Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)

Mengingat pada saat itu, aku dan dia yang masih muda, aku diundang oleh seorang adik kelas untuk menghadiri asosiasi alumni, diantara beberapa gadis yang berpakaian bagus dan berpura-pura feminim, dia hanya mengenakan T-shirt dan celana jeans yang sangat kasual, dia mengedipkan sepasang matanya yang berkilau seperti peri, dan melihat ke sekeliling, kelihatannya sangat penasaran pada apapun.

Ketika saling bertatapan denganku, dia melengkungkan matanya, tersenyum melambaikan tangannya, “Hi!”

Aku mengangguk padanya, dan mengalihkan pandanganku ke tempat lain, diriku yang baru saja mengalami sebuah hubungan yang gagal, samar-samar hatiku masih merasa sedih dan kecewa.

Pacarku, harus dikatakan mantan pacar, Chen Liyan. Kami bersama sejak di masa kuliah, aku memasukkan semua perasaanku ke dalam hubungan itu, dan kami sudah hampir mencapai titik pernikahan, tetapi ketika dia mengandung anakku yang sudah lima bulan, dengan alasan terlalu muda dan belum ingin memiliki anak, dia menggugurkannya, tidak peduli bagaimanapun aku memohon padanya.

Pada saat itu, hatiku sangat putus asa, aku tegas memutuskan hubungan dengannya.

Kemudian aku baru tahu dia menggugurkan anak bukan karena terlalu muda, tetapi karena dia sedang dikejar oleh seseorang yang kaya, dan pada saat itu bisnisku baru mulai, tentu tidak dapat dibandingkan dengan orang kaya itu.

Aku duduk sendirian, tangan mengambil segelas alkohol, duduk tenang merasakan kesepian, para adik kelas di sampingku, bermain dengan semangat. aku melihat gadis itu lagi, dia sangat ceria dan pintar. Dia banyak menang dalam permainan menyambung peribahasa dan “Werewolve” (Werewolve adalah permainan detektif teka-teki yang banyak dimainkan anak muda), tetapi kalah dalam permainan truth or dare, dia terpaksa harus menjawab sebuah pertanyaan tentang privasi yang ekstrem:

Kapan pertama kalinya kamu orgasme? Dan siapa pria itu?

Pertanyaan ini sangat memalukan, tetapi juga membuat suasana menjadi semangat. Mata semua orang bersinar terang, menantikan privasi gadis diungkapkan, aku juga membawa suasana hati tertarik, diam-diam menatapnya.

Wajah gadis memerah, dapat terlihat dia sangat malu, tetapi sekumpulan adik kelas di samping tidak peduli, mereka hanya ingin tahu hasilnya.

Wajah gadis itu sangat merah bagai buah apel: “Itu....... di setengah tahun yang lalu, dan..... itu seorang kakak kelas.”

“Kakak kelas yang mana?”

Mendengar jawaban ini, para adik kelas semuanya semakin semangat.

“Adik kelas ini benar-benar menarik.” Jian Ping berkata.

Sudut bibirku terangkat, pelan-pelan menggoyangkan gelas di tanganku, hatiku juga tertarik, menantikan gadis kecil mengumumkan kepribadiannya.

Namun pandangan gadis diam-diam mengarah ke arahku, wajahnya yang memerah bagai bunga persik di bulan Maret, sepasang matanya yang besar dan malu, terlihat sangat berbeda dengan dirinya yang ceria dan berani, dan berpikiran lincah ketika bermain permainan Werewolve tadi.

“Itu...... Senior Mo.” Akhirnya gadis berkata, dan pada waktu yang sama dia menundukkan kepalanya hampir masuk ke bawah meja.

Jawaban inilah yang mendorong pesta langsung mencapai klimaks, dan suasana tiba-tiba menjadi sangat bersemangat dan suara jeritan dan bersiul hampir meruntuhkan atap ruangan.

Gadis menutup wajahnya, dia sangat malu dan ingin masuk bersembunyi ke bawah meja, dan aku juga menjadi target yang disoraki, mereka mengalihkan pandangan mereka kepadaku dan berteriak: “Senior, senior!”

Dan pada saat ini, aku juga merasa agak aneh, tetapi aku adalah seorang pria dan ada pengalaman hubungan antara pria dan wanita, jadi meskipun kaget menjadi target orgasme orang lain, tetapi tidak merasa malu.

Aku menggoyangkan gelas kepada adik kelas yang sedang bersorak: “Sangat senang mendengar itu.”

Jian Ping berkata: “Gadis ini sangat menarik, bagaimana kalau kamu menikah dengannya!”

Aku tersenyum menggelengkan kepala, mataku penuh tatapan memainkan tetapi tidak menjawab. Bagaimanapun, gadis ini telah meninggalkan kesan yang mendalam padaku dengan caranya yang istimewa.

Cerdas, ceria, dan polos, hanya dengan sebuah permainan truth and dare langsung mengungkapkan perkataan yang begitu privasi. Kemudian dia mabuk, semua orang bersorak menyuruhku mengantarnya, aku tersenyum dan mengangkat kentang panas ini. Saat itu sudah tengah malam, sekolah memiliki batas waktu asrama, sudah pasti tidak dapat kembali lagi. Aku mengantarnya ke hotel, menggunakan identitasku dan melakukan prosedur registrasi, Aku tak terduga pada malam itu, aku akan melakukan hubungan seksual dengan seorang gadis yang baru pertama kali bertemu.

Penampilannya ketika mabuk terlihat sangat manis, ketika aku membaringkannya ke ranjang, dia malah menarikku jatuh terbaring, dan tangannya menarik dasiku, tercium aroma wewangian anggur merah dari nafasnya: "Dalam mimpi, aku benar-benar ingin bersamamu......”

Dia tersenyum dan matanya melengkung, matanya seperti permata yang paling bersinar dan mempesona.

“Tidak jadi melakukannya, aku tidak mengatakannya tadi, aku mimpi...... Kamu tidak dapat melakukannya.” Gadis itu tersenyum bersinar.

Kata-katanya membuat darahku yang hangat bergegas ke atas kepala. Tidak ada hal lain yang lebih meningkatkan semangatmu daripada seorang gadis mengatakan bahwa kamu tidak dapat melakukannya. Aku menekannya di bawah dan berkata, “Kamu boleh mencobanya......”

Dengan begini aku memasuki tubuh gadis asing ini.

Tentu saja, permulaan adalah tidak sengaja, prosesnya luar biasa, dan kemudian tak berhenti ingin merasakannya. Setelah malam itu, aku langsung jatuh cinta padanya.