Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 132 Perangkap (2)

Qiang-Qiang mengerutkan alis kecilnya, “Mama, kakak Sisi sangat galak, Qiang-Qiang takut padanya.”

Aku terasa sakit hati dan mengelus kepala Qiang-Qiang, “Mama akan melindungimu.”

Mo Ziqian selalu mengikuti di belakang, tetapi langkahnya sangat lambat, dan selalu menjaga jarak dua atau tiga meter. Pada saat ini, dia berkata: “Kakak Sisi tidak akan datang untuk tinggal di sini, Qiang-Qiang tidak perlu takut, papa tidak akan membiarkannya membullymu.”

Qiang-Qiang barulah memutarkan kepala menatap pada Mo Ziqian, menjilat bibirnya dan mengangguk.

Pada malam hari, aku tetap meminta Mo Ziqian mengantar kami kembali ke apartemen Wen Yiru. Bertambah lagi satu ikatan di hatiku, membuatku tidak ingin tinggal di sana, dan tidak ingin membawa Qiang-Qiang ke sana.

Mungkin rumah itu, pernah memiliki impian Mo Ziqian bersama anak-anaknya, putri tercinta, dan putranya, semuanya di sisinya, tetapi aku tidak bisa menerima kamar itu, meskipun Mo Ziqian pernah berkata, Sisi tidak akan tinggal di sana.

Aku tidak ingin rumah di masa depanku, meninggalkan bayangan tentang Chen Liyan, termasuk Sisi.

Selama tiga hari berikutnya, Mo Ziqian menelepon setiap hari, ingin menjemput kami ke sana, atau pergi makan. Aku selalu mengatakan harus bekerja lembur jadi tidak ke sana.

Dengan cepat sudah tiba di hari tunangan Tuan Kelima dan wanita sosialita. upacara pertunangan diadakan di hotel terbesar dan paling bergaya di kota itu, pada saat itu, para selebriti berkumpul, semuanya berpakaian mewah, dan sangat ramai.

Ayah dari Tuan Kelima juga muncul, dia membawa istri muda Xu Jingya dan putrinya Jiao Jiao. Meskipun mereka hanya muncul dalam belasan menit, tetapi itu sudah cukup untuk mendorong pesta pernikahan ke klimaks.

Semua orang di sini, selain keluarga wanita sosialita, tidak banyak orang yang pernah melihat Kepala jendral ini. Mereka secara alami penuh dengan keingintahuan, menajamkan kepala mereka ke arah kepala jendral, tetapi para sekuriti menahan, mereka sama sekali tidak bisa mendekati.

Setelah kepala Jendral menghadiri upacara pertunangan putranya sendiri dan pergi, upacara terus diadakan dalam keramaian.

Tua Kelima mengenakan setelan putih yang glamour, tampan dan mempesona, tunangan di sebelahnya cantik dan elegan, dan keduanya bersulang dari meja ke meja. Pada saat ini, aku terlihat Mo Ziqian, tempat duduknya dekat jendela, yang duduk bersamanya kebanyakan adalah orang-orang terkenal.

Dia mengenakan jas hitam yang biasanya dia pakai, tampan dan mempesona, memegang gelas alkohol di tangannya dan mengobrol dengan pria di sebelahnya.

Tuan Kelima dan wanita sosialita meninggalkan meja kami dan pergi bersulang ke meja tamu lainnya.

Aku menyalakan ponsel dan memeriksa informasi yang dikirim oleh asisten. Tidak terasa telah lama terlewati, ada keributan menarik kembali pikiranku dari kasus.

Aku melihat semua tamu melihat ke arah yang sama. Pada saat ini, tunangan Tuan Kelima yang cantik dan elegan sedang dipeluk oleh seorang pria muda, dan wanita sosialita berjuang untuk keluar dari pelukan pria.

“Lanlan, apakah kamu lupa bagaimana kita saling mencintai sebelumnya? Bagaimana kamu bisa begitu kejam, mengikuti pria lain, apakah kamu lupa kamu pernah mengatakan ingin tua bersamaku, dan ingin melahirkan banyak anak denganku? Aku sekarang masih menyimpan foto ketika kita bersama. Lihatlah betapa bahagianya kita pada saat itu. Lanlan, apakah kamu sudah lupa?”

Pria itu berkata sambil menangis dan berlutut di kaki wanita, beberapa foto mesra antara pria dan wanita jatuh dari tangannya yang bergetar.

Para tamu kaget.

Aku menghirup udara dingin, apakah pesta pernikahan ini akan menjadi sebuah lelucon? Bagaimana bisa ada drama seperti ini?

Kebetulan di tengah keributan para tamu, Tuan Kelima berhadapan dengan ayah dari wanita itu, seseorang yang sangat terkenal di kota ini, dengan wajah penuh sakit hati berkata, “Paman, kamu telah melihatnya, ini adalah putrimu yang baik, jika kami menikah, bukankah dia mengenakan topi hijau padaku setiap saat? Paman, tolong ajari yang baik putrimu, pernikahan ini, mending tidak usah dilaksanakan.”

********(topi hijau adalah ungkapan untuk istri yang berselingkuh)*******

Tuan Kelima selesai berkata, dengan sedih membalikkan badan dan pergi.

Para tamu saling bertatapan, hanya ayah dari wanita itu membalikkan badan, dan menampar dengan keras di wajah wanita itu, “Bagus sekali yang kamu lakukan!”

Pesta tunangan berakhir dengan tidak bahagia, para tamu berbisik dan pergi, wanita menangis dengan sedih, tangisan yang tak berdaya terdengar jelas di ruangan hotel yang kosong.

“Ayo pergi.”

Mo Ziqian datang di belakangku, ternyata dia sudah melihatku daritadi, hanya dia tidak pernah datang.

Aku mengikutinya keluar, dan hatiku penuh dengan keraguan. Pesta tunangan wanita, bagaimana mantan bisa datang, dan wanita ini selalu mencintai reputasinya. Bagaimana dia bisa menerima terjadi hal seperti itu?

Mo Ziqian sepertinya bisa membaca pikiran, terdengar suaranya yang jernih dari samping, “Trik Tuan Kelima ini sangat kejam, tidak hanya menyingkirkan wanita itu, tetapi juga membuat ayah wanita itu dan ayahnya sendiri tidak dapat menemukan alasan untuk menyalahkannya. Memutuskan wanita itu dengan bersih.”

“Apa yang kamu katakan?”

Aku sangat terkejut, apakah benar wanita sosialita berpacaran dengan mantannya adalah sebuah perangkap dari Tuan Kelima?

Mo Ziqian: “Meskipun wanita sosialita itu cantik dan memiliki keluarga yang terkenal, tetapi dia bukan orang yang Tuan Kelima sukai, untuk mengisi kesepian masih bisa diterima, kalau menikah….” Mo Ziqian menggelengkan kepalanya, “sepertinya tidak mungkin.”

Tiba-tiba aku terdiam, apakah benar Tuan Kelima sengaja membuat sebuah perangkap, mencari mantan pacar untuk datang dan membuat wanita malu di depan umum, dengan ini menyingkirkan wanita itu?

Benar-benar sangat mengerikan, bagaimana pun wanita itu telah bersamanya.

Mo Ziqian mengantarku kembali ke apartemen Wen Yiru, ketika aku akan keluar dari mobil, dia berkata padaku dengan sangat mendalam: “Wanwan, kalau kamar itu membuatmu tidak nyaman, aku akan mencari seseorang untuk membongkarnya.”