikanmu.”
Tuan kelima: “Kenapa aku tidak merasa, pergilah.” Tuan kelima akan menutup pintu, Chen Hui menahannya dengan satu tangan, “Ayah tidak begitu sehat akhir-akhir ini, aku berharap kamu bisa pergi dan melihatnya.”
“Kamu sudah selesai kah!” Tuan kelima mulai kesal, mendorong pintu dengan kuat, aku mendengar teriakan “Ahh..”, itu adalah suara Chen Hui, aku langsung berlari keluar dari dapur, aku melihat kaki Chen Hui terjepit pintu.
Tuan kelima telah melepaskan pintu, Chen Hui mengerutkan kening dan mengambil kembali kakinya, aku bertanya dengan khawatir: “Bagaimana dengan kamu?” Tetapi dia pergi tanpa mengatakan apa pun.
Aku sedikit khawatir, tetapi tidak berani mengatakan apa-apa di depan Tuan kelima. Kedua orang ini tidak akrab, aku tidak boleh mencari masalah, sekarang aku datang bertujuan untuk memohon pada Tuan kelima.
Tetapi aku tetap mengirim pesan pada Chen Hui: “Apakah kamu baik-baik saja?”
Chen Hui tidak membalasku, aku selesai memasak mie, meletakkan di meja dan memperhatikan Tuan kelima menghabiskannya, tetapi tidak terduga Tuan kelima berkata: “Besok ulang tahun Kepala Keluarga, kamu pergi bersamaku.”
“Aku sepertinya tidak begitu cocok.” Hatiku tidak tenang, aku sekarang adalah istri Mo Ziqian, tetapi mengikuti pria lain menghadiri pesta ulang tahun ayahnya, sepertinya agak aneh.
Wajah Tuan kelima menjadi gelap, “Apakah kamu tidak ingin memohon padaku lagi?”
Aku berkata, “Ya Ya Ya, aku akan menemanimu.”
Aku tidak ingin menyinggung Tuan muda membuatnya tidak senang. Sekarang yang terpenting adalah membiarkannya menyetujui permintaanku. Tuan kelima tidak lagi mengatakan apapun, konsen makan makanannya, aku khawatir dan berkata, “Tetapi kamu tidak boleh mengatakan bahwa aku adalah pacarmu atau sejenisnya, itu terlalu palsu.”
Pandangan Tuan kelima yang ganas mengarah padaku, aku segera menghentikan mulutku, baiklah, anggap saja aku tidak mengatakan apapun, pada saat ini, yang terpenting adalah membiarkan Tuan kelima menyetujui permintaanku, yang lainnya hanyalah kentut.
“Tuan muda, bolehkah aku kembali dan bersiap-siap? Tidak mungkin aku pergi ke rumahmu besok dengan wajah berdebu begini.”
Tuan kelima melemparkan tatapan dingin lagi padaku, “Pergilah.”
Baiklah, aku mulai “pergi” lagi.
Keluar dari tempat Tuan kelima, dalam pikiran berpikir Tuan kelima memintaku menemaninya menghadiri pesta ulang tahun ayahnya, itu pasti karena ingin membuat ayahnya marah, hatiku terasa sedikit tidak nyaman. Tak terasa sudah tiba di lantai bawah, aku melihat mobil Chen Hui masih berhenti di bawah.
“Masuk mobil.” Suara Chen Hui datang dari jendela mobil yang terbuka. Aku berjalan mendekati, sambil memasuki mobil sambil bertanya, “Kamu belum pergikah!”
“Apakah dia minta kamu menemaninya pergi? Chen Hui bertanya sambil mengemudi, aku mendengus, “Bagaimana kamu tahu?”
Chen Hui tersenyum pahit, “Tuan muda ini ingin mempergunakanmu membuat ayah marah, aku benar-benar tidak tahu apa yang dia pikirkan. Bagaimanapun Tuan tua adalah ayahnya, kalau ayahku masih hidup, meskipun dia bercerai dan menikah lagi dengan yang lain, aku pun tidak akan membencinya.”
“Itu karena ayahmu tidak mengkhianati ibumu.” Aku berkata.
Novel Terkait
The Revival of the King
ShintaPerjalanan Selingkuh
LindaMarriage Journey
Hyon SongThe Gravity between Us
Vella PinkyLove Is A War Zone
Qing QingLelaki Greget
Rudy GoldCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)