Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 176 Memeluk (2)

Ketika melewati satu jembatan kecil, aku menghentikan langkah kaki, mengangkat kepala memandangi bulan, saat ini Tuan Kelima berjalan kemari, dalam kondisi yang aku sama sekali tak sadar, satu tangan memegangi tanganku, sebatang manisan itu pun tersodorkan ke arah ujung mulutnya.

Dia menggigitnya sekaligus, sisa setengah yang aku makan, mengunyah dan mengunyah, mengangkat alis berkata: “Em… lumayan rasanya.”

Mukaku bergaris hitam, “Tuan muda, ini bekasku.”

Tuan Kelima: “Sudah kena air ludahmu baru enak, ini kan sama artinya dengan kita sedang berciuman, tahu?”

Aku: ……

Tuan muda, kamu tidak takut aku ada penyakit menular?

“Tuan Kelima benar-benar orang yang menarik, haha….”

Saat ini, suara tawa yang garing dan nyaring menyebar kemari, aku dan Tuan Kelima tanpa sadar menoleh melihat ke sana, kemudian kelihatan seorang pria muda menarik seorang wanita cantik, berjalan kemari.

Pria itu dengan wajah penuh arti yang mendalam melihatku, dan juga melihat Tuan Kelima, “Memang benar pria tampan wanita cantik, pasangan sempurna yang diatur oleh yang di Atas.”

Tuan Kelima kemudian langsung menjulurkan lengan merangkulku masuk ke dalam pelukannya, “Tunggu sampai kita menikah, kita undang tuan Chen dan nyonya Chen datang pesta pernikahan.”

Pria itu tertawa: “tentu saja.”

Dua belah pihak berbincang dengan enggan beberapa patah kata, pria itu membawa pergi istrinya, aku memberontak keluar dari pelukan Tuan Kelima, “Siapa yang mau menikah denganmu, kamu jangan PD begitu.”

Belum menikah dengan dia saja aku sudah menjadi sasaran serangan orang-orang, kalau benar-benar menikah, takutnya aku tidak bisa hidup panjang !

Aku dengan sendirinya berjalan ke depan, Tuan Kelima pun langsung mengikuti, menghadangku di samping pohon yang besar. Lengannya yang panjang melewati kepala bagian belakangku, menopang satu telapak di batang pohon itu, dengan gaya merangkul pohon dan diriku ke dalam pelukannya, membuat badanku ikut menggumpal ke dalam. Sekali hatiku melompat, mengangkat kepala, kemudian berpapasan dengan sepasang mata indah yang cemerlang.

Pria itu tiba-tiba membungkukan badan ke bawah, bibir yang hangat bak terbakar mencium ke bibir di mulutku.

Di samping sungai yang angin malamnya berhembus ke wajah ini, dia sekali lagi kembali menciumku.

Ketika ciuman pria itu mengeluyur semakin dalam, aku mencium aroma nyaman yang sangat akrab, terakhir menutup mata dengan perlahan.

Aku juga tidak tahu saat itu, diriku sendiri bagaimana berpikir, biasanya aku menolak menjadi wanita orang itu, juga seharusnya memberontak dan menolak ciuman itu, tapi aku malah tidak melakukannya, malah sampai-sampai perlahan menutup mata.

Tuan Kelima menemukan gerakan kecilku ini, hatinya gembira, satu tangan besar mengait ke pinggangku, kemudian menekan masuk badanku ke dalam pelukkannya, dan di saat angin musim semi yang berhembus di muka, perasaan hangat dan tenang meluap, tiba-tiba ada sebuah suara yang begitu tajam berdering: “Ternyata orang yang kamu sukai adalah dia!”

Aku dan Tuan Kelima pun kaget ketakutan, Tuan Kelima buru-buru menghentikan ciuman itu, dengan marah melototi orang yang berbicara itu, dan mukaku lebih dipenuhi rasa kaget yang luar biasa lagi.

Di depan mata tidak tahu kapan bertambah seorang wanita muda. Bentuk badannya kecil menawan, rambutnya panjang sampai ke pundak, cahaya lampu di samping sungai yang terang menyinari air mata yang berkilau-kilau dari sepasang matanya bak almond yang feminin itu.

Membuat lubuk hati orang yang melihatnya menjadi mendingin.

“Wu Yanyan?”

Tuan Kelima mengerutkan alis membuka mulut.

Air mata di mata Wu Yanyan memancar berlinang, “Aku mengikuti kalian sudah sangat lama, ternyata kamu benar-benar mau menikah dengan wanita ini, apa bagusnya wanita itu, seorang barang bekas, masih membawa anak lagi, tidak ada yang spesial, penampilanya juga biasa-biasa saja, Tuan Kelima, kamu bagaimana bisa menikah dengannya!”

Aku benar-benar pusing, wanita itu tiba-tiba muncul darimana, aku juga tidak mengenalnya, dia bisa-bisanya seperti ini menilaiku, aku dengan cepat melotot ke arah Tuan Kelima, “Kamu sendiri punya masalah, sendiri bereskan dengan jelas, jangan membawaku masuk ke dalam, aku tidak mau mencari masalah.”

Aku tidak peduli lagi Tuan Kelima, membelokkan kepala kemudian pergi, lubuk hati sungguh penat sekali, di saat baru saja perasaanku tersentuh oleh pria ini saja bisa ada wanita dengan tanpa alasan muncul, ini peringatan dari Tuhan untukku, jangan ada perasaan terhadap Tuan Kelima, tuan muda playboy seperti ini?

Aku tergesa-gesa berjalan ke samping jalan, menghentikan sebuah taksi dan langsung pergi.

Aku tidak tahu malam itu, terjadi apalagi dengan Tuan Kelima dan Wu Yanyan itu, juga tidak tahu bagaimana pria itu mengusir pergi wanita itu, hanya saja hati ini terasa janggal sekali, tanpa alasan mencari masalah sendiri, siapa pun tidak akan bisa hidup dengan nyaman.

Dan kemudian, di kantor pengacara, masih ada hal yang lebih mengesalkan lagi menungguku.

Aku baru sampai ke kantor pengacara, Aisha pun dengan amarah yang terbakar muncul di depan mataku, di wajahnya yang cantik marah sampai menghijau, dengan marah memelototiku, marah sampai sekujur tubuh bergetar: “Lin Xiao, kamu bagaimana bisa membuat Tuan Kelima menampar diri sendiri, kamu sudah benar-benar keterlaluan!”

Sekarang ini, orang gila memang benar-benar banyak, aku berekspresi dingin, dengan dingin berkata: “Kenapa, mau meminta keadilan untuknya? Aku kasih kamu kesempatan untuk meminta keadilan.”

Aku memiringkan setengah wajah ke arahnya, “Andai kamu bisa menggantikan pria itu memukulnya, dengan catatan kamu tidak takut, dia bisa berkali lipat membalas balik ke kamu.”

Perkataanku membuat wajah Aisha yang marah sampai menghijau, jadi memerah dan memucat, memucat lagi dan menghijau, dia marah menggertakan gigi, namun bagaimana pun tidak berani melemparkan telapak tangan, karena dia tahu Tuan Kelima tidak akan membiarkan dia memukulku.

Dan dia juga sama sekali tidak ada nyali untuk berani menantang Tuan Kelima yang juga tidak ada kesabaran terhadapnya.

Aisha menghempaskan kaki, “Hebat juga kamu, Hmph!”

Dia dengan marah membelokkan kepala pergi, sesaat sebelum pergi, masih menjulurkan tangan menyapu di atas meja kerjaku, membuat semua barang yang disapu terjatuh ke atas lantai.

Aku tidak ada keinginan untuk mempedulikannya, ada lubang di otak gadis ini.

Aku memunguti seluruh barang, mengelompokkan jenis dan meletakkan dengan baik, ada orang yang dengan santai dan lambat berjalan kemari.

“Lihat, pria ganteng!” Teman kerja wanita di departemen terpesona menjerit dengan suara kecil.

Aku dengan reflek mengangkat kepala, melihat bayangan yang akrab berjalan ke arahku.

Tuan Kelima mengerutkan alis lancip dengan ringan, dengan wajah mempesona berjalan ke hadapanku, terbeku memandangiku beberapa saat, baru lah berkata: “Urusan kemarin membuatmu jadi susah, aku yang salah.”

Aku juga kembali memandanginya, kemudian hatiku mendingin, “Tidak susah, hanya membuatku agak lebih sadar lagi, kita tidak cocok.”

Aku menundukkan kepala membereskan data-data yang kacau balau di tanganku.

Di samping telinga tersebar suara menghelakan nafas ringan Tuan Kelima, “Masalah kemarin aku tidak bisa berkata apa-apa, tapi yang aku dapat pastikan adalah aku sudah mengusir pergi semua wanita yang pernah ada kontak denganku, aku beri kamu waktu, kamu baik-baik tenangkan diri, selama waktu ini, aku tidak akan mengganggumu.”

Usai berbicara Tuan Kelima pergi dengan membawa gelisah di sekujur tubuh.

“Lin Xiao, pria ganteng ini pacarmu ya?”

Seorang teman kantor wanita penasaran kemari meramaikan.

Aku dengan kusam meliriknya sejenak, “Bukan.”

Teman kantor wanita itu kemudian langsung merasa gembira puas, “Kalau begitu kamu kenalkan ke aku ya?”

“Kenalkan ke kamu, kamu tidak takut mencari masalah ya!” Aku mengatakan dengan suasana hati yang tidak baik

“Apa?” Teman kantor wanita tidak mengerti.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu