Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 199 Menyalahkan (2)

Aku membawa Qiang Qiang kembali ke apartemenku dan segera memeluk erat pria kecil dengan lenganku. Jika Mo Ziqian benar-benar membawanya pergi hari ini, aku tidak dapat menjamin bahwa dia tidak akan menyembunyikannya.

Qiang Qiang dalam pelukanku: "Ma, aku tidak akan pergi dengan Papa, Papa punya pacar baru, mereka akan punya anak baru, dan mama hanya ada Qiang Qiang."

Kata-kata pria kecil itu membuatku meneteskan air mata dalam sekejap.

Aku berpelukan erat dengan Qiang Qiang, dan air mataku dengan cepat membasahi wajahku.

Tok tok tok

Ada seseorang mengetuk pintu.

Aku menyeka air mataku dan membuka pintu. Tangan Tuan kelima bersilang dan dengan mata cemas bertanya. "Qiang Qiang baik-baik saja?"

Sekali melihat Qiang Qiang berdiri di ruang tamu. Tuan kelima menghela nafas lega dan berkata kepadaku: "Guru TK mengatakan kepadaku bahwa Mo Ziqian ingin membawa Qiang Qiang pergi, tapi Qiang Qiang menolak untuk pergi bersamanya, aku langsung kemari. Dia tidak mengganggumu? "

"Tidak."

Aku menggelengkan kepalaku, tapi hatiku terasa tidak nyaman. Aku bersikeras membawa Qiang Qiang dan pindah ke sini. Sekarang tampaknya itu bukan keputusan yang sangat tepat, dan Mo Ziqian, seperti bom waktu, mungkin tiba-tiba bisa muncul dan meledak serta menghancurkan diriku.

Tuan kelima melihat warna mukaku berbeda, dan kedua tangannya memegangi wajahku: "Apakah kamu menangis?"

Aku segera memalingkan wajahku, aku tidak ingin dia melihat kesedihanku.

Tuan kelima menarik wajahku kembali, "Dia menyalahkanmu karena tidak menjaga Qiang Qiang dengan baik ?semuanya salahku, Jika aku menjaga Qiang Qiang dengan baik saat itu, dia tidak akan terluka."

"Aku tidak menyalahkan kamu."

Aku tersentuh oleh sikap Tuan kelima, aku tidak bisa menahan diri untuk menyentuh wajahnya, pada saat wajah kita berhadapan dalam kesunyian, aku bisa melihat kasih sayang yang lembut dalam di matanya yang indah.

Tuan kelima menemukan seorang praktisi pengobatan China untuk membuat sejenis salep yang secara khusus digunakan untuk mengobati luka bakar. Setelah dioleskan selama tiga hari, luka di punggung tangan dengan cepat memudar. Tuan kelima sangat senang dan memberikan sejumlah uang kepada praktisi pengobatan China tersebut, sebagai ucapan terima kasih.

Pada akhir pekan, Qiang Qiang pergi ke kelas pelatihan. Aku datang ke panti asuhan sendirian. Di sanalah awal dari pernikahanku dengan Mo Ziqian, aku dulu sering datang ke sini untuk membantu. Kemudian aku masuk penjara. Sekarang, karena banyak masalah dan kesibukan, aku telah lama tidak ke sini.

Kepala pengurus yang sudah tua itu sangat senang melihatku. Dia meraih tanganku dan menanyakan kabarku. Dia bilang sumbangan uang dariku bulan lalu, sangat membantu, menambahkan pakaian kepada anak-anak di panti asuhan tersebut. Pada saat kita sedang berbicara, ada seorang staf bersama dengan seorang wanita setengah baya dan seorang gadis muda berjalan mendekat kearah kami.

Aku terkejut melihat dua orang ini, bukankah ini Nyonya Wu Ai Lisi? Gadis muda yang mengikutinya adalah Aisha.

Bagaimana mereka bisa datang ke sini?

Pada saat aku sedang bingung, Aisha sudah melihatku, menunjukkan mata yang penuh permusuhan.

Kepala pengurus tidak tahu bahwa aku kenal dengan mama dan anak itu, dia dengan bersemangat memperkenalkan mereka kepadaku: "Ini Nyonya Wu, yang datang dari Kanada dan baru saja menyumbangkan uang ke panti asuhan ini. Gadis di sebelahnya adalah putrinya."

Ketika kepala pengurus selesai mengatakan itu, dia menyapa Nyonya Wu dan putrinya. Keduanya mengobrol sebentar. Nyonya Wu menatapku, Dia melambai padaku, "Kamu kesini."

Aku tidak tahu apa yang mau dia lakukan, aku berjalan kearah wanita yang terlihat tidak berbeda dari biasanya.

Nyonya Wu menarik tanganku dan berkata kepada kepala pengurus: "aku akan mengobrol dengannya, anda bisa kembali bekerja."

Pada saat ini, nada bicara Ai Lisi lebih baik dan lebih normal.

Kepala pengurus menatapku dengan tatapan curiga, tetapi tetap mengangguk, "Kalau ada apa-apa, panggil staf untuk mencari aku, kapan saja."

Kepala pengurus kembali ke kesmamakannya sendiri. Ai Lisi mengajakku untuk duduk di bangku di lorong, dan mata yang sangat indah itu menatapku seolah sedang mencari sesuatu dari wajahku.

"Ma, apa yang kamu lakukan!"

Aisha melihat mamanya menarikku dan tidak mau melepaskannya, berteriak dengan tidak puas.

Ai Lisi berkata, "Aku mau mengobrol dengannya."

"Kenapa kamu bisa ada di sini?"

Suara Ai Lisi terdengar sangat lembut, dan dia terdengar sangat berbeda dengan beberapa pertemuan sebelumnya yang mana sangat tidak masuk akal dan judes.

Aku : "aku memang berasal dari sini, di sinilah tempat aku dibesarkan, rumah pertamaku."

Ai Lisi menatapku dengan tatapan kasih sayang dan kebaikan, "Aku benar-benar tidak tahu orang seperti apa papa dan mamamu, mengapa mereka membuang kamu di sini?"

Kata-kata Ai Lisi mengingatkanku pada mimpi semalam, dan hatiku tiba-tiba merasa tidak nyaman. "Mungkin mereka pikir aku adalah beban, jadi membuang aku!"

Ai Lisi menggelengkan kepalanya, "Orang tua mana yang membenci anak-anak mereka?"

Ai Lisi terlihat sentimental, Ai Lisi membuat orang merasakan perasaan yang sangat berbeda, jika Ai Lisi telah melahirkan seorang anak, pastilah dianggap sangat berharga!

"Bu, kamu sudah selesai belum!"

Aisha terlihat sangat kesal.

Ai Lisi mengendurkan tanganku dan bangkit dan berkata: "Mari kita makan siang bersama nanti. Kayaknya kita berjodoh, jangan menolakku."

Aku tidak menyangka Ai Lisi akan mengundang aku untuk makan bersama dan aku menolak: "Maaf, Nyonya, aku harus pulang untuk makan bersama dengan putraku nanti, terima kasih atas kebaikan Anda."

Ai Lisi: "Berapa umur putramu?"

"Empat tahun."

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu