Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 212 Jarum Berdarah (1)

Aku mengambil banyak foto dengan Tuan Kelima, melihat senyuman polos bahagia anak-anak, hatiku sangat nyaman.

“ Berbalik !”

Tiba-tiba Tuan Kelima berteriak di belakangku. Aku tidak tahu mengapa, sehingga akupun memalingkan kepalaku, hembusan angin kecil meniup rambut panjangku, menyentuh pipiku. Tuan Kelima memengang ponsel, ia menekan tombol kamera.

Aku melihat dia memperhatikan layar ponsel dengan mengangkat sudut bibirnya. Matanya yang indah terpana, dengan ekspresi yang begitu puas. Aku menghampirinya melihat-lihat, di dalam foto itu tampak aku dengan rambut panjang yang menyentuh pipi, terlihat alami dan elegan.

Tuan Kelima : “Foto ini bagus.”

“ Mama, Ayah angkat, disana ada kastil.” Qiang Qiang menujuk ke arah depan, lalu segera berlari.

Hatiku tidak tenang, sehingga mengikuti dia, Tuan Kelima pun juga mengikuti.

Qiang Qiang berlarian, tiba-tiba ia berhenti, mata hitam menatap lurus kedepan.

Di depan Kastil, terdapat seorang lelaki yang sedang berlutut untuk mengambil foto sepasang “Ibu dan anak”.

Pasangan “Ibu dan anak” itu buka orang lain, mereka adalah Lin Xueman dan Sisi. Lin Xueman mengenakan mantel biru muda yang cantik, dengan rambut yang elegan, dan wajahnya dihiasi senyuman. Sisi bersandar pada Lin Xueman, ia melekukan bibirnya, dan tangan kecilnya yang berbentuk “peace”.

Orang yang mengambil foto untuk mereka tentu saja adalah Mo Ziqian.

Ekspresinya sangat terfokus, sambil menekan tombol ia juga berkata :” Ayo mendekat, Xue Man tersenyumlah sedikit lagi. Okay.”

“Ayo pergi.”

Aku menggandeng tangan kecil Qiang Qiang, ekspresi Qiang Qiang menjadi sunyi, tampilan ini terlalu menyedihkan.

Qiang Qiang tidak mengucapkan sepatah kata pun, ia disampingku berjalan.

Tuan Kelima sedang membeli minuman hangat, aku mengajak Qiang Qiang mengambil foto, Qiang Qiang tidak segembira tadi, tapi begitu menghadap kamera, ia dengan sengaja tersenyum.

Tiba-tiba, datanglah sesosok anak kecil yang berlarian, anak itu menabrak tubuh Qiang Qiang, saat itu Qiang Qiang sedang menghadap ke kamera, ia tidak memperhatikan, sehingga ia tertabrak dan terdorong jatuh ke depan. Aku bergegas ingin membantunya, tapi sudah terlambat.

Qiang Qiang dengan kuat terjatuh ke tanah.

Kemudian anak jahat itu menekukan matanya dan membuat ekpesi yang jahat, “Papaku tidak menginginkan kamu lagi. Sebentar lagi papaku dan Bibi Lin akan memiliki bayi kecil. Lalu secepatnya kamu menjadi anak yang tidak diinginkan siapapun.”

Lalu Qiang Qiang bergegas berdiri, layaknya seekor lembu jantan. Ia bergegas mendekati Sisi, lalu mendorongnya sangat kencang, “Orang jahat!”

“Auu … “

“Sisi !”

Sisi jatuh terbaring diatas tanah dan menangis.

Ada sosok yang datang begitu cepat, dia mengangkat Sisi,”Apa yang terjadi!”

Sisi menujuk kearah Qiang Qiang, dengan air mata di wajahnya ia mengeluh, “ Papa, dia mendorongku, dia bahkan berkata, papa akan menikahi Bibi Lin dan kemudian melahirkan bayi, lalu tidak akan menginginkan aku lagi.”

Ular kecil itu berbohong, memfitnah orang lain dengan begitu mudah dan tanpa rasa bersalah.

Mo Ziqian dengan dingin menatap Qiang Qiang. Dia juga baru melihat Qiang Qiang pada saat itu, namun tatapan itu tidak menunjukan rasa terkejutnya melihat anaknya. Hanya dengan dingin dan tajam menyapu wajahku, dan berkata kepada Qiang Qiang, “ Minta maaf kepada kakak perempuanmu !”

Qiang Qiang menggit bibirnya, garis bibirnya begitu jelas, ia menggelengkan kepalanya dengan yakin.

Mo Ziqian bangkit berdiri, dengan tegas berkata kepada Qiang Qiang, “Jika tidak mau papa pukul, ayo, kamu harus minta maaf!”

Aku tidak dapat menahannya lagi, “Mo Ziqian, kamu sudah kelewatan, anak perempuanmu lah yang duluan menabrak Qiang Qiang, anak perempuan itu juga mengejeknya tidak memiliki ayah. Bagaimana bisa kamu melakukan apa saja seenaknya, malah mendengarkan keluhan anak jahat itu lebih dulu!”

Mo Ziqian mencibirkan bibirnya dengan dingin, “Lin Xiao, apa menurutmu aku tidak tahu? Putra yang kamu lahirkan, tidak dapat melakukan apa-apa. Qiang Qiang, minta maaf !”

Kata-kata Mo Ziqian seperti aliran air dari Samudra Arktik, tenggorokanku terasa tidak seperti biasanya, “ Mo Ziqian, orang seperti apakah aku ini, coba hari ini kamu jelaskan.”

Mo Ziqian memberikan tatapan dingin dan tersenyum dengan sinis,” Apakah kamu harus menanyakan pertanyaan ini lagi? Selingkuh saat masih menikah, membiarkan putramu berpura-pura memiliki ayah lain, kamu telah melakukan semua yang memalukan, kamu perlu aku mengatakan apa lagi?”

“Kamu … “

Tiba-tiba aku merasa pusing, kapan, tiba-tiba ada perselingkuhan, manusia, memang paling bisa membalikan benar dan salah.

Pria yang didepan itu, bukanlah dia yang lembut itu lagi, dia berubah menjadi Mo Ziqian yang acuh tak acuh ketika aku di penjara, membiarkan aku keluar dari rumah, atau mungkin dia memang seperti itu, hanya saja aku tidak pernah melihatnya seperti ini.

“Mo Ziqian, seharusnya kamu malu!”

Tuan Kelima datang memegang dua gelas minuman, matanya yang indah tertutup dengan ekspresi dingin setelah melihat pucatnya wajahku. Tiba-tiba tampak rasa kasihan di matanya, ketika ia menghadapi Mo Ziqian.

“Siapa yang berselingkuh dalam pernikahan? Bagaimana anakmu dapat lahir, jangan katakan setelah mabuk kehilangan kendali, atau diberi obat oleh orang lain, bilang saja kamu cinta mati dengan ular berbisa ini, kalau begitu dia juga tidak mirip dengan anak yang ada karena mabuk atau obat .”

Kata-kata Tuan Kelima seperti jarum, jarum yang menusuk kulit sampai berdarah, membuat Mo Ziqian tidak dapat menghindarinya, raut wajahnya secara perlahan berubah, tapi Tuan Kelima tidak peduli, dan berkata :

“Qiang Qiang yang dirugikan, karena dipaksa oleh kalian, kamu masih tidak tahu malu menghina Lin Xiao. Qiang Qiang tidak bisa memilih, Jika dia punya pilihan, Aku yakin dia tidak mungkin memilihmu sebagai ayahnya!”

Setelah Tuan Kelima selesai berbicara, mendengus, ia menyerahkan minuman itu kepada Qiang Qiang, dan menggandeng tanganku, “Ayo kita pergi.”

Pikiranku menjadi kosong. Sambil digandeng oleh Tuan Kelima aku meninggalkan kastil bersama Qiang Qiang, ia tidak berbicara sampai kami duduk di bangku.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu