Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 180 Istri (2)
“Lin Xiao, kamu tidak boleh pergi begitu saja! Kamu telah membangkitkan hatiku, kamu harus menemaniku bermain peran dalam pertunjukan ini.”
“Pertunjukan apaan? Sudah kubilang itu hanya untuk membuat mereka marah.” Aku berusaha ingin melepaskan tangannya, namun tak berguna.
Tuan kelima: “Namun aku telah menganggapnya serius!”
Saat itu aku tertegun menatapnya, namun dia menciumku lagi, aku merasa sesak nafas, dia masih juga tidak ingin melepaskanku, hingga mobil yang disandari oleh kami membunyikan suara klakson dan terdengar suara mesin dinyalakan.
Jendela mobil diturunkan, pria yang duduk di kursi pengemudi tidak bisa menahan berteriak pada kami: “Apakah kalian sudah selesai, aku sudah lama menahan kalian!”
Tuan kelima langsung melepaskanku, menjadi tertegun dan wajahku memerah, ternyata ada orang di dalam mobil itu, benar-benar sangat memalukan.
“Ayo, kita pergi!” Tuan kelima kembali tenang, menggandeng tanganku dan menarikku berjalan menuju ke arah mobilnya.
Duduk di dalam mobil Tuan kelima, wajahku masih terasa panas, adegan tadi benar-benar sangat memalukan.
Namun Tuan kelima bagai tidak terjadi apapun, menyalakan mobil, dan membawaku pergi, “Tahukah kamu hari ini hari apa?” Sambil mengendarai mobil dia bertanya.
“Tidak tahu.” Aku menjawab dengan sebal.
Tuan kelima: “Hari pertama kita bertemu.”
Pertama kali bertemu, aku teringat adegan dua tahun yang lalu di May Club, dia menekanku ke dinding, berkata: “Telah mengamatiku selama tiga hari, apakah kamu ingin aku menidurimu?”
Perkataan dengan nada suara yang ganas masih terdengar di telinga, namun waktu telah berlalu tidak lagi kembali. Dan Tuan muda yang misterius dan ganas itu sekarang sedang duduk di sampingku, sedang melakukan serangan cinta padaku, benar-benar takdir di dunia tidak dapat diduga.
Aku sedang menghela nafas dalam hati, terdengar lagi suara Tuan kelima yang merdu, salah satu tangannya menahan di jendela, menundukkan pipinya, dan berkata dengan penuh perasaan: “Ya, benar-benar tak terduga, aku akan terpesona olehmu, aku yang sudah hidup berfoya-foya selama bertahun-tahun, siapa sangka suatu hari akan jatuh di tangan wanita seperti kamu, benar-benar tidak berani percaya!”
Tuan kelima sambil mengendarai mobil sambil mengomel sendiri dengan penuh desahan tak terbatas, aku melihatnya dan merasa orang ini sangat lucu, siapa yang akan terduga bahwa pria di depan mata ini yang penuh desahan adalah seorang pria ganas ketika tidak senang langsung memberikan tamparan kepada gadis yang menuangkan alkohol untuknya?
“Malam ini aku traktir kamu makan, bagaimanapun kamu juga pernah membantuku.”
Teringat masa lalu, aku yang barusan keluar dari penjara, balas dendam tak menemukan jalan, lalu dijebak Chen Liyan dan An Ran, kali itu, ketika tali An Ran memukul di pantat kuda, aku terlempar jatuh dari atas punggung kuda, Tuan kelima dengan cepat menyelamatkanku, dan menarikku ke atas punggung kudanya, menyelamatkanku tidak sampai patah tulang, dan tidak menjadi bahan tertawaan orang-orang itu.
Dan dia membantuku menghukum An Ran, meskipun saat itu hari itu aku dan dia hanyalah saling mempergunakan, namun dia benar-benar marah.
Tuan kelima: “Tidak memiliki hati nurani, apakah aku hanya pernah membantumu? Apakah kamu tidak terlihat hatiku yang tulus?”
Aku menjilat bibirku, kamu Tuan kelima memang memiliki hati yang tulus, namun masalah yang kamu bawakan padaku juga banyak!
“Untuk membalas hatimu yang tulus, aku mentraktirmu makan barbeque.”
Tuan kelima: “Pelit.”
Setengah jam kemudian, kami tiba di sebuah warung di Utara kota, barbeque di tempat ini sangat terkenal, aku dan Jiayu pernah datang banyak kali, dan juga pernah membawa rekan Kanada ke sini, mereka semuanya sangat memuji makanan sini.
Namun yang aku lupa, bahwa ini adalah seorang Tuan muda, dia menunjukkan wajah berekspresi menjijikkan untuk menyatakan tidak menyukai makan malam di luar seperti ini, kemudian melihat begitu banyak orang sedang makan, dia langsung pergi meminta ruangan pribadi dengan bos.
Bos merasa lucu dan mengamati Tuan muda ini yang mengenakan jas yang bermerek terkenal, dan berkata: “Tuan, barbeque memang seharusnya makan dengan suasana begini!”
Tuan kelima mendengar nada dengusan dari bos, karena suasana tidak dapat diganti, Tuan muda merasa kesal dan memesan setumpuk makanan, yang mana mahal dia meminta yang itu, kemudian terlihat dua merpati di kandang pintu masuk restoran, langsung berteriak ingin makan merpati panggang.
Aku segera menghentikannya: “Tuan muda kamu tolong jangan begitu kejam! Apakah merpati itu telah menyinggungmu?”
Tuan kelima: “Bukannya benda kecil itu memang untuk dimakan? Aku tidak memakannya, dia juga akan dimakan orang lain.”
“Bos, mau pesan dua merpati panggang!” Tuan kelima berteriak.
Aku panik: “Tidak boleh, tidak boleh makan!” Aku benar tidak tahan dua merpati kecil yang kasihan dicabut habis bulunya dan dipanggang.
Tuan kelima memutar kepala, menatapku dengan tatapan aneh: “Dengan hak apa kamu mengurusku! Aku ingin makan ya harus makan!”
Aku sangat kesal, langsung berdiri: “Hari ini tidak mengizinkan kamu makan!”
Jeritanku yang mendadak menarik perhatian banyak pandangan, orang yang makan di sebelah menatapku dengan aneh.
Tuan kelima menatapku, melihat dan melihat kemudian tertawa, “Oke, tidak makan ya tidak makan, aku senang diurus olehmu.”
Orang ini mengganti wajah lebih cepat daripada membolak-balik halaman buku.
Tuan kelima: “Bos, dengarkan perkataan istriku, merpati panggang tidak jadi.”
Bos tertawa mengangguk dan pergi.
Wanita yang makan di sebelah mengeluarkan desahan: “Pria yang tampan dan tinggi seperti ini, dan begitu patuh, kenapa aku tidak menemukan!”
Wanita yang satu lain berkata: “Pria baik sudah direbut semua, wuhuhuhu......”
Wajahku penuh garis hitam, dua wanita ini betapa haus pria?
“Siapa istrimu, tidak tahu malu!” Aku berwajah kesal berkata pada Tuan kelima.
Tuan kelima tersenyum menatapku, matanya yang indah bersinar lebih terang dari permata, “Salah ya? Mengapa aku merasa kamu adalah istriku?”
Aku memelototinya dengan kejam, mengambil sebatang barbeque dan berpura-pura akan memukulnya: “Jangan bilang lagi!”
Tuan kelima tertawa senang, Tuan muda saat itu seperti seorang bocah bodoh yang mendapat permen.
Makan malam itu, kami berdua menghabiskan enam ratus ribu rupiah, hatiku benar-benar terasa menyakitkan.
Meninggalkan warung barbeque, Tuan kelima tidak mengantarku pulang ke rumah, tetapi datang ke tepi sungai, “Cahaya bulan malam ini terlihat indah, bagaimana kalau kita pergi melihat bintang.”
Dia memarkirkan mobil, menarik tanganku dan berjalan menuju ke arah tepi sungai.
Pada saat ini, bintang di langit bersinar terang, air di sungai memancarkan cahaya, dan sebuah perahu perlahan-lahan melaju, angin sepoi-sepoi menghembus, hati terasa menyegarkan.
Tuan kelima menarikku dan duduk di tangga tepi sungai, menggulurkan lengannya menarikku ke dalam pelukannya, mendekatkan ujung hidungnya di pipiku, memejamkan matanya dan mencium, sepertinya sangat mabuk dan berkata: “Dengan pemandangan dan perasaan seperti ini, ditemani wanita indah, hidup ini cukup memuaskan.”
“menyebalkan.”
Sudut mulutku terangkat, dan melihat ke kanan dan ke kiri lalu berkata: “Apa mungkin nanti keluar lagi seorang wanita dan memarahiku barang seken, dan segalanya. Tuan muda, apakah kamu yakin, pasti wanita di sampingmu telah terusir semua?”
Sudut bibir Tuan kelima terangkat, “Wu Yanyan itu adalah sebuah kejutan, aku dan dia tidak pernah terjadi apapun.”
“Namun dia terlihat sangat menyukaimu?”
Mana mungkin aku akan melepaskan kesempatan untuk menertawakannya.
Tuan kelima berkata dengan nada sangat menjijikkan: “Otak wanita itu berlubang. Aku pernah membantunya sekali, dia langsung menyangka aku menyukainya, dan ingin menjadi wanitaku, dan mengatakan tidak ingin meminta status, seperti lem UHU, lengket padaku, bahkan tidak dapat mengusirnya pergi.”
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiBeautiful Love
Stefen LeeDemanding Husband
MarshallUangku Ya Milikku
Raditya DikaCinta Tapi Diam-Diam
RossieMata Superman
BrickCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)