Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 62 Bantuan
Bab 62 Bantuan
Tiba-tiba aku menertawakan pikiranku sendiri. Mo Cheng adalah professor satu satunya di universitas A yang tidak memiliki gosip buruk.
Setelah tiga hari, Universitas A merayakan tahun ke seratus sejak pendiriannya. Sekolah mengundang 10 alumni universitas A untuk menghadiri acara perayaan. Alumni berprestasi yang berada di luar maupun dalam negeri semuanya pulang untuk menghadiri acara ini. Salah satu alumni yang diundang bernama Wen Yiru. Dia adalah kakak kelasku yang berjurusan hukum. Wen Yiru adalah pemilik konsultan hukum yang sangat terkenal di Kanada sekarang.
Pada saat aku masih mahasiswa, aku sangat kagum kepada dua orang. Satunya adalah professor Mo Cheng dan satu lagi adalah kakak kelas itu yang bernama Wen Yiru. Aku merasa sangat gembira ketika aku mengetahui informasi tentang bahwa Wen Yiru juga akan menghadiri acara kali ini. Aku hanya pernah melihat Wen Yiru di majalah dan kali ini aku akhirnya memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengannya.
Setelah tiga hari, aku menghadiri acara tersebut di universitas A. Suasananya sangat ramai. Auditorium yang besar di penuhi oleh banyak orang. Aku tidak berminat dengan acaranya, hatiku hanya berpikir tentang ingin bertemu dengan Wen Yiru. Tetapi, penglihatanku dihalangi oleh orang yang ramai saat Wen Yiru sampai di tempat. Aku hanya bisa mendengar suaranya yang lembut dan jelas. Aku menjinjitkan kakiku dan melihat ke atas panggung dan aku merasa sangat kaget.
Wanita yang memberikan Mo Cheng kue adalah Wen Yiru. Pantasan aku merasa seperti pernah melihatnya ketika dia datang ke toko kemarin. Ternyata karena aku pernah melihat fotonya di majalah. Setelah memberikan pidatonya, Wen Yiru memberikan salam dan meninggalkan panggung. Para mahasiswa menggunakan tepuk tangan yang meriah untuk menyambut orang selanjutnya. Aku merasa kaget lagi.
Mo Ziqian.
Mengapa aku bisa lupa? Dia adalah mahasiswa yang sangat terkenal pada waktu kuliah. Dia menjadi marketing rumah di usia yang sangat muda dan setelah tamat kuliah, dia adalah pemimpin marketing. Tentu saja dia pasti di undang ke acara ini. Aku terpikir rasa hatiku yang gembira dan ingin bertemu dengannya pada saat kuliah. Tetapi, hatiku merasa dingin sekarang melihatnya. Aku berputar balik badanku dan berjalan keluar.
Dibawah sudah ada teman dan beberapa asisten, Wen Yiru keluar dari auditorium. Ada sebuah mobil putih yang tertuju padanya dan salah satu asisten membuka pintu mobil untuk Wen Yiru. Aku dengan buru buru jalan menujunya pada saat Wen Yiru hendak memasuki mobil.
“Wen Yiru?”
Suara Mo Cheng.
Aku melihat Mo Cheng berjalan ke depan Wen Yiru. Wajahnya yang biasanya lembut dan tanpa memiliki ekspresi yang sulit dibaca. Langkah kaki Mo Cheng berhenti pada jarak dua meter dari mobil Wen Yiru.
“Apakah kamu selalu baik baik saja?” Mereka saling memandang. Setelah beberapa saat, Mo Cheng baru menjawab pertanyaan Wen Yiru. Tatapannya di penuhi dengan ketakutan. Sepertinya dia ingin berbicara dengan Wen Yiru tetapi dia takut Wen Yiru menolaknya.
“Aku baik baik saja”
Tatapan mata Wen Yiru yang murni terlihat sangat tenang, “Ziqian sangat luar biasa. Terima kasih”
Setelah berkata, Wen Yiru masuk ke dalam mobil dan meninggalkan universitas A. Mo Cheng hanya terus berdiri di tempat tadi seolah olah pikiran dan jiwanya sudah tidak ada.
Aku tidak pergi menyapanya. Jelas, aku melihat kejadian yang seharusnya merupakan masalah privasi orang lain. Meskipun, Mo Cheng dan Wen Yiru tidak berbicara tentang hal yang mesra dan tidak melakukan hal apa pun, aku tetap merasa mereka berdua memiliki atau pernah memiliki hubungan yang rumit.
Di depan auditorium ada parkir banyak mobil. Tamu hari ini semuanya datang karena seseorang yang mereka kagumi. Aku menendang sebuah batu kecil yang berada dekatku dan batu itu terbang ke kaki seseorang. Orang itu baru saja masuk kedalam mobil dan batunya menabrak kakinya yang belum sempat masuk ke dalam mobil. Tatapan orang itu melihat ke aku dan aku juga pas melihat kepadanya. Orang itu adalah Mo Ziqian. Dia terus melihatku tanpa berkata apa pun dan aku berjalan melewati sisi mobilnya. Setelah beberapa menit, Mo Ziqian juga meninggalkan universitas A.
Pada saat itu, ponselku menerima sebuah telpon yang berasal dari nomor asing, “Halo?”
“Apakah anda adalah nona Lin Xiao?”
“Iya”
“Saya adalah asisten konsultan hukum Kaiwelz. Bos kita pernah membaca artikel yang anda tulis dan beliau tahu anda adalah tamatan jurusan hukum universitas A. Bos kita memiliki maksud mengundang Anda untuk bekerja di konsultan hukum kami. Apakah anda bisa cari waktu datang kemari?”
“Bisa”
Konsultan Hukum Kaiwelz adalah konsultan hukum milik Wen Yiru. Aku merasa sangat bahagia. Aku menetapkan waktu dengan asisten itu dan pulang rumah dengan suasana hati yang gembira. Pada saat malam hari, aku memberi tahu Jiayu tentang masalah ini dan Jiayu juga merasa sangat bahagia untukku. Akhirnya ada sesuatu yang baik terjadi. Kaiwelz adalah konsultan hukum yang memilik reputasi internasional yang sangat bagus bahkan konsultan terbaik di dalam negara kita tidak bisa dibandingkan dengannya. Jiayu menemani aku untuk membeli sebuah gaun yang sopan dan aku pun pergi ke konsultan hukum Kaiwelz setelah berdandan.
Melihat pakaian yang dikenakan Wen Yiru ketika dia pergi ke tokoku, aku bisa merasa dia menyukai pakaian sopan dan rapi. Cabang Kaiwelz berada di distrik komersial baru. Semua perusahaan yang terkenal juga memilik cabang di distrik itu, termasuk perusahaan Mo Ziqian.
Aku memasuki kantor Kaiwelz dan asisten Wen Yiru yang bernama Lisa menyambutku. “Direktur sedang rapat saat ini, mohon tunggu sebentar di sini”
Lisa menyuruh aku untuk duduk dan memberikan aku segelas jus. Aku mengucapkan terima kasih kepadanya dan perlahan lahan minum jusnya. Apakah wawancara nanti akan seperti wawancara internasional? Pertanyaan apa yang akan dia tanya kepadaku?
Ketika aku sedang merisaukan tentang pertanyaan apa yang akan Wen Yiru tanya kepadaku, Lisa masuk ke ruangan dan berkata, “Nona Lin Xiao, Direktur sudah bisa bertemu dengan anda. Silahkan ikut saya”
Lisa berpakaian seperti asisten yang pernah aku jumpai sebelumnya. Dia memakai pakaian kerja yang sesuai dengan badannya. Rambutnya di sisir ke belakang dan wajahya yang putih dan bersih. Setiap tingkah lakunya terlihat sangat teliti dan sopan. Aku mengikuti Lisa masuk kedalam ruangan kantor direktur dan Lisa berkata, “Direktur, Nona Lin Xiao sudah sampai”
Setelah itu Lisa meninggalkan ruangan.
Wen Yiru memakai pakaian yang berwarna putih. Dia mengangkat kapalanya dan memberikan aku sebuah senyuman, “Ternyata kamu adalah Lin Xiao”
Aku memberikannya sebuah senyuman yang malu dan berkata, “Saya juga tidak pernah terpikir anda adalah nona Wen Yiru”
Wen Yiru yang aku jumpai di toko dan Wen Yiru yang sedang bekerja sekarang sangat berbeda. Pada hari itu, dia seperti seorang penulis wanita yang memiliki aura yang sangat murni dan jernih. Tetapi hari ini dia terlihat seperti seorang boss yang sangat bijaksana.
Wen Yiru tersenyum, “Silahkan duduk”
Aku duduk di sofa yang berseberangan dengan tempat duduk Wen Yiru. Lisa memasuki ruangan dan memberikan aku secangkir kopi, “Nona Lin Xiao silahkan”
“Terima kasih” Lisa meninggalkan ruangan lagi. Wen Yiru melihat aku dengan tatapan yang sangat lembut dan teliti. Aku juga melihat sesuatu yang aku pernah jumpai di dalam tatapannya. Apakah itu?
“Direktur Wen, saya lupa memberi tahu anda satu hal. Kartu pengacara saya sudah dicabut..”
Aku meragukan beberapa saat sebelum mengatakan kata kata itu. Alis Wen Yiru sedikit terangkat dan dia berkata, “Bisakah kamu ulang mengambil tes lagi?”
“Iya. Bisa”
Tiba tiba aku merasa semangat. Wanita di hadapanku seperti cahaya yang menyinari kehidupanku yang gelap. Wanita di depanku membuat aku melihat harapan di masa depanku.
Wen Yiru berkata: “Saya juga memiliki kolom untuk publikasi itu. Saya juga sudah mencari tahu tentang informasi pribadimu”
Aku merasa sedikit kaget. Wen Yiru bahkan mengetahui informasi pribadiku. Apa tujuan dia? Seberapa banyak hal yang dia ketahui tentang aku? Apakah dia tahu aku hampir membunuh seseorang dan pernah dipenjara?
Melihat wajahku, Wen Yiru tertawa, “Jangan khawatir. Saya mencari tahu tentang kamu karena saya merasa artikelmu bagus. Saya tidak memiliki maksud lain”
“Oh…”
Aku tetap merasa kaget, “Direktur Wen, apakah anda…”
Publikasi itu dimiliki oleh seorang ahli hukum yang bernama Liu Nian. Apakah Wen Yiru adalah Liu Nian? Aku membaca semua artikel yang ditulis olehnya.
Wen Yiru mengangguk kepalanya sambil tersenyum, “Untuk saat ini, kamu bekerja saja di sini untuk sementara dan mengurus masalah dalam kantor. Saya berharap kamu bisa lulus ujian pengacara yang akan di adakan dua bulan lagi dalam pencobaan satu kali. Apakah itu masalah?”
Dua bulan memang sedikit sulit untuk aku yang sudah tidak belajar selama tiga tahun. Tetapi aku percaya pengetahuan dasarku tentang hukum masih ada di dalam otakku. Aku mengangguk dan berkata, “Saya pasti akan lolos dari tes tersebut”
“Baik kalau begitu. Kamu sudah bisa pulang untuk siap siap dan datang bekerja besok pagi”
“Baik. Terima kasih direktur Wen”
Wen Yiru tiba tiba menghela nafas dan berkata dengan nada bercanda, “Tetapi aku sangat menyukai kue antik yang kamu buat. Kamu sudah tidak bisa membuat kue lagi jika kamu bekerja di kantorku”
Aku tersenyum dengan malu, “Sebenarnya masih bisa. Membuat kue adalah hobiku dan pengacara adalah pekerjaan utamaku. Saya bisa menggunakan waktu hari Sabtu Minggu untuk membuat kue”
Wen Yiru tertawa dan menepuk pundakku, “Baik. Saya berharap kue ulang tahunku yang selanjutnya bisa dibuat oleh kamu”
“Tidak masalah!”
Aku berpikir bahwa Wen Yiru mengundang aku untuk bekerja dengannya karena dia benar benar menyukai artikelku . Tetapi setelah waktu yang sangat lama, aku baru tahu ternyata bukan seperti yang aku pikirkan.
Setelah meninggalkan cabang Kaiwelz, aku bergegas menelpon Jiayu dan memberi tahunya aku akan traktir dia makan malam ini. Jiayu sangat kaget, “Kamu ada kabar baik apa? Cepat katakan!”
Aku tertawa dan berkata, “Apakah kamu tahu Wen Yiru dan Kaiwelz? Aku akan bekerja di konsultan hukum milik Wen Yiru. Aku sudah bertemu dengan Wen Yiru……”
Aku memberi tahu semuanya kepada Jiayu. Jiayu merasa bingung, “Sudah sudah. Aku tidak tahu siapa Wen Yiru tetapi aku menyukainya karena kamu mengenal manusia manusia yang baik”
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraInventing A Millionaire
EdisonMenaklukkan Suami CEO
Red MapleMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCinta Yang Dalam
Kim YongyiCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)