Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 153 Menyogok (1)
Aku memang telah berpisah selama setengah tahun dengan Mo Ziqian, tetapi ketika hal privasi begitu dikatakan olehnya terasa canggung. Aku pergi dengan sangat marah, sama sekali tidak melihat tatapan Tuan muda yang kecewa dan menghilang di belakangku.
Ketika aku kembali ke apartemen Wen Yiru, aku terkejut melihat Wen Yiru berdiri di tangga menuju ruang tamu, ketika melihatku kembali, sepertinya terasa lega dan berbalik badan naik ke lantai atas. Aku berpikir dia seharusnya terlihat sesuatu, tetapi dia tidak bertanya, dan aku juga tidak mengatakan apapun.
Beberapa hari berturut-turut, tidak ada sosok yang muncul di rumah di seberang, pintu vila tertutup, dan lampu malam juga tidak menyala. Diam-diam aku melihat keluar dari jendela kamar dan tidak melihat gerakan apapun di sana. Orang ini sepertinya telah kembali ke China, aku terasa lega, merasakan diintip setiap hari benar-benar sangat buruk.
Beberapa hari kemudian, aku dikirim kembali ke China untuk menangani beberapa masalah mendesak, jadi aku kembali ke tanah air yang telah aku tinggali lebih dari 20 tahun.
Baru saja turun dari pesawat, aku langsung menerima telepon dari Chen Hui. Dia mengatakan bahwa ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi Xiao Ai, pasangan suami istri ini adalah guru sekolah menengah, belum memiliki anak, mereka sangat menyukai Xiao Ai, dia mencari seseorang untuk menanyakan tentang pasangan ini, sifat mereka sangat baik, kondisi ekonomi juga baik, Xiao Ai kalau menjadi anak mereka seharusnya akan memiliki kehidupan yang baik.
Aku membiarkan Chen Hui yang mengurusnya saja, aku percaya padanya dalam hal ini.
Ketika urusan Kaiwelz selesai, aku pergi ke panti asuhan untuk mengunjungi Xiao Ai, yang mengejutkan aku adalah bahwa Lan Ke juga ada di sana. Dia sedang berdiri di samping Xiao Ai dan menghibur bermain bersamanya.
Melihat aku masuk, Lan Ke berkata dengan nada lembut pada Xiao Ai: “Nak, mamamu telah datang melihatmu.” Kata-kata Lan Ke membuatku hampir mengeluarkan muntah darah, aku memelototinya dengan kejam.
Lan Ke sama sekali tidak peduli, dan menggendong Xiao Ai, “Nak, beritahu Mamamu, kamu ingin bersama Papa, tidak ingin bersama orang tua angkat lainnya.”
Dia membiarkan wajah Xiao Ai menghadapku, Xiao Ai yang sudah empat bulan, di dalam pelukan Lan Ke, bola mata hitam tak berhenti menatapku, terlihat penuh penasaran.
“Kamu mengadopsi Xiao Ai, bisakah kamu melakukannya?” Aku berkata pada Lan Ke dengan penuh sindiran, gerakannya menggendong anak terlihat sangat kaku, belum lagi mengatakan bahwa dia masih perjaka, bagaimana dia tahu cara merawat orang?
Lan Ke: “Ini bukan adopsi, bukannya dari dulu kamu mengatakan ini adalah anakku, aku hanya membesarkan putraku sendiri, tidak ada kata bisa atau tidak.”
“Nah, gendong dulu.” Lan Ke menyerahkan Xiao Ai padaku, ponselnya berdering.
Aku menggulurkan tangan menerima Xiao Ai, dan menggendongnya dalam pelukan. Hanya dengan kedua gerakan ini, tulang belakang leherku tiba-tiba terkilir, terasa sakit tertarik, aku menarik napas dingin.
Lan Ke sedang menelepon, melihat aku begini, langsung menutup telepon dan berjalan mendekatiku, tangannya yang besar langsung jatuh di leherku. Tidak tahu bagaimana dia melakukannya, pokoknya setelah menekan, memijat dan mengurut kemudian, leherku tiba-tiba terasa nyaman
“Nah, dua puluh juta rupiah” Lan Ke memiringkan kepalanya yang tampan, bentuk tubuh seperti model berdiri di depanku, dan mengulurkan tangannya yang putih padaku, aku mengutuknya dalam hati mengapa dia tidak langsung menikah dengan uang saja, sambil memelototinya.
Pada saat ini, terdengar suara dari luar: “Tuan Mo, Xiao Ai ada di dalam ruangan ini."
Hatiku terkejut dan melihat ke luar. Hanya terlihat kepala pengurus masuk membawa Mo Ziqian. Ketika melihatku, Mo Ziqian juga tertegun, “Wanwan?”
“Oh, aku datang dan melihat.” Aku juga tidak terpikir akan begitu kebetulan bertemu Mo Ziqian di tempat ini.
Lan Ke berkata pada Mo Ziqian: “Bagaimana Tuan Mo bisa datang, apakah kamu juga tertarik dengan Xiao Ai?”
Mo Ziqian berkata: “Aku hanya datang untuk melihat anak ini, Tuan muda Lan mengadopsinya, ini benar-benar mengejutkan, tetapi baik juga, setidaknya anak ini tidak perlu khawatir tentang kebutuhan kehidupannya di masa depan.”
“Wanwan, aku menunggumu di Leonghom siang nanti.” Mo Ziqian membalikkan badan dan pergi.
Lan Ke melihat sosok kepergian Mo Ziqian, dan melihatku: “Kelihatannya kamu lumayan laku, satu tidak berubah kesetiaannya padamu, satu lagi mengejar sampai ke Kanada.”
“Huh!” Aku malas melayani bocah ini yang saking kurang kerjaan, membalikkan badan akan pergi, suara Lan Ke terdengar dari belakang: “Lima, empat, tiga.....”
“Aduhhh.” Tiba-tiba aku merasakan sakit di leherku, dan Lan Ke tertawa, dalam tawaannya itu membawa kelicikan dan memainkan, “Lin Xiao, dua ratus juta rupiah saja, bisa menjamin kamu sembuh total.”
“Lan Ke, apakah kamu mengutuk aku!” Ketika dia mulai menghitung, leherku mulai sakit, bukankah itu aneh?
Lan Ke tersenyum dan berkata: “Ini bukan kutukan, ini karena kamu ingin mendapatkan sesuatu tanpa mengeluarkan uang, mana mungkin ada begitu banyak hal murah di dunia?”
“Kamu!” Aku benar-benar tidak tahu seharusnya marah atau kesal.
Dan Xiao Ai di pelukannya tidak tahu karena apa, mulai tertawa terkikik. Aku memelototi Lan Ke dengan kejam dan benar-benar ingin berteriak padanya: Ibumu melahirkanmu di dalam kumpulan uang.
“Begini saja, karena kamu membawakanku seorang anak yang begitu baik, aku akan memberimu diskon 20% Kamu cukup memberiku seratus enam puluh juta rupiah saja.” Lan Ke tersenyum.
Aku berteriak marah, “Pergi menjauh!”
Dasar Lan Ke yang keji membuatku merasa tidak nyaman di seluruh tubuhku, aku meninggalkan panti asuhan dengan api yang membara.
Siang hari, Leonghom.
Mo Ziqian berada di kamar pribadi, sendirian memegang segelas alkohol dan minum dengan penuh pikiran. Tatapan cerah di masa lalu telah terkunci suatu kesedihan.
Ketika aku masuk, dia menatap ke arahku dan berkata dengan lembut, “Duduklah.”
Aku duduk berhadapan dengannya dan mengerutkan alis menatapnya, “Apakah ada sesuatu?”
Tatapan Mo Ziqian yang mendalam: “Aku hanya ingin melihatmu. Wanwan, aku tahu kamu mungkin telah jatuh cinta pada Tuan kelima, aku..... mungkin akan menjadi mantanmu, ini adalah hasil yang tidak pernah aku bayangkan.”
Dia mengangkat gelas dengan lembut, bibir tipis menempel di tepi gelas, dan minum seteguk alkohol, dan rasa kehilangan di matanya semakin mendalam.
“Kamu terlalu banyak berpikir.” Aku bersikap biasa, hatiku tidak dapat menemukan gairah sebelumnya.
Seorang Sisi telah menghilangkan banyak kemesraan kami, dia bagai rumput beracun, tumbuh di antara aku dan Mo Ziqian, meskipun sekarang dia telah dikirim ke luar negeri, tetapi bekas luka antara aku dan Mo Ziqian sudah sangat dalam. Mungkin dalam hatinya tidak peduli apapun, tetapi hatiku belum kembali ke masa lalu, mungkin saja tidak akan kembali lagi selamanya.
Mo Ziqian menghela nafas dalam-dalam dan menghabiskan alkohol di dalam gelas. Gelas itu dengan kuat diletakkan di atas meja. Dia bangkit dan sepertinya ingin pergi, tetapi tiba-tiba tangannya menekan di bagian lambung, dan satu tangannya lagi di atas meja, dan membungkukkan tubuhnya, aku terdengar suara desahan rendah darinya.
“Apa yang terjadi padamu?” Aku sedikit khawatir, setengah tubuhku telah mendekati ke arahnya.
Mo Ziqian berkeringat dan menetes dari wajahnya, sangat jelas dia sedang menekan ketidaknyamanan tubuh. Namun, dia berkata: “Aku baik-baik saja.”
Aku segera berjalan mendekatinya dan mengangkatnya, “Sepertinya kamu tidak terlalu nyaman, aku akan mengantarmu ke rumah sakit.”
Mo Ziqian melambaikan tangannya padaku, “Aku benar baik-baik saja.”
Dia masih ingin pergi, tetapi baru saja mengambil selangkah, langsung sakit tak tertahankan dan jatuh menabrak meja.
“Mo Ziqian!” Aku terkejut. Wajahnya pucat dan menakutkan. Aku berteriak: “Ayo!”
Mo Ziqian mengalami pendarahan pada lambung, setelah setengah jam, ketika dokter memberitahuku berita ini, aku sangat terkejut. Dokter berkata dengan sangat serius: “Nyonya, suamimu selalu mabuk-mabukan, kalau tidak berhenti minum, lambungnya akan terluka lebih serius lagi.”
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaYama's Wife
ClarkDewa Perang Greget
Budi MaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangGet Back To You
LexyMenantu Hebat
Alwi GoCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)