Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 136 Cadangan (1)
Mo Ziqian masih datang menjemputku, hanya saja saat itu aku sudah pulang ke rumah Wen Yiru, bersama dengan Qiang Qiang menemani Wen Yiru sarapan.
Mobil Mo Ziqian menunggu di bawah, aku membawa Qiang Qiang turun, Mo Ziqian merasa sangat bersalah, “Maaf, membuat kalian menunggu lama.”
Aku berkata: “Tidak apa-apa.”
Bagaimana pun Sisi adalah putrinya, pria itu pergi melihat putrinya itu sudah seharusnya, dan Sisi juga masih begitu kecil, dan juga sangat dimanjakan, tidak membiarkan dia pergi juga merupakan hal yang lumrah.
Mo Ziqian melihatku, tidak mengatakan apa-apa lagi.
Kita pulang ke rumah, Mo Ziqian menemani Qiang Qiang main di ruang tamu, aku ke ruang baca menyalakan komputer menulis laporan.
Malam hari, Mo Ziqian merangkulku, meletakkan kepalanya di antara tulang selangkaku, dengan sangat menyalahkan diri berkata: “Wanwan, bisakah jangan salahkan aku?”
Aku tahu apa yang ia maksud, menjulurkan tangan mengelus rambut hitam di kepalanya, mencium ujung bibirnya, “Bisakah kita jangan bahas ini?”
Sisi adalah topik tabu di antara kita, jelas-jelas tahu bahwa tidak bisa untuk tidak menghadapinya, tapi malah berusaha sebisa mungkin tidak menyebutnya di depan satu sama lain.
Sekejap setengah bulan sudah berlalu, pesta ulang tahun Qianpin international sudah dimulai. Aku awalnya tidak mau hadir, karena di pesta itu tidak akan kurang dari kehadiran Tuan Kelima dan Chen Liyan, dua orang ini, aku tidak ingin bertemu satu pun, siapapun di antara mereka bisa menyumbat hatiku.
Tapi Mo Ziqian malah memintaku menemaninya hadir, pria itu bilang ini adalah untuk pertama kalinya setelah kita kembali menikah kembali hadir di depan umum, mempunyai makna yang sangat penting.
Hari itu, aku mengenakan gaun pesta dan sepatu yang dipilih sendiri oleh Mo Ziqian, merias rambut dengan baik, perhiasaan yang dipakai juga dipilih oleh pria itu dengan seksama.
Kami bergandengan tangan hadir di tempat itu, banyak sekali orang yang bertepuk tangan untuk kami, juga ada orang yang berbisik-bisik, “Lihat itu, wanita ini lah yang merusak pernikahan bos dan istrinya, bu direktur Chen sungguh kasihan, suami baik-baik direbut oleh orang.”
Chen Liyan memiliki saham Qianpin International, jadi dipanggil ibu direktur oleh orang-orang ini.
“Iya benar, dengar-dengar wanita ini umur belasan tahun sudah merayu bos kita, setelah menikah dengan bos, bertahun-tahun tidak ada anak, dan juga pernah menyetir mobil menabrak direktur Chen dan nona Sisi, kemudian dipenjarakan....”
Alisku mengerut, penat di dalam hati, ternyata memang dalam hidup ini ada saja orang yang tidak menyukaimu, tidak peduli padahal kamu lah orang yang paling tidak bersalah itu.
Tidak tahu Mo Ziqian terdengar atau tidak bisikan-bisikan, pria itu tersenyum kecil seperti biasanya, paras wajahnya begitu mempesona, sekalipun di pesta perayaan perusahaan, juga masih ada banyak sekali pandangan wanita muda yang terus mengejar.
Aku melihat bayangan Chen Liyan berdiri dengan baju modis yang bermerk itu, memegang gelas, mulutnya melengkung ke atas, tersenyum memprovokasi.
Tuan Kelima juga datang, gemerlap pria itu tetap saja menyita mata, ketampanannya mengancam orang, kemana pun ia pergi selalu bisa menggugah jeritan-jeritan wanita-wanita muda.
Mata kecoklatan pria itu dengan datar melirikku, sisi mulutnya seakan melengkungkan lengkungan sebuah senyuman, dan juga seakan sepertinya tidak terlihat, begitu saja membelokkan badannya pergi tos dengan gadis yang menyapa dan menghampirinya.
Mo Ziqian menyampaikan kata-kata pembuka, setelahnya masing-masing petinggi berturut-turut pidato, selanjutnya lagi lagu dansa berbunyi, dansa pembuka, tentu saja Mo Ziqian berdansa, saat ini baru lah dia mengambil mic dengan perasaan yang mendalam membuka mulut, “Hadirin sekalian, sekarang aku akan mengenalkan terlebih dahulu istriku.”
“Dia sekarang berdiri di tengah-tengah kalian, dia bernama Mo Wanwan, dia adalah cinta sejatiku selama ini, tiga tahun yang lalu, karena kesalahpahaman kita berpisah, terlebih lagi aku mencelakainya sampai masuk ke penjara, tiga tahun kemudian, kami akhirnya bisa bersatu, terima kasih atas kasih besar yang di Atas, tidak hanya mengantarnya ke sisiku, juga membuatku menemukan kembali putraku yang hilang.”
Mo Ziqian menjulurkan tanganya ke arahku, aku berjalan ke sana, kita saling berpegangan tangan, berdiri di bawah pandangan mata orang-orang.
Ada orang yang memulai bertepuk tangan, selanjutnya tepukan tangan semakin marak.
Namun setelah tepuk tangan, ada suara yang sangat lah tidak selaras memecahkan suasana yang sudah susah payah dimenangkan oleh Mo Ziqian.
“Maaf Tuan Mo, kesalah-pahaman seperti apa yang membuatmu berpisah dengan cinta sejatimu, dan juga menyebabkan dia dipenjarakan ?”
Suara pria yang merdu ini datang dari baris paling depan seorang pria tampan yang berdiri di posisi yang tidak jauh dari sana, dia saat ini memegang sebuah gelas wine, ujung bibir tipis melengkung tersenyum membawa ejekan, makna seyuman yang mendalam dan panjang.
Di kerumunan orang langsung ada orang yang ikut menyetujui, “Iya, CEO Mo bisakah katakan kesalahpahaman seperti apa.”
Hatiku langsung gelisah, berdasarkan sifat Mo Ziqian 80% pasti tidak akan mengatakannya. Bagaimanapun, ini adalah masalah pribadi, kalau benar-benar mau disebutkan juga tidak lah tepat.
Alis Mo Ziqian agak mengkerut, pandangan matanya terpaku saling berpandangan dengan Tuan Kelima, dengan segera tersenyum-senyum, “Dulu, aku pernah menghadiri reuni teman kelas, tapi malah tidak menyangka ada orang yang dengan liciknya menjebakku, dan tidur dengan wanita lain, ini pun menjadi awal mula dari kesalah-pahaman, kemudian hal-hal lainnya, aku tidak perlu mengatakan, orang yang terus “peduli” terhadapku, aku rasa harusnya bisa tahu.”
Kata peduli ini bermakna lain.
Tapi Tuan Kelima membuka mulut, dengan sinar mata seakan bermain: “CEO Mo bisa tidak mengatakan wanita mana yang tidur denganmu, mantan istrimu direktur Chen Liyan kah? CEO Mo justru karena tidur dengan direktur Chen, makanya baru bisa bercerai dengan pasangan awalnya dan menikahi direktur Chen kan? Kalau seperti ini, CEO Mo juga tidak begitu mencintai wanita di sampingmu.”
Orang-orang di bawah panggung tertawa kecil, Tuan Kelima sepertinya sengaja bertentangan dengan Mo Ziqian, alis Chen Liyan mengkerut, perkataan Tuan Kelima sedikit banyak membuat dia kehilangan sedikit muka.
Mo Ziqian dengan sinar mata yang sangat spesial melihat Tuan Kelima, “Aku sudah mengatakan, ada kesalahpahaman di antara semua ini, sekarang kesalahpahaman sudah diselesaikan, kami suami istri kembali bersatu, hal-hal yang sudah berlalu tidak lah penting lagi, bukan kah begitu?”
Usai berkata Mo Ziqian tidak memperdulikan Tuan Kelima lagi, mengandeng tanganku berkata: “Ayo.”
Mo Ziqian dengan tenang dan damai mengakhiri pertanyaan yang tajam itu, menggandengku masuk ke lingkaran dansa.
Selesai satu lagu, suara tepuk tangan berbunyi, aku dan Mo Ziqian mengangguk keluar dari lingkaran dansa, baru lah orang lain mulai sepasang demi sepasang berdansa.
Baru saja Mo Ziqian duduk tidak lama, kemudian ada seorang pengawai wanita kemari, berparas cantik dan mempesona, agak sedikit malu berkata pada Mo Ziqian: “Bos, apa bisa berdansa denganmu?”
Mo Ziqian terdiam, saat itu agak sedikit tidak enak untuk menolak, kemudian menyorotiku dengan pandangan mata meminta bantuan, aku tersenyum, mengangkat alis, maksudnya itu terserah kamu.
Oleh karenanya, Mo Ziqian menggandeng gadis itu pergi berdansa.
Aku pergi ke toilet, ketika berjalan di lorong, terdengan suara bisik-bisik tersebar kemari, “Tidak bagus seperti ini, dia bagaimanapun adalah istri bos, mana boleh kita memberi obat ke wanita itu.”
“Kita semua adalah orang direktur Chen, direktur Chen sudah memberi kita begitu banyak keuntungan, sudah seharusnya kita membantunya melakukan sesuatu, ditambah lagi, wanita itu lah yang merebut bos dari tangan direktur Chen. Wanita murahan yang tidak tahu diri, rebutan pria dengan direktur Chen, kita perlu kasih sedikit pelajaran biar bos meninggalkan wanita itu.”
……….
Aku tanpa suara dan tanda-tanda berjalan ke sana, “Apa yang kalian berdua katakan.”
Dua orang itu memang merasa bersalah, tiba-tiba melihat aku berjalan ke sana, raut wajah langsung memucat.
Aku tersenyum dingin, “Aku mendengar semua yang kalian katakan.”
Aku menarik membuka resleting tasku, mengambil setumpukan uang keluar dari dalamnya, “Ikuti perkataanku, berikan obat yang kalian ingin beri ke aku ke dalam wine Chen Liyan, kalau tidak, jangan salahkan aku kalau melaporkan ke polisi. Aku sudah merekam perkataan kalian.”
Aku mengambil handphone dan mengoyang-goyangkannya dihadapan dua orang itu, ekspresi wajah dua orang itu langsung sepertinya jadi abu-abu, aku melemparkan setumpukan uang itu ke badan dua orang itu dan pergi begitu saja.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriUangku Ya Milikku
Raditya DikaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaCintaku Pada Presdir
NingsiCinta Tapi Diam-Diam
RossieSee You Next Time
Cherry BlossomSomeday Unexpected Love
AlexanderCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)