Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun

Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun

Pada saat itu, seluruh tubuhku seperti dibekukan es. Mo Ziqian adalah pria pertama dalam hidupku, ciuman pertamaku, malam pertamaku, dan aku telah memberinya berkali-kali untuk berbagai hal-hal pertama kali ku. Dia adalah pria yang paling berkesan dan tidak bisa kulupakan dalam hidup ini.

Tetapi sekarang, bibirku dicium oleh pria lain. Aku pernah mengira, aku hanya akan dicium oleh Mo Ziqian, dan hanya akan mencium bibir Mo Ziqian.

Aku menjadi bingung, seperti berdiri diatas es, seluruh tubuhku bergetar, aku tidak berani bergerak, aku takut kalau bergerak aku akan ditenggelam ke dalam air dingin.

Suara klip-klop kuda menghilang, muncul dua sosok yang sedang berkuda di landasan. Penglihatanku ditutup oleh wajah tampannya Tuan kelima, lidah naganya memasuki mulutku, mencium dengan penuh gairah dan liar, dan aku, seluruh tubuhku dalam keadaan terkejut. Aku ingin mendorongnya, tetapi tidak berani,Aku masih perlu bantuannya di masa depan, aku tidak boleh menyinggungnya.

Bulu mataku sedang bergetar, menyapu diwajah Tuan kelima yang lebih bersih daripada wanita. Terdengar suara kejutan "Tuan Kelima" ...

Pada saat ini, kebetulan Tuan kelima memiringkan kepalanya, terlihat dari jauh ada dua orang yang berduduk tegap di atas kuda. Orang yang berseru adalah Gao Le, teman baiknya Mo Ziqian. Diantara semua sahabatnya Mo Ziqian, aku paling akrab dengan Gao Le di masa dulu.

Di sebelahnya Gao Le adalah Mo Ziqian yang kaku.

Wajahnya dingin bagai salju.

Setelah kejadian semalam, kami bertemu lagi dengan situasi seperti ini.

Akibat dari video terhadap Mo Ziqian, bukan hanya merusak reputasinya, bahkan berkemungkinan besar kehilangan uang dan penurunan laba dimasa depan, dan itu bukan jumlah yang kecil.

Mo Ziqian menatapku dengan fokus, terlihat kemarahan dalam pandangannya, mungkin karena kejadian video. Iya juga, aku telah mempermalukan dia dan istrinya.

Aku tiba-tiba mengangkat kedua tanganku, merangkul leher Tuan kelima, berjinjit, dan membalas ciuman Tuan kelima.

Tuan kelima mencium bibirku dan tiba-tiba menegang, dia membuka matanya, dan tatapannya yang tajam menatapku seperti menusuk ke dalam hatiku. Beberapa saat kemudian, dia menciumku lagi seperti tidak ada seorang pun disana.

"Kelihatannya Tuan Kelima sangat santai."

Suara Mo Ziqian yang lembut datang bersama angin diakhir musim semi, tetapi dingin bagai salju di musim dingin, seluruh tubuhku tiba-tiba merasakan kedinginan, dan Tuan kelima melepaskanku disaat ini, dia pelan-pelan membalikkan badannya dengan malas, menghadap ke orang yang sedang berbicara.

Mo Ziqian berduduk di atas kuda, ekspresi wajah tampannya tidak berubah, tetapi melihat dengan fokus pada Tuan kelima.

"Apakah Direktur Mo paling suka menghancurkan hal-hal baik dari orang lain?"

Tuan kelima melipat tangannya di depan dada dan berkata, matanya yang indah menatap pada Mo Ziqian.

Mo Ziqian tersenyum, senyuman nya bagai salju es, "bagaimana kalau kita bertanding?"

Tuan kelima dengan tatapan yang malas mengangkat alisnya, tetapi menundukkan kepalanya berpura-pura sedang memikirkan, "Baiklah, sudah berkenalan begitu lama, masih belum pernah bertanding dengan Direktur Mo, mari kita bertanding hari ini."

Tuan kelima langsung naik ke atas kuda, Mo Ziqian menunjuk ke arah depan yang jauh, "Kita berhenti di bawah pohon raksasa itu."

Tuan kelima tersenyum, dan memanggil Gao Le dengan jari, "Kamu, memberi kami kesaksian, Aku dan Direktur Mo, siapa yang kalah, harus berlari berkeliling di peternakan kuda yang luasnya puluhan mil ini. Tidak diizikan memainkan trik.

Tuan kelima selesai berkata, tiba-tiba mengangkat tali kuda, "Siap!"

Terdengar kata "Lari", Tuan kelima dan Mo Ziqian keduanya bergegas pergi.

Tuan kelima memiliki penampilan yang mengesankan, tubuhnya yang berada diatas kuda terlihat bersemangat, kudanya memulai lebih cepat dari Mo Ziqian, melihat Tuan kelima semakin menjauh, Mo Ziqian tidak terburu-buru, memegang tali kuda dan dengan tenang melambaikan cambuknya dengan suara "Jia", kudanya kemudian bergegas pergi.

Aku berdiri di tempat semula, melihat sosok dua orang, semakin jauh, Gao Le juga pergi, meninggalkanku sendirian berdiri di tempat yang sepi ini, hatiku sunyi.

Aku berjalan selangkah demi selangkah ketika tiba di klub pacuan kuda, aku tidak menemukan Mo Ziqian dan Tuan kelima. Ada pohon besar diarah depan, dan ada yang sedang merokok di bawah pohon itu, sosok itu, aku kenal.

Ketika aku berjalan, dia membalikkan badan, sepasang mata bagai bulan menatap padaku, tatapannya yang penuh rasa kehilangan sesuatu dan menyalahkan diri.....

Aku ingin pergi begitu saja, tetapi Gao Le berkata dengan suaranya yang lemah, "kamu sedang merendahkan dirimu?"

Pria muda ini, usianya lebih kecil satu tahun dariku, diantara tiga sahabat Mo Ziqian, sifatnya paling ramah, suka tertawa dan bercanda. Dan ketika kamu sedang mengalami kesulitan, dia akan menghiburmu hingga kamu tertawa, dan melupakan semua masalahnya.

Gao Le adalah teman yang paling akrab denganku diantara semua temannya Mo Ziqian.

"Kamu rela berpikir begitu, ya begitulah, mumpung dimata kalian aku memang seburuk itu." Seharusnya ada rokok, tidak tahu kenapa, aku tiba-tiba ingin merokok. Mungkin, merokok benar-benar bisa meringankan ketidakbahagiaan.

Tetapi aku tidak mempunyai rokok, dan juga tidak pandai merokok. Aku mengatakannya dengan lembut, dan melangkah melewati sampingnya. Pengkhianatan Mo Ziqian, membiarkanku membenci pada semuanya yang berhubungan bersama dia, termasuk orang. Aku tidak dapat melupakan, bagaimana orang-orang ini memanggilku kakak ipar dan sambil membantu Mo Ziqian berbohong padaku.

Mereka semuanya mengganggapku sebagai orang bodoh.

"Mungkin masalahnya bukan seperti yang kamu pikirkan."

Suara Gao Le yang bernada rendah mengikuti tiupan angin sepoi-sepoi menyampaikan ke telinga.

Aku berhenti tetapi tidak memutarkan kepala, aku menjawab dengan suara dan senyuman dingin, "Apa maksudmu? Kamu mengatakan padaku bahwa semua yang telah dilakukan Mo Ziqian karena dipaksa? Kamu bilang, Dia bukan orang munafik, bukan sampah, dia seorang suami yang baik, pria yang baik?"

Mungkin ironi dalam kata-kata dinginku telah menyengat Gao Le, atau mungkin karena kata-kataku membuatnya tidak bisa membantah, pria muda ini yang selalu ceria, tiba-tiba menjadi seperti bisu, diam-diam berdiri di sana, dan tidak lagi berkata apapun.

Tuan kelima memeluk dua wanita di sebelah kanan dan kirinya, keluar dari klub peternakan kuda. Aku tidak tahu siapa yang menang diantara Tuan kelima dan Mo Ziqian.

Tuan kelima terlihat tetap berfoya-foya dan dalam suasana hati yang baik.

Dua wanita itu, satunya adalah Yi Yi, dan satu lagi wajah asing. Keduanya berbicara dengan suara yang manis, wajahnya yang menawan.

Satunya memberi makan pisang di mulut Tuan kelima, dan dia satu lagi memberinya anggur. Ketika mereka melewatiku, Tuan kelima tiba-tiba mengangkat matanya, "Kamu, bersihkan sepatu untukku."

Aku menatap mata Tuan kelima, tiba-tiba kebingungan.

Wanita asing itu tertawa terkikik-kikik: "Tuan kelima membiarkanmu membersihkan, kamu tidak mau? Apakah kamu berpikir siapapun beruntung bisa membersihkan sepatu Tuan kelima??"

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu