Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 197 Panda (2)

Lan Ke menatapku dengan tatapan puas dan penuh canda, "Menurut kamu, apakah Nyonya Wu pernah melahirkan seorang anak, tetapi anak itu hilang. Suaminya takut dia terlampau sedih, jadi bawa seorang anak untuk dibesarkannya?"

Aku mengernyitkan alisku, "Mana aku tahu, tetapi kamu kelihatannya pintar mengarang skenario, kenapa tidak jadi penulis skenario, bisa membuat cerita yang sadis sampai berdarah-darah, sayang kalau talenta seperti itu di sia-siakan."

Lan Ke tertawa, "Tetima kasih atas pujiannya."

Dia menatap arlojinya dan berkata, "Oh, waktunya sudah habis, aku harus pergi bekerja, nanti ngobrol lagi ya, dasar pelit."

Lan Ke berjalan pergi dan mengambil pisau buah aku

Dan aku, bahkan secangkir kopi pun belum kuminum.

Aku memesan secangkir teh mawar kepada pelayan, sambil menikmati teh, aku berpikir kalau kata-kata Lan Ke itu sebenarnya masuk akal juga. Mendengarkan nada suara Ai Lisi tadi, dia tampaknya sedang membicarakan beberapa orang yang tidak menghargai kehidupan anak mereka. Beberapa orang yang tidak bisa memiliki darah dan daging mereka sendiri. Ini sepertinya sedang membicarakan dirinya sendiri.

Jika Aisha benar-benar dibawa suaminya untuk menghiburnya, lalu apa yang terjadi pada anaknya sendiri? Apakah hilang atau meninggal?

Dokter itu mengatakan bahwa Ai Lisi mengalami distimulasi, sehingga penyakit jantungnya menjadi lebih parah, apakah ada hubungannya dengan info ini?

Aku menemukan bahwa semakin banyak keraguan di hatiku. Aku tidak dapat menampungnya lagi. Aku meletakkan cangkir teh dan meninggalkan kedai kopi.

Malam semakin gelap, dan Tuan Kelima datang dan mengetuk pintu rumahku. Pada saat itu, Qiang Qiang sudah tertidur.

Dia minum minuman beralkohol dan dia memiliki aroma alkohol yang sangat kuat. Ketika dia memasuki pintu, seluruh tubuhnya langsung menerjang kearahku. Aku terbanting oleh badannya yang berat. Membuatku hampir tidak bisa berdiri, dan dia pada saat itu, menggunakan lengannya yang kuat meraihku dan memelukku dengan erat.

"Sepanjang hari ini, aku merindukanmu, apakah kamu merindukanku?"

Napas panasnya menerjang telingaku, dan membuatku hampir mabuk karena mencium aroma alkoholnya.

"Hei, sadar, minum begitu banyak, kamu ingin membuatku muntah juga ya!"

Aku mencoba mendorongnya, tetapi tidak bisa.

Tuan Kelima tersenyum kecil, dan bersikap manja seperti anak kecil, "Kamu belum bilang, apakah kamu merindukan aku."

"Kangen, kangen kok."

Aku hanya ingin Tuan Kelima bisa sadar dengan cepat, tubuhku yang kurus tidak bisa menahan beban tubuhnya, apalagi sekarang dia sangat mabuk sehingga aku jadi ingin muntah.

Tuan Kelima tersenyum senang seperti anak kecil, mengangkat kepala, dan matanya bersinar sangat cerah, Dia memegang wajahku dengan tangan besarnya, dan meletakkan bibirnya di atas bibirku, mendaratkan sebuah ciuman di bibirku.

Setelah itu dia melepaskan aku, dia dengan langkah sempoyongan dan terhuyung-huyung berjalan ke kamar tidurku.

"Hei, kamu mau pergi kemana!"

Menyadari apa yang akan dia lakukan, aku dengan cepat mencoba menghentikannya.

Tetapi ketika aku baru sampai di sisi Tuan Kelima, dia mengulurkan tangannya yang panjang dan memeluk pinggangku, Dia bahkan menarikku dan mendorongku ke tempat tidur. Seperti Panda dan bambunya, dia datang untuk menjilat wajahku.

Adapun kekuatannya, gerakan kasarnya, hanya Panda dan bambu yang dapat menggambarkannya, dia adalah Panda, aku adalah bambunya, wajahku yang lembut dijilat olehnya, dan setiap inci kulitku terasa sakit.

Mula-mula dia menggunakan lengannya untuk menopang tubuhku. Kemudian, dia mungkin terlalu mabuk dan tidak bisa menahannya. Dia menaruh beban seluruh tubuhnya padaku.

Dan akhirnya dia malah tertidur pulas diatas badanku.

Aku mengangkat tanganku dan mengusapnya di wajahku, Panda besar ini, meninggalkan jejak air ludah di seluruh wajahku, aku mencoba yang terbaik untuk mendorongnya dari tubuhku dan mengambil napas panjang.

melihat bagaimana dia tidur seperti seekor induk babi tua, terlihat pulas tanpa beban, aku juga tidak bisa berkata apa-apa lagi. Aku membuka ikatan ikat pinggangnya, melepas dasinya, membuka ikatan gesper, membantunya melepas sepatunya, menggeser kakinya ke tempat tidur, dan menutupinya dengan selimut tipis, baru aku keluar kamar.

Aku tidur di sebelah Qiang Qiang malam itu, dan ketika aku bangun di pagi hari untuk melihat keadaan Tuan Kelima. Posisi tidurnya dengan tangan dan kaki terbentang dan dia masih tertidur pulas. Selimut dilemparkan ke lantai.

Aku mengambil selimut dan menutupnya lagi. Ketika aku mendengar ponselnya berdering, aku mengeluarkan telepon dari saku jasnya. Layar ponsel menunjukkan nama yang aneh, mungkin kliennya. Aku mencoba memanggilnya, "Hei, ada telepon, bangun."

Tuan Kelima hanya mendengus seperti babi, membalik badannya dan mengabaikan aku.

Akyu mendorongnya lagi, "Hei, bangun dan angkat telepon."

Bagaimana jika orang yang menelepon sangat penting? Kalau aku tidak membangunkannya, bukankah malah mengacaukan pekerjaannya?

Kelopak mata Tuan Kelima terbuka, Bibir tebalnya bergumam: "Bawa kesini."

Aku menyerahkan telepon kepadanya, dan dia menerima panggilan sambil dengan tidur.

Aku memanggil Qiang Qiang untuk bangun. Ketika aku kembali, Tuan Kelima sudah habis menerima telepon. Aku mendengar dia mengomel: "Pagi-pagi, sekelompok bajingan."

Ketika aku kembali, dia sudah bangun dari tempat tidur dan merapikan pakaiannya.

"Aku pergi dulu, semalam mereka minum terlalu banyak dan ada yang jatuh ke selokan."

Tuan Kelima sambil mengatakan itu sambil berjalan pergi, aku yang mendengar itu malah kaget sendiri, "Hei, bagaimana caranya kamu kesini semalam?"

Tuan Kelima menoleh ke belakang, matanya terlihat ragu, dan jelas terlihat mabuknya masih belum hilang semua.

Setelah berpikir keras beberapa saat, dia menjawab: "Pakai mobil."

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu