Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 51 Seekor Rubah
Bab 51 Seekor Rubah
Begitulah pria ini, baru tidak lama tadi masih memintaku untuk tinggal merawatnya, sekarang dia bagai tidak mengenalku, membicarakan perkataan yang kasar.
Aku tidak berkata apapun, diam-diam aku meninggalkan rumah sakit.
Aku membagi brosur sepanjang pagi, pada siang hari aku pergi ke toko ku, tetapi suasana hatiku tidak begitu senang, mungkin karena sikap Tuan kelima yang tiba-tiba berubah, aku tidak mencintai pria ini tetapi aku dilukai oleh pria ini yang selalu bersifat moody.
Pintu toko terbuka, aku terkejut dan mendorong masuk pintu kaca, aku melihat ada sosok seseorang tinggi berdiri di depan mural bunga persik, menatap pada lukisan itu.
“Bagaimana kamu masuk!” Aku kaget dan marah menghadapi tamu yang tak diundang ini.
Mo Ziqian membalikkan badannya, wajahnya yang polos, tetapi bersinar seperti cahaya bulan.
“Cukup mencari seorang tukang kunci, masalah yang gampang, hanya orang yang tidak memiliki otak sepertimu yang akan bertanya.”
Dia mengatakannya dengan tenang, sepertinya membuka kunci pintu orang lain tanpa mendapatkan izin dari pemilik adalah hal yang tidak bersalah , itu adalah hal yang sangat normal.
“Kamu tidak tahu malu!” Aku berteriak.
Mo Ziqian tersenyum, melangkah mendekati meja kayu bundar, menggulurkan tangannya mengambil lembaran gambar kue yang sebelumnya aku letakkan, di dalam gambar itu adalah berbagai jenis kue memesona dan menggida selera.
Mo Ziqian melihat sesaat, dan meletakkan kembali lembaran gambar, “Kelihatannya enak.”
Dan aku tidak dapat menahan lagi, aku bergegas mendekati dan berteriak: “Mo Ziqian, keluarlah kamu, aku tidak ingin melihatmu lagi, kamu segera pergi dari sini!”
Mo Ziqian mengangkat matanya, dengan santai menatapku, “Kamu masih beremosi seperti dulu.”
Dia menatap mataku, disaat itu tatapannya terlihat rumit, tetapi hanya sebentar dia langsung meninggalkan meja berjalan ke arahku, ketika melewatiku langkahnya terhentu, “Mungkin Tuan kelima bisa menerima kamu ernah menikah, tetapi dia pasti tidak akan menerima kamu pernah mengaborsi.”
Mo Ziqian tersenyum padaku, wajahnya yang memesona membuatku terasa sangat dingin, Mo Ziqian telah pergi, tetapi seluruh tubuhku bergemetar, bergetar karena kemarahan.
Tujuan Mo Ziqian tercapai, aku sekali lagi kalah padanya. Dia benar-benar sangat cerdas, dengan mudah mengerti hati orang.
Tuan kelima dia memiliki sifat berfoya-foya, moody, tetapi kalau dinilai dari aspek pikiran, dengan jelas dia tidak sepintar Mo Ziqian.
Kalau Tuan kelima adalah harimau, maka Mo Ziqian adalah rubah.
Harimau akan melukai orang, tetapi dia tidak berakal buruk tetapi kalau rubah, akan dengan mudah memainkan hal licik. Aku jatuh terduduk di kursi, semakin sedih dan marah dengan kelemahan sendiri.
Satu jam kemudian, tukang kunci datang, aku mengganti kunci yang mahal di bagian depan untuk mencegah Mo Ziqian masuk lagi. Pria yang licik itu sangatlah tidak tahu malu, aku membenci diriku sendiri, mengapa di masa lalu ketika kami masih bersama aku tidak tahu dia begitu licik dan tidak tahu malu.
Mengganti kunci anti-pencurian telah menghabiskan banyak uangku, hatiku terasa sakit, dan semakin membenci pada Mo Ziqian. Jika dia memasuki lagi tanpa diizinkan, aku bersumpah aku akan melapor polisi.
Hari itu dengan cepat berlalu, kembali dari shift malam, aku langsung tertidur sampai besok pagi. Ketika aku bangun, Jia Yu juga kebetulan bangun, dia terlihat tergesa-gesa, mencuci dan menata dengan cepat, mengenakan pakaian, dan mengambil tasnya lalu berangkat dengan terburu-buru.
Dikarenakan mobilnya diberikan kepada Wu Zhihai, jadi dia seperti begini setiap hari, hanya waktu yang dihabiskan dalam perjalanan pulang pergi sudah empat jam.
Aku seperti biasa pergi membagikan brosur, Di depan komunitas bernama Golden Garden, saya melihat mobil Wu Zhihai lagi. Dia menjemput gadis itu dan mereka pergi.
Hingga sekarang, aku masih belum percaya kalau mereka berdua tidak memiliki hubungan gelap.
Pada sore hari, aku menunggu di luar Komunitas Golden Garden lebih awal untuk berpura-pura membeli sesuatu dari supermarket dan menunggu gadis itu pulang kerja. Aku memiliki firasat bahwa Wu Zhihai akan mengantar gadis itu pulang. Dan setengah jam kemudian, mobil Wu Zhihai perlahan-lahan sampai, pintu mobil terbuka, gadis yang memiliki tubuh mungil itu keluar dari mobil, dan dengan wajahnya yang lembut berpamitan dengan Wu Zhihai, lalu berjalan kearah sini.
Mobil Wu Zhihai dengan cepat melaju pergi. Aku berjalan mendekati gadis itu, dengan senyuman di mataku berkata, “Gadis, apakah orang yang baru mengantarmu itu adalah pacarmu? Kamu sangat bahagia, ada yang mengantar jemput kamu bekerja setiap hari.”
Gadis itu tersenyum segan, wajahnya yang putih sedikit memerah, “Ya, dia lumayan baik.”
Aku tertegun didalam hati, kelihatannya apa yang aku pikirkan tidak salah. Wu Zhihai memiliki hubungan gelap dengan gadis inu.
Aku menghela nafas dan berkata: “haiiiks, aku benar-benar iri padamu, suamiku selalu pergi minum alkohol dimana-mana, tidak pernah menjemputku, membiarkanku harus berjalan sangat jauh untuk menaiki bus, benar-benar tidak boleh dibandingkan!”
Gadis itu mendengar aku mengatakan ini, sepasang matanya lembut tersenyum, aku tahu bahwa perkataanku membuatnya senang, dan aku terus bertanya padanya, “Apa pekerjaan pacarmu? Apakah dia memiliki rumah? Zaman sekarang pria yang tidak memiliki rumah sebaiknya jangan mau bersamanya!”
Gadis itu malu-malu dan segan berkata: “Ada, lumayan besar. Rumahnya di Jalan HuaiHai.”
Hatiku tertegun, Wu Zhihai pria sampah itu mempergunakan rumah yang dibeli Jia Yu untuk menggombal wanita lain.
“Jadi apa pekerjaan pacarmu? Kelihatannya sangat kaya.” Aku tersenyum bertanya.
Gadis menjawab: “Membuka perusahaan, baru-baru ini mendapatkan bisnis besar.”
Mungkin karena kehormatanku membuatnya sangat bangga, jadi banyak memberitahuku.
“Oh, berbisnis apa, sungguh luar biasa.”
Gadis berkata: “Desain dan dekorasi.”
Dalam hati aku memarahi Wu Zhihai manusia anjing, benar-benar tidak tahu malu, dan senyuman di wajahku tidak berkurang, “suamiku baru saja membeli rumah baru, sedang berpikir tidak tahu harus mencari perusahaan mana untuk mendekorasi, nanti kami akan pergi keperusahaan pacarmu untuk melihat.”
Gadis itu segera memberiku sebuah kartu nama, “Nah, ini adalah kartu namaku, silakan hubungiku kalau ingin kesana.”
Aku menerima kartu nama itu, tertulis nama “Wei Xiuxiu” dan jabatannya adalah asisten manajer umum.
Heh, tampaknya Wu Zhihai sangat baik padanya.
Aku tersenyum dan menerima kartu nama itu, “ok, tunggu beberapa hari lagi, aku akan pergi mencarimu.”
“Baik.”
Gadis itu dengan senang menyanyikan lagu dan sambil memasuki komunitas.
Aku memegang kartu nama itu, dan ingin sekali menghancurkannya, Wu Zhihai membujuk Jia Yu untuk membantunya mengambil proyek-proyek besar, membeli rumah baru, dan juga memberikan mobil kepadanya, tetapi tidak menyangka, dia benar-benar mengganggap dirinya sebagai bos besar, dan berselingkuh.
Aku ingin langsung menelepon Jia Yu, memberitahukannya semua ini.
Tetapi ketika aku mengeluarkan ponsel, aku merasa ragu, bagaimana kalau Jia Yu tidak daat menerima semua ini? Dia begit mencintai Wu Zhihai, dia sudah lama mengganggap Wu Zhihai sebagai pasangan dalam hidupnya.
Aku terus berpikir, dan sudah tiba waktu kerja shift malam, aku hanya bisa membiarkannya untuk sementara waktu, aku terburu-buru berangkat kerja.
Ketika aku kembali ke apartemen, Jia Yu juga baru pulang, wajahnya yang kurus berkeringat, tangannya memegang segelas es kacang merah, dia memberikanku segelas, “Xiaoxiao, besok aku mulai libur akhir tahun, selama delapan hari.”
“Hal bagus, kamu juga harus beristirahat.”
Aku seharusnya merasa senang untuk Jia Yu, tetapi aku tidak dapat tertawa, menerima es kacang merah sambil memegang sedotan aku sambil berpikir, bagaimana cara memberitahukan Jia Yu tentang perselingkuhan Wu Zhihai.”
Aku berkata: “Jia Yu, kamu kerja begitu susah, bagaimana kalau mengambil kembali mobilmu, kamu lihatlah dirimu beberapa lama ini menjadi semakin kurus.”
Jia Yu berkata: “memberikannya kepada Zhihai sajalah, bagaimanapun dia sebagai bos sekarang, dia akan merasa malu kalau tidak memiliki mobil.”
Aku ingin berkata, Wu Zhihai tidak memiliki mobil, biarkanlah dia membeli sendiri, perkataan sudah sampai di mulut, tetapi aku tidak dapat mengatakannya.
Aku tidak tahu mulai kapan sifatku menjadi begitu ragu-ragu, ini sama sekali tidak mirip dengan diriku sendiri.
“Aku ingin menjadi relawan di panti asuhan selama beberapa hari, kita sudah banyak tahun tidak kesana, aku tidak tahu apakah sana banyak berubah.”
Pandangan bingung di mata Jia Yu, sepertinya dia teringat masa-masa di panti asuhan.
Aku menyarankan: “Lain kali barulah pergi ke panti asuhan, kamu dan Wu Zhihai sibuk setiap hari, hingga tidak memiliki waktu untuk berkencan, kebetulan beberapa hari ini, kamu boleh pergi ke tokonya untuk membantu, mengembangkan perasaan kalian.
Jia Yu berkata: “Dia sudah mendapatkan karyawan baru, seharusnya tidak ada masalah. Meskipun kami adalah kekasih, kami tetap harus memiliki ruangan tersendiri, lagipula aku tidak mengerti pekerjaannya, pergi kesana hanya akan mengganggunya.
Aku sangat tidak setuju dengan perkataan Jia Yu, aku berkata: “Kamu gadis bodoh, Wu Zhihai mendapatkan proyek besar, dia sekarang memiliki uang ditangannya, dan mendapatkan asisten baru, kamu tidak pergi ke perusahaan untuk memperhatikannya, malah pergi menjadi relawan di panti asuhan, apakah kamu tidak khawatir dia akan melakukan sesuatu yang bisa menyakitimu?”
Jia Yu tertawa mendengar perkataanku, seperti sedang mendengarkan cerita lucu, “Xiaoxiao, apakah karena dirimu pernah digigit ular, jadi kamu merasa takut akan tali sumur, Zhihai bukan orang seperti itu, dia tidak akan melakukannya.”
Aku: .........
Jia Yu menggulurkan tangannya merangkul bahuku, “Kamu kebanyakan berpikir, hubungan aku dan Zhihai sudah bertahun-tahun, dan dalam hatiku sangat jelas mengetahui, dia bukan orang seperti itu.”
Jia Yu berkata dengan penuh kepastian, dia sangat percaya pada Wu Zhihai, sehingga aku semakin tidak berani memberitahunya tentang apa yang telah kulihat.
Aku sangat kesal, aku berpikir mungkin aku harus memisahkan Wu Zhihai dan Wei Xiuxiu sebelum Jia Yu mengetahuinya.
Jia Yu benar-benar pergi ke pantiasuhan untuk menjadi relawan, dan aku sedang berpikir tentang bagaimana membiarkan Wei Xiuxiu untuk pergi meninggalkan Wu Zhihai.
Dan pada saat ini, ponselku menerima sebuah pesan, aku dengan kesal membukanya, aku terlihat sebuah pesan yang dikirimkan oleh nomor asing, “Hotel Kai Xin, restoran putar bertingkat tiga. Pesta merayakan hari pernikahan Mo Ziqian dan Chen Liyan tahun ketiga.”
Aku tidak tahu siapa yang mengirimkam pesan ini, tetapi ini membuat hatiku bergerak.
Mo Ziqian berkali-kali merusak reputasiku, aku merasa bersalah padanya kalau tidak berbuat sesuatu pada perayaan hari pernikahannya.
Beberapa menit kemudian, aku mendapatkan suatu ide dalam pikiranku.
Restoran putar bertingkat tiga di Hotel Kaixin sangat ramai pada saat ini.
Pesta perayaan hari pernikahan Mo Ziqian, pengusaha besar di bidang properti, para tamu tentu berkumpul, Mo Ziqian mengenakan jas berwarna gelap, dengan tubuhnya yang ramping dan wajahnya yang memesona. Sosoknya yang elegan membawa istrinya Chen Liyan yang mengenakan gaun biru yang mewah sedang menerima berkah dari para tamu.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaYour Ignorance
YayaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeIstri kontrakku
RasudinCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)