Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 176 Memeluk (2)
Ketika melewati satu jembatan kecil, aku menghentikan langkah kaki, mengangkat kepala memandangi bulan, saat ini Tuan Kelima berjalan kemari, dalam kondisi yang aku sama sekali tak sadar, satu tangan memegangi tanganku, sebatang manisan itu pun tersodorkan ke arah ujung mulutnya.
Dia menggigitnya sekaligus, sisa setengah yang aku makan, mengunyah dan mengunyah, mengangkat alis berkata: “Em… lumayan rasanya.”
Mukaku bergaris hitam, “Tuan muda, ini bekasku.”
Tuan Kelima: “Sudah kena air ludahmu baru enak, ini kan sama artinya dengan kita sedang berciuman, tahu?”
Aku: ……
Tuan muda, kamu tidak takut aku ada penyakit menular?
“Tuan Kelima benar-benar orang yang menarik, haha….”
Saat ini, suara tawa yang garing dan nyaring menyebar kemari, aku dan Tuan Kelima tanpa sadar menoleh melihat ke sana, kemudian kelihatan seorang pria muda menarik seorang wanita cantik, berjalan kemari.
Pria itu dengan wajah penuh arti yang mendalam melihatku, dan juga melihat Tuan Kelima, “Memang benar pria tampan wanita cantik, pasangan sempurna yang diatur oleh yang di Atas.”
Tuan Kelima kemudian langsung menjulurkan lengan merangkulku masuk ke dalam pelukannya, “Tunggu sampai kita menikah, kita undang tuan Chen dan nyonya Chen datang pesta pernikahan.”
Pria itu tertawa: “tentu saja.”
Dua belah pihak berbincang dengan enggan beberapa patah kata, pria itu membawa pergi istrinya, aku memberontak keluar dari pelukan Tuan Kelima, “Siapa yang mau menikah denganmu, kamu jangan PD begitu.”
Belum menikah dengan dia saja aku sudah menjadi sasaran serangan orang-orang, kalau benar-benar menikah, takutnya aku tidak bisa hidup panjang !
Aku dengan sendirinya berjalan ke depan, Tuan Kelima pun langsung mengikuti, menghadangku di samping pohon yang besar. Lengannya yang panjang melewati kepala bagian belakangku, menopang satu telapak di batang pohon itu, dengan gaya merangkul pohon dan diriku ke dalam pelukannya, membuat badanku ikut menggumpal ke dalam. Sekali hatiku melompat, mengangkat kepala, kemudian berpapasan dengan sepasang mata indah yang cemerlang.
Pria itu tiba-tiba membungkukan badan ke bawah, bibir yang hangat bak terbakar mencium ke bibir di mulutku.
Di samping sungai yang angin malamnya berhembus ke wajah ini, dia sekali lagi kembali menciumku.
Ketika ciuman pria itu mengeluyur semakin dalam, aku mencium aroma nyaman yang sangat akrab, terakhir menutup mata dengan perlahan.
Aku juga tidak tahu saat itu, diriku sendiri bagaimana berpikir, biasanya aku menolak menjadi wanita orang itu, juga seharusnya memberontak dan menolak ciuman itu, tapi aku malah tidak melakukannya, malah sampai-sampai perlahan menutup mata.
Tuan Kelima menemukan gerakan kecilku ini, hatinya gembira, satu tangan besar mengait ke pinggangku, kemudian menekan masuk badanku ke dalam pelukkannya, dan di saat angin musim semi yang berhembus di muka, perasaan hangat dan tenang meluap, tiba-tiba ada sebuah suara yang begitu tajam berdering: “Ternyata orang yang kamu sukai adalah dia!”
Aku dan Tuan Kelima pun kaget ketakutan, Tuan Kelima buru-buru menghentikan ciuman itu, dengan marah melototi orang yang berbicara itu, dan mukaku lebih dipenuhi rasa kaget yang luar biasa lagi.
Di depan mata tidak tahu kapan bertambah seorang wanita muda. Bentuk badannya kecil menawan, rambutnya panjang sampai ke pundak, cahaya lampu di samping sungai yang terang menyinari air mata yang berkilau-kilau dari sepasang matanya bak almond yang feminin itu.
Membuat lubuk hati orang yang melihatnya menjadi mendingin.
“Wu Yanyan?”
Tuan Kelima mengerutkan alis membuka mulut.
Air mata di mata Wu Yanyan memancar berlinang, “Aku mengikuti kalian sudah sangat lama, ternyata kamu benar-benar mau menikah dengan wanita ini, apa bagusnya wanita itu, seorang barang bekas, masih membawa anak lagi, tidak ada yang spesial, penampilanya juga biasa-biasa saja, Tuan Kelima, kamu bagaimana bisa menikah dengannya!”
Aku benar-benar pusing, wanita itu tiba-tiba muncul darimana, aku juga tidak mengenalnya, dia bisa-bisanya seperti ini menilaiku, aku dengan cepat melotot ke arah Tuan Kelima, “Kamu sendiri punya masalah, sendiri bereskan dengan jelas, jangan membawaku masuk ke dalam, aku tidak mau mencari masalah.”
Aku tidak peduli lagi Tuan Kelima, membelokkan kepala kemudian pergi, lubuk hati sungguh penat sekali, di saat baru saja perasaanku tersentuh oleh pria ini saja bisa ada wanita dengan tanpa alasan muncul, ini peringatan dari Tuhan untukku, jangan ada perasaan terhadap Tuan Kelima, tuan muda playboy seperti ini?
Aku tergesa-gesa berjalan ke samping jalan, menghentikan sebuah taksi dan langsung pergi.
Aku tidak tahu malam itu, terjadi apalagi dengan Tuan Kelima dan Wu Yanyan itu, juga tidak tahu bagaimana pria itu mengusir pergi wanita itu, hanya saja hati ini terasa janggal sekali, tanpa alasan mencari masalah sendiri, siapa pun tidak akan bisa hidup dengan nyaman.
Dan kemudian, di kantor pengacara, masih ada hal yang lebih mengesalkan lagi menungguku.
Aku baru sampai ke kantor pengacara, Aisha pun dengan amarah yang terbakar muncul di depan mataku, di wajahnya yang cantik marah sampai menghijau, dengan marah memelototiku, marah sampai sekujur tubuh bergetar: “Lin Xiao, kamu bagaimana bisa membuat Tuan Kelima menampar diri sendiri, kamu sudah benar-benar keterlaluan!”
Sekarang ini, orang gila memang benar-benar banyak, aku berekspresi dingin, dengan dingin berkata: “Kenapa, mau meminta keadilan untuknya? Aku kasih kamu kesempatan untuk meminta keadilan.”
Aku memiringkan setengah wajah ke arahnya, “Andai kamu bisa menggantikan pria itu memukulnya, dengan catatan kamu tidak takut, dia bisa berkali lipat membalas balik ke kamu.”
Perkataanku membuat wajah Aisha yang marah sampai menghijau, jadi memerah dan memucat, memucat lagi dan menghijau, dia marah menggertakan gigi, namun bagaimana pun tidak berani melemparkan telapak tangan, karena dia tahu Tuan Kelima tidak akan membiarkan dia memukulku.
Dan dia juga sama sekali tidak ada nyali untuk berani menantang Tuan Kelima yang juga tidak ada kesabaran terhadapnya.
Aisha menghempaskan kaki, “Hebat juga kamu, Hmph!”
Dia dengan marah membelokkan kepala pergi, sesaat sebelum pergi, masih menjulurkan tangan menyapu di atas meja kerjaku, membuat semua barang yang disapu terjatuh ke atas lantai.
Aku tidak ada keinginan untuk mempedulikannya, ada lubang di otak gadis ini.
Aku memunguti seluruh barang, mengelompokkan jenis dan meletakkan dengan baik, ada orang yang dengan santai dan lambat berjalan kemari.
“Lihat, pria ganteng!” Teman kerja wanita di departemen terpesona menjerit dengan suara kecil.
Aku dengan reflek mengangkat kepala, melihat bayangan yang akrab berjalan ke arahku.
Tuan Kelima mengerutkan alis lancip dengan ringan, dengan wajah mempesona berjalan ke hadapanku, terbeku memandangiku beberapa saat, baru lah berkata: “Urusan kemarin membuatmu jadi susah, aku yang salah.”
Aku juga kembali memandanginya, kemudian hatiku mendingin, “Tidak susah, hanya membuatku agak lebih sadar lagi, kita tidak cocok.”
Aku menundukkan kepala membereskan data-data yang kacau balau di tanganku.
Di samping telinga tersebar suara menghelakan nafas ringan Tuan Kelima, “Masalah kemarin aku tidak bisa berkata apa-apa, tapi yang aku dapat pastikan adalah aku sudah mengusir pergi semua wanita yang pernah ada kontak denganku, aku beri kamu waktu, kamu baik-baik tenangkan diri, selama waktu ini, aku tidak akan mengganggumu.”
Usai berbicara Tuan Kelima pergi dengan membawa gelisah di sekujur tubuh.
“Lin Xiao, pria ganteng ini pacarmu ya?”
Seorang teman kantor wanita penasaran kemari meramaikan.
Aku dengan kusam meliriknya sejenak, “Bukan.”
Teman kantor wanita itu kemudian langsung merasa gembira puas, “Kalau begitu kamu kenalkan ke aku ya?”
“Kenalkan ke kamu, kamu tidak takut mencari masalah ya!” Aku mengatakan dengan suasana hati yang tidak baik
“Apa?” Teman kantor wanita tidak mengerti.
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMy Cold Wedding
MevitaMy Enchanting Guy
Bryan WuDiamond Lover
LenaSuami Misterius
LauraMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Perfect Lady
AliciaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)