Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 143 Mengkhianati (2)
Chen Hui melirikku dengan tatapan aneh.
Aku berkata: “Ayah Tuan kelima berselingkuh dengan wanita sekarang ini ketika masih memiliki hubungan pernikahan! Itu tidak layak dihormati.”
Dalam kesadaranku, aku secara alami melihat rendah pada pria seperti ini.
Chen Hui diam, aku berpikir, dalam hal ini, dia seharusnya juga setuju.
“Tolong bawa aku bertemu Jiayu, aku sudah lama tidak bertemu dengannya.” Aku memecahkan kesunyian.
Chen Hui: “Oke.”
Chen Hui membawaku ke apartemen mereka, karena rumah Chen Hui belum selesai renovasi, jadi mereka sementara tinggal di rumah Jiayu. Mobil Chen Hui masuk ke garasi, aku turun dari mobil, ketika aku menutup pintu, terjepit ujung rok di dalam mobil.
Dan pintu mobil sudah terkunci, aku menarik-narik namun tidak bisa mengeluarkannya.
Chen Hui terdengar suara dan berjalan mendekati, “Apa yang terjadi?”
“Roknya terjepit di dalam.”
Aku menjawab, Chen Hui melihat dan mengulurkan tangannya untuk menarik, tarikan ini menjadikan rokku tersobek.
Chen Hui juga tertegun, “Aku benar-benar bodoh, langsung membuka kunci saja kan bisa. Kalau begitu, nanti kamu mengenakan pakaian Jiayu saja saat kembali.”
Belum selesai berkata, tiba-tiba ada kilatan cahaya di depan mata, dan kemudian itu adalah suara shutter kamera, dan Chen Hui mendadak memutarkan kepala: “Siapa!”
Hanya terlihat bayangan orang yang bergegas keluar dari garasi.
Chen Hui berlari keluar, tetapi dia tidak menemukan pria itu.
Siapa yang akan bersembunyi memotret kami berdua, hatiku juga sangat ragu, namun Chen Hui tidak menemukan orang itu, jadi tidak akan tahu siapa orang itu, Chen Hui sangat tertekan, “Kita masuk ke dalam rumah dulu, Jiayu masih menunggu.”
Aku dan Chen Hui naik ke atas, Jiayu melihatku langsung tersenyum, “Xiaoxiao, aku sedang merindukanmu, kamu langsung datang, ayo duduklah.”
Aku masih berpikir tentang kejadian tadi, siapakah yang mencuri foto aku dan Chen Hui, dan apa tujuannya, hatiku agak gelisah, tetapi masih berkata pada Jiayu: “Kamu kembali untuk berbaring, kandunganmu tidak stabil, jangan sembarang bergerak.”
Jadi Jiayu kembali lagi ke kamar, dan aku mengikutinya. Aku mengobrol sebentar dengan Jiayu, Jiayu menanyakan rencana aku di masa depan, dia bertanya apakah aku ingin bercerai dengan Mo Ziqian. Aku diam, kami baru saja kembali menikah beberapa bulan, langsung bercerai begitu saja, itu benar-benar akan menjadi lelucon. Tetapi kalau tidak bercerai, aku dan dia juga tidak akan kembali lagi seperti semula.
Ketika aku pergi, Chen Hui merokok di luar pintu, alisnya berkerut, terlihat jelas, dia masih merasa kesal dengan kejadian di garasi tadi. Aku bertanya: “Apakah kita menyinggung seseorang?”
Pria itu memotret kami secara diam-diam, sangat jelas tidak berniat bagus.
Chen Hui menggelengkan kepalanya, tetapi dia berkata: “Dalam beberapa tahun ini, itu juga cara beberapa orang yang menghindari penggelapan pajak. Apakah karena mereka ingin mempergunakannya?”
"Tidak usah memikirkan mereka, aku mengantarmu pulang dulu.”
Chen Hui duluan turun.
Kembali ke apartemen Wen Yiru, video call bersama Qiang-Qiang, lalu aku mulai menulis laporan, kemudian tanpa sadar tertidur membungkuk di meja.
Tidak tahu berapa lama terlewati, sepertinya aku mendengar desahan, seseorang menggendongku dengan lembut. Aku membuka mataku dalam kebingungan dan melihat bahwa pria itu ternyata adalah Mo Ziqian.
Aku langsung bangun.
“Kenapa kamu datang!”
Tatapan Mo Ziqian yang mendalam, “Reflek.”
Aku sangat kesal, bagaimana bibi Wang bisa membiarkan siapapun masuk ke dalam.
“Kita sudah membicarakan apapun yang seharusnya kita bicarakan, lepaskan aku.”
Aku mendorongnya, tetapi Mo Ziqian menggendongku tidak ingin melepaskan, “Tidak, aku tidak akan melepaskan, kalau aku melepaskanmu, kamu tidak akan menjadi milikku lagi.”
Mo Ziqian terlihat sedih dan menggendongku masuk ke kamarku yang di seberang.
Dia meletakkanku di ranjang, dan berlutut dengan satu kaki di samping kakiku, memegangi tanganku dan mencium, suaranya sangat sedih, “Aku tahu kalau aku salah, bisakah kamu memaafkan aku?”
Mata Mo Ziqian meneteskan air mata dan jatuh di telapak tanganku.
Aku menghela nafas, “Mengapa kamu seperti ini, kamu tahu, Sisi selalu menjadi ikatan di hati kita.”
Mo Ziqian merendahkan suaranya dan sedikit berserak, “Bagaimana kalau aku bersedia melepaskan ikatan ini?”
Aku tertegun, apakah dia siap menyerahkan hak asuh Sisi?
“Aku telah memutuskan untuk menyerahkan hak asuh Sisi kepada Chen Liyan.” kata Mo Ziqian.
Aku mengerutkan kening: “Untuk apa kamu melakukan ini, dia adalah putrimu, ini adalah fakta yang tidak dapat diubah. Kamu adalah ayahnya. Kapan pun identitas ini tidak dapat berubah, dan apa yang aku inginkan adalah menyingkirkan iblis kecil itu. Apakah kamu bisa melakukannya?”
Mo Ziqian menatapku dan terdiam.
“Kamu pulang saja, aku sudah mengantuk.” Aku tidak lagi melayani Mo Ziqian, langsung berbaring.
Ketika Mo Ziqian pergi, sudah tengah malam. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan selama dua jam ketika aku menutup mata dan berpura-pura tidur, perasaan dalam hatiku berantakan, bagaimanapun aku sudah kehilangan rasa kantuk.
Keesokan harinya, aku meminta izin dengan atasanku dan mengikuti Tuan Kelima pergi ke tempat ayahnya. Meskipun hati nuraniku gelisah di sepanjang jalan, tetapi karena ingin lebih cepat mendapatkan izin dari Tuan kelima, dan pergi ke Kanada untuk berkumpul dengan Qiang-Qiang lebih awal, acara ulang tahun tidak terlalu berlebihan, hanya mengundang beberapa anggota keluarga, termasuk ayah Lan Yue dan Lan Ke, dan juga Lan Ke.
Tuan Kelima membawaku ke gedung bata merah yang dibangun pada 1980-an. Pandangan tajam kepala Jendral itu memandang ke sini seperti burung elang. Tetapi dia tidak mengatakan apapun, ketika Lan Ke menghadapku, tatapannya itu juga sangat menarik.
Setelah para tamu pergi, kepala Jendral berteriak dan bertanya pada Tuan kelima, “Untuk apa kamu membawa wanita ini ke sini? Dia adalah wanita yang sudah menikah. Apakah kamu tidak merasa malu?”
Tuan kelima: “Aku ingin membawa siapa ya bawa siapa, kalau mengenai malu….” Tatapan Tuan kelima yang penuh ironis, “Bukankah kamu juga pernah ketika sudah memiliki istri, masih saja mencari wanita di luar?”
“Kamu!”
Kepala Jendral menggebrak meja dan tatapan ganas keluar dari matanya yang bagai mata harimau, Tuan kelima tersenyum, sangat mempesona: “Jangan katakan padaku tentang kata-kata kurang ajar, aku memang seperti itu.”
Tuan kelima selesai berkata dan tidak peduli pada kepala jendral yang gemetaran, membawaku pergi dan aku terdengar suara gelas yang terbanting ke lantai.
Aku menarik tangan Tuan kelima: “Apa kamu tidak membuat ayahmu terlalu marah?”
Tuan kelima: “Jangan khawatir, orang baik tidak berumur panjang, yang jahat bisa bertahan lama.” Tuan kelima membawaku meninggalkan gedung bata merah itu.
Di luar apartemen Tuan kelima, aku tak tertahan dan bertanya: “Sudah bolehkah kamu menyetujui permintaanku? Aku bahkan menemanimu melakukan hal-hal yang begitu tidak bermoral.”
Tuan kelima mengangkat tatapannya yang suram: “Sudah tidak sabar? Tunggu saja!” Tuan kelima menutup pintu mobil dan naik ke atas, aku benar-benar pasrah. Tetapi sekarang aku tidak punya cara lain, aku hanya bisa seperti ini dulu, Tuan kelima telah pulang ke rumah, jadi aku hanya bisa kembali sendiri.
Qiang-Qiang masih menunggu aku di Kanada, tetapi prosedur di pihakku masih belum selesai. Aku khawatir dan cemas, tetapi sebelum mendapat izin dari Tuan kelima, aku tidak dapat pergi begitu saja, aku sendiri sangat panik.
Pada pagi ini, aku sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja. Ketika aku melewati area taman di luar komplek, aku terdengar sepertinya ada tangisan bayi. Aku mengikuti suara itu dan terlihat suara datang dari semak-semak. Aku berjalan mendekati dan melihat sebuah kotak kardus di belakang semak-semak, tangisan bayi yang rendah dan lemah keluar dari kotak kardus itu.
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyNikah Tanpa Cinta
Laura WangMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeKamu Baik Banget
Jeselin VelaniIstri Pengkhianat
SubardiCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)