Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 13 Anakku

Bab 13 Anakku

Wu Zhihai terburu-buru berkata, "Bu, Jiayu sangat bekerja keras, ibu jangan mengatakan yang lain lagi. Ayo, Jiayu, mari bawa Xiaoxiao melihat rumah kita."
Aku menahan rasa ketidakpuasan dengan ibu Zhihai mengikuti Jiayu, mengunjungi kamar pernikahannya dan ibu Zhihai masih sedang mengomel.

Mungkin Wu Zhihai takut Jiayu berpendapat terhadap ibunya, dia selalu memainkan mata pada ibunya, tetapi ibunya tampak tidak peduli, dan mulutnya masih mengomel.
Aku mulai mengkhawatirkan masa depan Jiayu dan Wu Zhihai. Selain mengatakan Wu Zhihai adalah pria yang biasa-biasa saja, dan  ibunya yang begitu tidak tahu malu, akan lebih banyak lagi masalah yang harus Jiayu hadapi di masa depan.

Aku benar-benar tidak ingin mendengarkan omelan dari ibu Wu Zhihai lagi, aku mengatakan pada Jiayu bahwa aku ingin membeli sesuatu di swalayan seberang, lalu aku berpamitan dan keluar.
Setengah jam kemudian, Jiayu meneleponku.
Dan aku sedang berada di dalam toko yang besar, melihat pada sepasang ibu dan anak.

Sang ibu berusia empat puluhan, wajahnya terlihat penuh kemalangan, pakaian juga bergaya beberapa tahun yang lalu, kereta belanja yang penuh dengan barang kebutuhan sehari-hari dan di dalamnya ada seorang anak laki-laki yang berusia sekitar dua tahun yang sedang memainkan barang-barang itu.

Wanita paruh baya itu, aku ingat. Wajahnya terukir mendalam di pikiranku, anak itu, sangat mirip sama seseorang yaitu Mo Ziqian.
Iya, Anak ini sangat mirip dengan Mo Ziqian, terutama ketika Ziqian masih kecil.
Dirumah aku dan Ziqian yang dulu, menyimpan foto masa kecil Ziqian, anak yang didepan mata ini, adalah versi nyata foto itu.

Replika kecil Mo Ziqian yang hidup.
Dan wanita itu adalah istri dari pasangan suami istri yang membawa pergi putraku dari rumah sakit dua tahun lalu. Tanpa diduga, setelah dua tahun, aku bisa menemui wanita itu dan putraku.

Aku menatap dengan takjub pada anak didalam kereta belanja itu, saat itu mataku memanas, ada suara di hatiku yang berkata: Anakku, aku ibumu.
Wanita itu mendorong kereta belanja menuju arah kasir, aku melangkah dan mengejarnya.

Meskipun aku dengan kejam meninggalkan anak itu, dia adalah darah dagingku. aku mengandungnya selama sepuluh bulan dan melahirkannya secara sesar. Dua tahun ini, aku selalu memikirkannya di tengah malam.
Aku tidak tahu apakah pasangan suami istri itu akan menyayanginya seperti anak kandung, tidak tahu dia lebih mirip siapa, aku atau Mo Ziqian, tidak tahu apakah dia hidup baik atau tidak.

Langkah kakiku hampir tak terkendali mengejarnya.
Ponsel berdering di dalam tas ku, aku tidak sempat mengangkatnya, aku terus mengejar hingga tempat berjarak sekitar tiga meter dari kasir. Aku melihat wanita itu mengambil barang-barang dari kereta belanja satu persatu memindai kode di kasir.

"Seratus tiga puluh ribu." kasir berkata.
Wanita itu ragu-ragu, tampaknya sedang berpikir, barang apa yang mau dibatalkan, lalu dia mengambil mobil mainan yang dipegang tangan kecil itu, "Nona, ini kembalikan."

Aku melihat sudut mulut kasir terangkat, menampakkan pandangan menghina, dan mulut berkata: "Tidak mampu membayar, mengambil begitu banyak barang buat apa?"

Wajah wanita itu terlihat canggung, tetapi hanya menggigit bibirnya, dan memasukkan semua kantongnya ke kereta belanja tanpa mengatakan apa-apa. Dan anak kecil itu ketika melihat ibunya tidak mengembalikan mobil mainan padanya, langsung menangis.

"Mama, mau...."
Hatiku tiba-tiba terasa cemas ketika mendengar tangisan anak itu, pada saat ini aku baru sadar apa yang dimaksud "Darah lebih kental dari air". Ternyata dihati yang terdalam aku selalu peduli pada anak ini, aku tidak dapat melihatnya sedih. Meskipun tubuhnya mengalir darah Mo Ziqian.

"Xiaoxiao?"
Pada saat ini, aku mendengar teriakan Jiayu yang sedang memanggilku, Aku melihat ke arah teriakan itu, aku melihat Jiayu sedang berdiri dan melambaikan tangan di pintu masuk.

Mataku berkaca-kaca, aku mengabaikan Jiayu dan kembali melihat ke pasangan ibu dan anak tadi, tetapi ketika aku kembali mencari mereka, mereka telah pergi. Aku bergegas ke arah pintu keluar. Namun toko sangat ramai pada malam hari, aku tidak dapat menemukan sosok ibu dan anak itu lagi.

Aku bagai kehilangan jiwa muncul didepan Jiayu, Jiayu terkejut, "Xiaoxiao, apa yang terjadi padamu?"
"Aku menemukan anak itu." aku mengatakan. Bagai ada lubang di bagian jantungku, dan berdarah. Tanganku memegang di bagian dada, suatu perasaan tidak nyaman yang tidak dapat ditahan.

Jiayu tiba-tiba membuka mata dan mulutnya lebar-lebar, sepertinya tidak dapat mencerna makna dari perkataanku. Kemudian, dia mengangkat tangannya menata rambutku yang dipipi, dengan suara penuh kasihan: "Xiaoxiao, Jangan sedih."

Aku menangis sedih dan mengatakan: "Jiayu, aku menyesal."
Aku menyesal memberikan anakku kepada yang lain.
Aku menyesal.
Jiayu memegang bahuku, dan memeluk tubuhku yang sedang bergetar, tanpa mengatakan sepatah kata pun, tetapi aku menyadari bahwa dia juga sedih dengan kesedihanku.

Beberapa hari berturut-turut, aku bagai orang gila selalu pergi ke toko itu, berharap dapat menemui anak itu lagi, walaupun hanya sekali. Tetapi, aku semakin kecewa karena aku tidak pernah lagi melihat ibu dan anak itu.

Aku mulai khawatir siang dan malam, bagaimana kondisi kehidupan anak itu, kondisi kehidupan wanita yang mengadopsinya terlihat buruk, barang-barang seharga seratus lebih pun mulai merasa ragu, pasangan suami istri itu memiliki pekerjaan dinas, tidak mungkin akan muncul situasi seperti ini.
Apakah ada sesuatu yang terjadi dalam keluarganya? Otakku mulai menebak tidak terkendali.

Hari itu ketika aku pergi bekerja, didepan pintu masuk perusahaan kurir, dengan tidak sengaja bertemu dengan Chen Liyan.
Tepat pada waktu aku ingin memasuki, Dia keluar dari dalam. Dia mengenakan gaun Chanel yang indah, memegang tas Hermes edisi terbatas ditangannya.
Rias wajahnya yang elok, terlihat bahwa dia  adalah seorang istri dari keluarga kaya.

Ketika Chen Liyan melihatku, tubuh tingginya berhenti melangkah, tersenyum indah. "Hey, bukankah ini nona Lin? Mengapa kamu bisa bekerja disini? Sangat disayangkan, Jika aku tidak salah ingat, Nona Lin adalah seorang pengacara, Apa karena pernah menjadi "orang ketiga", mengambil suami orang, dan menabrak anak orang, dimasukkan ke penjara beberapa tahun, jadi susah mendapatkan pekerjaan? hehe...."

Aku mengerutkan keningku, terdengar suara rekan kerja mengatakan, "Ternyata dia pernah dimasukkan ke penjara, sangat mengerikan."
Aku dapat merasakan pandangan aneh dari rekan kerja, memandangku seperti sedang melihat raksasa yang mengerikan.

Pandanganku yang dingin menatap Chen Liyan,  sudut mulutku terangkat menunjukkan senyuman, "Pria sampah itu? Itu adalah aku yang memberikannya kepadamu, kalian berdua satunya pria sampah, satunya lagi wanita murahan, itu adalah pasangan yang sempurna."

Perkataan-perkataanku membuat senyuman Chen Liyan menjadi kaku, sudut mulutnya sedang bergetar, mukanya berubah pucat, dengan jelas terlihat dia sangat marah.
Pada saat ini, ada suara pintu mobil yang keras, ada suara seseorang yang bernada rendah terdengar dari belakang, "Siapa yang kamu bicarakan?"

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu