Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 184 Wanita Bodoh (1)

Aku hampir menggertakan gigiku, bergegas turun ke bawah, langsung mendekati sosok yang tinggi itu, aku menghampirinya langsung memberinya dua tamparan.

“Mo Ziqian, kamu adalah orang terjahat yang pernah kutemui, bukan cuma salah satu!”

Wajah Mo Ziqian meninggalkan bekas tamparan merah, dia tersenyum, senyuman penuh makna, menghadapi diriku yang sedang memelototinya dengan tatapan yang penuh kemarahan, berkata: “Terima kasih atas pujianmu, agar dapat mempertahankan sebuah keluarga lengkap untuk Qiang-Qiang, tidak apa-apa kalau agak jahat, iya kan, Lin Xiao?”

Aku marah dan seluruh tubuhku bergetar, “Mo Ziqian, kamu akan mati sengsara.”

Selesai berkata aku bergegas keluar dari apartemen itu.

Vila di area bukit pada tengah malam, sangat sunyi, aku tidak menemukan taksi, aku bergegas sepanjang jalan turun dari bukit.

Ketika sepatuku terlepas, akhirnya aku menemukan taksi, dan aku dengan penampilan yang sangat berantakan masuk ke dalam taksi.

Tuan kelima pasti sudah melihat berita ini, Mo Ziqian dia mempergunakan kecemasanku terhadap Qiang-Qiang, membohongiku ke Hongkong, dan memasukkan obat ke dalam alkohol, lalu ketika aku tidak mengetahui apapun, dia sendiri bermain peran dalam suatu pertunjukkan, dan aku menjadi orang bodoh yang diatur olehnya.

Dalam kemararahan dan kekesalan, air mataku mengalir keluar, aku menampar dua tamparan pada wajahku.

“Lin Xiao, betapa bodohnya dirimu, datang dari kejauhan untuk dijebak olehnya, dan sekarang kamu menjadi apa? Bagaimana kamu menghadapi Tuan kelima?”

Aku dengan suasana hati marah dan sedih tiba di bandara, beberapa jam kemudian, aku menaiki pesawat kembali ke China.

Setelah pesawat mendarat, aku mendapatkan panggilan Qiang-Qiang menggunakan ponsel Mo Ziqian, suara si kecil sangat semangat.

“Mama, apakah aku akan menjadi kakak?”

Bahkan Qiang-Qiang pun sudah tahu berita ini, apalagi Tuan kelima, dia pasti sudah tahu semuanya.

Aku merasakan kesedihan yang tak tertahankan, Qiang-Qiang bertanya dengan khawatir, “Mama, kenapa kamu tidak menjawab? Apakah kamu tidak senang?”

“Mama tidak ada apa-apa, Mama juga tidak hamil, Qiang-Qiang jangan bertanya lagi ok? Mama sekarang pergi menjemputmu kembali.”

Aku memanggil taksi, segera bergegas ke tempat tinggal Mo Cheng.

Mo Cheng melihatku, dia ingin mengatakan sesuatu tetapi berhenti, “Xiaoxiao, apakah benar yang dikatakan Ziqian?”

Aku: “Tidak, dia membohongiku, dan juga membohongi kalian semua, aku tidak hamil, semuanya hanyalah dia bermain peran sendiri.”

Mo Cheng tertegun, “Apa maksudnya?”

Aku: “Kamu akan tahu kalau kamu bertanya pada Mo Ziqian, dia menggunakan caranya yang licik dan memalukan, membohongi semua orang.”

Selesai berkata, aku tidak peduli Mo Cheng yang berwajah bingung, menarik Qiang-Qiang dan pergi.

Qiang-Qiang tidak berhenti menatapku sepanjang jalan, si kecil memiliki hati yang lebih dewasa dan sensitif, dia sedang mengkhawatirkanku, tetapi melihat wajahku terlihat buruk dan tidak berani bertanya padaku, jadi dia khawatir di sepanjang jalan dan tidak berkata.

Rekan-rekan kerja meneleponku, dan mengucapkan selamat padaku, memberitahuku untuk memperhatikan kesehatan, bahkan Wen Yiru juga meneleponku, namun dia bertanya dengan sangat berhati-hati: “Xiaoxiao, kamu dan Ziqian.....”

Aku: “Tidak ada hal ini, aku sudah menuntut perceraian ke pengadilan, bagaimana mungkin melahirkan anak bersamanya? Dia memasukkan obat ke dalam alkohol, kemudian memberitahu orang luar bahwa aku pingsan karena hamil, Mo Ziqian benar-benar luar biasa jahatnya.”

Wen Yiru benar-benar kaget, dia terdiam untuk waktu yang lama, “Tidak, mana mungkin bisa? Tidak, Ziqian bukan orang seperti ini.....”

Suara Wen Yiru bergetar dan menutup telepon, aku menarik nafas dalam-dalam, Mo Ziqian tidak peduli bagaimana jahat dirimu, aku akan terus melawanmu .

Pengadilan melakukan persidangan pribadi tentang gugatan perceraian aku dan Mo Ziqian. Aku menambahkan lagi alasan perceraian, bahwa dia membohongiku untuk pergi ke Hongkong dan memberi obat padaku, tetapi Mo Ziqian mengajukan klaim sebesar 20 milyar rupiah dengan alasan aku memiliki hubungan gelap di luar selama pernikahan.

Dia mengatakan aku telah berselingkuh, merusak reputasinya dan menyebabkan kerusakan besar pada kepribadian dan reputasinya, oleh karena itu, kalau aku bersikeras ingin bercerai, biaya kehilangan reputasi ini harus dibayarkan dalam jangka waktu satu bulan.

Klaim besar Mo Ziqian membuatku tertegun, “Mo Ziqian aku tidak pernah mengkhianatimu, bagaimana bisa kamu asal-asalan menambah-nambahkan!”

Mo Ziqian malah mengeluarkan beberapa lembar foto, diserahkan dari pengacaranya kepada hakim, “Apakah kamu mengkhianatiku atau tidak, aku akan membiarkan hakim melihat jelas foto-foto ini!”

Dia tersenyum penuh makna.

Foto-foto itu semuanya adalah adegan aku bersama Tuan kelima, dan ada selembar Tuan kelima sedang menciumku, dan kapan dia memotret foto ini, aku sama sekali tidak tahu.

Aku malu dan marah, berteriak marah pada Mo Ziqian: “Kamu kurang ajar!” Namun, Mo Ziqian tersenyum santai.

Keluar dari pengadilan, mobil Mo Ziqian melewatiku, dia berkata padaku dengan nada suara penuh memainkan:

“Lin Xiao, kalau kamu menyesal sekarang masih sempat, kita suami istri, aku akan memaafkan segala sesuatu yang kamu lakukan, asalkan kamu kembali ke sisiku, kita akan tetap menjadi sepasang suami istri yang saling mencintai.”

“Kamu jangan mimpi! Mati pun aku tidak akan bersamamu lagi!” Aku berteriak marah padanya.

Mo Ziqian sama sekali tidak peduli pada kemarahanku, sudut mulutnya tersenyum ironis, mengendarai mobil pergi dengan sombong.

Pada hari itu aku banyak meminum alkohol, sendirian datang ke May Club, dan sampai di ruangan pribadi yang biasanya Tuan Kelima pergi, aku terlihat dia yang berwajah dingin.

Di panggung besar adalah pada pria dan wanita yang sedang menari dan Tuan Kelima sedang duduk di sofa, di samping kakinya terletak dua botol alkohol kosong dan tangannya masih memegang sebotol alkohol yang sudah diminum setengah.