Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
Pada malam hari, aku tetap tidur di ruangan tuan Kelima. Tuan ini lumayan diam malam ini dan tidak menelepon dengan wanita cantik lagi. Pada saat bangun pagi, aku melihat penjaga kecil itu tidak berada di atas sofa. Di tempat tidur sana terdengar suara Tuan Kelima.
"Cepat tuang ke sana"
Aku menoleh ke arah suara berasal dan melihat penjaga kecil itu memengang pot urin dan berlari ke kamar mandi dengan cemas. Ternyata Tuan ini benar-benar bohong ketika dia mengatakan dia tidak bisa buang air kecil di atas tempat tidur. Dia hanya tidak bisa buang air kecil karena ada aku.
Wajah tampan Tuan Kelima memerah ketika dia melihat aku sedang menatapnya.
Aku berpura pura tidak apa-apa dan berdiri. Kemudian menyisir rambutku dengan sisir, "Aku sudah mau pergi kerja. Kamu harus terima pengobatan dengan baik. Malam ini aku tidak bisa datang menjenguk kamu, aku harus pulang mandi"
Pada saat aku pergi, Tuan Kelima tidak berkata apa-apa. Mungkin karena dia tahu aku sudah sadar bahwa dia bukan tidak bisa buang air kecil di atas tempat tidur, tetapi tidak bisa buang air kecil ketika ada aku.
Beberapa hari selajutnya aku tidak pergi menjenguk Tuan Kelima. Setelah pulang kerja aku langsung pulang rumah dan eksperimen dengan daging kecap ku. Semua hasil eksperimenku akan dijadikan sebagai makan malam aku dan Jiayu. Jiayu sudah makan sampai bosan, dia berkata kepadaku, "Xiao Xiao, bisakah kamu jangan memasak itu lagi? Aku benar benar tidak ingin makan itu lagi"
Aku mengaku, aku benar-benar tidak ada bakat dalam memasak. Terutama memasak daging kecap ini. Aku tidak bisa membuat rasa yang seperti dengan rasa yang aku makan di Kanada kemarin.
Kerjaku tetap sibuk dan hasil ujian pengacaraku juga sudah keluar. Aku melewati ujian itu dengan prestasi nilai yang luar biasa tinggi. Aku tidak tahu harus bahagia atau sedih, waktu dulu, aku adalah seorang pengacara yang terkenal.
Malam itu, aku traktir rekan kerja departemenku untuk makan bersama. Atasanku tidak pergi karena ada urusan. Pada saat kami makan sampai setengah, atasan menelponku dan menyuruh aku pergi ke kantor mengambil dokumen dan antar ke May Club. Aku keluar dari restoran setelah membayar.
Aku mengingat sesuatu ketika aku buru-buru sampai di May Club. Di tempat ini, aku pernah sengaja mau mendekati Tuan Kelima. Di tempat tidur sini juga aku melihat Mo Ziqian.
Setelah memasuki tempat ini, semua ingatan waktu itu kembali ke pikiranku. Aku sambil berjalan dan sambil mencari ruangan yang dikatakan atasanku. Cheng Ziang berjalan menuju aku.
Dia menghentikan langkahnya dan bertanya dengan perhatian, "XIao Xiao, mengapa kamu bisa di sini?"
"Aku datang mencari atasanku"
Aku menjawab dengan sekedarnya. Melihat Cheng Ziang, aku langsung teringat kejadian dia bersama Chen Liyan kemarin dan aku merasa mual.
Cheng Ziang bersuara ‘oh’ dan menambah, "Atasanmu di ruangan mana? Aku akan membawa kamu pergi. Tempat ini agak kacau. Takutnya nanti kamu bertemu dengan orang jahat nanti"
Cheng Ziang sepertinya berbaik hati. Tetapi aku tahu dia pasti tidak memiliki niat baik, dia adalah selingkuhan Chen Liyan. Takutnya dia sama dengan Chen Liyan, menginginkan aku mati.
"Terima kasih. tidak perlu"
Wajahku sedang tertawa tetapi mataku tidak. Aku sama sekali tidak merasa orang ini baik.
Cheng Ziang merasa sedikit terkejut, "Xiao Xiao, apakah kamu memiliki salah paham denganku? Apakah Mo Ziqian ada berkata sesuatu dengan kamu?"
Dia berhenti sejenak, "Aku menasehati dia untuk jangan sampai tidak peduli kamu sama anakmu, tetapi dia marah denganku. Dia menyuruh aku jangan ikut campur masalah dia. Aku tebak dia pasti menjelekkan aku di luar"
Mata Cheng Ziang berisi dengan tatapan yang menginterogasi. Nada suaranya membuat aku merasa mual. Aku menutupi mulutku dan berlari ke kamar mandi di depan, kemudian aku mulai muntah dengan kuat.
Setelah muntah, aku melihat seseorang di depanku. Aku melihat kaki orang itu yang kurus, kemudian aku melihat alis mengerut dan tatapan meragukan.
Orang itu adalah Mo Ziqian dan Gao Le yang berekspresi terkejut juga berdiri di belakangnya.
Cheng Ziang berkata, "Ziqian, sepertinya Xiao Xiao tidak enak badan. Apakah kamu mau membawa dia ke rumah sakit?"
Mo Ziqian menjawab dengan dingin, "Apa hubungannya denganku?"
Suara yang dingin itu membuat hatiku bergetar lagi. Aku membiarkan Mo Ziqian mengontrol kondisi hatiku untuk sekali lagi. Mo Ziqian pergi dengan ekspresi yang jijik terhadapku.
Gao Le berkata dengan terkejut, "Apakah kamu hamil?"
Manusia ini mengira wanita hanya akan muntah ketika dia hamil. Dia tidak tahu wanita juga bisa muntah ketika dia melihat orang yang menjijikkan dan mendengarkan kata-kata yang menjijikkan.
"Maaf"
Aku tidak melihat wajah Gao Le dan langsung pergi. Setelah memberikan dokumen ke atasan, aku pergi ke kamar mandi untuk mengumur mulutku. Pada waktu aku keluar, pelayan disana kebetulan sedang mengantarkan minuman ke dalam.
Atasan dan pelanggan itu masing masing mengangkat segelas alkohol, selain itu masih sisa segelas jus di meja. Atasan menyuruhku minum jus itu, kebetulan lagi haus, aku mengambil jus itu dan minum sampai habis.
Atasan berkata : "Waktu sudah larut, kamu pulang dulu saja. Benar-benar maaf menganggu acara makan kalian"
Aku tersenyum, "Ini adalah bagian dari kerjaanku. Tidak apa-apa"
Keluar dari ruangan, aku sudah tidak melihat Gao Le dan Cheng Ziang. Pada saat aku berjalan ke arah luar, waktu sudah hampir jam 11, bus umum sudah tidak ada lagi. Kebetulan ada taksi yang berhenti di depan gerbang, jadi aku langsung naik taksi itu.
Taksi itu berjalan dan aku merasa semakin lelah, akhirnya aku tertidur. Aku tidak pernah tertidur pada saat naik taksi sendiri. Karena takut bertemu dengan orang jahat, aku akan membuka mataku dengan besar walaupun aku sangat mengantuk.
Tetapi hari ini mataku benar-benar terlalu berat, mungkin karena terlalu lelah.
Tidak tahu setelah berapa lama, mobil itu sepertinya berhenti. Pintu belakang terbuka dan sepasang lengan mengendong tubuhku keluar dari mobil. Dalam keadaan setengah sadar, aku hanya bisa merasa ada yang menggendongku. Tetapi aku sudah ngantuk sampai tidak bisa membuka mataku.
Aku hanya bisa membiarkan orang itu terus mengendongku dan berjalan ke tempat yang aku tidak tahu mana. Setelah orang itu meletakkanku, aku merasa lembut. Sepertinya aku sedang berada di atas tempat tidur, aku bertanya, "Siapa........."
Setelah itu aku lanjut tertidur lagi.
Tidak tahu setelah berapa lama lagi, dua pria berbicara di dalam kamar.
"Kamu coba periksa dia, kalau dia hamil, gugurkan anaknya"
Suara ini sangat familiar, seolah-olah aku sudah pernah mendengar suara ini beribu-ribu kali.
Satu suara lagi berkata : "Ziqian, kamu mau apa? Kamu jangan lupa kalian sekarang itu tidak berhubungan. Walaupun dia benar hamil, kamu juga tidak memiliki hak memutuskan untuknya"
Hatiku merasa mengerat, Ziqian, apakah itu Mo Ziqian?
Aku membuka mataku. Di bawah lampu yang terang, berdiri dua tubuh yang tinggi dan besar. Satunya adalah wajah yang aku kenal sampai dalam tulangnya. Alisnya mengerut dan tatapannya dingin. Satunya lagi, ekspresinya jauh lebih lembut tetapi alisnya juga mengerut. Jelas orang itu tidak menyetujui kelakuan Mo Ziqian.
Aku bisa mengenal orang itu adalah teman Mo Ziqian, Jiang Yi. Dia adalah seorang dokter.
"Mo Ziqian, kamu................"
Aku ingin bangun, tetapi kepalaku sangat pusing dan berat. Aku sama sekali tidak bisa bagun.
Tatapan dingin Mo Ziqian tertuju kepadaku. tatapan itu gelap dan mematikan.
"Jiang Yi, buat apa kamu masih melamun di sini?"
Ekspresi Jiang Yi sangat jelek, dia melihat aku dan melihat ke Mo Ziqian setelah itu. Akhirnya dia memilih untuk mendengar kata kata Mo Ziqian. Dia berjalan kepadaku dan memeriksa nadi tangan kananku. Aku ingin mendorong dia, tetapi tubuhku sama sekali tidak memiliki tenaga. Aku hanya bisa meliriknya dengan lemah.
Jiang Yi memeriksa nadiku dengan lama, alisnya mengerut, "Tidak ada gejala hamil"
Mo Ziqian : "Bukannya bisa mengecek darah? Kamu boleh cek darahnya"
Jiang Yi tidak tahu mau berkata apa : "Ziqian, dia tidak hamil. Buat apa cek darah"
Mo Ziqian : " Bisa jadi nadinya tidak teratur"
Jiang Yi : ........
Dia membuka kotak pengobatan dan mengambil sebuah jarum, "Kamu tahan lengannya"
Mo Ziqian berjalan menuju aku dan aku merasakan sebuah tangan yang dingin seperti ular memanjat ke tangan kananku. Jarum yang kecil itu masuk ke dalam nadiku dan aku bisa merasakan sakit seperti digigit semut.
Mo Ziqian mellihat aku dengan dingin.
"Aku tidak akan membiarkan kamu melahirkan anak Chen Bo"
**********(Chen Bo adalah nama asli Tuan Kelima)***********
"Kamu........."
Tanganku dan suaraku berada di luar kontrolku. Aku merasa sangat marah tetapi aku tidak bisa berkata apa-apa.
Aku hanya bisa melirik Mo Ziqian dengan wajah tidak senang. Juga pada saat itu, aku baru sadar kantuk dan tidak ada tenaga yang aku rasakan dari tadi itu mungkin bukan karena kelelahan. Tetapi aku juga tidak tahu karena apa sebenarnya.
Dalam waktu sejenak, pipa jarum dipenuhi dengan darah. Jiang Yi menekan sebuah kapas di tempat aku ditusuk jarum tadi dan berkata kepada Mo Ziqian : "Kamu bantu dia tekan"
Jiang Yi mengambil pipa itu dan berjalan ke depan meja bacanya. Pada saat itu juga aku baru sadar sepertinya tempat ini adalah kamar Jiang Yi. Aku pernah datang ke rumahnya beberapa tahun lalu.
Jiang Yi membelakangiku, bayangan belakangnya yang tinggi dan besar menghalangi penglihatanku yang kabur. Aku tidak bisa melihat dia sedang berbuat apa. Tetapi setelah beberapa saat, dia berkata : "Dia tidak hamil.. Kamu sudah boleh agak tenang sekarang. Cepat berikan dia obat penyembuhan. Kalau tidak bisa merusak kesehatannya"
Ternyata benar-benar adalah Mo Ziqian yang memberi obat kepadaku. Tetapi masalah ini terjadi pada kapan?
Aku mulai berpikir masalah malam ini dengan keadaan setengah sadar. Tetapi karena otakku tidak bisa fokus, aku tidak bisa mengingat kapan Mo Ziqian membuat aku minum obat,
Mo Ziqian melepaskan kapas yang sedang dia tekan di tanganku. Dia berjalan ke Jiang Yi, mengambil alat pemeriksa kehamilan Jiang Yi dan melihatnya dengan serius. Setelah memastikan Jiang Yi tidak bohong dia, dia baru berkata : "Setelah satu jam, dia akan sadar diri"
Jiang Yi : "Ziqian, bukan aku mau marah dengan kamu. Kelakuanmu ini benar-benar agak kelewatan! Kamu sudah memilih Chen Liyan, maka seharusnya kamu tidak boleh berhubungan lagi dengan mantan istri. Tidak hanya membuat mantan istrimu minum obat tidur, kamu bahkan mau mengugurkan anaknya. Kamu sedang berbuat apa!'
"Tidak berbuat apa-apa"
Setelah tahu aku tidak hamil, nada suara dan ekspresi Mo Ziqian menjadi lebih lembut, "Waktu sudah telat, kamu sudah boleh pergi"
"Hei, ini adalah rumahku"
Jiang Yi tidak bisa percaya.
"Rumah ini adalah milikku ketika aku di sini"
Mo Ziqian sangat keras kepala.
Jiang Yi benar-benar tidak tahu harus berkata apa, dia bersuara dengan marah dan keluar dengan kotak pengobatannya.
Aku melihat Mo Ziqian tetapi aku tidak bisa mengerti dia ingin berbuat apa. Masih ada satu jam sebelum efek obat menghilang. Sekarang, aku harus bagaimana?
Mo Ziqian berjalan kepadaku dengan ekspresi santai. Tetapi tiba-tiba, aku merasa pria ini menjadi sebuah ancaman untukku.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityAdieu
Shi QiIstri ke-7
Sweety GirlGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangKing Of Red Sea
Hideo TakashiCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)