Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
Ia berkata : " Wanwan, sebenarnya, semua ini bukan seperti yang kamu pikirkan. "
Tiba-tiba hati aku berdebar, dibelakang, tatapan yang datar tetapi kacau.
Aku berkata : " benarkah ? Faktanya adalah kamu mempunyai keluarga diluar rumah, bukankah begitu ? “
Mo Ziqian tidak menjawab, ia melepaskan tangan yang merangkul bahuku
Aku langsung meninggalkan Apartemen Mo Ziqian.
Mo Ziqian berkata kalimat ini, " semua ini bukan seperti yang kamu pikirkan". Setelah itu, banyak hal yang dipikirkan, aku tidak tau, dan aku juga tidak ingin tau, mengkhianati adalah fakta, dan aku juga merasakan akibat dari perbuatanku, Aku sekarang, ingin mulai dari awal, apabila begitu, apa yang pernah dialami di masa lalu, apakah masih penting ?
Aku buru-buru kembali ke toko, mulai membuat pesanan pelanggan selanjutnya, dua hari berlalu, pada siang ini, ada dua tamu yang datang tapi tidak diundang.
Dua orang itu dengan tubuh yang besar , dan galak, mereka masuk dan berkata:" kue-mu, boss kami habis makan kue-mu, jadi tidak enak badan, ikutin kami !"
Aku memandangi dua orang tersebut, wajah mereka dengan wajah yang di ingatanku saling tercampur-aduk, dua pria adalah yang pernah ketemu di rumah sakit dan mengancamku, bos mereka pasti adalah pria itu.
Aku teringat, salah satu dari mereka, pernah melukai-ku dengan pisau, saat itu, aku sempat menghindar.
" Aku tidak kenal dengan bos kalian, dan kueku tidak bermasalah, aku tidak akan mengikuti kalian." Perasaanku mengatakan, orang tersebut tidak pernah memesan kue dengan ku, mereka datang ke sini mencari masalah.
Mereka berdua dan bos mereka semuanya tidak baik, mungkin saja mereka mempunyai kekuasan jahat.
Dan aku yakin, bahan-bahan untuk membuat kueku adalah yang terbaik, hampir setiap hari aku mengisi perut dengan sisa-sisa bahan kue, aku yakin, dua orang tersebut memfitnah.
" Pergi atau tidak, kamu tidak berhak menentukan ! "
Dua pria yang galak itu, mendendang rak kue ditoko ku, kue yang aku buat separuh tadi jatuh ke lukisan di dinding, satu orang merampas tangan ku, dan membawa ku keluar.
Didalam mobil mata aku ditutup dengan kain warna hitam, dua orang tersebut mengikat tanganku dengan tali, aku hanya mendengar suara mobil melaju cepat, tetapi tidak tau aku akan dibawa kemana.
Setelah setengah jam kemudian, mobilnya tiba-tiba berhenti, aku ditarik turun dari mobil, jalan tidak seimbang masuk ke sebuah tempat.
Kain hitam di mata-ku ditarik, cahaya dari lampu kristal didalam ruangan membuat aku sulit untuk membuka mata, aku membuka mata perlahan-lahan, sebuah rumah mewah didepan hadapanku, dekorasi Barat, kemewahan yang tersebar disemua sisi. Seorang pria yang berumuran sekitar tiga puluh tahun berdiri di ruang tamu yang besar, memegang sebuah gelas anggur, sedang memikirkan sesuatu dan menikmati minuman yang di dalam gelas.
Pria itu memiliki rambut pendek, dengan bentuk wajah yang jelas, ia memakai jas yang pas dengan badan, berdiri disana, tidak berkata apapun, membuat orang merasakan aura yang tajam.
Berbeda dengan aura Tuan Kelima, Tuan Kelima tidak memiliki aura jahat seperti ini, tetapi aura-nya membuat orang terpikir ia sering emosi, dan pria di hadapanku, menunjukkan aura jahat.
Sepertinya dilahirkan dan dimandikan dengan aura jahat seperti ini.
" Kamu yang perintahkan mereka untuk membawa aku kesini ? Apa yang mau kamu lakukan ? "
Aku berpikir, pria ini pasti ada hubungan dengan Chen Liyan, bisa jadi, ia adalah kerabat Chen Liyan.
Pria itu sedikit mengangkat kepala dan melihat aku dengan tajam, “ Kamu tau siapakah aku ? “
" Aku tidak tau."
Aku mengelengkan kepala dengan jujur, dalam hati penuh kewaspadaan, apabila pria ini berbuat jahat padaku, aku harus bagaimana ?
" Kamu kenal Hu Yeming ? Ini aku. "
Aku sangat terkejut
Hu Yeming, adalah pemimpin kekuasaan gelap yang sangat terkenal di kota ini, orang ini adalah Hu Yeming.
Saat aku dengan ekpresi wajah terkejut memandang pria tersebut, seorang gadis muda yang turun dari tangga lantai dua.
Gadis itu sangat cantik, terutama sepasang mata yang mempersona.
“ Kakak, jangan basa-basi lagi, mari hancurkan kedua tangannya dulu.”
Gadis itu adalah Chen Liyan. Saat ia turun, ia melototi aku dengan tatapan tajam seperti pisau, tatapan itu, ia sangat peduli dengan penampilannya, jarang bisa melihat ekpresi muka seperti ini.
Ternyata Hu Yeming adalah kakak Chen Liyan, aku ingat, Gao Le pernah sekali bertanya kepada ku, apakah kenal dengan Hu Yeming.
Ternyata, Hu Yeming adalah Kakak Chen Liyan.
Hu Yeming tertawa dan berkata: “ Liyan jangan buru-buru, untuk mencabut nyawanya sangat mudah, tetapi karena orangnya sudah dibawa kesini, tidak mengajak dia bermain, mana boleh. Sini, bawa dia ke gua Sanye. “
Hu Yeming memerintah, dua pria yang menyeramkan itu segera datang, mereka membawa aku keluar dari ruangan mewah itu, melewati tangga yang gelap menuju ke basement, dan akhirnya mendorong aku ke tempat sebuah lubang yang dalam hampir dua meter.
Aku jatuh ke dalam lubang, rasa sakitnya seperti tulang yang patah, saat aku melihat ke atas, terkejut seakan-akan kehilangan roh.
Aku melihat tiga ekor piton yang memiliki warna dan pola yang berbeda didepan mata-ku tidak lebih dari satu meter, saat mereka bersuara, aku seperti kehilangan roh didalam tubuh.
Ini adalah Gua Sanye dimaksud dengan Hu Yeming, tiga ekor ular yang seperti ini.
" Sedangkan aku, aku tidak bisa berbuat apa-apa, kedua tangan ku diikat dengan tali, aku dilempar ke lubang seperti ini, tidak lucu, ini akan membunuhku.
" HAHAHA. Lin Xiao, sendirian dibawah pasti sangat seru ?"
Aku mendengar suara tertawa Chen Liyan dari atas, aku mendongak, ketika melihat wajah Chen Liyan, menertawaiku dengan gila.
" Ini Sanye, adalah hewan periharaan kakak-ku, biasanya ia suka makan daging, terutama, daging manusia."
Suara tertawa Chen Liyan yang mengerikan.
Kamu bisa memberi mereka makan hari ini, ini adalah keberuntunganmu, jangan khawatir, kamu memberi mereka makanan, aku akan mengubur sisa tulang-tulang mu.
Chen Liyan tertawa lagi seperti orang gila, sambil tertawa ia membalikkan badan kemudian pergi .
Wanita ini, hatinya lebih beracun daripada kalajengking, aku menoleh dan melihat tiga ekor ular piton itu, aku berkeringat dingin, punggung ku juga basah.
Tiga ekor ular itu menatap aku dengan tatapan yang tajam dan menjulurkan lidah, ketika aku bergerak, mereka akan menelan aku. Aku gugup hingga jantung ku berdebar-debar, apakah aku akan menjadi makanan ular piton ?
Aku tidak berani bergerak, bernafas saja aku berusaha mengurangi, aku takut apabila bergerak, mereka bertiga akan datang.
Begitulah seorang dengan tiga ekor ular berdiam disana selama dua puluh menit, akhirnya satu dari tiga ekor itu tidak bisa menahan lagi, ia bergerak menuju aku. Ia bergerak, dua ekor juga mengikuti, bergerak menuju aku.
Otak aku menjadi kosong, apakah aku Lin Xiao, seumur hidup ini, akan mengakhiri hidup ku dengan cara begini ?
Disaat aku berpikir aku akan mati, tiba-tiba tiga ekor ayam jatuh ke dalam lubang, membutuhkan waktu sebentar, tiga ekor ayam itu habis dilahap oleh tiga ekor ular piton tersebut.
Aku terkejut, dan aku benar-benar merasakan ketakutan, pada saat ini, suara wanita yang terdengar sangat marah dari atas, “ Kakak, kenapa kamu tidak membiarkan mereka memakannya !“
Dengan intonasi yang menyenangkan, “ Bocah, jangan buru-buru, Mo Ziqian belum datang, tidak boleh membiarkan ia mati sekarang, bagaimanapun Mo Ziqian harus melihat ia meninggal ? “
Aku melihat ke atas, melihat bayangan seorang pria dan wanita, pria itu adalah Hu Yeming, Wanita itu adalah Chen Liyan.
Kebetulan Chen Liyan melihat kebawah, melihat tubuhnya menyusut, wajahku pucat, tiba-tiba ia tertawa, “ Benar juga apa kata kakak, bagaimanapun Mo Ziqian harus melihat ia meninggal, dengan begitu, membuat ia tidak menderita lagi.”
“ Boss, Mo Ziqian sudah datang.”
“ seorang pria datang memberi tahu, Hu Yeming tertawa, “ Panggil ia datang ke Gua Sanye.”
“ Baiklah, pria itu membalikkan badan dan pergi
Dan aku, pada saat ini menarik nafas Panjang, Mo Ziqian datang, apakah ia lebih berharap aku mati dari pada Chen Liyan?
Sosok bayangan Mo Ziqian muncul di gua Sanye, ia memanggil Kakak dan Liyan, dengan tidak sengaja ia melihat kebawah, melihat aku yang duduk dibawah tidak berani bergerak sama sekali, saat itu, wajahku sangat pucat.
“ Ziqian, lihat makanan yang aku carikan untuk Sanye, bagus bukan ? “
Hu Yeming tertawa terbahak-bahak.
Wajah Mo Ziqian menjadi sangat pucat, tetapi itu hanya sementara, rasa ketakutannya tertutup, ia tersenyum, “ Kakak, makanannya sangat bagus, tapi tidak perlu sampai membuatnya mati.”
Aku sangat berterima kasih kepada Mo Ziqian, sepertinya ia sedang memohon demi aku.
Hu Yeming tertawa, dengan tatapan yang seperti mata elang ia melihat kearah ku, dan berkata kepada Mo Ziqian: “ ini demi kebaikkan kalian, kamu dan Liyan sudah beberapa tahun dan akhirnya menikah, tetapi karena wanita ini, selalu mengacaukan, kakak hanya ingin membantu kalian untuk membereskan.”
Mo Ziqian menatap aku, dan membalikkan badan, “ membereskannya sangat mudah, tetapi ia adalah wanita Tuan Kelima, latar belakang Tuan Kelima kamu pasti tau, ayahnya mempunyai kekuasaan militer, tidak ada yang bisa menyinggung satu sama lain, dan mungkin kamu belum tau, Tuan Kelima baru saja melamarnya.
Hu Yeming sepertinya terkejut, ia menatap aku, “ Apakah ini benar ? “
“ tentu saja benar. Kakak jangan lupa, aku dan Tuan Kelima sedang menjalankan bisnis, “ Sepertinya benar yang dikatakan Mo Ziqian, tetapi aku masih binggung, Bagaimana ia bisa mengetahui Tuan Kelima melamar aku ?
Hu Yeming merenung sejenak, ia mempertimbangkan latar belakang Tuan Kelima, karena ia bukan orang biasa, tetapi seorang pimpinan, yang mempunyai kekuasaan militer. Hu Yeming tidak berani menyinggungnya, apabila tersinggung, akibatnya akan sangat mengerikan.
Hu Yeming melambaikan tangan kepada pria berpakaian hitam, kemudian ia keluar.
Chen Liyan berteriak, “ Kakak !”
“ masalah ini dibicarakan nanti saja.”
Hu Yeming langsung pergi.
Chen Liyan menarik tangan Mo Ziqian, dengan sedih ia berkata : “ Ziqian, ini semua perbuatan kakakku, tidak ada hubungan dengan aku. “
“ Aku tau. “
Mo Ziqian dengan lembut ia menepuk bahu Chen Liyan. Aku sangat kagum dengan keahlian Chen Liyan yang dapat acting sebagus ini, Wanita ini, yang menjadikan aku sebagai makanan ular piton, sekarang ia berpura-pura tidak bersalah, didunia ini tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataThe Richest man
AfradenGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangHarmless Lie
BaigeCinta Yang Berpaling
NajokurataMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)