Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 128 Relaks (1)

Setelah Gao Le pergi, aku menghabiskan jus yang dibawakan, meminum jus buah yang dingin rasanya sangat segar, rasa segar yang membuat suasana hatiku yang buruk terasa jauh lebih baik.

Dari group Gao sampai ke Kaiwelz, Minmin bertanya padaku, “Kak Xiaoxiao, ada apa denganmu hari ini? Apakah kamu tahu ketika kamu mengamuk sangat menakutkan?”

Bibirku mengangkat, dengan sedikit canggung berkata, “Maaf, suasana hati kurang baik, lalu bertemu masalah sehingga sulit untuk mengontrol emosi.”

Minmin tersenyum dan berkata, ”Suasana hati buruk? Ini mudah. Pulang kerja ikut aku kesebuah tempat, aku jamin semua akan menjadi plong.”

Setelah pulang kerja, Minmin langsung menarikku masuk kedalam taksi, aku menelepon bibi Wang untuk memintanya menjemput Qiang Qiang ke sekolah, dan aku sendiri malah ditarik oleh Minmin kesebuah tempat yang belum pernah kudatangi.

Tempat itu bernama ”Relaks Yuk”, Minmin langsung membayar dan menarikku masuk kedalam.

Pelayan membawa kami kedalam sebuah ruangan, didalamnya ada banyak orang-orangan karet, posturnya sama tinggi dengan manusia biasa, Minmin menggunakan sarung tangan lalu meninju orang-orangan karet itu 2 kali, lalu berkata padaku sambil tersenyum, “ayo, pukul beberapa kali akan merasa jauh lebih lega.”

Ini benar-benar ide yang bagus untuk melampiaskan amarah, aku juga seperti Minmin, mengenakan sarung tangan lalu meninju orang-orangan biru itu beberapa kali, masih belum puas juga aku menendangnya beberapa kali lagi. Entah orang-orangan biru itu aku anggap Mo Ziqian atau Tuan kelima, intinya, setelah memukul dan menendangnya perasaanku menjadi jauh lebih nyaman.

Hanya saja orang-orangan karet itu tengkurap lemas sambil berseru aduh.

Kali ini bulu kudukku langsung berdiri. Ada apa ini, kenapa orang-orangan plastik ini bisa berteriak?

Minmin juga terkejut, dia memukul kepala orang-orangan plastik yang sudah berjongkok kesakitan, dan orang itu kembali mengaduh.

Kali ini Minmin sungguh terkejut.

“Ya Tuhan, apa yang terjadi! Orang-orangan juga tahu sakit?”

Orang-orangan itu berdiri perlahan, lalu membuka kepala yang menyarungi wajahnya, kami melihat seorang pria paruh baya.

Wajah pria itu memelas, “Nona berdua, meskipun kami menghasilkan uang dari dipukul kalian, namun kalian jangan memukulku seperti ingin membunuhku!”

OMG!

Aku dan Minmin seketika tercengang, ternyata yang kami pukul itu orang asli, disaat bersamaan, orang-orangan plastik yang dipukul Minmin juga membuka penutup kepalanya, ia menunjukkan wajahnya, dia jauh lebih baik karena Minmin sedang tidak kesal, pukulannya tidak keras.

Hanya saja orang yang kupukul ini terlihat cukup kasihan.

“Maaf, aku tidak tahu kalau kalian ini orang asli.”

Aku merasa sangat bersalah, lalu aku mengeluarkan uang 400 ribu dari dompetku, memberikannya pada pria itu,”Ini untukmu, aku tidak tahu kamu manusia asli, kalau tidak, aku tidak mungkin memukul sesadis itu.”

Pukulan tidak terlalu keras, namun tendanganku cukup sadis, jika bukan karena dilapisi karet, mungkin tidak akan sanggup menahannya.

Orang itu menggeleng, “Sudahlah, aku memang bekerja seperti ini, hanya kuminta nona pelanlah sedikit.”

Setelah orang itu mengatakannya lanjut memakai kostumnya kembali.

Aku dan Minmin sudah tidak berminat untuk lanjut memukul, Minmin kebingungan, “Kak Xiaoxiao, tadinya aku hanya ingin membiarkanmu melampiaskan semuanya saja, namun siapa sangka malah menjadi seperti ini.”

“Namun kita masih bisa ketempat lain. Kali ini dijamin tidak akan ada kekerasan apalagi darah.”

Minmin dengan cepat menarikku masuk kedalam taksi lagi, kami tiba di sebuah KTV.

Minmin menemaniku berteriak didalam ruang karaoke cukup lama, rasanya sungguh lega, namun ketika kami keluar dari dalam ruang karaoke, kami dihadang oleh beberapa pria.

“Hai nona-nona cantik, temani abang minum sebentar yuk?”

Seorang pria yang agak gemuk berkata sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

Minmin berkata dengan marah, “Siapa juga yang mau menemani kalian minum, minggir!”

Si gendut berkata, “Ouuuhh, ternyata cukup judes juga. Namun begitu sudah jatuh ketanganku, sejudes apapun akan menjadi jinak. Kalian semua ayo maju! Bawa kedua wanita ini masuk keruanganku!”

Cukup satu perintah dari si gendut, beberapa anak buah disampingnya langsung maju menghampiri, tanpa mengatakan apapun langsung mendorong mereka masuk kedalam ruangan, aku dan Minmin berteriak meminta tolong sambil meronta.

Ketika itu ada beberapa orang yang menghampiri, ada seseorang yang membentak, “Apa yang kalian lakukan? Cepat lepaskan mereka!”

Suara ini sangat familiar, aku bisa mengenali suara ini, ini Gao Le, lalu aku berteriak semakin kencang, “Gao Le, cepat tolong kami!”

Si gendut melihat orang yang muncul dihadapannya, ada rasa waswas yang muncul diwajahnya yang berdaging, berkata dengan nada sombong, “Bocah, minggir, jangan ikut campur urusan orang lain, aku menyukai kedua gadis ini, hanya ingin meminta mereka menemaniku minum sebentar, kamu tahu dirilah sedikit, cepatlah minggir atau aku tidak akan sungkan-sungkan.”

Emosi Gao Le seketika memuncak, ia menarik kerah si gendut dengan satu tarikan, “Berengsek kau, Cepat lepaskan mereka!”

Si gendut memberi kode dengan lirikan matanya kearah pengikut disampingnya, lalu para anak buah disampingnya langsung menyerang Gao Le, ada yang memukul dan menendang, Gao Le tidak mampu menahannya, dengan cepat ia babak belur dipukul mereka.

Ketika Gao Le bangkit, mereka semakin menambah tenaga mereka, seketika orang yang datang menonton pun mengerumuni mereka.

Aku melihatnya dengan panik sampai lupa untuk melapor pada polisi, dan tepat saat ini manager KTV membawa orang datang, “Hentikan, berhenti memukul, jika kalian masih memukul aku akan lapor polisi!”

Si gendut melihat ada yang datang, segera memberi kode dengan lirikan mata pada anak buahnya, mereka juga tidak ingin masuk catatan hitam, jika sampai ada yang melapor polisi maka semua akan jadi gawat, sehingga mereka memutuskan untuk segera melarikan diri.

Aku segera memapah Gao Le, “Bagaimana kondisimu?”

Gao Le bersandar di tembok seberang sana, mata dan sudut bibirnya lebam, ia menepis tanganku dengan keras, “Sepanjang hari terus mencari masalah, untung saja hari ini bertemu denganku, kalau tidak kamu..”

Gao Le menatap Minmin lalu tatapannya kembali mendarat padaku, “Bisakah kamu diam sebentar!”

Aku : “…….”

Hanya keluar untuk refreshing sebentar, siapa yang menyangka akan terjadi hal seperti ini, jika aku tahu akan menjadi seperti ini, aku tidak mungkin mau datang kemari, melihat sikap Gao Le yang begitu ketus, aku hanya bisa menelan semuanya bulat-bulat tanpa bisa mengatakan apapun.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu