Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia

Langsung saja tubuh kecil Qiang Qiang merosot turun ke bawah dari dalam pelukanku, pada saat itu, aku sudah menggendong Qiang Qiang setengah hari, tubuh sudah sedikit lemas, hanya bisa melihat dan membiarkan Mo Ziqian menggandeng tangan kecil Qiang Qiang pergi masuk ke rumah.

Memasuki ruang utama yang bersinar lampu terang benderang, aku baru melihat ujung mulut Mo Ziqian agak membiru, sepertinya itu karena ditonjok Chen Hui semalam.

Mo Ziqian juga tidak mempedulikan sorotan mataku yang terjatuh di ujung mulutnya, memanggil bibi Li, “Makan malam sudah siap belum? Qiang Qiang mau makan malam.”

“Sudah siap.”

Pembantu wanita paruh baya membalas dengan tertawa-tawa kecil.

Qiang Qiang berlari ke sini menarik tanganku lagi, “Tante, kita makan sama-sama yuk?”

Aku digandeng oleh Qiang Qiang masuk ke dalam tempat makan yang sangat bagus dan indah itu, Mo Ziqian sudah terduduk di sana, pengasuh Bibi Li menghidangkan makanan ke atas meja. Qiang Qiang melompat naik ke atas kursi, menyuruhku duduk di sampingnya.

Aku melihat sesaat Mo Ziqian, dalam hati juga tidak ingin makan bersama pria itu, tapi Qiang Qiang kembali menggunakan tangannya menarik-narik tanganku, “Tante, duduk.”

Aku tidak sampai hati menolak sorotan mata yang lugu itu lalu duduk di samping Qiang Qiang.

Aku melihat kuah ayam hitam dengan Bubur kacang merah di atas meja, masih ada steam tomyam, saat itu agak sedikit di luar dugaan.

Bibi Li tertawa ‘hehe’ berkata: “Nona, semua ini sengaja diminta oleh tuan untukmu.”

Aku melihat sejenak Mo Ziqian, pria itu sedang menundukkan kepala membantu Qiang Qiang memilah-milah ikan.

Mulut kecil Qiang Qiang mengambil ikan yang sudah dipilih tulangnya oleh Mo Ziqian menelan masuk ke mulut, mulut kecilnya mengunyah sebentar, kemudian tertawa ‘hehe’ memiringkan kepalanya kemari, “Tante, sepertinya paman sangat menyukaimu. Anak kecil di sekolah kalau menyukai anak kecil yang lain memberinya makanan enak, Paman juga sudah menyiapkanmu makanan enak berarti sudah menyukaimu.”

Anak kecil menganggap makanan penambah darah ini menjadi hadiah dari Mo Ziqian karena menyukaiku, ujung mulutku tertarik, melihat lagi orang itu, pria itu masih saja sedikit pun tidak ada ekspresi, masih membantu Qiang Qiang memilih-milih ikan.

“Oh ya.”

Aku tidak masukan hati terhadap perkataan Qiang Qiang, menerima kuah yang diberikan Bibi Li, meminum seteguk kuah ayam hitam.

Mo Ziqian menyukai siapa, siapa yang tahu?

Setelah makan setengah mangkuk nasi, handphone Mo Ziqian berdering, pria itu ke ruang tamu menerima telepon, aku dengan samar-samar agak mendengar suara kecil pria itu yang menyebar, “Beritahu wanita itu, aku di Shanghai, masih harus beberapa hari lagi baru kembali.”

Seharusnya Chen Liyan sudah menunggunya karena lama tidak pulang, pergi ke kantor mencari asisten Mo Ziqian, maka asistennya dengan panik menelponnya.

“Beritahu wanita itu aku setiap hari harus meeting, handphone akan dimatikan.”

Suara Mo Ziqian lagi, dalam hatiku terasa menggelikan, Mo Ziqian jurusmu yang kaku ini masih mau menipu Chen Liyan, takutnya kamu hanya bermimpi saja.

Mo Ziqian kembali lagi, pandangan matanya sedikit tidak terlalu bagus, Qiang Qiang penasaran bertanya: “Paman, mengapa kamu bisa ada di Shanghai, bukannya kamu di rumah? Kamu mau mau pulang kemana?”

Hanya lah perkataan anak kecil, Qiang Qiang yang kecil tentu saja tidak tahu mengapa Mo Ziqian berbohong, lebih tidak tahu lagi bahwa di sini sebenarnya juga bukan rumah Mo Ziqian, anak itu hanya penasaran, “Paman, berbohong tidak baik.”

Wajah Mo Ziqian yang selalu damai itu akhirnya ada seuntaian retakan, sebagaimana pandainya pria itu menyembunyikan suasana hatinya sendiri, juga sulit menutup-nutupi kekakuan dirinya saat ini.

Aku kelihatan kedua garis alis matanya yang panjang dan langsing terangkat-angkat, ujung mulutnya juga menciut, pria itu terbeku melihati anak kecil ini lama sekali, baru lah menemukan satu alasan yang tepat berkata: “Ow.... ini adalah satu rahasia paman, hanya Qiang Qiang dan Paman yang tahu.”

Pria itu mengangkat tangan, dengan lembut mengelus-elus kepala Qiang Qiang, Qiang Qiang mengedip-ngedipkan mata, bulu mata yang panjang mengipas ke atas dan bawah, memunculkan kepolosan yang lebih lagi, “Tapi masih ada Tante yang tahu. Bibi Li juga tahu.”

“Ow... baiklah.”

Mo Ziqian bisa dibilang sudah kalah bermain, di dunia bisnis pria yang begitu berkuasa, akhirnya juga ada satu hari seperti ini, ditanya oleh anaknya sampai membisu tak bisa berkata-kata lagi.

Aku terus menahan diri untuk tertawa, ekspesi ejekan dengan begitu mudah dan tanpa beban dari ujung mulutku terlempar keluar, sepasang mata Mo Ziqian yang jernih menggelap menghadapku, aku pun menundukkan kepala, tidak melihat pria itu lagi.

Di saat ini juga, suara mobil tersebar dari luar, sepertinya tidak hanya satu mobil, Mo Ziqian dengan mengerutkan alis dengan kuat, handphone pria itu tiba-tiba saja pada saat ini berdering, sekujur tubuh Mo Ziqian dingin mengangkat telpon, belum berkata sepatah kata pun, lalu menutup teelpon, kemudian langsung menggendong Qiang Qiang.

“Cepat ke sini.”

Kalimat ini dilontarkan kepadaku.

Aku tidak jelas kenapa, tapi malah samar-samar ada firasat bahaya menanti, langsung meletakkan mangkuk dan sumpit, mengikuti Mo Ziqian pergi ke bagian belakang rumah.

Di belakang tangga, tidak tahu Mo Ziqian menekan tombol yang mana, lukisan yang di dinding di seberang sana berubah menjadi sebuah pintu, dan pelan-pelan terbuka, di dalam ada sinar lampu yang redup, masih juga ada anak tangga yang tidak tahu bisa menuju ke mana.

Mo Ziqian memberikan Qiang Qiang kepadaku, “Cepat bawa Qiang Qiang pergi, jangan bersuara sedikit pun.”

Beribu-ribu kecemasan di hatiku, namun tidak berani bertanya apapun, menerima dan menggendong Qiang Qiang ke dalam pelukan, cepat-cepat melangkah masuk ke dalam pintu lukisan dinding yang terbuka lebar itu. Pintu di belakang tubuh kami merapat, bayangan tubuh Mo Ziqian yang dingin terhadang di luar.

Tangan kecil Qiang Qiang dengan erat memeluk leherku, dengan sangat takut berkata: “Tante, kita mau kemana? Di sini gelap sekali, Qiang Qiang takut.”

“Tidak perlu takut, ada tante.”

Satu tanganku kuletakkan di belakang kepala Qiang Qiang, dengan lemah lembut menenangkannya, tapi sebenarnya aku sendiri juga gelisah setengah mati.

Yang bisa membuat Mo Ziqian melakukan ini, selain Hu Yeming takutnya tidak ada orang lain lagi.

Kata-kataku tidak berfungsi, tangan kecil Qiang Qiang memeluk erat leherku, tubuh kecilnya dengan erat menempel di dadaku, dalam sinar lampu yang redup, bisa terlihat matanya yang sangat ketakutan memandangi kearah belakang.

Ini sepertinya adalah sebuah ruang rahasia, hanya sebesar beberapa meter persegi saja, di keempat dindingnya tidak ad dekorasi apapun, tapi di atas lemari di samping dinding malah ada diletakkan sekardus penuh air mineral dan roti. Mo Ziqian sepertinya dari awal sudah meramalkan akan ada hari ini, jadi di sini sudah mempersiapkan barang untuk dimakan dan diminum.

Aku menggendong Qiang Qiang duduk di satu kursi kosong, jantung juga berdetak-detak berdenyut dengan kacau, tidak tahu Mo Ziqian bisa bagaimana menangani Hu Yeming, bisa tidak Hu Yeming menemukan ruang rahasia ini.

Jika Hu Yeming terus menunggu di rumah ini tidak pergi, aku dan Qiang Qiang bisa bertahan berapa hari dengan bergantung pada sekardus air mineral dan roti ini.

Waktu berjalan terlalu lambat, seakan seperti terhenti, setiap menit setiap detik dengan susah dijalani, tubuh kecil Qiang Qiang masih saja menyusut di dalam pelukkanku, berkomat-kamit bertanya: “Tante, ada apa di luar? Apakah ada serigala besar datang? Serigala besar bisa tidak memakan Paman?”

“Tidak bisa, tidak perlu takut.”

Aku dengan perlahan menepuk-nepuk punggung Qiang Qiang, tapi sebenarnya dirinya sendiri juga cemas setengah mati.

Untung saja tidak beberapa lama, pintu ruang rahasia pun terbuka lagi, saat seuntaian sinar terang dari atas kepala menyinari ke sana, kegelisahanku dan Qiang Qiang sama-sama meledak.

Aku menggendong erat anak kecil dalam pelukkan, dalam benak terlintas satu pemikiran yang sangat mengerikan, jika Hu Yeming yang menemukan kami, aku harus bagaimana?

“Paman!”

Saat bayangan yang sangat dikenali muncul di depan pintu, dan lalu melangkah turun ke bawah searah anak tangga, anak kecil dalam pelukkan tiba-tiba tertawa dengan gembira.

Mo Ziqian melangkah ke bawah ke anak tangga paling akhir, menjulurkan lengan menggendong kembali Qiang Qiang, mencium-ciumnya muka kecilnya yang dingin karena lama berada di tempat yang gelap tanpa pagi dan malam ini.

“Qiang Qiang, Papa sudah membuatmu menderita.”

Setelah pria itu mencium Qiang Qiang, dan sepasang pandangan mata hitam yang sulit dimengerti itu memandangiku, dan aku seakan seperti orang lumpuh, raut muka memucat, duduk di atas kursi, tidak menyangka tidak bisa berdiri.

Mo Ziqian melihat ketidak normalanku, pria itu menjulurkan tangan ke diriku, menyuruhku meminjam tenaganya untuk berdiri, satu tangan pria itu memapah seluruh badanku yang seperti lumpur ini, tangan satunya menggendong Qiang Qiang, kami setingkat demi setingkat melangkahkan kaki naik ke anak tangga.

Baru keluar dari ruang rahasia, sepasang lututku pun menjadi lemas, terjatuh berlutut di atas lantai yang bisa berkaca dari sinar di bawah kaki, jika tadi benar diketemukan oleh Hu Yeming keberadaanku dan Qiang Qiang, Qiang Qiang takutnya sulit untuk masih hidup.

Masih jelas teringat di mataku suasana beberapa bulan yang lalu aku dibuang oleh Hu Yeming ke Goa Sanye, dan baru saja, aku dan Qiang Qiang, kami ibu dan anak kembali menjalani sebuah kejadian yang hampir saja seperti bencana hidup dan mati, aku tiba-tiba menangis, oh Tuhan, Engkau mengapa tidak memberikan aku dan Qiang Qiang sebuah jalan untuk hidup?

Mo Ziqian menyerahkan Qiang Qiang ke Bibi Li, dua tangannya memapahku,tapi seluruh badanku lemas luar biasa, setengah badanku seperti tergantung batu, walau bagaimana pun juga tidak dapat berdiri, Mo Ziqian sekalian saja berlutut untuk menggendongku.

“Tidak apa-apa, aku bisa menjamin keamanan kamu dan Qiang Qiang.”

Sorotan matanya sangat mendalam, penuh terisi semacam hal yang disebut mengasihani, pria itu menggendongku, pelan-pelan naik ke tangga, memasuki sebuah kamar tidur yang lebar dan besar.

Pria itu meletakkanku di atas ranjang yang dilapisi dengan seprai bergaris-garis berwarna abu-abu asap, juga membungkukkan badan melepaskan sepatuku. Kemudian selanjutnya pria itu duduk di sampingku, sorotan matanya dengan dalam membeku memandangiku.

Ini adalah untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun ini kami dengan tenang seperti ini berada dalam satu ruangan. Kedua mataku tidak berenergi, ekspresiku lemah, pria itu menjulurkan tangan, dengan pelan-pelan mengusap rambut di dahiku yang terbuyar yang menutupi mataku, yang menyentuh itu adalah sebuah tangan yang basah berkeringat.

Pria itu mengunci erat alisnya.

“mmaf, Tadi membuat kalian ketakutan.”

Aku menutup mata, ada air mata di mataku, “Hari-hari seperti ini mau berlanjut berapa lama lagi? Tidak adakah orang yang bisa menjerat Hu Yeming dengan kekuatan hukum? Di kemudian hari Qiang Qiang mau bagaimana? Jangan katakan bahwa anak itu harus seumur hidup bersembunyi di tempat yang tidak terlihat cahaya seperti ini?”

Mo Ziqian dengan ringan menghelakan nafas, “Ini karena aku yang tidak baik, tapi kamu percaya lah denganku, hari-hari Hu Yeming tidak akan terlalu lama lagi.”

“Tante.”

Qiang Qiang digendong Bibi Li masuk.

Mo Ziqian mengambil Qiang Qiang dari pelukan Bibi Li, dengan penuh kasih sayang mencium dahinya, lalu meletakkan anak itu di atas lututnya.

“Anak baik, tadi barusan ketakutan sekali ya?”

“Paman, kamu sedang bermain petak umpet dengan kita yah?” Qiang Qiang mengangkat ke atas kepalanya membuka mulut dengan sangat seriusnya ke Mo Ziqian, “Tapi kamu harus mengingatkan terlebih dahulu, Tante ketakutan sekali.”

Air mataku seketika menyembur keluar, anak ini jelas-jelas sudah menerima ketakutan yang sangat besar, namun masih saja memikirkan aku.

Mo Ziqian juga beberapa saat tidak bersuara sama sekali, tapi jakunnya bergoyang, sorotan matanya sakit hati dan juga rumit, pria itu mau berkata sesuatu, tapi dia malah tidak bisa mengeluarkan kata apapun.

Pria itu hanya menggendong Qiang Qiang dengan erat di dalam pelukkannya.

Malam ini, aku tidur di villa pinggiran kota ini dan tidur sekamar dengan Qiang Qiang. Anak kecil dengan terampilnya berada di dalam pelukkanku, tidur dengan nyenyak dan tenang, dalam mimpinya kadang-kadang bisa memanggil sebentar mama, aku pun menjawabnya.

Anak kecil kemudian bisa meletakkan lengan kecilnya di dadaku, menggunakan cara ketergantungan terhadap seorang ibu, dengan ibu kandungnya berpelukan dan tertidur.

Pagi telah disinari dengan cahaya matahari, menarik membuka gorden, aku melihat gunung berwarna hijau tua di luar, pemukiman villa ini berada di atas tengah gunung, pemandangannya sangat lah indah, sekali mendorong kaca jendela, udara yang segar dan sejuk pun datang menempel ke muka.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu