Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 17 Penuh Keraguan

Jariku menunjuk ke bos gemuk, aku tidak takut masalah semalam diketahui orang, mumpung reputasiku sudah cukup buruk. Lagipula, aku tidak akan membiarkannya begitu saja.

Wajah bos yang gemuk terus berubah warna, dia sangat marah dan menunjuk padaku, "kamu....kamu omong kosong, rupa seperti kamu, aku tidak mungkin menginginkanmu!"

"Dia tidak beromong kosong."

Pada saat ini, ada suara terdengar dari luar pintu. Bos gemuk dengan kaget melihat kearah orang itu, aku juga menatapnya.

Dia muncul di depan pintu dengan mengenakan kemeja berwarna abu-abu dan celana panjang gelap, Jarinya yang ramping memegang sebuah ponsel hitam, wajahnya yang lembut menimbulkan suatu keseriusan.

Ini adalah Mo Ziqian.

Layar ponsel terbuka, dari sana terdengar suara Bos gemuk: "Terima kasih telah ingin mengerjakan pekerjaan seperti ini."

Layar ponsel perlahan-lahan memutar kesini, wajah bos gemuk yang membuat orang merasa mual muncul di layar, dia meletakkan cakarnya di pipiku.

Para karyawan semuanya tercengang dan tidak bisa percaya, mereka mulai berbisik di mulutnya, mungkin siapapun tidak akan terpikir, bahwa bos mereka akan begitu memalukan.

Didalam layar, cakar bos yang gemuk menyentuh di wajahku yang bersih sambil mengatakan: "Sebenarnya bisa saja jika kamu ingin memanfaatkan wajah cantikmu ini untuk menghasilkan uang", bagaimana kalau tidur sekali denganku? Tidur sekali, aku langsung mengatur kamu kerja di bagian kantor.....aduhhhhh!"

Tendanganku pada bagian bawah tubuh bos, dia berteriak dan melompat kesakitan, "Dasar wanita sialan, aku akan mencincangmu....."

Telingaku terdengar suara bisikan, karyawan laki-laki tidak berpikir bahwa bos mereka akan melakukan hal yang begitu kotor, dan beberapa karyawan perempuan menundukkan kepala mereka.

Aku pernah melihat, bos gemuk memasuki cakar gemuknya kedalam pakaian karyawan wanita, dan karyawan itu ketakutan tetapi tidak berkata apapun. Jadi tadi malam, setelah bos gemuk muncul, aku takut dia tidak berniat baik, jadi aku diam-diam menyalakan fungsi kamera, dan akhirnya video ini membantuku.

Bos gemuk itu bagai terjebak ekornya, wajahnya langsung menjadi loyo.

"Kembalikan gajinya."

Mo Ziqian mengatakannya dengan lembut, tetapi membawa kekuatan alami yang tak tertahankan.

Mungkin karena menyadari kesalahan diri, ataupun ketakutan menghadapi Mo Ziqian, Bos gemuk dengan patuh mengeluarkan uang dari sakunya, melempar dengan kuat ke meja sebelah.

Aku pergi menghitung empat ribu lima ratus, membawa uangku dan pergi meninggalkan perusahaan kurir tanpa berkata sepatah katapun.

Mo Ziqian juga pergi setelah aku meninggalkan tempat itu.

Aku tidak tahu mengapa Mo Ziqian membantuku, bukankah seharusnya dia membenciku? Aku pernah menabrak kekasih dan putrinya, dia seharusnya melihatku sengsara.

Namun, aku tidak dapat memikirkannya, aku sangat bingung. Kesedihanku, kesusahanku, segala sesuatu kedukaan yang sedang aku alami semuanya ditemui olehnya, ada hal apa lagi yang akan lebih menyedihkan dibanding mendapat penghinaan didepan mantan?

"Tunggu sebentar."

Tiba-tiba terdengar suara Mo Ziqian dari belakang.

Tubuhku bagai diberi mantra penghalang gerakan, langkahku tiba_tiba terhenti, Mo Ziqian mendekati dengan langkah besar, Tubuh yang tinggi berdiri di depanku, menyerahkan ponsel hitam yang dipegang ditangannya.

"Kukembalikan padamu."

Aku mengangkat kepala, melihat mata hitamnya, dia sama seperti beberapa tahun yang dulu, lembut dan tenang. Ketika aku menatapnya, dia juga melihatku, matanya yang tampak bagai di air yang mendalam timbul suatu pemanasan.

Setelah puluhan detik berlalu, kami masih dalam kondisi saling bertatapan, siapapun tidak berbicara, udara terhenti dalam keheningan.

Matanya seperti pusaran air hitam, ketika aku menatapnya, aku akan terhisap oleh pusaran air itu. Seperti pertemuan pertama antara aku dan dia di beberapa tahun yang lalu, dia menatapku dengan matanya yang memesona, dan aku terpesona oleh senyumannya.

Aku tiba-tiba mengambil ponsel hitam dari tangannya, memasukkannya ke dalam tas, pergi tanpa membalikkan kepala.

Langkahku yang tergesa-gesa, seperti sedang melarikan diri dari raksasa yang mengerikan.

Aku tidak membalikkan badan sepanjang jalan, aku tidak tahu sudahkah Mo Ziqian pergi, hanya ingin segera meninggalkan tempat ini, melarikan diri dari situasi tadi.

Sudah hampir tiga tahun, melewati pengkhianatan yang kejam, dua tahun dalam penjara, aku masih tidak bisa sepenuhnya mengabaikan pria ini.

Dan hari ini dia melakukan semua ini, apa sebenarnya yang dia inginkan?

Dia bisa saja membuang ponselku, ataupun membiarinnya ketinggalan di keluarga Li, tetapi dia mengambil dan mengembalikan kepadaku, bahkan membantuku ketika aku diancam, mengapa dia melakukan semua ini? Bukankah seharusnya dia membenciku?

Dan bagaimana dia bisa tahu video ini direkam di dalam ponselku? Apakah dia membuka semua file di dalam ponselku? Dan dengan perasaan apa dia melihatnya?

Pikiranku berantakan, tidak menyadari ada mobil Santana hitam yang tidak memiliki plat bergegas keluar dari samping. Orang yang mengemudi mobil itu sepertinya tidak melihatku atau kinerja rem nya tidak berfungsi, pokoknya mobil itu melaju ke arahku dengan kecepatan panah.

Ketika aku sadar, sudah terlambat untuk melarikan diri. Aku hanya bisa menatap pada mobil yang melaju bagai panah ke arahku, saat berikutnya, aku akan menghadapi nasib ditabrak hingga terbang.

Suatu kekuatan yang kuat menarik lenganku pada saat ini, tubuhku ditarik dengan kuat oleh kekuatan itu, dan tiba-tiba mengalami suatu putaran tubuhku menabrak di sebuah benda padat yang kokoh.

Menabrak hingga otakku terasa bingung.

Aku mengangkat kepala dalam kondisi bingung, dengan tidak terduga aku menatap ke mata Mo Ziqian yang terang.

Telinga terdengar suara ban mobil berdecit, mobil itu bahkan tidak berhenti, dan terus melaju pergi. Dan hingga saat ini, aku masih belum menyadari bahwa ini bukan kecelakaan.

"Mengapa begitu ceroboh!" Tangan kanan Mo Ziqian masih memegang di lengan kiriku, dengan tatapannya yang penuh kekhawatiran.

Dan aku masih didalam pelukannya, dengan posisi yang paling intim bagai sepasang kekasih.

Setelah beberapa saat, pikiranku kembali sadar, aku menyadari bahwa Mo Ziqian menyelamatkanku, jika bukan karena dia, mungkin sekarang aku sudah mati terlantar di jalan.

"Terima kasih."

Aku melepaskan lengan Mo Ziqian, dan menepuk di bagian yang telah disentuh oleh Mo Ziqian, bagaikan ada kotoran diatasnya. Tidak ada pilihan lain, tangan yang pernah menyentuh wanita lain, aku merasa kotor.

Mata Mo Ziqian segera menimbulkan ekspresi sulit untuk percaya. Dia mungkin tidak memikirkan bahwa dia telah menyelamatkanku tetapi aku begitu membencinya.

Aku membalikkan badan, dan pergi tanpa berputar kepala, tetapi dalam hati sedang memikirkan: Mo Ziqian tidak pernah pergi, ketika melihatku berbahaya, dia segera bergegas mendekati?

Mengapa dia mau menyelamatkanku?

Bukankah seharusnya dia membenciku? Dan sangat menginginkan ku mati?

Pikiranku semakin berantakan.

Ketika sampai di apartemen, Jiayu belum pulang. Dia sibuk dengan pekerjaannya, sering pulang terlambat. Setelah makan malam, aku datang kedepan komputer, masuk ke situs web rekrutmen untuk terus mencari "sesuap nasi".

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu