Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 137 Konflik (2)

Aku tidak tahu apakah Tuan kelima sudah menjelaskan sesuatu pada pasangan kakak beradik keluarga Lan, mereka tidak lagi mencari masalah padaku. Hari-hari terlewati bagai air mengalir, sekedip mata sudah setengah bulan terlewati. Selama waktu ini, Mo Ziqian menjaga keseimbangan yang baik di antara Sisi dan keluarga kami. Perasaannya terhadap Sisi tidak mempengaruhi rumah baru kami, dan Chen Liyan juga tidak muncul dalam hidupku lagi.

Vertebra serviksku mengalami masalah, leherku agak bengkok dan sakit. Aku keluar dari perusahaan satu jam lebih awal dan pergi ke rumah sakit untuk cek ke dokter ortopedi.

Tetapi yang membuatku tidak terduga ternyata ahli bedah ortopedi adalah.....

Melihat pria yang mengenakan mantel putih, bertubuh putih dan kurus tinggi, aku agak sulit percaya, pria penjahat kecil yang tidak tahu sopan santun di depan ini, apakah dia bisa memeriksa penyakit?

Lan Ke menundukkan kepalanya sedang menulis keterangan, menulis sambil bertanya: “Di mana terasa tidak nyaman?”

Aku ingin berbalik badan dan pergi, karena aku tidak ingin dijebak oleh pria yang tidak bertata krama ini.

Lalu Lan Ke mengangkat dan melihat aku, alisnya bergerak dan tatapannya sedikit tidak berani percaya, kemudian dia menyerahkan buku keterangan pada pasien di depannya, “Pergilah mengambil obat, teratur makan obat setiap hari akan lebih cepat sembuh.”

Pasien itu telah pergi.

Aku juga ingin berbalik badan dan pergi, tetapi Lan Ke memasukkan kedua tangan di sakunya dan menunjukkan ekspresi licik, “Kenapa, kamu takut aku akan membalas dendam? Jadi tidak ingin diperiksa?”

Aku: ......

Duduk dengan tenang berkata, “Leherku sakit.”

Lan Ke berjalan mendekati, mengulurkan tangan dan meremas leherku, “Kamu kena sindrom kantor. Sebaiknya banyak bergerak ketika waktu kerja di masa depan, sekarang coba minum obat.”

Mengatakan yang sejujurnya, ketika Lan Ke mengurut leherku, aku terasa lumayan sakit, tetapi apa yang dia katakan masuk akal, dan itu tidak seperti sedang membahayakanku, jadi aku menjawab oh.

Lan Ke mengetik di depan komputer dan memberiku selembar resep obat, “Pergilah mengambil obat.”

Aku mengucapkan terima kasih, mengambil resep obat untuk membayar, tetapi yang tidak terduga bahwa sekotak obat itu dikenakan biaya 1,6 juta rupiah.

Obat apa itu, ini benar-benar pemerasan.

“Ini adalah obat impor terbaik, kenapa? Apakah kamu tidak mampu membayar uang segini?” Terdengar suara ejekan dari belakangku, aku memutar kepala, sosok bayangan putih melewati sampingku, itu adalah Lan Ke. Sambil berjalan, dia melepaskan jas putih, sepertinya sudah pulang kerja. Bentuk tubuhnya kurus tinggi, pria ini sangat sayang tidak menjadi model.

Ketika aku keluar dari rumah sakit, Lamborghini Lan Ke kebetulan melewati sampingku dengan sombong, dan menekan klakson padaku.

Aku menelepon Mo Ziqian dan memberitahunya aku akan pergi untuk menjemput Qiang-Qiang, Mo Ziqian mengatakan bahwa dia akan pulang agak malam, membiarkan aku makan bersama Qiang-Qiang, tidak perlu menunggunya.

Aku pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Qiang-Qiang, kami berdua pergi mengunjungi Wen Yiru dan makan malam dengannya, kemudian membawa Qiang-Qiang pergi ke mall anak-anak terbesar.

Qiang-Qiang belum pernah ke tempat ini, ketika dia masuk, dia melihat sekeliling dengan gembira, “Mama, sini sangat besar, bolehkah aku membeli sebuah mainan?”

“Tentu saja.”

Aku menggandeng tangan Qiang-Qiang, aku khawatir keramaian disini akan memisahkan kami pasangan ibu dan anak.

Qiang-Qiang melihat ke kanan dan ke kiri di depan deretan berbagai jenis mainan, akhirnya dia memilih satu set balok, “Mama, cukup ini saja.”

“Apakah kamu tidak membeli yang lain lagi?”

Aku tersenyum bertanya.

Qiang-Qiang berkata: “Ini sudah sangat mahal, Qiang-Qiang tidak mau yang lain lagi.”

Aku tersenyum mengelus kepala Qiang-Qiang, anak ini sangat pengertian sejak kecil.

“Papa, aku mau ini, ini, ini, aku mau semuanya.”

Suara gadis yang kukenal itu memecahkan kehangatan antara aku dan Qiang-Qiang, aku dan Qiang-Qiang menoleh hampir pada saat yang sama. Terlihat Mo Ziqian mendorong kereta belanja, Sisi sedang duduk di dalam dan tidak berhenti menunjuk pada mainan-mainan itu.

Mo Ziqian mengambil semuanya, mainan yang diinginkan Sisi rata-rata sangat mahal, tentu saja, Mo Ziqian memiliki kemampuan ini. Uangnya sangat banyak, tapi aku tidak setuju dengan sikap memanjakan ini.

Mainan LEGO blok yang dipilih Qiang-Qiang berharga Rp 240.000, dan ini hanya satu-satunya. Ketika Qiang-Qiang mengambil LEGO, Sisi kebetulan melihatnya, dan tangan kecilnya itu menunjuk, “Papa, aku menginginkan itu!”

Mo Ziqian barulah melihat Qiang-Qiang dan aku, dia tertegun, dan segera memanggil: “Qiang-Qiang?”

Qiang-Qiang memanggil papa dengan ceria, tentu saja, dia tidak berani bergegas memeluk Mo Ziqian seperti biasanya, karena sekarang, Mo Ziqian bukan hanya ayahnya, tetapi juga ada seorang putri di sebelahnya, bernama Sisi.

Mo Ziqian berjalan mendekati kami, dia menggendong Qiang-Qiang, “Apa yang Qiang-Qiang sukai? Ayo ambil, Papa akan membelinya untukmu.”

Qiang-Qiang menggelengkan kepalanya, “Tidak, Qiang-Qiang hanya mau ini, mainan disini terlalu mahal, aku tidak ingin mama menghabiskan terlalu banyak uang, Mama sangat capek bekerja di luar.”

Kata-kata Qiang-Qiang membuat tatapan Mo Ziqian menjadi rumit, dia menatapku, dengan tatapan yang sangat tak berdaya, “Mengapa kamu tidak menggunakan uang yang aku berikan padamu? Kita adalah suami dan istri, milikku adalah milikmu juga.”

Aku hanya tersenyum, “Anak-anak tidak boleh terlalu dimanjakan. Qiang-Qiang, ayo kita pergi kalau sudah selesai.”

Menarik tangan Qiang-Qiang, ingin membawanya pergi, ada Sisi di sini, kalau tinggal sebentar, mungkin saja gadis kecil itu akan melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.

Benar saja, sebelum kami berdua pergi, Sisi langsung turun dari kereta belanja dan berlari ke depan Qiang-Qiang, dan merebut pergi balok-balok bangunan dari tangannya, “Ini barang yang aku sukai, mengapa kamu mengambilnya? Si jelek, anak haram!”

Kata-kata Sisi langsung membuat wajahku berubah suram.

“Diam!” Mo Ziqian berteriak nada rendah.

Aku sudah tidak tahan dan menampar wajahnya, dengan suara Plakkkk, jatuh di wajah Sisi yang lembut.

“Gadis kecil, jaga mulutmu baru berbicara, apa yang jelek, anak haram, kalau kamu memarahi Qiang-Qiang seperti ini lagi, aku akan merobek mulutmu!”

Aku benar-benar tidak tahan lagi, bahasa yang dikeluarkan anak kecil ini bukan saja kotor, tetapi sangat menghina.

Sisi kaget dan menangis, “Papa, dia menamparku! Papa, kamu balas dia, kamu pukul dia!”

Meskipun tamparanku tidak terlalu kuat, tetapi anak ini sangat galak.

Urat hijau di wajah Mo Ziqian sedang berdenyut, pada saat itu, bagaimanapun dia tidak akan terpikir aku akan benar-benar menampar Sisi!

Dia menatapku dengan tatapan tidak berani percaya, “Xiaoxiao, dia hanya anak kecil, bagaimana kamu bisa menamparnya.”

Aku berkata: “Mo Ziqian, percayakah kamu? Anak berusia tiga tahun dapat menunjukkan perilakunya di hari tua, Sisi begitu kejam dan sombong, percayakah kamu bahwa dia akan menjadi orang yang tidak bermoral seperti ibunya, atau kamu selalu berharap dia akan berubah. Atau kamu selalu berharap dia menjadi orang seperti itu. Kalau kamu berharap begitu, aku tidak dapat mengatakan apapun, tetapi tolong jangan membiarkan dia menggunakan kata-kata jahat itu memarahi Qiang-Qiang, kalau tidak aku tidak berani menjamin apakah lain kali aku akan langsung melemparkannya ke laut!”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu