Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman

Kita berdua memesan tiga macam jenis dumpling, aku juga sangat lapar, habis ketakutan di pemakaman, sekarang jadi luar biasa rakus, seakan sepertinya perut ini tak bisa terisi penuh saja, bisa-bisanya menghambiskan sepiring penuh dumpling, makan sampai mata Lan Ke hampir saja terjatuh di badanku.

“Hey, yang benar saja? Kamu begitu kurus, masih pandai makan, kamu jangan-jangan sudah kesurupan ya?”

Perkataan Lan Ke ini membuatku tidak bisa menahan diri mengambil sumpit memukul tangan pria itu, “Tutup mulut cerewetmu, kakakmu ini kelaparan, sudah lapar, tahu tidak?”

Ujung mulut Lan Ke langsung berkedut, menundukkan kepala melihat telapak tangan atasnya yang dipukul olehku dengan menggunakan sumpit, tak disangka memerah.

Setelah makan, bayar uang, Lan Ke menyerahkan bon mengomel berkata: “Tiga piring dumpling, dua mangkuk kuah, semua total dua ratus empat puluh ribu rupiah, nanti ingat bayar aku kembali.”

“Tidak mikirin uang, kamu bisa mati ya!” Aku juga benar-benar salut dengan orang ini, buka mulut tutup mulup semuanya uang, benar-benar curiga dia bukan dilahirkan dari keluar Lan keluarga bangsawan seperti itu, tapi dipungut oleh ayahnya dari luar sana, atau mungkin dari kecil sudah dibesarkan dengan disiksa kekurangan pakaian.

“Lan Ke?”

Tiba-tiba ada sebuah suara yang seakan pernah dikenal tersebar kemari, aku dan Lan Ke satu per satu menolehkan kepala ke sana, kemudian terlihat Lan Yue turun dari mobil.

Dia melihat Lan Ke, melihatku kembali, raut wajah selanjutnya langsung menggelap.

Berkata terhadapku: “Nona Lin, kamu ini sedang merayu adikku kah? kamu masih mau mencelakai berapa pria lagi? Kamu mencelakai Tuan Mo dan Tuan Kelima masih belum cukup kah? Sekarang masih datang mencari Lan Ke, kamu sebenarnya ingin berbuat apa?”

Muka Lan Yue yang dingin tampan ganas, sepertinya seakan benar aku sedang merayu, mencelakai adiknya.

Aku agak sedikit marah, “Nona Lan kamu mengatakan keluar perkataan yang tak beralasan ini, mencemarkan nama baikku, membuatku mengira Nona Lan ada penyakit mental serius karena seorang wanita yang dicampakkan, karena masalahmu dengan Tuan Kelima belum selesai, jadi tidak senang hati melihat semua wanita yang ada hubungannya dengan Tuan Kelima, benar tidak?”

Lan Yue sekejap suaranya membisu, dan aku malah menjadi malas untuk mempedulikannya, mengejek dengan mengangkat ujung bibir,tidak peduli dirinya, berjalan ke depan beberapa meter, naik taksi pergi.

Aku baru turun dari taksi, Mo Ziqian yang membawa Qiang Qiang juga sudah datang.

Qiang Qiang sekali melihatku, kemudian dengan gembira berlari ke sampingku, “Mama, Papa bawa aku pergi ke museum dinosaurus.”

“Iya, mama sudah tahu.”

Sepulang dari Kanada, aku terus disibukkan oleh berbagai macam hal, Qiang Qiang menyebut beberapa kali tentang fosil dinosaurus, aku pun tidak bisa meluangkan waktu, untung saja Mo Ziqian membawanya pergi melihat.

“Terima kasih.”

AKu berbicara dengan pria yang lemah lembut di depan mata.

Mo Ziqian tersenyum dengan membawa sedikit kepahitan, “Di antara kita, masih perlu begitu sungkan? Walaupun bukan suami istri, aku juga ayah Qiang Qiang, sebagai seorang ayah membawa putra sendiri pergi melihat museum dinosaurus, tidak perlu bilang terimakasih.”

“Baik lah.”

Aku agak tersenyum tak berdaya ke Mo Ziqian.

“Bye Papa.”

Qiang Qiang melambai-lambaikan tangan kecilnya ke Mo Ziqian, Mo Ziqian mengeluarkan wajah senyum yang hangat lembut ke Qiang Qiang, juga melambaikan tangan.

Aku membawa Qiang Qiang ke atas.

Masuk ke rumah, mengganti sepatu, pergi ke kamar mandi mencuci tangan, juga sampai saat ini, aku baru menemukan, shower mandi di kamar mandi sudah bocor.

Aku menjulurkan tangan menguncinya, tidak hanya tidak berguna, selang itu malah tiba-tiba seketika tak bisa terkontrol, seperti menyemprot asal, air menyembur ke keempat sisi.

Aku yang tak ada persiapan sama sekali, disembur seketika sekujur badan dan wajah dengan air, aku kaget berteriak sejenak, mengelak terengah-engah.

“Mama!” Qiang Qiang berlari kemari, melihat kondisi ini, menolehkan kepala berlari pergi keluar lagi.

Tidak beberapa saat, Mo Ziqian buru-buru berlari cepat naik ke atas, ternyata dia belum pergi.

“Ada apa?”

Mo Ziqian langsung saja menerobos masuk ke kamar mandi, melihat ke dalam kamar mandi, adegan air menyemprot sembarangan, alisnya naik, Cepat tutup keran air, tutup rapat.”

Mo Ziqian mengambil semprotan air yang menyemprot di keempat sisi, menerobos masuk ke dalam kamar mandi, dengan buru-buru mencari sekeliling, akhirnya menemukan keran selang air, menutup rapat.

Semburan air menghilang, Mo Ziqian seperti ayam tercebur sungai.

Yang paling penting air itu adalah air dingin, sekarang ini cuaca dingin, kedinginan itu tidak perlu dipikirkan pun sudah bisa tahu.

“Aku pergi ambil handuk.”

Mo Ziqian: “Tunggu sebentar, aku lihat bisa tidak membetulkan saluran airnya. Kamu di sini ada alat?”

Aku menggelengkan kepala, di dalam rumah ini, sepertinya alat perbaikan apapun tidak ada.

Mo Ziqian, “Aku panggil orang ke sini untuk membetulkan.”

Dia keluar dari kamar mandi, kemudian mulai menelepon, tidak tahu menelepon siapa, baru setelah 20 menit pun dua orang tukang air datang, dan saat ini, Mo Ziqian masih basah sekujur badan, aku di sini tidak ada baju pria, hanya bisa keringkan dengan hairdryer, meniup kering rambutnya.

Badan masih basah.

Tukang air sangat cepat membetulkan saluran airnya, aku mengucapkan terima kasih ke Mo Ziqian, Mo Ziqian berkata: “Ini sudah seharusnya.”

“Kamu catat sebentar nomor dua orang ini, besok-besok kalau ada masalah seperti ini, langsung telepon panggil mereka.”

Mo Ziqian memberitahu sederetan nomor, aku mencatatnya di dalam handphone.

“AKu pergi, kalian mandi, istirahat lebih awal.”

Mo Ziqian berjalan pergi keluar.

“Kamu tunggu, aku keringkan bajumu."

Aku takut keluar seperti ini bisa flu.”

Mo Ziqian: “Tidak perlu.”