Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
Setelah meninggalkan Kaiwelz, aku langsung pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Qiang-Qiang. Qiang-Qiang sangat senang melihatku dan bergegas datang: “Mama, kamu telah kembali, apakah besok akan melakukan perjalanan bisnis lagi?”
“Tidak.” Aku memeluk Qiang-Qiang di pelukanku, aku berterima kasih dalam hati, Tuhan telah membiarkan putraku kembali, setelah terjadi begitu banyak masalah, anakku masih di sisiku.
“Kita memanggil ayah angkat untuk makan bersama.” Aku mengeluarkan ponsel dan menelepon Tuan kelima, dari sananya mengangkat dengan cepat, “Sudah kembali?”
“Ya, di mana kamu, aku mentraktirmu untuk makan malam.”
“Datanglah ke rumahku, tepat di seberang tempat tinggalmu.” kata Tuan kelima.
Aku tertegun: “Apakah kamu membeli rumah baru lagi?”
Tuan kelima: “Kamu telah pindah, untuk apa aku masih tinggal di sana?”
Aku: “Hebat!”
Tuan kelima: “Tidak hanya memiliki uang, aku juga sangat hebat dalam bidang itu.”
Aku: “Bidang apa?”
Tuan kelima: “Ranjang. Ya, kamu pasti mengerti.”
Aku: “.......”
“Buaya darat!” Aku menutup telepon.
“Mama, siapa buaya darat? Apa itu buaya darat?” Aku menunduk dan melihat Qiang-Qiang mengangkat kepalanya sedang menatapku dengan mata hitamnya.
Aku menggerakkan sudut mulutku dan menulurkan tangan mengelus kepala si kecil, “Untuk apa anak-anak banyak bertanya, ayo!”
Aku menggandeng Qiang-Qiang ke dalam mobil dengan kuat dan mengendarai mobil untuk kembali.
Aku pergi menemui ibu pemilik rumah terlebih dahulu, meletakkan koperku, dan membawa Qiang-Qiang pergi ke vila yang di seberang, Tuan kelima memegang segelas anggur merah di tangannya dan berdiri di halaman sambil tersenyum, melihat aku datang dengan membawa Qiang-Qiang.
“Anak angkat.” Tuan kelika tersenyum menepuk pundak Qiang-Qiang dan menatapku dengan tatapan menarik.
Berkata pada Qiang-Qiang: “Ayo beritahu ayah apa yang ingin kamu makan, biarkan mamamu masak.”
Qiang-Qiang berpikir: “Ikan bakar.”
Tuan kelima: “Ikan bakar, buatlah.”
Aku: “.....”
Bagaimana cara membuat ikan bakar, aku belum pernah membuat ini. Tetapi putraku ingin makan, memeras otak pun aku harus membuatnya dengan baik.
Aku bersiap-siap akan membeli bahan-bahan, dan Tuan kelima berkata: “Ada segala jenis bahan di dalam kulkas, langsung lakukan saja.”
Aku pergi ke dapur dan membuka kulkas, benar-benar terlihat dalamnya ada ikan, udang dan telur.
“Kenapa tidak ada sayur?” Aku memutar kepala bertanya pada Tuan kelima, tetapi terlihat dia berwajah ekspresi tidak setuju: “yang makan itu hanya kelinci.”
Aku: “........”
Bagaimana cara membuat ikan bakar, aku membuka ponsel dan menemukan cara memanggang ikan. Melihat pada vlogger youtube, aku memanggang dua ekor, semuanya gosong, Qiang-Qiang melihat pada dua ekor ikan yang mengerikan itu, berkata dengan wajah sedih, “Mama, kalau makan ini bisa meninggal.”
Aku juga sangat malu, “Mama panggang lagi, kali ini pasti akan berhasil.”
Aku mengeluarkan dua ekor ikan lagi, memberi bumbu, menaruhnya di atas panggangan, dan membaliknya dengn hati-hati.
Tuan kelima dan Qiang-Qiang berdiri dan melihat di dua sisi, satu di kiri dan satu di kanan, Qiang-Qiang selalu mengingatkan: “Mama, jangan gosong lagi.”
Setiap kali Qiang-Qiang mengucapkan kalimat ini, Tuan kelima selalu tertawa bahagia di sebelahku, melihatku berbuat salah dan malu, dia sepertinya sangat senang.
Aku merasa tertekan dan membalik ikan bakar, dalam hatiku berpikir jangan gosong, jangan gosong, ponselku tiba-tiba berdering.
Qiang-Qiang mengambil keluar ponselku, menjawab sambil memanggil Papa.
Alisku berkerut, tidak tahu apa yang ingin dilakukan Mo Ziqian. Dia sangat marah hari itu, tetapi menjadi diam dalam beberapa kata-kataku. Akankah hari ini datang meminta kembali Qiang-Qiang padaku?
“Gosong!” Teriakan Tuan kelima mengembalikan kesadaranku.
Pada saat ini, kebetulan Qiang-Qiang menyerahkan ponsel padaku, aku sambil mendengarkan sambil membalik kedua ikan bakar itu, tetapi karena kehilangan kesadaranku, kedua ikan itu menunjukkan tingkat gosong yang berbeda.
Mo Ziqian: “Lin Xiao, kamu bawa Qiang-Qiang keluar.”
Aku mengangkat kepala melihat dari jendela ke arah luar, Mo Ziqian berdiri di luar pintu apartemen Tuan kelima, seluruh tubuhnya membawa kedinginan dan kemarahan.
Aku berkata dengan nada dingin, “Aku tidak akan membawa Qiang-Qiang keluar, kamu memiliki putri kesayanganmu, Qiang-Qiang hanyalah anak yang akan kamu ingat ketika kamu tidak ada kerjaan, dia tidak akan akan kembali padamu untuk dibully Sisi, dan mendapat ketidakpedulian darimu. Kamu dan ibumu juga jangan lagi berpikir ingin mengancamku, aku sudah bukan karyawan Kaiwelz......”
“Apa yang kamu katakan?” Kata Mo Ziqian dengan takjub, “Apakah kamu mengundurkan diri?”
Aku: “Ya, ibumu memecatku, aku sudah memiliki pekerjaan baru.”
Di pintu gerbang, Mo Ziqian yang membawa aura dingin terus berjalan berkeliling dan tiba-tiba masuk ke mobil, setelah menyalakan mesin, mobil itu melaju pergi.
“Bicaramu bagus.” Tuan kelima bertepuk tangan, “Dalam hati Mo Ziqian hanya ada Sisi, Kepedulian dan perawatan pada Qiang-Qiang tidak sampai setengah dari Sisi. Lin Xiao, kamu dapat melihatnya berarti kamu tidak terlalu bodoh.”
Tuan kelima mengangkat alis padaku dan berekspresi penuh keceriaan.
Aku memberinya tatapan tajam bagai pisau, menundukkan kepala melihat ke bawah dan menemukan bahwa kedua ikan itu hangus total.
Dan tidak ada ikan di kulkas lagi, jadi akhirnya kami hanya bisa makan sepanci daging rebus.
Setelah makan malam, aku membawa Qiang-Qiang kembali ke apartemen seberang, Qiang-Qiang mengaitkan tanganku, sedikit tertekan, “Mama, apakah Papa benar-benar hanya mencintai kakak Sisi?”
Hatiku tiba-tiba kaget, dan baru tahu bahwa perkataan tadi telah menyakiti anak ini. “Papa juga mencintaimu, tapi yang paling dia cintai adalah Sisi, mengertikah?”
“Ya.” Qiang-Qiang mengangguk.
Malam telah berlalu, pada pagi hari, aku pergi melapor ke Sainard, Jason sudah memberitahu departemen personalia tentang masalah mempekerjakan aku, dan prosedur masuk kerja berjalan dengan sangat lancar.
Mulai hari ini, aku telah berubah dari anggota Kaiwelz menjadi pengacara di Sainard. Lingkungan kerja baru dan hubungan interpersonal yang baru, semuanya membuatku merasakan tantangan dari masa depan, aku penuh percaya diri dan percaya bahwa masa depan akan menjadi cerah.
“Hei, berhenti!” Baru saja meninggalkan departemen personalia, seseorang memanggilku.
Aku membalik badan, melihat seorang gadis muda yang modis di belakangku dan menatapku dengan takjub, “Hei, bagaimana kamu datang ke sini?”
Gadis ini ternyata adalah Aisha.
Tiba-tiba aku merasa dalam kehidupan selalu saja memiliki kesempatan untuk bertemu.
“Bagaimana denganmu? Bagaimana kamu bisa berada di sini?”
Gadis ini tidak berpikiran buruk, dia sangat polos dan imut, membuatku ingin bercanda dengannya.
Aisha: “Aku datang mencari Papaku, Papaku adalah salah satu mitra di sini.”
Aku membuka mulut dan tiba-tiba merasa bahwa dunia ini luar biasa kecilnya.
“Ehm.... aku datang bekerja di sini.” Aku memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya.
Aisha: “Menjadi pembersih atau koki? Masakanmu lumayan enak, sayang sekali menjadi pembersih, lebih baik menjadi koki saja.”
Kepalaku timbul garis hitam, aku benar-benar ingin bertanya pada gadis ini, dari mata manakah dia melihatku melamar menjadi pembersih dan koki.
Aisha datang, mencibir bibirnya, dan dengan enggan berkata: “Begini saja, aku akan membantumu, katakan pada Papaku untuk membiarkanmu menjadi koki, tetapi kamu harus memberitahuku apa yang disukai kakak kelima, setelah aku dekat dengan kakak kelima, aku akan membalas jasamu.”
Kepalaku dipenuhi garis hitam lagi, gadis ini benar-benar mengganggap aku datang untuk menjadi koki.
“Ehm, aku sudah mengatakan semua yang dia suka, tetapi kalau kamu bisa membuat mie, kupikir mungkin dia akan menyukaimu.”
Tuan kelima suka makan mie, ini tidak mungkin salah.
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyThat Night
Star AngelYour Ignorance
YayaKisah Si Dewa Perang
Daron JaySederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)