Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 204 Pelajaran (2)

Mobil berhenti, Lin Xueman membuka pintu belakang mobil, menurunkan Qiang Qiang, tangan Qiang Qiang menutupi celana, celananya basah.

Aku terkejut sampai melotot dan tercengang, apa saat macet Qiang Qiang ngompol di celana?

Lin Xueman dengan tergesa-gesa menarik tangan kecil Qiang Qiang kemudian masuk ke dalam plaza itu. Tuan Kelima turun dari mobil, memberi kode mata untuk mengikutinya.

Beberapa menit kemudian, di plaza di toko baju anak kita melihat Lin Xueman dan Qiang Qiang, Lin Xueman membantu Qiang Qiang mencoba baju, mau bagaimana lagi, celana sudah basah, tidak ganti yang baru, bagaimana bisa menghadiri pesta ulang tahun Mo Ziqian, bisa-bisa Lin Xueman tidak bersinar!

“Bibi, ini tidak enak.”

Qiang Qiang tidak terlalu puas dengan Lin Xueman yang membantunya mengenakan pakaian, mengerutkan alis kecil, pantatnya bergoyang sana sini.

Lin Xueman kemudian meminta pelayan toko mengambil model lainnya.

Qiang Qiang ganti satu celana lainnya, tidak berkata apapun, Lin Xueman membayar, menarik Qiang Qiang kemudian pergi, berjalan sambil menelepon, mengatakan segera tiba. Pesta sudah dimulai, dan dia yang calon nyonya rumah belum datang juga, tentu saja hatinya terbakar tidak sabaran.

Dia menelepon sambil berjalan terburu-buru, sampai lupa ada seorang anak yang ikut dengannya, hingga berjalan ke pintu depan plaza, menutup telepon, baru dia sadar, tidak ada anak kecil di belakangnya.

“Qiang Qiang? Qiang Qiang?”

Wajah Lin Xueman memucat, memanggil dengan cemas.

Saat ini, Tuan Kelima menarik tanganku, “Ayo pergi.”

Dia menarikku berbalik, meninggalkan plaza.

Aku sangat khawatir: “Qiang Qiang hilang.”

Tuan Kelima: “Dia akan aman saja. Lin Xueman terlalu sombong, harus memberinya sedikit pelajaran, kita pergi.”

Dia menarikku naik ke mobil, setelah mobil meninggalkan plaza di satu belokkan jalan, bertemu sebuah mobil yang tidak dikenal, orang dari mobil itu mengantar Qiang Qiang kemari.

Tuan Kelima menepuk pundak orang itu, “Mantap.”

Orang itu tersenyum malu, “Asal tidak mempermalukan Kakak Kelima saja.”

Aku tidak kenal orang ini, dalam hati hanya berpikir, benar sekali apapun bisa dilakukan oleh tuan muda ini, sekarang, Lin Xueman, sudah membuat Qiang Qiang hilang, pasti sudah gelisah bukan main.

Tapi memberi sedikit pelajaran ke dia juga bagus, biar dia tidak selalu sombong begitu.

Tuan Kelima membawaku dan Qiang Qiang, makan ala Barat di luar, kemudian pulang ke rumah.

Telepon Mo Ziqian mengejar kemari, “Lin Xiao, Qiang Qiang apakah sudah kembali, dia dan Xueman terpisah di plaza.”

Aku kedengaran suara Mo Ziqian yang sangat cemas, didampingi dengan suara tangisan Lin Xueman yang tersedu-sedu, seketika itu, ingin memberitahu pria itu, Qiang Qiang tidak apa-apa, tapi teringat akan sikap sombong Lin Xueman, kalau tidak memberi sedikit pelajaran juga merasa bersalah padanya.

Jadi dengan serius aku berkata: “Mo Ziqian, Qiang Qiang dibawa pergi oleh Lin Xueman, jika ada apa-apa dengan Qiang Qiang, aku akan bunuh kalian.”

Mo Ziqian terdiam, mematikan telepon.

Tuan Kelima: “Kamu seharusnya pergi cari Mo Ziqian dan Lin Xueman untuk meminta anak, ini hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang ibu yang kehilangan anak.”

Aku: “Sudah, Qiang Qiang juga bukannya benar-benar hilang, Lin Xueman, beri dia sedikit pelajaran saja sudah cukup.”

Kurang lebih sudah sampai waktunya, aku menelepon ke Mo Ziqian, memberitahunya bahwa Qiang Qiang sudah ditemukan.

Mo Ziqian di sana jelas terlihat lega, “Kamu minta Qiang Qiang dengar telepon.”

Aku memberikan ponsel ke Qiang Qiang, Qiang Qiang berkata ke Mo Ziqian: “Papa, aku sudah pulang. Di dalam plaza, aku terpencar dengan Bibi Lin, aku tidak menemukan Bibi Lin, kemudian menggunakan ponsel om satpam menelepon ke mama, mama menjemputku pulang.”

Ini perkataan yang diajarkan oleh Tuan Kelima ke dia, anak kecil ini membenci Lin Xueman, jadi bekerjasama untuk bersandirwara, tapi anak kecil ini masih memiliki rasa sayang dan rindu terhadap ayah, “Papa, aku tidak apa-apa, kamu jangan khawatir. Selamat ulang tahun.”

Nada Mo Ziqian agak keras, “Qiang Qiang, bagus kalau kamu tidak apa-apa. Papa sibuk dulu, nanti telepon kamu lagi.”

Musibah Qiang Qiang “hilang”, tentunya membuat Mo Ziqian tidak siap sama sekali, juga mengejutkan Lin Xueman, serta membuatnya sangat cemas hampir dua jam.

Berita utama di website malam itu, menjadi, pacar baru membuat hilang anak kandung seorang konglomerat, pesta ulang tahun tuan Mo Ziqian menjadi pesta pencarian anak.

Foto di website, Lin Xueman bermuka pucat, dipapah oleh seorang teman wanita, wajah Mo Ziqian cemas, gelisah tidak tenang.

Tuan Kelima melihat ke foto itu, menyipitkan mata cantiknya, “hmph” , “Lin Xueman, wanita macam ini, sungguh membuat orang sebal.”

Aku tidak tahu bagaimana Mo Ziqian menghibur pacar barunya, sangat mengantuk, sangat lelah, tidur pagi sekali, saat itu, Tuan Kelima belum pergi, dia menemani Qiang Qiang bermain mahjong, tidak tahu sudah lewat berapa lama, aku merasakan ada sepasang lengan merangkulku masuk ke dalam pelukan, dan aku tertidur dengan nyenyak di dalam pelukan sampai langit terang.

Aku mengira hal semalam bisa berlalu begitu saja, tapi yang tak kusangka adalah pagi sekali Mo Ziqian bisa datang.

Saat itu, aku masih mengantuk berat, Tuan Kelima dia masih merangkulku, seperti seorang anak yang bermalas-malasan tidak mau bangun.

Mo Ziqian mengetuk pintu di luar, suara marah, “Lin Xiao, buka pintu!”

Hatiku tersentak kaget, bagaimana pun hati merasa bersalah, Mo Ziqian datang seperti ini, aku tidak bisa tidak ketakutan.

Tuan Kelima melepaskanku, “Biar aku saja.”

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu