Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 156 Berciuman (1)
Jadi aku duduk kembali.
Karena sebentar lagi aku harus kembali bekerja, jadi aku makan agak cepat, menelan bagai serigala dan harimau, dan Tuan Kelima sangat santai, sambil makan, dan kadang-kadang menatapku, aku tidak tahu apa yang dia lihat, aku juga malas melayaninya, kalau aku mengatakan sesuatu, mungkin saja dia akan membalas dengan kata-kata yang tidak masuk akal lagi.
“Apa yang membuatmu terburu-buru, makan perlahan-lahan, hati-hati tersedak.” Tuan Kelima tiba-tiba tertawa.
Aku: “Aku harus pergi bekerja sebentar lagi. Tuan muda, kamu memilih tempat makan sejauh ini, waktuku terbuang sia-sia di perjalanan, tidak makan dengan cepat nanti pasti akan terlambat.”
Tuan Kelima: “Terlambat ya terlambat, tidak mungkin menganiaya perutmu sendiri kan?”
Aku: “Tuan muda, kalau aku terlambat akan terpotong gajiku, aku tidak seperti kamu, hanya dengan menyentuh ponsel di rumah, sudah dapat menghasilkan banyak uang.”
Tuan Kelima: “Oh jadi, berapa banyak gajimu yang terpotong, aku akan membayarmu.”
Tuan muda ini berkata dengan nada tanpa peduli, aku meliriknya dengan kejam, “Tuan muda, bagaimana kalau aku dipecat!”
Tuan Kelima, “Ya sudah, aku akan menafkahimu.”
“Huh..”
Aku menunjukkan ekspresi mencibir, “Tuan muda, ketika kamu senang, kamu mengatakan bahwa kamu akan menafkahiku. Jika kamu tidak senang, langsung memintaku pergi. Lebih baik aku tidak mempermalukan diriku.”
Aku mengambil segelas jus di atas meja dan meminumnya sekaligus, “Oke, aku akan pergi bekerja, dan selamat tinggal.”
Sebelum selesai berkata, aku tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang salah, aku melihat gelas yang telah kuhabiskan jusnya, dan melihat wajah Tuan Kelima yang tertegun menatapku, wajahku langsung memerah, aku meminum jus Tuan Kelima yang telah diminum setengah olehnya.
“Itu.... ehemm, apakah kamu ingin berciuman denganku?” Tuan Kelima melengkungkan matanya yang indah dan tersenyum, sangat menarik.
“Cium kepalamu!” Aku sangat malu, tidak memiliki muka untuk tinggal lebih lama, jadi aku mengambil tas tanganku dan pergi. Ketika aku meninggalkan restoran, Sepertinya aku masih bias merasakan wajah Tuan Kelima yang tersenyum mempesona.
Sebelum tiba di perusahaan, aku menerima pesan dari Tuan Kelima, “Sayang, aku sangat senang, hari ini kamu sangat imut, aku sangat menyukainya. Sampai ketemu besok siang, bye.”
Aku memasukkan ponsel ke dalam tas, karena kata “Sayang” dari Tuan Kelima, membuat wajahku memerah.
Setelah sibuk sepanjang sore, sudah tiba waktunya pulang kerja, aku keluar dari Kaiwelz dan terlihat Mo Ziqian, sosok tubuhnya yang ramping bersandar pada mobil hitam dan sedang merokok.
Ketika aku melihatnya, pandangannya kebetulan menatapku, dia tersenyum, alisnya menjadi lebih tampan, memutar badan dan membuka pintu mobil depan, “Ayo, masuk mobil.”
Langkahku tertegun, tetapi tetap berjalan kesana, namun tidak duduk di deretan depan, aku membuka pintu belakang dan masuk. Mo Ziqian tertegun, perasaan kehilangan mendadak berubah menjadi senyuman yang sangat tak berdaya. Dia tidak mengatakan apa pun dan masuk mengendarai mobil.
Dari kantor hukum ke tempat tinggal Wen Yiru, sekitar dua puluh menit perjalanan. Mo Ziqian konsen mengendarai mobil, aku duduk di belakang, menggunakan ponsel menelepon video call bersama Jia Yu.
Suara Mo Ziqian yang lembut dan canggung berkata: “Melihatmu begitu menjauhiku, hatiku agak kesal. Aku tahu sangat sulit membiarkanmu untuk menerimaku lagi, tetapi jangan tidak memberiku kesempatan, ok? Meskipun itu bukan untuk kita berdua, juga demi Qiang-Qiang, Qiang-Qiang memerlukan Papa Mama untuk menjalin sebuah keluarga yang hangat, dia membutuhkan lingkungan yang harmonis dan hangat, semuanya hanya dapat diberikan oleh kita berdua.”
“Mo Ziqian.” Aku berkata dengan sangat serius, “Bisakah kamu menjamin Sisi tidak akan mengganggu kehidupan kita di masa depan? Ketika ada Sisi, apakah kamu pernah berpikir untuk memberikan Qiang-Qiang sebuah keluarga yang harmonis? Aku rasa saat itu, di dalam matamu hanya memiliki putri kesayanganmu, apa yang dipikirkan Qiang-Qiang, aku rasa kamu sama sekali tidak pernah peduli. Dan, yakinkah kamu, orang yang kamu cintai di dalam hatimu adalah aku, bukan Chen Liyan?”
Wajah Mo Ziqian tiba-tiba menjadi kaku. Pada saat ini, kebetulan lampu merah. Aku tidak peduli apakah aku melanggar peraturan lalu lintas, langsung membuka pintu dan turun dari mobil.
Di dalam mata Mo Ziqian, siapa yang paling penting, Qiang-Qiang dan aku, Sisi dan Chen Liyan, jawabannya mungkin sangat jelas tanpa perlu dikatakan, aku benar-benar tidak mengerti, mengapa dia tidak ingin melepaskanku.
Kembali ke apartemen, cahaya lampu sudah bersinar terang, Mo Ziqian sudah kembali. Dia duduk diam di sofa ruang tamu, dan wajah berekspresi kosong, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.
Qiang-Qiang mengambil lukisannya dan menunjukkannya padanya, Mo Ziqian hanya sekedar melihat dan berkata, “Lumayan bagus” dan tidak berkata lagi.
Ketika aku masuk, Qiang-Qiang berlari menghampiriku, “Mama, apakah kamu lelah? Aku akan membantumu mengangkat barang.”
Qiang-Qiang berkata sambil meletakkan lukisan-lukisan di tangannya ke meja kopi, dia berlari kembali dan mengambil sekantong bahan makanan dari tanganku, dia mengangkat dengan dua tangan, bersiap-siap mengantar ke dapur, Mo Ziqian mendekati, “Sini berikan ke Papa.”
Dia membawa kantong itu dan menuju ke dapur.
Qiang-Qiang berkata, “Papa, apakah kamu akan menyiapkan makan malam untuk kami?”
Suara Mo Ziqian datang dari dapur, “Iya.”
Dia sudah mengenakan celemek di tubuhnya dan terlihat siap melakukan pekerjaan besar.
Qiang-Qiang menepuk tangan kecilnya dan bersorak, “Papa membuat makan malam loh, dan dapat lagi memakan makanan yang dimasak Papa. Makanan yang dimasak Papa sangat lezat.....”
Kebahagiaan anak ini sangat sederhana.
Begitu aku mengangkat kepala, aku melihat Wen Yiru berdiri di tangga. Dia tersenyum padaku dan berkata dengan lembut, “Sudah kembali.”
Aku memanggil Bibi Wen dan tersenyum padanya. Harus mengatakan bahwa tentang masalah Wen Yiru memanggil Mo Ziqian datang, aku benar-benar tidak dapat melupakannya, aku ingin menyerahkan masa depan aku dan Mo Ziqian pada waktu, dan bukan seperti itu, melibatkan bantuan dari siapapun.
Dan Wen Yiru sambil mengundang Tuan Kelima, sambil memanggil Mo Ziqian datang itu membuatku terasa bahwa aku sebenarnya hanya orang luar. Bagaimanapun Wen Yiru baik padaku, tetap saja bukan pasangan ibu dan putri. Diantara putranya dan aku, yang dia pedulikan tentu saja adalah putranya, ini sebenarnya tidak ada salahnya.
“Lihat wajahmu tidak terlalu bagus, kembalilah ke kamar untuk beristirahat sebentar, kalau makan malam sudah disiapkan, biarkan ibu pengasuh naik untuk memanggilmu.”
Wen Yiru masih ramah seperti biasanya.
Aku mendengus dan diam-diam naik ke atas.
Setelah mandi dan berganti pakaian, aku duduk di depan komputer dan melihat-lihat informasi rumah. Tiba-tiba aku ingin meninggalkan tempat ini dan menemukan suatu tempat tinggal untuk diriku yang tidak terganggu.
Aku mencari lumayan lama, dan belum menemukan perumahan yang cocok, sampai Qiang-Qiang bergegas masuk dan memanggilku, “Mama, ayo makan, Papa sudah membuat banyak hidangan, semuanya favoritmu.”
Aku baru menyadari bahwa itu sudah satu setengah jam berlalu, berapa lama aku mencari properti, maka berapa lama juga Mo Ziqian memasak.
“Tetapi Mama belum lapar.” Aku berkata dengan lembut pada Qiang-Qiang.
Alis kecilnya berkerut, “Mama, tidak lapar juga harus makan, kalau tidak tubuhmu tidak akan tahan, ini yang pernah dikatakan Mama.”
“Kamu bocah ini.” aku dengan penuh kasih sayang mencubit wajah Qiang-Qiang.
Ketika aku dan Qiang-Qiang turun, Mo Ziqian sudah meletakkan makanan di atas meja, enam lauk dan satu sup, semuanya terlihat sangat lezat.
Mo Ziqian masih mengenakan celemek, meskipun dia mengenakan jas yang mahal, sosok tubuh yang tinggi, tampan yang tak tertandingi, namun berperan menjadi seorang kepala rumah tangga.
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieThe Richest man
AfradenYama's Wife
ClarkPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Anak Sultan Super
Tristan XuCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)