Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 175 Mata-mata (1)

Pergi ke tempat Mo Cheng menjemput kembali Qiang Qiang, Mo Ziqian mau kami makan bersama, aku tidak menolaknya, kita bertiga pergi bersama, Qiang Qiang sangat menyukai restoran Jepang itu, yang tidak disangka adalah di depan pintu kita bertemu Tuan Kelima yang sedang janjian bertemu dengan pelanggan.

Pandangan mata Tuan Kelima langsung menyoroti dingin diriku, detik itu, tak disangka aku ada semacam perasaan tertangkap selingkuh, langsung sekujur badan merasa tidak nyaman.

“Ayah angkat.” Qiang Qiang dengan gembira memanggilnya, dia sudah ada dua minggu tidak melihat Tuan Kelima.

Tuan Kelima melihat Qiang Qiang saat itu, ujung mulut yang tegang baru lah muncul seuntaian kelembutan yang hangat, dia mengangkat tangan mengelus-elus kepala Qiang Qiang, “Anak baik, akhir-akhir ini baik kan?”

Qiang Qiang: “Baik. Ayah angkat, kamu sudah lama sekali tidak pergi melihat kita? Kamu sangat sibuk ya?”

Qiang Qiang beberapa saat ini sebenarnya tidak kurang menyebut-nyebut Tuan Kelima, bertanya padaku, Ayah angkat mengapa tidak ke sini, dia begitu suka mama, kenapa tidak ke sini melihat kamu, kalian ini bertengkar kah?

Aku tidak ada kata-kata untuk menjawabnya, bagaimana bisa mengatakan dengannya, kalau amarah tuan muda ayah angkatmu sedang naik, beberapa waktu dekat ini tidak akan ke sini mencari mama.

Orang itu memang selalu begitu keras kepala.

Tuan Kelima berhadapan dengan mata Qiang Qiang yang lugu jelas, dia tersenyum-senyum, “Ayah angkat beberapa waktu ini pergi ke Perancis, baru saja pulang, usai makan malam, ayah angkat pergi melihat kalian.”

Qiang Qiang senang hati menepuk-nepuk tangan: “Baik lah!”

Orang kecil ini, otaknya masih lugu, sama sekali tidak tahu, seberapa besar perkataan Tuan Kelima ini melukai papa kandungnya. Mo Ziqian seharusnya menerima puluhan ribu pukulan dalam hatinya, mukanya dengan cepat menjadi dingin, langsung menarik tangan Qiang Qiang, “Mama baru saja pulang, apa tidak capek? Malam biarkan mama istirahat lebih awal!”

Qiang Qiang terdiam sejenak, tergesa-gesa menundukkan kepala.

Tuan Kelima memandangi dengan mempesona ke arahku, dan dengan sayang mengelus-elus kepala Qiang Qiang, “Ayah angkat besok malam baru pergi melihat kalian, malam ini sama mama istirahat yang baik.”

Usai mengatakan Tuan Kelima kemudian pergi bersama pelangan.

Mo Ziqian dengan wajah yang berat tampan membawa Qiang Qiang masuk ke dalam retoran. Selama makan malam, suasana dingin beku, udara disini terasa bertekanan rendah. Qiang Qiang merasakan ada yang tidak benar, sepasang mata hitam melihatku, lalu melihat-lihat Mo Ziqian, mengerutkan alis merapatkan bibir, dengan suara yang rendah dan penat berkata: “Papa marah denganku ya? Aku sudah salah bicara kah?”

Mo Ziqian barulah merasakan keseriusan dan kedinginannya sendiri sudah melukai anak yang kecil, dia tak sadar agak mengunci alis, merangkul Qiang Qiang masuk ke dalam pelukan, “Qiang Qiang tidak salah bicara, semua salah papa, papa tidak seharusnya seperti ini.”

Pria itu mengambil gelas wine di hadapannya, meminum habis sekaligus, dan kemudian rasa terlukai di matanya malah tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Akhirnya, dia meletakkan gelas wine, “Aku pergi sebentar, kalian makan dulu.”

Setelah Mo Ziqian pergi, mata hitam Qiang Qiang melihatku, semakin merasa sedih, “Mama, aku apa seharusnya tidak bilang ke ayah angkat, menyuruhnya pergi melihat kita?”

Aku menggelengkan kepala, “Jangan dipikir terlalu banyak, anak kecil, papa ada hal yang lainnya, sebentar lagi dia juga kembali.”

Qiang Qiang seakan seperti ada pikiran, lalu menganggukkan kepala.

Dalam waktu sepuntung rokok, Mo Ziqian pun kembali, di badannya bertambah sebuah bau rokok yang tawar, dia itu di luar sudah merokok sebatang penuh barulah kembali, sepertinya hatinya yang tersumbat sudah damai lagi, ketika pulang, masih membawa senyuman di mukanya, di tangannya sudah bertambah serentet balon berwarna-warni, memberikannya ke Qiang Qiang, “Ini, papa baru beli.”

Qiang Qiang melihat senyuman di muka Mo Ziqian, dan juga mendapatkan hadiah dari Mo Ziqian, meski hadiah ini, harganya tidak seberapa, tapi bagaimana pun kejutan yang luar biasa, anak kecil tetap saja sangat senang sekali, suara sorak bergembira, menerima kemari serentetan balon itu, “Terima kasih papa.”

Mo Ziqian dengan tersenyum, mengelus-elus kepala kecil Qiang Qiang, “Cepat makan, sebentar lagi sudah dingin.”

Usai makan makan malam, Mo Ziqian mengantar kita kembali ke rumah, di bawah, mobil pria itu berhenti lama sekali, sampai aku menarik gorden, saat mau tidur, kelihatan mobil pria itu masih berhenti di luar sana.

Melewati semalaman, Tuan Kelima pun juga tidak kunjung datang, dia sepertinya dari awal juga sudah melupakan perkataannya ke Qiang Qiang, atau mungkin juga ada hal lainnya tidak ada waktu.

Hanya ketika Qiang Qiang baru saja mau tertidur, menelepon kemari, dan juga langsung meminta Qiang Qiang bicara di telepon, memberitahu dia, malam tiba-tiba janji ketemuan dengan pelanggan, tidak bisa datang ke sana, semoga Qiang Qiang tidak marah.

Qiang Qiang dengan lapang dada berkata, ini tidak ada apa-apanya, asal ayah angkat jangan melupakan dia dan mama sudah cukup.

Tuan Kelima dari awal sampai akhir tidak mencariku untuk bicara di telepon, berbincang-bincang beberapa patah dengan Qiang Qiang, kemudian menutup telepon.

Sabtu pagi, Mo Cheng datang menjemput Qiang Qiang, orang tua sudah rindu cucunya, dia membawa Qiang Qiang pergi ke kampus, dibanding di rumah Wu Juan, itu tempat yang lebih baik untuk dia.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu