Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 139 Perubahan (2)
Dia mengeluarkan semua mainannya dan bermain dengan Sisi. Sisi benar-benar layaknya kakak perempuan menemaninya bermain. Bagaimana bisa temperamen anak itu tiba-tiba berubah begitu banyak, hatiku menjadi lebih curiga.
Tetapi aku tidak dapat menemukan yang aneh dari Sisi. Aku hanya bisa percaya bahwa anak ini mungkin telah berubah.
Mo Ziqian melihat sepasang anaknya rukun dan saling mencintai, dan dia merasa senang. Dia pulang dengan senyum di wajahnya setiap hari, memeluk satu persatu anaknya. Ketika liburan kemerdekaan, dia membawa kami ke Xishuangbanna.
***********( Xishuangbanna adalah salah satu tempat wisata di China)***********
Menyaksikan sepasang anaknya bermain dengan gembira, Mo Ziqian merentangkan lengannya dan memelukku, "Wanwan, Sisi bisa mengalami perubahan seperti itu, aku sangat senang, aku berharap keluarga kita bisa hidup bahagia seperti ini selamanya."
Aku hanya menghela nafas, sejujurnya, meskipun perubahan Sisi terlihat sempurna, aku masih tidak bisa melepaskan semua keraguanku, karena ibunya bukan orang yang segampang itu.
"Adik!"
Suara Sisi tiba-tiba membangunkanku dan Mo Ziqian. Kami berdua melihat ke arah Qiang Qiang yang sedang bermain di tepi danau dan tidak tahu kapan jatuh ke air, dan Sisi berlutut di tepi danau ketakutan setengah mati. Memegang kuat-kuat tangan Qiang Qiang, menariknya ke tepian, aku dan Mo Ziqian hampir bersamaan bangkit, berteriak dan berlari kearah mereka.
Tubuh Qiang Qiang kelihatannya sudah mau tenggelam. Meskipun Sisi empat tahun lebih tua dari Qiang Qiang, tapi Sisi hanyalah anak-anak. Ketika aku dan Mo Ziqian bergegas menghampiri, Sisi tidak bisa bertahan dan jatuh ke danau juga.
"Sisi! Qiang Qiang!"
Mo Ziqian berlari secepat mungkin. Dia langsung melompat ke danau dan dua anak itu terlihat berjuang di dalam air. Sisi sambil berjuang dan berteriak: "papa, selamatkan adik dulu, adik tidak bisa berenang."
Mo Ziqian berenang ke arah Qiang Qiang, memeluknya, mengangkatnya ke tepi dan kemudian berbalik untuk menolong Sisi, tetapi menemukan bahwa kepala Sisi sudah masuk ke dalam air.
Mo Ziqian berenang dengan cepat dan meraih tubuh kecil Sisi keluar dari air, dan membawanya ke tepi. Sisi menelan banyak air. Itu tampak jauh lebih serius daripada situasi Qiang Qiang. Mo Ziqian memegang Sisi, terus memanggil namanya, tangannya menekan dada Sisi.
Qiang Qiang juga menelan banyak air, dia berada di pelukanku, wajahnya pucat, aku membalikkannya, kepala menghadap kebawah, membiarkannya meludahkan air, butuh waktu lama untuk bisa bernapas normal, dia memanggil mama, aku membenamkan kepalanya di pelukanku.
Sisi juga akhirnya bisa bernapas normal. Lengan kecilnya itu memeluk leher Mo Ziqian dan memanggil papa. Dia berkata, "papa, aku tidak jaga adik dengan baik. papa tidak akan menyalahkanku?"
Mo Ziqian memeluk Sisi dan berkata, "Itu bukan salahmu. papa tidak akan menyalahkanmu. Hei, jika bukan karena kamu, adikmu mungkin sudah mati."
Aku menyaksikan pemandangan ini sambil memeluk Qiang Qiang, hatiku tersentuh.
Meskipun aku tidak percaya bahwa Sisi akan memiliki perubahan sebesar itu, dia telah menyelamatkan Qiang Qiang. Memang benar. Meskipun masih ada keraguan di hatiku, tapi sudah tidak ada penolakan terhadap Sisi dalam hatiku.
Setelah pulang, aku memberi hadiah untuk Sisi, berterima kasih padanya karena telah menyelamatkan Qiang Qiang. Hadiah itu adalah boneka yang bisa menangis dan tertawa, yang dibawa pulang dari luar negeri oleh seorang teman. Aku tahu Sisi memiliki banyak mainan. Boneka ini mungkin tidak dapat menyenangkannya, tetapi aku tidak dapat memilih sesuatu yang lebih baru.
Untungnya, Sisi tampaknya sangat menyukainya, dan masih berkata kepadaku: "Tante, mainan ini terlalu mahal. Kamu dan papa sangat susah menghasilkan uang. Jangan menghabiskan terlalu banyak uang untuk membeli mainan lagi di masa depan."
Kata-kata Sisi membuat Mo Ziqian merasa bangga dan senang. Putrinya akhirnya menjadi anak yang tahu diri, dan aku merasa kagum di dalam hati. Anak itu tampaknya telah berubah banyak. Dia bahkan tahu tentang susahnya cari uang.
Aku menceritakan perubahan Sisi ke Jiayu, Jiayu benar-benar tidak dapat mempercayainya. "Xiao Xiao, apa anak itu sedang akting! Seperti kata pepatah, penampilan bisa berubah, tapi sifat asli sulit berubah, bagaimana mungkin seseorang yang sudah dididik dari kecil bisa langsung berubah begitu?" perubahan tiba-tiba dan sangat besar dan itu menjadi sangat mencurigakan. "
Aku bisa mengerti kekhawatiran Jiayu bukannya tidak masuk akal, tetapi bagaimana seorang anak kecil dapat memainkan drama yang begitu realistis?
Itu sangat jenius.
Ketika aku mau bawa Qiang Qiang pergi menjenguk Wen Yiru, Sisi juga mau ikut pergi, dan aku membawa mereka berdua pergi bersama.
Ketika Wen Yiru melihat gadis kecil yang muncul di depannya, dia sedikit terkejut. Meskipun dia tidak suka ibunya, Sisi tetaplah cucunya juga, Wen Yiru juga sangat menyukai Sisi.
Dia memberi Sisi sebuah gelang giok, meskipun Sisi tidak bisa memakainya sekarang, tapi bisa disimpan tunggu dia dewasa baru pakai.
Sisi berkata dengan manis, "Terima kasih, nenek."
Wajah tenang Wen Yiru mengungkapkan senyum, dan mencium dahi anak itu.
Sisi sangat harmonis dengan Qiang Qiang, seperti kakak perempuan sejati, sangat memperhatikan Qiang Qiang, yang membuat aku secara bertahap menghilangkan kewaspadaan aku terhadapnya.
Sampai anak itu secara tidak terduga, memberiku sebuah pukulan telak.
Pada hari itu, Mo Ziqian dan aku membawa dua anak ini ke pesta teman-teman. Sisi sedang bermain dengan Qiang Qiang dan anak-anak dari teman-teman yang lain. Dari waktu ke waktu, aku selalu melihat ke sana dan melihat dua anak itu sedang bermain. Semuanya ada di sana, aku merasa nyaman.
Tiba-tiba, aku mendengar suara tangisan anak, aku mengikuti suara itu dan melihat bahwa seorang anak teman jatuh ke tanah. Beberapa anak yang lain mencoba membantunya. Anak itu bangkit dan lanjut bermain dengan gembira bersama anak-anak yang lain. Saling memandang dan tertawa, melanjutkan permainan tadi, tetapi aku tidak menemukan Sisi dan Qiang Qiang dalam kerumunan anak-anak tadi.
Sebuah firasat buruk tiba-tiba muncul di hatiku, dan aku bergegas ke sisi lain. Setelah bertanya kepada beberapa anak tanpa ada hasil, aku mulai melihat dan mencari lagi.
" Qiang Qiang? Sisi?"
Rumah temanku sangat besar, ada kebun besar, aku mencari dua anak ini dengan panik di sepanjang taman, dan aku melihat sosok Sisi dan Qiang Qiang di kolam renang belakang.
Dua anak itu berdiri di tepi kolam, ada sebuah bola mengapung di air, Sisi berkata, " Qiang Qiang, ambilkan kakak bola itu."
Qiang Qiang sangat takut: "Kakak, aku tidak bisa berenang."
Sisi: "Tidak masalah, airnya tidak dalam, tidak bisa menenggelamkan kamu, kamu patuh ya, kamu turun dan melempar bolanya ke kakak, kakak akan lebih menyukaimu."
Qiang Qiang merasa ragu, "mama bilang, Qiang Qiang tidak bisa berenang, tidak boleh masuk ke air."
Sisi jelas terlihat tidak sabar, tangannya memegang bahu Qiang Qiang, dan mendorong tubuh Qiang Qiang sampai jatuh ke air.
Tangan Qiang Qiang menghadap keatas, kepalanya kadang muncul diatas air, kadang tenggelam. Setiap kali dia muncul dia memanggil mamanya, dia menelan air cukup banyak.
" Qiang Qiang!"
Aku terkejut dengan pemandangan ini, dengan cepat bergegas dan langsung melompat ke air. Air di kolam renang memang tidak dalam, hanya sampai dadaku, tetapi untuk anak yang hanya satu meter, itu adalah bencana.
Saat aku berenang ke arah yang Qiang Qiang, Sisi juga melompat ke air, "adikku, aku datang untuk menyelamatkanmu!"
Ular kecil berbisa ini, tadi dia mendorong Qiang Qiang masuk ke air, tetapi sekarang dia berpura-pura menjadi orang yang baik.
Ular kecil berbisa ini, aku benar-benar tertipu olehnya.
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyLove Is A War Zone
Qing QingAwesome Guy
RobinMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Superhero
JessiCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)