Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 2 Kelembutan Terakhir

Aku mengangkat tangan, dan menolak ciuman darinya, dengan wajah tersenyum dingin "Mo Ziqian, sejak kita bersama aku belum mengandung, apakah kamu benar tidak benci denganku?"

Mo Ziqian sedikit merasa aneh menatapku, tersenyum mengelus-elus kepalaku, "bodoh, sudah kubilang sebelumnya, kamu adalah anakku, aku mengganggapmu sebagai putriku, di kehidupan ini mempunyai putri seperti kamu sudah lebih dari cukup."

Mengganggap aku sebagai putrimu, dalam hidup ini mempunyai putri sepertiku sudah cukup, hehe, Mo Ziqian, ketika kamu berbohong, apa tidak merasa malu sama sekali? Kamu mengatakan begini, semua hanya dikarenakan kamu sudah mempunyai putri diluar, mungkin akan ada seorang putra suatu hari nanti.

Saat ini, rasa kebencian dihatiku makin membangkit, jikalau ada pisau ditangan, maka akan aku tusuk ke bagian jantungnya.

Tetapi Mo Ziqian, dia sama sekali tidak merasa aneh, dia menutup matanya dan menempelkan wajahnya ke leherku, bernapas dalam-dalam dan berbisik dimulutnya "Wanwan, kamu wangi sekali. Tiap hari disaat aku bekerja, selalu memikirkan aroma tubuhmu, sangat merindukan..."

Tarikan napas Mo Ziqian memabukkan, Matanya yang jernih terbuka dan memancarkan cahaya cinta, penuh dengan rasa kasih sayang. Aku sedikit kurang sadar, suhu tubuh yang terbiasa, dan pelukan yang selalu aku andalkan, Nafas yang diikuti sedikit aroma alkohol membuat orang tergoda.

Apakah benar perkataan-perkataan yang dikatakan Chen Liyan? Mungkinkah karena melihat kebahagiaan aku dan Ziqian, dia sengaja mengadu domba?

Namun, anak gadis kecil yang ada didalam foto itu mirip sekali dengan Mo Ziqian, dan keberangkatan Mo Ziqian setiap bulannya, bagaimana menjelaskan semua ini?

Ketika aku memejamkan mata dalam-dalam, saat hatiku terpenuhi ratusan perasaan yang tidak bisa dijelaskan, Mo Ziqian tiba-tiba menembus masuk ke tubuhku, aku teriak rendah 'aa', ciuman Mo Ziqian langsung menghantamku.....

Meskipun bersama selama 4 tahun, kami berdua adalah pasangan suami istri tua, tetapi kami tidak pernah bosan satu sama lain. Kami tahu bagaimana cara membahagiakan pasangan, dimalam ini aku dengan penuh perasaan kebencian merasakan kenikmatan darinya, dan akhirnya ketiduran.

Tetapi aku tidur tidak nyenyak, selalu bermimpi situasi Mo Ziqian bersama anak itu, aku mendengar suara Mo Ziqian, dia mengatakan: menikahiku hanya karena kebutuhan fisik.

Lagi-lagi aku melihat wajah Chen Liyan yang tersenyum sombong dan mengatakan: kami baru sekeluarga, Mo Wanwan, kamu sudah boleh pergi.

Ketika aku bangun, Mo Ziqian sudah berpakaian rapi.

"Aku akan pergi ke luar kota untuk bekerja dan kembali besok malam"

Mo Ziqian mendekati dan mencium di keningku, tetapi aku merasakan sakit hati.

Aku berpura-pura tidak mau melepaskannya, dan bertanya "ke luar kota lagi, jangan-jangan ada selingkuhan diluar sana?"

Aku melihat dengan jelas tatapan Mo Ziqian berkedip suatu keraguan, dia tersenyum, dan mencubit hidungku, "Apa yang kamu katakan, mana mungkin aku bisa mengkhianatimu. Hei, tunggu aku kembali."

Dia mencium ke bibirku lagi, dan aku memeluknya lebih erat, dengan berganti posisi, aku dibaringkan, dan dia yang mengenakan jas mahal ini menekan ketubuhku.

Dia pergi ke luar kota sekali tiap bulannya, karena ada kekasih dan putrinya disana. Dia tidak pernah menyalahkan aku tidak mengandung, hanya dikarenakan dia sudah memiliki seorang putri, mungkin tidak lama lagi akan menambah seorang putra.

Dan orang tuanya, aku berbakti seperti pada orang tua kandung, mereka mengetahuinya, serta teman-temannya yang ramah yang selalu memanggilku kakak ipar, mereka semuanya mengetahui hal ini, hanya aku yang tidak tahu apa-apa.

Rasa kebencian bangkit, aku menahan untuk tidak mencekik Mo Ziqian, meminta terus-terusan dengan rasa dendam, bergantian berbagai posisi untuk membuatnya merasakan kelelahan, tubuhnya yang putih dan tegas, penuh dengan kecupan merah yang aku tinggalkan. Dia mulai memohon dan mengatakan bahwa dia benar-benar tidak sanggup melakukannya lagi. Dia sudah tidak punya tenaga untuk mengemudi ke luar kota.

Aku pun meninggalkan tubuhnya dengan lemas, Mo Ziqian mestinya sangat capek, semalam sudah melakukannya, pagi ini mengulanginya lagi. Selain itu, dibagian tubuhnya penuh dengan bekas luka yang dicubit oleh aku.

"kucing liar kecil, mengapa hari ini rasa keinginannya begitu bangkit?" Mo Ziqian berbisik disaat bangun mengenakan pakaian.

Sampai saat ini, dia masih belum menyadari keanehanku, mungkin karena aku bisa menahannya, hati begitu dendam tetapi masih berhubungan intim dengannya.

Ketika Mo Ziqian berangkat, wajahnya terlihat lelah, ketika mobil putihnya keluar dari komplek, aku menyetir mobil sewaan mengikutinya.

Setelah dua jam mengemudi dengan kecepatan tinggi, aku mengikuti Mo Ziqian ke kota, aku melihat mobilnya berhenti diluar apartemen, Mo Ziqian menggunakan kartu akses dan masuk. Mobil aku ditahan, dan sekuriti meminta aku untuk menunjukkan kartu akses.

Aku mengeluarkan kartu identitas yang ditinggalkan Mo Ziqian di tasku beberapa hari yang lalu dan mengatakan bahwa aku datang bersamanya. Petugas keamanan melihatnya dan membiarkanku masuk.

Aku mengemudi mobil sewaan mengelilingi komplek asing ini dan dengan cepat aku menemukan mobil putih Mo Ziqian, mobil itu diparkir di lantai bawah apartemen.

Mo Ziqian berdiri di depan mobilnya, kening alisnya terlihat kelelahan namun penuh kasih sayang. Saat ini dia sedang merentangkan tangannya.

Seorang anak gadis yang mengenakan gaun merah berlari ke arahnya dan berteriak, "Ayah!"

Mo Ziqian berlangkah maju dan mengendong anak itu, mencium di pipinya, rasa kasih sayang muncul di wajahnya, "Sisi, Ayah datang melihatmu."

Mendengarkan suara lembut ini, aku bagai tersambar petir, ternyata apa yang dikatakan wanita itu benar.

"Ziqian, kamu telah datang."

Chen Liyan yang mengenakan gaun merah mendekati, aku sepertinya merasakan tatapannya melihat kearahku, terus berdiri kesamping Mo Ziqian.

Dibandingkan dengan foto yang didalam dompet Mo Ziqian, dia yang sudah pernah melahirkan, postur tubuhnya tidak banyak berubah, tetap kurus tinggi, dan cantik.

Aku meletakkan tangan didada, hampir berhenti bernapas pada saat itu. Mo Ziqian dan Chen Liyan, mereka benaran bersama. Apa yang dikatakan Chen Liyan semuanya benar.

"Ayah, kamu juga mencium ibu ya? Ibu memikirkanmu tiap hari."

Suara anak gadis yang manis membuat hatiku bagai dilempar peledak, pada saat itu, aku sudah tidak dapat bernapas.

Aku melihat Mo Ziqian tersenyum lembut, wajahnya terlihat ceria, aku tidak menunggu detik Mo Ziqian mencium Chen Liyan, perasaan emosi dan kesal, membuatku gila.

Pembohong! Pergi matilah kalian semua!

"Tidak punya anak bukan masalah, kamu juga adalah anakku, aku memilikimu sudah lebih dari cukup."

"Wanwan, kita menjadi suami istri di kehidupan ini, dikehidupan yang akan datang kita juga harus bersama"

Perkataan gombal hanya terdengar manis di telinga, dan kemarahan dan rasa malu yang kuat serta ketidakadilan, malah menghancurkan pikiranku, aku bagaikan seseorang yang gila, mengemudi mobil menuju arah keluarga itu.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu