Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
Tatapan muram Mo Ziqian menembak ke aku yang baru saja melangkah masuk ke ruang tamu. Tatapan ganas itu bagai pisau tajam, yang bisa membunuh orang.
Ular kecil itu mulai berakting lagi, tetapi tidak tahu drama apa yang akan dia mainkan.
Sisi menyusut dalam pelukan Mo Ziqian, tubuh kecil itu tidak bisa berhenti bergetar, “Papa, semalam mama datang melihatku, tante sangat marah dan menampar wajahku lalu mengunci aku di dalam kamar, tidak mengizinkan aku keluar.”
Mo Ziqian berkata: “Kenapa! Dia hanya merindukan ibunya.”
Aku tersenyum dingin, “Kamu begitu percaya padanya, aku tidak memiliki apa-apa yang ingin dikatakan.”
Aku langsung naik ke atas.
Sisi masih dalam pelukan Mo Ziqian, memainkan peran bahwa dirinya telah dianiayai, “Papa, Sisi sangat takut, Sisi tidak ingin tinggal di sini lagi.”
Mo Ziqian berkata dengan lembut, “Hey, jangan takut, tidak akan ada lagi di masa depan.”
Aku menggelengkan kepalaku dan tidak berkata, aku memasuki kamar Qiang-Qiang, Kamar tidur utama pernah ditiduri oleh Chen Liyan, aku tidak ingin masuk lagi.
Mo Ziqian menerima telepon dan pergi, aku sendirian berada di kamar Qiang-Qiang, menggunakan laptop untuk menyusun pekerjaan besok, Sisi masuk dengan membawa pakaian dan boneka baru.
Dia melemparkan benda-benda itu ke lantai, berlari keluar dan mengambil gunting kembali, dia menggunting pakaian baru itu dan menyodok wajah boneka itu dengan gunting di depan mataku.
Lalu melemparkan semuanya ke lantai, kemudian duduk menangis di lantai, “Tante jangan, tante jangan menggunting pakaian dan bonekaku, itu semua dibeli oleh papa untukku, aku tidak akan merebut hadiah dengan adik, tante jangan.......”
Aku tiba-tiba tertegun.
Ternyata ular kecil ini menjebakku seperti ini.
Dan terdengar langkah kaki dari lantai bawah, Mo Ziqian telah kembali.
Dia mendengar teriakan Sisi dan bergegas datang, “Sisi?”
Sisi bangkit dan berlari masuk ke dalam pelukan Mo Ziqian, wajahnya penuh air mata, “Papa, Tante menggunting pakaian baruku dan menusuk bonekaku. Dia mengatakan bahwa kamu lebih menyayangiku, tidak mencintai Qiang-Qiang, jadi dia menghancurkan semua barang-barangku......”
Nadi di kepalaku berdenyut, ular kecil ini, kemampuan berbohong dan menjebak semakin maju.
Mo Ziqian mengerutkan alisnya dan terlihat sangat serius, “Mengapa? Aku tidak memihak pada anak mana pun, aku sudah menyiapkan hadiah untuk Qiang-Qiang, hanya belum sempat untuk menyerahkan padanya, Mo Wanwan, apa yang kamu lakukan!”
Dalam menghadapi pertanyaannya yang semakin ganas, aku hanya mendengus dan mengambil ponselku untuk membuka video pengawasan. Ponselku terhubung ke program kontrol video pada jam tangan di pergelangan tangannya.
Aku menyerahkan ponselku pada Mo Ziqian, “Aku merasa apa yang aku katakan tidak akan mengubah pendapatmu terhadap ibu tiri ular berbisa seperti aku ini. Ada pemantauan di sini, lebih baik kamu melihatnya sendiri.”
Ponsel dilemparkan olehku ke tangan Mo Ziqian, seluruh tubuh Mo Ziqian dingin, menundukkan kepalanya, dan konten video yang sedang diputarkan membuatnya menjadi tegang.
Sisi tidak tahu apa yang ada di dalam ponselku, dia berjinjit, dan mengangkat lehernya berusaha melihat ke ponselku, namun wajah Mo Ziqian sedikit demi sedikit menjadi pucat.
Pucat, hijau, hijau dan putih, jari-jari tanpa sadar mengepal.
Sisi sepertinya menyadari sesuatu, dengan takut dia memanggil, “Papa.”
Aku memeluk dadaku, tersenyum dingin, mematikan laptop dan menyimpannya, lalu meninggalkan kamar itu.
Tidak lama kemudian, terdengar tangisan tajam dari Sisi.
“Papa, itu semuanya palsu, si bodoh itu membohongimu, Sisi adalah anak yang baik, semuanya bukan Sisi yang melakukannya.......”
Dan aku, sudah menaiki taksi yang dianggil melalui online, dan meninggalkan villa itu.
Pernikahan ini, kubiarkan berakhir seperti ini.
Aku pergi ke apartemen Wen Yiru. Barang-barang kebutuhan Qiang-Qiang dan aku sudah di bawa ke sini, aku tidak akan kembali lagi, Pernikahan kembali ini, anggap saja sebuah lelucon.
“Mama, apakah aku benar-benar harus pergi ke Kanada bersama nenek Wen?” Qiang-Qiang mengangkat kepalanya, dia bertanya padaku dengan sangat tertekan. Anak ini sangat bergantung pada Mo Ziqian. Dia tidak ingin meninggalkanku dan tidak ingin meninggalkan Mo Ziqian.
“Pergilah, kamu pergi ke sana dulu, dan tidak lama kemudian, mama juga akan ke sana.”
Aku mengangkat wajah putraku yang lembut.
Qiang-Qiang menjawab oh, tetapi dapat dilihat bahwa dia sangat enggan.
Wen Yiru bertanya padaku dengan tatapan khawatir: “Xiaoxiao, kamu benar-benar sudah memutuskan?”
Dapat dilihat, dia masih sangat berharap aku dan Qiang-Qiang bisa tinggal bersama Mo Ziqian.
Aku mengangguk, “Tidak ada lagi yang pantas membuatku untuk tetap tinggal disini, Mungkin, mengganti lingkungan, aku dan Qiang-Qiang akan hidup lebih baik.”
Wen Yiru terdiam, “Oke, aku menghargai pilihanmu. Beberapa orang, beberapa hal, kalau sudah terlewatkan, tidak akan ada jalan untuk kembali, Ziqian, dia harus membayar apa yang telah dia lakukan.”
Aku mulai bersiap-siap untuk pekerjaan serah terima, ketika pergi ke perusahaan Gao untuk menangani kasus yang aku tangani, Gao Le memanggilku dan terlihat sedikit tertekan, “Kakak Qian sudah mengirim Sisi ke sekolah asrama di Amerika Serikat.”
Aku acuh tak acuh, “Apa hubungannya ini denganku?”
Mo Ziqian rela mengirim Sisi ke Amerika Serikat untuk belajar di sekolah asrama. Ini benar-benar membuat orang kaget, dia begitu mencintai Sisi, menyayangi Sisi, bagaimana dia bisa rela?
Gao Le, "Kak Qian tidak berharap bahwa semua ini akan terjadi."
Gao Le, “Kakak Qian juga tidak menyangka, semuanya ini adalah kebohongan Sisi.”
“Gao Le, apa sebenarnya yang ingin kamu katakan?”
Wajahku berubah dingin, aku tidak ingin mendengarkan sesuatu yang berhubungan dengan Mo Ziqian.
Gao Le menundukkan kepalanya, “Aku tidak ingin mengatakan apapun.”
Aku: “Kalau begitu jangan bicarakan lagi.”
Aku meninggalkan perusahaan Gao dengan wajah suram.
Sebagian besar pekerjaan diserahkan dengan lancar, tetapi macet di bagian Tuan kelima. Tidak lama kemarin, aku baru saja dipilih Tuan kelima untuk bertanggung jawab atas urusan hukum perusahaan investasinya, sekarang tiba-tiba aku dipindahkan ke kantor pusat Kanada. Ketika atasanku memberi tahu Tuan kelima tentang pemindahan kerjaku, dia langsung berkata: “Yang kami tanda tangani adalah Lin Xiao, tolong jangan membicarakan lagi tentang mengubah orang.”
Satu kalimat dari Tuan kelima langsung menyumbat atasanku kembali.
Melihat atasanku berwajah depresi, aku memutuskan untuk pergi mencari Tuan kelima, aku tidak boleh menyebabkan masalah untuk cabang perusahaan sebelum aku pergi, dan masalah-masalah ini pada akhirnya akan menjadi milik Wen Yiru.
Aku langsung memutar nomor telepon Tuan kelima, disana terdengar kacau, beberapa orang sedang menyanyikan lagu cinta, yang lain tertawa, semuanya suara wanita.
Ketika ponsel Tuan kelima terhubung, terdengar suara wanita, “Hey, siapa kamu!”
Aku: “Aku mencari Tuan kelima.”
Wanita itu: “Tuan kelima, ada seorang wanita mencarimu.”
Terdengar suara Tuan kelima yang sedang mabuk, “Cari aku? Bukankah semua wanitaku berada di sini? Wanita cantikkah?”
Aku mendengar dan terasa kebal pada kulit kepalaku, aku dapat memastikan bahwa Tuan kelima sekarang pasti berada di salah satu ruangan pribadi di May Club.
Jadi aku pergi ke May Club.
Aku menanyakan ruangan di mana Tuan kelima berada, dan aku langsung mendorong pintunya.
Di ruangan pribadi itu, beberapa sosok wanita sedang menggoyangkan tubuhnya, dan masing-masing memiliki bentuk tubuh yang mempesona, Tuan kelima berbaring miring di sofa, dan memegang segelas alkohol di tangannya, tatapan mabuk menyipit, minum seteguk langsung batuk sekali.
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaMy Only One
Alice SongMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCinta Dan Rahasia
JesslynUnplanned Marriage
MargeryCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)