Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
Tuan kelima senang, “Lihat dirimu tersenyum bagai seorang pencuri, apa mungkin kamu mencurinya?”
Ternyata dia juga terlihat senyumanku yang licik, “Bukan mencuri, tetapi itu diberikan Xu Jingya dan putri kesayangannya.”
Aku menceritakan tentang Jiao Jiao menyuruhku membuat kue gambar Lan Ke, Tuan kelima kaget dan tertegun, kemudian tak berhenti tertawa, jarinya menunjuk padaku: “Lin Xiao oh Lin Xiao, tak terduga hatimu begitu hitam.”
Tersenyum dan berkata: “Orang tua itu benar-benar terlalu memanjakan putrinya hingga tiada ujungnya, anak itu sama sekali tidak mengerti berapa itu 200 juta, kali ini Xu Jingya diperkirakan akan kesal setengah mati.”
Aku melihat pada catatan penerimaan dana dalam ponsel, dan berkata: “Aku akan menyumbang uang ini, anggap saja Xu Jingya dan anaknya berkontribusi pada sosial.”
Tuan kelima menggunakan tatapan aneh menatapku, “Baik-baik ngapain menyumbangnya!”
Dia langsung merebut ponselku, “simpan untuk dirimu!”
Aku tak berdaya, “Tuan muda, uang ini aku simpan juga tidak ada gunanya.”
Tuan kelima: “Bagaimana tidak ada gunanya, kamu sendiri begitu miskin, masih ingin menyumbang ke orang lain, uang ini anggap saja Xu Jingya dan orang tua itu berikan padamu.”
Aku menggerakkan sudut mulutku, benar-benar tidak dapat mengatakan apapun.
Pada hari berikutnya, aku pergi lagi ke toko kue, berjanji pada pacar Gao Le akan membuat kue untuknya, tetapi semalam tidak membuat, dua jam kemudian, kuenya selesai, pacar Gao Le juga datang.
Dia sangat kaget ketika melihat kue itu, “Wah, lebih indah dari foto.”
Aku tersenyum, “Asalkan tidak membuatmu kecewa.”
Fei Fei: “Bagaimana mungkin, aku sangat suka.”
Memutarkan bola mata, menunjukkan kelicikkan: “Bos, bolehkah aku bertanya, sudah berapa lama kamu mengenal Gao Le?”
Aku sambil membungkus kue sambil menjawab: “Sudah hampir sepuluh tahun.”
Fei Fei terdiam sejenak, “Lalu apakah kamu mengetahui, mengapa Gao Le begitu banyak tahun tidak memiliki pacar?”
“Mungkin belum ketemu yang dia suka.”
Sampai saat ini, aku masih belum mengerti maksud dari perkataan Fei Fei, hanya menganggap dia terlalu ingin mendapatkan Gao Le lalu penasaran, jadi ingin mendapatkan sedikit info dariku.
Fei Fei memutarkan bola matanya, “Kakak Lin.”
Panggilan Kakak Lin ini sangat hangat.
“Apakah kamu sekarang sedang bersama Tuan muda yang legendaris itu? Kapan kalian rencana akan menikah?” Fei Fei bertanya lagi.
Pada saat ini, aku baru menyadari, pertanyaan anak gadis ini sepertinya penuh makna, aku mengangkat mataku, menatapnya dengan ragu, “Kamu memiliki sesuatu yang ingin dibicarakan?”
Fei Fei agak tegang dan tersenyum menggelengkan kepala, “Tidak apa-apa, hanya ingin mengatakan, ketika kalian menikah, jangan lupa membagi tips pernikahan untukku dan Gao Le, hehe.....”
“Aku pergi, bye-bye.”
Fei Fei meletakkan 600 ribu di atas meja, dan menenteng kuenya dan pergi.
Memandang sosok kepergian anak gadis ini, aku berpikir dalam waktu yang lama, hatiku tahu, dia bertanya begitu banyak pertanyaan, pasti bukan hanya membagi tips pernikahan yang sederhana, tiba-tiba teringat semalam ketika tanganku terbakar, penampilan Gao Le yang gugup, apa mungkin saat itu membuat gadis kecil salah paham?
Oh, aku tiba-tiba menyadari dan mengangguk, ternyata pikiran gadis ini juga lumayan mendalam, dia disebelahku selalu bertanya, terdengar sepertinya sangat tidak nyambung, namun sebenarnya memiliki maksud tertentu!
“Apa yang kamu pikirkan? Ada yang masuk kamu pun tidak tahu.”
Kepalaku tiba-tiba diketuk, aku terdengar suara yang lembut dan merdu dari Tuan kelima, tidak tahu kapan dia masuk, dan berdiri di depanku, satu tangan masuk di dalam sakunya dengan santai, dan jari yang baru mengetuk di kepalaku masih belum mengambil kembali.
“Tidak memikirkan apapun.”
Aku menyipitkan mataku tersenyum, “Tuan muda, di sini begitu banyak model kue, adakah yang kamu tertarik? Diskon loh!”
Tuan kelima menatapku sedetik dan kemudian tertawa, mengangkat jarinya yang ramping dan mencubit di daguku, sepasang mata yang bersinar kemesraan yang jelas, “Aku tertarik denganmu, ayo katakan, berapa satu malam, aku membookingmu selama tiga ratus enam puluh lima hari.”
Aku melengkungkan mataku, tersenyum mempesona, kedua tangan merangkul di lehernya, menggunakan suaranya yang dapat membuat seluruh tulang mati rasa dan sangat mesra berkata: “Aku menginginkan sangat banyak uang, aku takut kamu tidak sanggup membayar.”
Tuan kelima menggerakkan bibirnya yang tipis, senyuman dalam mata semakin terlihat memainkan, “Bagaimana kalau kita mencoba?”
Aku ingin mengatakan sesuatu, tetapi terdengar suara dengusan yang keras: “Ehem!”
Aku kaget, memutar kepala dan menatap kepala, hanya terlihat Gao Le dengan wajah suram berjalan masuk, dia melirik Tuan kelima dengan tatapan yang sangat buruk, kemudian melangkah besar ke meja kaca, meletakkan sekumpulan uang di atas meja, “Membayarmu uang kue semalam.”
Kemudian memutar kepala dan pergi.
Sosok punggungnya terlihat keberatan, dan sangat dingin.
Aku sangat terkejut dengan tindakan Gao Le, berdiri di sana dengan kaku, ingin memanggilnya namun tertegun tidak dapat memanggilnya.
Di sebelah, Tuan kelima sudah lama mengerutkan kening, kedua lengannya memeluk dada, dengan penuh pikiran berkata: “Bocah yang bermarga Gao ini, memiliki perasaan mendalam pada aku dan kamu!”
“Biarkan saja!” Aku berjalan kesana, dan menyimpan uang itu, diperkirakan ada 1 juta rupiah, karena sudah dibayar, sayang juga kalau tidak diambil.
Meskipun kue itu aku berikan untuk Gao Xing, tetapi penampilan Gao Le benar-benar membuat orang kesal.
Pinggang tiba-tiba dirangkul oleh lengan seseorang dari belakang, wajah Tuan kelima yang tampan mendekatiku, “Apakah bocah itu cemburu melihat kita berdua bersama?”
Aku tiba-tiba tidak tahu harus tertawa atau menangis mendorongnya, “Apa yang kamu katakan, kamu menyangka aku adalah seseorang yang disukai setiap orang, dan semua bunga akan mekar ketika melihatku!”
Aku tahu, Gao Le melihatku bersama Tuan kelima, dia marah demi Mo Ziqian, langsung tersenyum mengganti topik, “Apa yang ingin kamu makan malam ini, sekalian beli dan masak di rumah.”
Tuan kelima berpikir: “Bukannya masih ada seafood? Ehm, masak seafood.”
“Ok.”
……
Sepanjang hari yang tenang berlalu, pada hari berikutnya, ketika mengantar Qiang-Qiang pergi taman kanak-kanak, aku bertemu Xu Jingya yang mengantar Jiao Jiao ke sekolah, ketika melewati sampingku, Xu Jingya berkata: “Hati yang hitam, cepat atau lambat akan mendapat balasan.”
Aku tersenyum padanya, “Benar ya, hati yang hitam akan mendapat balasan, merebut pria orang lain, sama juga akan mendapat balasan.”
Wajah Xu Jingya yang tenang dan serius tiba-tiba langsung berubah warna.
Aku tidak melayaninya, menggandeng tangan Qiang-Qiang dan pergi.
Setelah mengantar Qiang-Qiang, aku langsung mengendarai mobil ke kantor hukum, sudah hampir sebulan tidak masuk kerja, meskipun menangani pekerjaan dalam rumah, namun masih banyak hal yang perlu dibicarakan berhadapan.
Ketika hampir tiba di perusahaan, aku mendengar ada seorang karyawan wanita sedang berteriak: “Semuanya cepat datang lihat, mantan kakak Lin sama istrinya keluar bertindak buruk lagi.”
Hatiku kaget, tubuhku yang akan melangkah masuk ke dalam kantor tiba-tiba tertegun.
“Hari ini aku, Mo Ziqian, pulih dan keluar dari rumah sakit, terima kasih kepada istriku Lin Xueman tidak melepaskan dan tidak menyerah untukku, merawatku dengan sepenuh hati, kalau tidak ada dia, maka tidak akan ada aku yang akan pulih seperti semula. Kali ini terluka juga membuatku melihat jelas hati orang, mantanku dia sendiri kejam, juga mendidik putra menjadi tidak berperasaan, ketika aku sebagai ayah kandungnya sedang memerlukan darah, mereka bersembunyi jauh-jauh.”
“Hanya istriku, dia selalu mencarikan darah untukku, aku memiliki dua kali pernikahan dalam hidup ini, hanya kali ini mendapatkan orang yang benar. Xueman, aku akan mencintaimu seumur hidup.”
“Wah, berciuman.”
Suara Mo Ziqian yang lembut berhenti kemudian karyawan wanita berteriak kaget.
“Pria ini betapa tidak tahu malu, sebenarnya dia dan putrinya yang selalu bertindak buruk, menjebak Kakak Lin, Kakak Lin merasa sakit hati dan pergi, mengapa sekarang menjadi Kakak Lin yang kejam.”
Gadis yang berbicara lumayan akrab denganku, dia mengetahui sedikit masalah tentangku. Sangat membenci sikap Mo Ziqian.
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderCinta Tak Biasa
SusantiLove And War
JaneEternal Love
Regina WangDon't say goodbye
Dessy PutriMy Perfect Lady
AliciaAwesome Guy
RobinCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)