Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 194 Pacar Baru (1)
Dengan cepat tiba di waktu pulang kerja, aku membawa Qiang-Qiang kembali ke apartemen, secara alami pergi mengetuk pintu kamar Tuan kelima, beberapa hari ini, dia sepertinya tidak ke sini, karena selalu tidak melihat orangnya
Qiang-Qiang mengangkat kepalanya, “Mama, ayah angkat sepertinya tidak datang.”
Pandangan si kecil membawa sedikit kecewa, “Qiang-Qiang kangen sama ayah angkat. Bagaimana jika kita menelepon ayah angkat?”
“Tidak perlu telepon, ayah angkat ada di sini.”
Pintu kamar tiba-tiba didorong terbuka, menunjukkan wajah Tuan kelima yang tampan. Matanya yang bersinar bagai bintang, menunjukkan wajah tersenyum cerah pada Qiang-Qiang, menggendong si kecil dan mencium wajahnya, “Ayah angkat juga kangen sama Qiang-Qiang.”
Tidak bertemu selama beberapa hari, kesedihan di wajah Tuan kelima telah menghilang, kelihatannya suasana hatinya sangat baik.
Aku membalik badan pergi membuka pintu apartemen sendiri, Tuan kelima menggendong Qiang-Qiang ikut masuk ke dalam.
“Ayah angkat, apa yang sedang kamu lakukan tadi? Aku dan Mama mengetuk pintu begitu lama, kamu baru datang membukanya.”
Suara Qiang-Qiang terdengar dari belakang.
Tuan kelima: “Ayah angkat lagi sibuk di dalam toilet.”
Aku: .........
Sambil memilih sayur di dalam dapur, sambil berkata: “Jiayu beberapa hari ini mendapat sedikit keuntungan, dia bilang ingin traktir makan, berterima kasih padamu.”
Suara Tuan kelima dari ruang tamu: “Tidak perlu.”
Aku: ........
Jiayu memiliki kebaikan ingin berterimakasih padanya, dia malah sombong.
“Hey!”
Suara Tuan kelima tiba-tiba mendekat, aku mengangkat kepala melihat, langsung terlihat orang itu bersandar di kusen pintu dapur, sedikit menyipitkan matanya, pandangannya agak tajam, “Kamu membocorkan uang bocah bernama Lan itu?”
Aku melihat Tuan kelima, dalam hati berpikir, mengapa berita orang-orang ini begitu lancar?
“Ah.”
Aku mengangguk pada Tuan kelima.
Wajah Tuan kelima menjadi suram, “Tidak boleh lagi membocorkan uangnya, dengar tidak!”
Aku: “Kenapa, mulutnya itu sangat menyebalkan, jadi aku membocorkannya.”
Tuan kelima: “Kamu membocorkannya, akan membuatnya menyangka kamu menyukainya, memiliki perasaan padanya!”
Aku: .......
Teori dari mana ini, membocorkan uang siapa berarti menyukainya.
“Aku tidak menyukainya!”
Aku sangat tak berdaya dengan teori Tuan kelima bahwa membocorkan uang siapa berarti menyukainya.
Wajah Tuan kelima suram bagai air, “Aku bilang tidak boleh ya tidak boleh! Untuk yang akan datang hanya mengizinkan kamu memakai uangku, dengarkah!”
Aku: .......
Benar-benar tak berdaya.
Pikiran Tuan muda ini sama sekali beda dengan orang normal.
Setelah makan malam.
“Serahkan buku tabunganmu padaku.”
Tuan kelima berkata.
“Ada apa?”
Aku tidak mengerti.
Tuan kelima: “Membantumu membeli saham.”
Aku terjekut dan menggeleng kepala, “Tidak perlu!”
Tidak boleh membiarkannya melihat jumlah tabunganku, terlalu memalukan.
Tuan kelima melirikku, “Membantumu menghasilkan uang, bodoh!”
Aku dengan ragu pergi mengambil buku tabunganku yang telah menabung selama setahun, menyerahkannya kepada Tuan kelima, Tuan kelima melihat jumlah 200 juta rupiah di atas, langsung tersedak, “Ini semua tabunganmu?”
“Menurutmu? Aku bukan Tuan muda sepertimu yang pandai menghasilkan uang.”
Hatiku merasa sangat malu, namun mulutku tidak ingin mengalah.
Tuan kelima menggenggam erat buku tabungan itu, mulutnya terangkat, “Ok, serahkan buku tabungan ini pada kakak, kakak menjamin, setengah tahun kemudian, akan mengubahnya menjadi dua miliar.”
Tuan kelima mengambil buku tabungan itu dan pergi.
Namun aku sedikit berkeringat, dalam waktu setengah tahun, dua ratus juta berubah menjadi dua miliar, betapa lihainya orang ini!
“Mama, panggilan dari Bibi Jian.”
Qiang-Qiang mengambil ponselku dan berlari ke sini.
Aku mengangkat, terdengar suara Jian Ping, “Xiaoxiao, apakah kamu memiliki waktu luang besok malam? Mari kita berkumpul, sudah lama tidak bertemu dengan kalian, lumayan kangen.”
Aku: “.......Ok.”
Hatiku muram, Jian Ping ingin berkumpul, maka pasti akan mengajak Mo Ziqian, aku tidak ingin pergi, namun tidak dapat mengatakannya.
Malam besoknya, aku membawa Qiang-Qiang ke restoran yang dikatakan Jian Ping. Jian Ping sangat senang melihat Qiang-Qiang, mencubit pipinya dan bertanya: “Yiihh, mana papamu? Bukankah dia bilang akan datang? Mengapa kalian pasangan ibu dan anak sudah datang, dia masih belum terlihat?”
Jian Ping benar-benar tidak tahu perceraian antara aku dan Mo Ziqian.
Qiang-Qiang menggelengkan kepala, “Tidak tahu, Papa tidak bersama kami.”
Jian Ping salah paham dengan perkataan Qiang-Qiang, dia menyangka maksudnya Mo Ziqian akan datang nantinya, dan tersenyum berkata: “Oh, bibi lupa, Papamu adalah orang sibuk
“Lihatlah, baru saja dibilang langsung datang orangnya, Papamu.....”
Perkataan Jian Ping berhenti ketika melihat orang yang berjalan datang.
Mo Ziqian mengenakan jas hitam, terlihat tampan, lengannya dirangkul oleh seorang wanita yang mengenakan gaun perak panjang, dan berjalan ke sini.
Wanita itu memiliki wajah berbentuk oval, hidung yang mancung, mata yang mendalam, kulit putih cerah, dan memiliji fitur wajah yang indah dan lembut.
Jian Ping melihat wanita ini, tiba-tiba kehilangan suara.
Dia kaget melihat wanita ini, lalu menatapku, aku melihat kekagetan dan keraguan dalam matanya, dan menjelaskan untuknya: “Kami sudah bercerai.”
Keterkejutan Jian Ping dapat dibayangkan, dia membuka lebar mulut kecilnya yang indah, dan membuka lebar matanya, tertegun menatapku, sudut mulutnya bergerak, dan untuk waktu yang lama barulah mengeluarkan suara: “Oh my god!”
Mo Ziqian telah menggandeng kekasih barunya berjalan ke sini. Wajahnya yang tampan membawa senyuman yang lembut, berkata pada Jian Ping: “Kenapa, tidak mengenaliku lagi?”
Jian Ping masih berpenampilan kaget, tidak berhenti menggelengkan kepalanya, dengan tidak berani percaya dia berkata: “Bagaimana mungkin.”
Mo Ziqian malah berekspresi seperti biasanya, dia memperkenalkan: “Ini adalah pacarku, Putri dari Grup Lin, Nona Lin Xueman.”
Lin Xueman berkata pada Jian Ping dengan lembut: “Nona Jian, sudah lama mendengar Ziqian mengatakan tentangmu, hari ini bertemu denganmu, benar-benar seperti namamu, cantik dan pengertian.”
Jian Ping menaikkan sudut bibirnya, mungkin masih belum keluar dari keterkejutan, atau mungkin tidak dapat menerima Mo Ziqian memiliki kekasih baru, ekspresinya sangat polos, hanya mengucapkan “Terima kasih”, langsung mengalihkan pandangannya padaku, dan berbicara denganku.
Mo Ziqian tidak kaget, mungkin karena sudah menebak, Jian Ping akan memiliki reaksi seperti begini, matanya yang jernih tersenyum menatapku, menggulurkan tangannya mengelus kepala Qiang-Qiang, tetapi Qiang-Qiang bersembunyi.
Pandangannya asing bagai tidak mengenal Mo Ziqian.
Mo Ziqian mengerutkan alisnya, namun tidak mengatakan apapun.
Lin Xueman tersenyum pada Qiang-Qiang, dia mengeluarkan amplop merah dari dalam tas tangan mewahnya yang indah dan menyerahkannya pada Qiang-Qiang, tidak tahu apa yang terisi di dalam, terlihat tipis, namun pasti terisi sesuatu.
“Apakah kamu adalah Qiang-Qiang? Mirip sekali dengan Papamu. Nah, ini diberikan bibi padamu, mengambilnya untuk membeli mainan.”
Lin Xueman membungkukkan tubuhnya yang tinggi, menyerahkan amplop merah ke depan Qiang-Qiang, dengan sangat sabar menubggu Qiang-Qiang menerima amplop merah.
Tetapi Qiang-Qiang mengangkat tangan dan menepuk jatuh amplop merah itu.
“Tidak mau! Mamaku akan membeli mainan untukku!”
Qiang-Qiang berwajah pucat dan dingin, bibir tertutup rapat.
Lin Xueman sangat segan, dia mengerutkan alisnya, namun hanya tersenyum, “Ok, bibi hanya ingin membuatmu senang.”
Dia membungkukkan tubuhnya, mengulurkan lengan untuk mengambil kartu member sebuah toko mainan cabang internasional yang jatuh dari amplop ke lantai.
Toko mainan itu sangat terkenal di internasional, dalamnya menjual berbagai mainan edukasi yang sangat mahal, kartu keanggotaan Platinum semacam ini harus mengisi ulang setidaknya empat puluh juta rupiah.
Kelihatannya Lin Xueman ini benar-benar bersedia menghabiskan modal besar untuk menyenangkan Mo Ziqian.
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaThe Gravity between Us
Vella PinkyUnperfect Wedding
Agnes YuMy Perfect Lady
AliciaAkibat Pernikahan Dini
CintiaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)